Anda di halaman 1dari 5

Pemeran

- Pasien : Ameliah Sukri


- Perawat 1 : Nurul Wahda
- Perawat 2 : Della Puspita
- Keluarga 1 : Sri Wahyuni
- Keluarga 2 : Misnawati Damis
- Narrator : Miftahuljannah Sibiti

Naskah Roleplay

1. Fase Orientasi

Di Rumah Sakit M terdapat seorang pasien bernama Nn. Ameliah berumur 23 tahun dengan
diagnose medis Kanker Serviks Stadium 4. Pasien sudah dirawat selama 3 bulan dirumah sakit
dan akhir-akhir ini kondisi pasien menurun drastis, merasa lelah serta tidak bertenaga,
kehilangan selera makan, dan juga pucat. Semenjak pasien mengetahui penyakit yang
dideritanya, pasien sangat terpukul. Pasien tidak mau bertemu dengan siapa pun, dan kondisinya
semakin memburuk. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien juga menjadi jarang beribadah
karena merasa sudah tidak ada gunanya. Semangat dan harapan hidupnya seakan sudah hilang.
Perawat pun menemui pasien untuk memeriksa kondisi dan mengkaji aspek spiritual pasien.

Perawat 1 : Selamat pagi.

Keluarga 1, 2 : Selamat pagi suster.


Perawat 1 : Sebelumnya perkenalkan kami perawat yang bertugas pada pagi hari ini pukul
08.00-14.00 WITA, saya perawat Wahda dan ini teman saya perawat Della.
Mohon maaf apakah benar ini dengan adek Ameliah?

Keluarga 1 : Benar suster.


Perawat 1 : Baik ibu, kalo begitu bisa saya cek dulu tanggal lahir dan nomor RM adek ya ?
Keluarga 1 : Silahkan suster.
Perawat 1 : Apakah adek masih ingat dengan tanggal lahir adek? Bisa bantu saya
untuk menyebutkannya?
Pasien : (terdiam)
Keluarga 2 : Maaf suster. Ameliah memang sudah beberapa hari ini tidak mau bertemu
siapapun kecuali keluarganya.
Perawat 1 : Oh iya, maaf sebelumnya tapi saya ingin mencoba berbincang dengan adek
Ameliah ya bu, apakah boleh?
Keluarga 2 : Iya suster silahkan.
Perawat 2 : Baik adek, kami disini ingin berbicang dengan adek ya. Ini terkait dengan
kesehatan adek, Apa adek bersedia?
Pasien : (terdiam sejenak) lalu menjawab. Baik, tapi sebentar saja ya sus!
Perawat 2 : Iya, adek mau berapa lama?
Pasien : 10 menit saja.
Perawat 2 : Baik, mau disini saja, atau di tempat lain?
Pasien : Disini saja sus.

2. Fase Kerja

Perawat 2 : Baik kalau begitu kita mulai ya dek. Bagaimana perasaan adek hari ini, apakah
ada keluhan?
Pasien : Saya saat ini tidak nafsu makan dan saya juga merasa seluruh tubuh saya
sakit. Saya merasa sedih dengan penyakit yang saya alami saat ini. Sekarang saya seakan
kehilangan semangat, kenapa Tuhan memberikan penyakit seperti ini kepada saya, apa
sebenarnya yang saya lakukan sehingga Tuhan jahat kepada saya. Saya marah dengan kondisi
saya saat ini.

Perawat 2 : Baik, kami mengerti dengan kondisi adek, memang tidak mudah untuk
menjalani hidup dengan penyakit yang adek derita saat ini. Adek harus sabar dengan kondisi
yang adek alami saat ini. Terutama lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

Pasien : Tidaaaakk sus, saya sudah lelah untuk sabar. Buat apa saya beribadah tapi
tidak mengubah kehidupan saya dan penyakit saya juga tidak akan sembuh. Saya juga tidak
punya harapan hidup lagi dengan penyakit yang saya alami ini.

Perawat 1 : Mohon maaf dek, jangan berpikir seperti itu ya, karena apapun bisa terjadi
jika kita berusaha selagi kita mampu. Tuhan Maha Segala-galanya, apapun
yang dikehendakinya pasti bisa terjadi, jadi adek jangan berhenti beribadah.
Sekarang saya ingin bertanya kepada adek, hal yang memberi adek harapan
hingga saat ini masih bisa berjuang untuk bertahan?

Pasien : Saya sudah pasrah dengan keadaan saya sus, saya sudah tidak punya harapan.

Perawat 1 : Adek tetap harus semangat. Saat ini ada keluarga yang selalu menemani dan
mensupport adek. Jika adek pasrah maka itu juga akan membuat keluarga adek menjadi sedih.
Kami juga akan selalu mendukung adek, jadi adek tetap harus semangat dan mari kita selalu
percaya dengan segala kehendak Tuhan

Pasien : Iya, tapi bagaimana caranya suster, saya sudah tidak punya semangat lagi?
Perawat 2 : Untuk saat ini mari kita mulai lebih sering berdoa dan beribadah kepada
Tuhan, mendekatkan diri kepada Tuhan akan dapat membuat hati kita tenang.
Pasien : Iya sus.
Perawat 2 : Sebelum itu, apa aspek dari keyakinan spiritual yang adek paling sukai dan
bermakna secara pribadi?

Pasien : Saat awal saya sakit saya suka mengaji dan mendengar sholawat, karena hal
itu sangat bermakna bagi saya dan membuat hati saya bahagia, dan seakan
mendapat dukungan.

Perawat 2 : Bagus sekali, kami senang mendengarnya jika adek mendapatkan dukungan
dari aspek spiritual. Mungkin saat ini adek diberikan penyakit seperti ini untuk
menguji kesabaran dan keyakinan adek untuk kuat menjalani hidup.
Pasien : Mungkin iya sus.
Perawat 2 : Karena adek masih dalam keadaan sakit, jadi disini saya akan memberikan
perawatan dari aspek spiritual yakni meditasi. Atau mungkin jenis perawatan
seperti apa yang ingin adek lakukan, dengan keyakinan yang adek miliki dan
adek ingin dapatkan beberapa hari ini?

Pasien : Mungkin dengan mendengar sholawat sus, karena saya suka mendengar
lantunan sholawat.
Perawat 2 : Baik dek, jadi nanti kita akan melakukan meditasi di atas tempat tidur dan
bisa diiringi sholawat, dimana tujuannya dengan melakukan hal tersebut agar
adek bisa mengendalikan pikiran sehingga menjadi lebih tenang. Selain itu,
adek juga bisa menulis pengalaman spiritual adek sebelum sakit agar tidak
merasa stres dan bosan dengan situasi saat ini. Nanti juga kami akan membantu
mendatangkan uastadzah agar adek bisa mendapatkan pelajaran kehidupan.
Dari hal- hal yang adek lakukan ini, adek bisa mendapatkan dukungan spiritual.
Bagaimana. Apa adek setuju?

Pasien : Iya sus, saya setuju.


Perawat 2 : Baik kalau adek setuju, sekarang kita akan melakukan meditasi sembari
mendengar sholawat ya? Adek mau meditasi berapa lama?

Pasien : Sekitar 10 menit mungkin sus.

Perawat 2 : Baik adek. Kalai begitu kita mulai ya?

Pasien : Iya sus.

Perawat dan pasien pun melakukan perawatan meditasi serta diiringi sholawat diatas
tempat tidur selama 10 menit. Setelah 10 menit melakukan meditasi, perawat pun menanyakan
perasaan pasien.

3. Fase Terminasi

Perawat 1 : Baik dek, karena sudah 10 menit adek melakukan meditasi, bagaimana
perasaannya sekarang?

Pasien : Saya merasa lebih baik dan tenang suster.


Perawat 1 : Syukurlah kami sangat senang mendengarnya, terimakasih atas
kerjasamanya ya dek.

Pasien : Sama-sama sus, terimakasih banyak juga atas solusi dan saran yang
sudah diberikan kepada saya.

Perawat 1 : Iya sama-sama. Baik karena sudah selesai, sekarang kami akan berbicang
dengan keluarga adek dulu ya. Sebelumnya, apakah ada yang ingin adek
tanyakan?

Pasien : Tidak ada sus.


Perawat 1 : Baik, nanti kami akan kembali lagi untuk memberikan obat. Nanti kalau ada
perlu, adek bisa menekan bel yang ada di samping tempat tidur ya. Dan untuk
meditasinya kita akan lakukan seminggu 2 kali ya.

Pasien : Baik sus.

Perawat 1 : Kalau begitu kami permisi dulu ya dek. Selamat beristirahat.

Pasien : Iya sus.

Setelah berbincang dengan pasien, perawat pun berbincang lagi dengan keluarga pasien.

Perawat 1 : Baik ibu, jadi adek saat ini sedang sakit dan itu membuatnya mengalami hal-hal
seperti menolak bertemu orang lain maupun beribadah. Jadi dukungan penuh dari keluarga
adalah hal yang sangat penting untuk adek saat ini. Keluarga harus selalu berada di sisi pasien
untuk memberi dukungan ya bu. Biar keadaannya bisa jadi lebih membaik. Apa ibu paham?

Keluarga 1 : Iya paham suster.

Perawat 1 : Baik ibu, karena kami sudah selesai, kami akan kembali ke ruangan ya.

Keluarga 1 : Iya sus, terima kasih.


Perawat 1 : Iya bu sama-sama. Kami permisi dulu. Selamat pagi.
Keluarga 1,2 : Selamat pagi suster.

Anda mungkin juga menyukai