KODE UNIT : -
JUDUL UNIT : Melakukan Overhaul Sistem Pendingin dan Komponennya
DESKRIPSI UNIT : Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk melepas dan
merakit system pendingin , melakukan pengukuran dan pemeriksaan, serta
menilai dan menentukan tindakan perbaikan pada system pendingin untuk
engine 2 langkah dan 4 langkah, yang diperlukan sebagai bagian dari
prosedur kerja untuk sepeda motor hingga ukuran 250 cc.
1. Sistem pendingin dilepas dan dirakit tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen
atau sistem lainnya.
2. Sistem pendingin dilepas dan dirakit dengan menggunakan alat yang sesuai dengan
prosedur/urutan pengerjaan yang telah ditetapkan oleh pabrik.
3. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
4. Bagian komponen dibersihkan untuk persiapan penilaian.
5. Seluruh kegiatan pembongkaran/pembersihan dilakukan berdasarkan SOP ( Standard
Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan),
dan prosedur/kebijakan perusahaan.
3. Komponen sistem pendingin diukur dan dibandingkan dengan spesifikasi dan toleransi
yang telah ditentukan oleh pabrik.
4. Sistem pendingin dinilai berdasarkan hasil pengukuran,dan pemeriksaan.
5. Persyaratan perbaikan diidentifikasi dan dilaporkan berdasarkan prosedur yang telah
ditentukan oleh perusahaan.
6. Data yang tepat dilengkapi sesuai dengan hasil pemeriksaan, dan pengukuran
7. Seluruh kegiatan pemeriksaan dan pengukuran dilakukan berdasarkan SOP ( Standard
Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan),
dan prosedur/kebijakan perusahaan.
b. Indikator Unjuk Kerja (IUK)
1. Dapat melakukan pemeriksaan dan pengukuran dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan
terhadap komponen yang lainnya.
2. Dapat mengakses informasi i yang benar dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
3. Dapat mengukur komponen system pendingin diukur dan dibandingkan dengan
spesifikasi dan toleransi yang telah ditentukan oleh pabrik.
4. Dapat menilai system pendingin dinilai berdasarkan hasil pengukuran, dan pemeriksaan.
5. Dapat mengidentifikasi Persyaratan perbaikan diidentifikasi dan dilaporkan berdasarkan
prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan.
6. Dapat melengkapi data yang tepat dilengkapi sesuai dengan hasil pemeriksaan, dan
pengukuran
7. Dapat melakukan seluruh kegiatan pemeriksaan/pengukuran/ pengujian dilakukan
berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan.
4. LANGKAH KERJA
A. Sistem Pendingin
Setiap motor bakar memerlukan pendinginan. Untuk itu dikenal adanya sistem pendinginan
pada sepeda motor. Secara umum sistem pendinginan berfungsi sebagai berikut:
1. Mencegah terbakarnya lapisan pelumas pada dinding silinder.
2. Meningkatkan efisiensi/daya guna thermis.
3. Mereduksi tegangan-tegangan thermis pada bagian-bagian silinder, torak, cincin torak dan
katup-katup.
Pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder menghasilkan panas yang
tinggi. Pada motor bakar hasil pembakaran menjadi tenaga mekanis hanya sekitar 23 sampai
dengan 28 %. Sebagian panas keluar bersama gas bekas dan sebagian lain hilang melalui
pendinginan. Meskipun pendinginan merupakan suatu kerugian jika ditinjau dari segi
pemanfaatan energi, tetapi mesin harus didinginkan untuk menjamin kerja secara optimal.
Selain itu pendinginan juga mutlak diperlukan guna menjaga kestabilan temperatur kerja motor.
Jika dilihat dari diagram panas, sistem pendingin merupakan suatu bentuk kerugian energi,
lebih dari 32% energi panas hilang akibat pendinginan. Di mana panas akan diserap oleh fluida
pendingin. Panas yang terjadi tidak menyebabkan perubahan bentuk komponen akibat memuai .
Pedinginan dilakukan untuk mencegah terjadinya kelebihan panas (overheating), pemuaian dan
kerusakan minyak pelumas.
Sistem Pendinginan Udara
Pada umumnya mesin sepeda motor didinginkan dengan system pendinginan udara.
Dalam sistem pendinginan udara, sekeliling silinder dan kepala silinder diberi sirip-sirip
pendingin guna memperbesar luas permukaan yang bersinggungan dengan udara pendingin
yang dialirkan ke sekelilingnya. Panas yang timbul dari hasil pembakaran akan diambil oleh
udara pendingin yang mengalir melalui sirip-sirip tersebut. Sirip-sirip pada kepala silinder bisa
disebut sebagai penghantar panas dari dalam mesin. Agar pemindahan panas dari sirip ke
udara pendingin berlangsung dengan baik maka sirip-sirip harus dalam keadaan bersih dan
tidak dilapisi kotoran yang akan mengurangi efek pendinginan. Untuk itu sebaiknya bersihkan
kotoran-kotoran yang menempel pada sirip pendingin tersebut secara berkala. Gunakan skrap
untuk melepas kotoran kotoran yang menempel tersebut. Jika terdapat karet pada celah-celah
sirip pendingin periksa kondisinya apakah karet tersebut masih baik digunakan,jika sudah rusak
ganti dengan yang baru. Karet tersebut berfungsi untuk meredam getaran mesin akibat sirip-
sirip pendingin tersebut.
Sistem pendinginan udara ada dua macam:
1. Sistem pendinginan udara alamiah
Merupakan sistem pendinginan dengan menggunakan aliran udara yang berembus melewati
mesin sewaktu sepeda motor berjalan dengan laju.
d. Thermostat
e. Pompa Air
B. Pembongkaran, Perakitan, Pemeriksaan dan Pengukuran
1. Sistem Pendingin Udara
Kerataan permukaan
Batas Service =
0,05 mm (NF100)
0,10 mm (Mega Pro/Tiger)
Masukkan katup ke dalam bos katup dan periksa apakah katup bergerak dengan lancar.
Periksa setiap katup terhadap adanya kebengkokan, bekas terbakar, goresan atau keausan
pada tangkai katup yang tidak normal.
Reamerlah bos klep baru setelah pemasangan.
Masukkan reamer dari arah atas ruang bakar dan putar selalu reamer searah dengan arah
jarum jam.
ALAT PERKAKAS :
• Valve guide reamer 07984 - MA60001
CATATAN :
Gunakan minyak mesin bubut pada reamer selama pengerjaan ini.
c. Pemeriksaan thermostat
Pencapaian Kompetensi
No Sub komponen penilaian Ya
Tidak
7,0 – 7,9 8,0 – 8,9 9,0 - 10
I Persiapan
1. Penggunaan pakaian kerja
2. Persiapan tools & equipment
IV Waktu
Waktu penyelesaian praktek
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………