Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PNEUMONIA

Disusun Oleh :
Kelompok PKM Gayungan

1. Nurul Maulidia (121.0076)


2. Riska Arini (121.0088)
3. Siti Fatimatur R (121.0098)
4. Sri Dianti (121.0100)
5. Yenni Puspita Sari (121.0106)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TA HUN AJARAN 2015/2016

PROGRAM PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN


STIKES HANG TUAH SURABAYA
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DENGAN PNEUMONIA

Pokok Bahasan : Pneumonia


Sasaran : Klien dan Keluarga Klien di Puskesmas Gayungan
Surabaya
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Media : Leaflet
Waktu : 30 menit
Hari dan Tanggal : Sabtu, 30 April 2016
Tempat : Di Ruang Tunggu Puskesmas Gayungan
Pukul : 07.00 WIB

A. Latar Belakang
Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi
dan terjadi pengisian alveoli oleh eksudat yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan
benda – benda asing. Pneumonia merupakan suatu penyakit infeksi atau
peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur
ataupun parasit.
Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa satu dari tiga kematian
bayi baru lahir disebabkan pneumonia. Lebih dari dua juta anak balita meninggal
setiap tahun di seluruh dunia. WHO juga memperkirakan bahwa sampai dengan 1
juta ini (vaksin dicegah) kematian yang disebabkan oleh bakteri
Streptococcus''''pneumoniae, dan lebih dari 90% dari kematian ini terjadi di
negara-negara berkembang. Kematian akibat pneumonia umumnya menurun
dengan usia sampai dewasa akhir. Lansia individu, bagaimanapun, berada pada
risiko tertentu untuk pneumonia dan kematian terkait. Di AS misalnya, terdapat
dua juta sampai tiga juta kasus pneumonia per tahun dengan jumlah kematian
rata-rata 45.000 orang. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian
nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis.
Gejala pneumonia adalah demam, sesak napas, napas dan nadi cepat, dahak
berwarna kehijauan atau seperti karet, serta gambaran hasil ronsen
memperlihatkan kepadatan pada bagian paru. Kepadatan terjadi karena paru
dipenuhi sel radang dan cairan yang sebenarnya merupakan reaksi tubuh
untuk mematikan luman. Tapi akibatnya fungsi paru terganggu, penderita
mengalami kesulitan bernapas, karena tak tersisa ruang untuk oksigen. Pneumonia
yang ada di masyarakat umumnya, disebabkan oleh bakteri, virus atau
mikoplasma (bentuk peralihan antara bakteri dan virus). Bakteri yang umum
adalah Streptococcus Pneumoniae, Staphylococcus Aureus, Klebsiella Sp,
Pseudomonas sp,virus misalnya virus influenza. Pneumonia menyebabkan infeksi
paru meradang. Kantung-kantung udara dalam paru yang disebut alveoli dipenuhi
nanah dan cairan sehingga kemampuan menyerap oksigen menjadi kurang.
Kekurangan oksigen membuat sel-sel tubuh tidak bisa bekerja. Gara-gara inilah,
selain penyebaran infeksi ke seluruh tubuh, penderita pneumonia bisa meninggal.
Mengingat tentang bahaya penyakit pneumonia maka perawat harus tahu
apa pneumonia itu dan bagaimana cara merawat pasien dengan penyakit
pneumonia serta penanganan yang tepat dan sesuai yang harus dilakukan.

B. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilaksanakan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga klien di
Puskesmas Gayungan Surabaya dapat mengerti dan memahami tentang
pneumonia.

C. Tujuan Intruksional Khusus (TUK)


Setelah dilaksanakan penyuluhan selama 1x30 menit tentang pneumonia
di Puskesmas Gayungan Surabaya, diharapkan klien dan keluarga klien
mampu :
1. Memahami dan menjelaskan pengertian pneumonia
2. Memahami dan menjelaskan penyebab pneumonia
3. Memahami dan menjelaskan tentang tanda dan gejala pneumonia
4. Memahami dan menjelaskan tentang cara penularan pneumonia
5. Memahami dan menjelaskan tentang pencegahan pada pneumonia
6. Memahami dan menjelaskan tentang penanganan pada pneumonia
D. Sasaran
Klien dan keluarga klien di Puskesmas Gayungan Surabaya dengan jumlah
+ 10-15 orang.

E. Materi
1. Pengertian pneumonia
2. Penyebab pneumonia
3. Tanda dan gejala pneumonia
4. Cara penularan pneumonia
5. Pencegahan pada pneumonia
6. Penanganan pada pneumonia
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab dan diskusi

G. Media
1. Leaflet

H. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Audience dapat hadir, minimal 10 orang.
b. Kegiatan dilakukan pada klien dan keluarga klien di Puskesmas
Gayungan Surabaya.
c. Pengorganisasian kegiatan dilakukan sebelum dan saat kegiatan
berlangsung.
2. Kriteria Proses
a. Audience antusias terhadap materi yang diberikan.
b. Audience konsentrasi dan fokus mendengarkan materi.
c. Audience dapat mengajukan beberapa pertanyaan.
3. Kriteria Hasil
a. Audience hadir minimal 10 orang.
b. Audience kooperatif dalam acara penyuluhan.
c. Audience bertanya dan mampu menjawab pertanyaan dari penyaji.
d. Audience mampu memahami materi penyuluhan yang telah
disampaikan.

I. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience


1 5 Menit Pembukaan
1. Penyuluh memulai penyuluhan 1. Menjawab salam.
dengan mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri. 2. Memperhatikan.
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan. 3. Memperhatikan.
4. Menyebutkan materi yang akan 4. Memperhatikan.
diberikan.
5. Membagikan leaflet. 5. Menerima dan membaca.
2 10 Menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan pengertian 1. Memperhatikan.
pneumonia
2. Menjelaskan penyebab
2. Memperhatikan.
pneumonia
3. Menjelaskan tentang tanda dan
3. Memperhatikan.
gejala pneumonia
4. Menjelaskan tentang cara
penularan pneumonia 4. Memperhatikan.
5. Menjelaskan tentang
pencegahan pada pneumonia
5. Memperhatikan.
6. Menjelaskan tentang
penanganan pada pneumonia
6. Memperhatikan.

3 10 Menit Evaluasi
1. Meminta audience menjelaskan 1. Menjelaskan pengertian
pengertian pneumonia pneumonia
2. Meminta audience menjelaskan
2. Menjelaskan penyebab
tentang penyebab pneumonia
pneumonia
3. Meminta audience menjelaskan
3. Menjelaskan tanda dan
tentang tanda dan gejala
gejala pneumonia
pneumonia
4. Meminta audience .
menejelaskan cara penularan 4. Menjelaskan cara
pneumonia penularan pneumonia
5. Meminta audience menjelaskan
tentang pencegahan pada
5. Menjelaskan pencegahan
pneumonia
pada pneumonia
6. Meminta audience menjelaskan
6. Menjelaskan
penanganan pada pneumonia
penanganan pada
pneumonia
4 5 Menit Terminasi
1. Mengucapkan terima kasih atas 1. Memperhatikan.
perhatian yang diberikan.
2. Mengucapkan salam penutup. 2. Membalas salam.
J. SETTING TEMPAT

Keterangan :
: Audience : Penyaji

: Fasilitator : MC dan Moderator

: Dokumentator : Observer

K. PENGORGANISASIAN

1. Pembawa Acara dan Moderator : Riska Arini


2. Penyaji : Yenni Puspita Sari
3. Fasilitator : Siti Fatimatur R.
4. Observer : Nurul Maulidia
5. Dokumentator : Sridianti

Surabaya, 30 April 2016


Mengetahui

Penanggung Jawab Kegiatan Ketua Pelaksana


( Nurul Maulidia ) ( Yenni Puspita S. )

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

( Sri Anik, R.,S. H., S.Kep.,Ns, M.Kes ) (dr. Dyana Rachmawati)

MATERI

A. Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-
paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit.
Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi
dan terjadi pengisian alveoli oleh eksudat yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan
benda – benda asing.
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang
mengenai parenkim paru.

B. Penyebab Pneumonia
1. Bakteri
Pneumonia yang dipicu bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi sampai
usia lanjut. Orang – orang dengan gangguan pernafasan, sedang terinfeksi virus
atau menurun kekebalan tubuhnya, adalah orang yang paling beresiko.
Sebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah Streptococcos
pneumonia sudah ada di kerongkongan manusia sehat. Begitu pertahanan tubuh
menurun karena sakit, tua, atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri dan
menyebabkan kerusakan.
2. Virus
Setengah dari kejadian pneumonia diperkirakan disebabkan oleh virus. Saat
ini makin banyak saja virus yang berhasil diidentifikasi. Meski virus ini
kebanyakan menyerang saluran pernafasan bagian atas terutama pada balita,
gangguan ini bisa memicu pneumonia. Contohnya Influenza virus, Respiratory
syncytial adenovirus.
3. Jamur
Termasuk golongan ini adalah Pneumocystitis Carinii pneumonia (PCP)
yang diduga disebabkan oleh jamur. Jamur penyebab pneumonia disebabkan oleh
Histoplasma capsulatum, Blastomyces, Cryptococcus neoformans, Pneumocystis
jiroveci, dan Coccidoide immitis.

4. Parasit
Berbagai parasit dapat mempengaruhi paru-paru. Parasit ini biasanya
memasuki tubuh melalui kulit atau melalui mulut. Setelah masuk, mereka
melakukan perjalanan ke paru-paru, biasanya melalui darah. Parasit ini biasanya
membuat kombinasi kerusakan, yaitu kerusakan seluler dan respon imun sehingga
menyebabkan gangguan transportasi oksigen. Parasit penyebab pneumonia yang
paling umum adalah toxoplasma gondii, strongyloides stercoralis, dan ascariasis.

C. Tanda Dan Gejala Pneumonia


1. Suhu tubuh meningkat (demam) > 37,8 ºC
2. Menggigil
3. Batuk dengan sputum (riak/ dahak) kental
4. Nyeri dada
5. Sesak nafas
6. Nafas cepat
Pneumonia berat atau penyakit sangat berat pada anak, apabila terdapat gejala :
a. Ada tanda bahaya umum, seperti anak tidak bisa minum atau menetek,
selalu memuntahkan semuanya, kejang atau anak letargis/tidak sadar.
b. Terdapat tarikan dinding dada ke dalam.
c. Terdapat stridor ( suara napas bunyi ‘grok-grok’ saat inspirasi )
Pneumonia pada anak, apabila terdapat gejala napas cepat, batasan nafas cepat
adalah :
1) Anak usia 2 – 12 bulan apabila frekuensi napas 50 x/menit atau lebih.
2) Anak usia 1 – 5 tahun apabila frekuensi napas 40 x/menit atau lebih.

D. Cara Penularan Pneumonia


Pneumonia terbilang penyakit berbahaya karena cara penularannya yang
sangat mudah yaitu :
1. Udara yang dihirup. Misalnya melalui percikan ludah yang menyebar lewat
udara saat bersin, batuk, ataupun bicara.
2. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS
dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus.
Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy
(chemotherapy) dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam
waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh
(Immun) yang lemah.
3. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada
saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus
(riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat
menyebabkan Pneumonia. Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel
darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam
melawan suatu infeksi.
4. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang
dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’ sangat
beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan
tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu
mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka
potensial tinggi terkena Pneumonia.
5. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh
para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal
(chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan
peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita
penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
6. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga
menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu
resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring
statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi
media berkembangnya bakteri.

E. Pencegahan Pneumonia
Pencegahan pneumonia dapat dilakukan dengan cara :
1. Memberikan vaksinasi pneumokokus atau sering juga disebut sebagai vaksin
IPD.
2. Memberikan imunisasi pada anak sesuai waktunya.
3. Menjaga keseimbangan nutrisi.
4. Menjaga daya tahan tubuh dengan cara cukup istirahat dan juga banyak
olahraga.
5. Mengusahakan agar ruangan tempat tinggal mempunyai udara yang bersih
dan ventilasi yang cukup.

F. Penanganan Pada Pneumonia


Penanganan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan
gejala yang timbul dan type dari penyebab pneumonia itu sendiri.
1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan
antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar
tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi
menampakkan adanya bakteri pneumonia, jika tidak maka suatu saat
pneumonia akan kembali diderita.
2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang
hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat
yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang
baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.
3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan
dengan pemberian antijamur.
4. Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri,
demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan
dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita pneumonia bisa
beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan
secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru.
Apabila anak diklasifikasikan menderita pneumonia berat atau penyakit sangat
berat di puskesmas / balai pengobatan, maka anak perlu dirujuk segera setelah
diberi dosis pertama antibiotik yang sesuai. Dosis pertama antibiotika yang
dimaksud adalah klorampenikol yan diberikan secara intramuscular dengan dosis
40 mg/kg BB.
Jika anak diklasifikasikan menderita pneumonia, maka diperlukan tindakan
berikut ini:
a. Pemberian antibiotik yang sesuai selama 5 hari.
b. Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman.
c. Berikan nasihat kepada orang tua kapan harus segera kembali.
d. Melakukan kunjungan ulang setelah 2 hari.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Keesehatan Republik Indonesia. 2013. Buku Bagan Manajemen


Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta: Bakti Husada
Mansjoer. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
Muttaqin. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan System
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Suparyanto. 2012. Penyakit Pneumonia. http://paru-paru.com/penyakit-
pneumonia/. Diunduh tanggal 26 April 2016 Pukul 21.45 WIB

Anda mungkin juga menyukai