PENDAHULUAN
Saat ini mutu pelayanan dan keselamatan pasien menjadi hal yang penting dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan. Ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran berkembang pesat, sementara
di sisi lain kemajuan teknologi membuat masyarakat makin cepat mudah mengakses informasi terkait
dengan kesehatan. Masyarakat sebagai pengguna layanan kesehatan juga makin sadar akan hak dan
kewajibannya.
Rumah sakit sebagai salah satu unsur penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat dituntut memiliki
sumber daya manusia yang terampil, handal, serta profesional dalam memberikan pelayanan kesehatan
pada masyarakat.
Visi
Rumah Sakit yang Islami dan Menjadi Pilihan Masyarakat
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan dengan mutu terbaik kepada umat tanpa membedakan
suku,agama,ras,sosial dan ekonomi.
2. Berusaha terus-menerus untuk memberikan kepuasan kepada konsumen dan donor.
3. Menjaga komitmen ,kepuasan karyawan dan kejahteraan setiap pegawai.
Moto
Rumah Sakit Islam Pilihan Masyarakat
Visi dan Misi ini hanya dapat tercapai bila seluruh staf termasuk staf tenaga profesional kesehatan lainnya
(radiologi, laboratorium, farmasi, gizi, rekam medis, sanitarian, dan fisioterapi) yang bekerja di Rumah
sakit Islam Hidayatullah memiliki kualifikasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan serta adanya
upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan kompetensi staf guna menjaga profesionalisme dalam
memberikan layanan kesehatan.
Rumah Sakit Islam Hidayatullah perlu terus melakukan pembenahan agar dapat mempertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanannya. Proses rekruitmen dan seleksi staf tenaga profesional kesehatan
lainnya harus sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sehingga didapatkan staf yang
memenuhi persyaratan jabatan yang telah ditetapkan.
Sebagaimana staf medis dan staf keperawatan yang telah memiliki komite medis dan komite keperawatan
sebagai organisasi yang memastikan kompetensi anggotanya, perlu dibentuk organisasi yang serupa untuk
staf tenaga profesional kesehatan lainnya. Oleh karena itu Rumah Sakit Islam Hidayatullah membentuk
Tim Tenaga Kesehatan Gabungan yang bertugas memastikan staf tenaga profesional kesehatan lainnya
memiliki kompetensi dalam memberikan pelayanan pada pasien.
BAB II
LATAR BELAKANG
Departemen Kesehatan telah melakukan langkah awal dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan
pada masyarakat dengan penetapan kelas rumah sakit. Penetapan kelas rumah sakit pemerintah diatur
dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 033/Birhup/1972, sementara penetapan kelas rumah
sakit swasta tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 806b/SK/XII/87.
Penetapan kelas rumah sakit A, B, C, dan D disertai dengan kriteria yang selanjutnya dijabarkan dalam
standar-standar yang menyangkut pelayanan, ketenagaan, sarana, dan prasarana untuk masing-masing
kelas rumah sakit.
Dalam hal ketenagaan, rumah sakit harus menjamin tersedianya tenaga yang memenuhi kompentensi
yang telah ditetapkan agar terwujud pelayanan kesehatan yang bermutu dan menjamin keselamatan
pasien. Artinya rumah sakit membutuhkan berbagai keterampilan dan kualifikasi staf medis agar visi dan
misi rumah sakit tercapai dan kebutuhan pasien terpenuhi. Pimpinan rumah sakit bekerjasama dengan unit
kerja dan direktur pelayanan untuk mengetahui jumlah serta jenis staf medis yang dibutuhkan.
Selanjutkan diperlukan regulasi rumah sakit yang mengatur proses rekruitmen, evaluasi, dan penugasan
staf yang terkoordinasi, efisien, serta seragam.
Rumah sakit sebagai intitusi yang diakui memiliki tingkat kompleksitas dan risiko yang tinggi menuntut
staf medis yang handal. Tak diragukan lagi bahwa kualitas pelayanan dan keselamatan pasien di sebuah
rumah sakit sangat tergantung pada kinerja para stafnya termasuk staf tenaga profesional kesehatan
lainnya. Proses kredensial juga sangat penting bagi staf tenaga profesional kesehatan lainnya agar dapat
ditentukan kelayakan diberikan kewenangan klinis bagi setiap staf tenaga profesional kesehatan lainnya.
Hal ini selaras dengan standar akreditasi yang harus dipenuhi oleh setiap rumah sakit. Beberapa standar
akreditasi dalam bidang Kualifikasi dan Pendidikan Staf yang berkaitan erat dengan staf tenaga
profesional kesehatan lainnya adalah sebagai berikut:
Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi
kredensial staf kesehatan professional lainnya (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman)
1. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengumpulkan kredensial dari setiap staf
professional kesehatan
2. Izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman didokumentasian, bila relevan
3. Informasi tersebut diverifikasi dari sumber aslinya sesuai parameter yang ditentukan
4. Ada catatan yang dipelihara untuk setiap staf profesional kesehatan lainnya
5. Catatan tersebut bersisi salinan izin, sertifikasi atau registrasi yang wajib
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk anggota staf professional kesehatan lain berpartisipasi
dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit.
1. Staf professional kesehatan lainnya berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit
2. Kinerja anggota staf professional kesehatan lainnya direview bila ada indikasi akibat temuan pada
kegiatan peningkatan mutu
3. Informasi yang benar dari proses review didokumentasikan dalam file staf profesional kesehatan
tersebut.
Untuk itu rumah sakit perlu menetapkan tim tenaga kesehatan gabungan yang akan menyusun dan
melaksanakan program kerja agar dapat memenuhi standar akreditasi yang telah ditetapkan.
BAB III
TUJUAN
Tujuan Umum
Memaksimalkan peran Tim Tenaga Kesehatan Gabungan dalam mengendalikan kompetensi dan perilaku
staf tenaga profesional kesehatan lainnya guna meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di
Rumah Sakit Islam Hidayatullah.
Tujuan Khusus
1. Melakukan proses kredensialing untuk memastikan kompetensi dari setiap staf tenaga profesional
kesehatan lainnya.
2. Memberikan rekomendasi pada direksi rumah sakit untuk menetapkan SPKK (Surat Penugasan
Kerja Klinis) bagi setiap staf tenaga profesional kesehatan lainnya..
3. Meningkatkan peranan staf tenaga profesional kesehatan lainnya dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Islam Hidayatullah.
4. Meningkatkan etika dan disiplin profesi dari staf tenaga profesional kesehatan lainnya.
BAB IV
1. Melakukan Proses Kredensialing bagi staf tenaga profesional kesehatan lainnya. Sub Tim
Kredensial bertanggung jawab dalam kegiatan ini.
a. Melakukan verifikasi dokumen terkait kompetensi staf tenaga profesional kesehatan lainnya
yaitu Ijazah, STR, dan SIK.
b. Menyusun Daftar Kompetensi untuk masing-masing staf tenaga profesional kesehatan
lainnya
c. Melakukan Penilaian terhadap pengajuan kewenangan klinis dari masing-masing staf tenaga
profesional kesehatan lainnya
2. Memberikan rekomendasi kepada direksi rumah sakit untuk penetapan SPKK bagi setiap staf
tenaga profesional kesehatan lainnya berdasarkan hasil penilaian pada kewenangan klinis yang
diajukan oleh setiap staf tenaga profesional kesehatan lainnya.
a. Menyusun draft SPKK bagi setiap staf tenaga profesional kesehatan lainnya
b. Membuat rekomendasi SPKK bagi setiap staf sesuai dengan penilaian atas kompetensinya.
3. Meningkatkan peranan staf tenaga profesional kesehatan lainnya dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Islam Hidayatullah.
a. Ikut berperan aktif dalam rapat GKM Penunjang yang rutin diadakan setiap minggu
b. Meyusun usulan pelatihan yang menitikberatkan pada peningkatan kompetensi staf tenaga
profesional kesehatan lainnya
c. Memberikan masukan mengenai program refreshing/bed side teaching bagi setiap unit profesi
untuk meningkatkan kompetensi staf.
4. Meningkatkan etika dan disiplin profesi dari staf tenaga profesional kesehatan lainnya.
a. Masing-masing koordinator unit mengawasi stafnya agar selalu memperhatikan etika dan
disiplin profesi saat bertugas.
b. Memberikan pembinaan dalam hal etika dan disiplin profesi.
BAB V
BAB VI
BAB VII
2017 2018
No Kegiatan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1 Pertemuan rutin Tim Penunjang
Medis dan Non Medis
2 Kredensialing Staf Penunjang
Medis dan Non Medis
3 Membuat Usulan Pelatihan
melalui setiap unit kerja
4 Memberi masukan materi
refreshing/bedside teaching
7 Surveilance data etika dan disiplin
profesi Staf Rumah Sakit Islam
HidayatullahNakes Gabungan
8 Pembinaan Profesionalisme
BAB VIII
Evaluasi pelaksanaan program kerja Tim Penunjang Medis dan Non Medis dilakukan saat
pertemuan rutin setiap 3 bulan dimana akan dibahas:
1. Program Tim Penunjang Medis dan Non Medis yang telah dilaksanakan, hasil, dan kendala
yang dihadapi selama pelaksanaan program tersebut.
2. Program Tim Nakes Gabungan yang belum dilaksanakan dan perencanaan pelaksanaannya.
3. Masukan dari staf profesional kesehatan lainnya mengenai hal-hal yang perlu tindak lanjut
dari Tim Penunjang Medis dan Non Medis misalnya kejadian yang tidak diinginkan (KTD),
komplain dari pasien/keluarga pasien/pihak lain mengenai mutu pelayanan di Rumah Sakit
Islam Hidayatullah.
BAB IX
Setiap pelaksanaan program kerja komite medis dilakukan pencatatan yang dapat berupa:
1. Notulen Rapat
2. Daftar Hadir
3. Bukti penilaian kinerja masing-masing staf
4. Data kinerja, etika, dan disiplin dari unit kerja terkait tempat staf tenaga profesional
kesehatan lainnya melakukan pelayanan kesehatan.
5. Materi pertemuan ilmiah
6. Materi pembinaan profesionalisme staf tenaga profesional kesehatan lainnya.
Pelaporan setiap kegiatan Tim Penunjang Medis dan Non Medis akan dilakukan secara berkala
pada Direktur Rumah Sakit agar pihak manajemen rumah sakit dapat memantau pelaksanaan
program Tim Nakes Gabungan Rumah Sakit Islam Hidayatullah dan memberi arahan dan
masukan agar program kerja Tim Nakes Gabungan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi kegiatan Tim Penunjang Medis dan Non Medis dilakukan secara berkesinambungan
baik oleh anggota tim melalui pertemuan rutin setiap 3 bulan maupun oleh pihak manajemen
Rumah Sakit Islam Hidayatullah.
Evaluasi kegiatan bertujuan untuk menilai seberapa jauh pencapaian sasaran program, kendala
yang dihadapi, serta solusi yang perlu diambil agar semua program Tim Penunjang Medis dan
Non Medis dapat berjalan dengan baik dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.