Anda di halaman 1dari 17

1.

Pengantar instalasi Listrik

Tujuan bab

Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu :

 Menyebutkan berbagai proses alih energi;


 Menjelaskan pentingnya pembakuan pada suatu negara;
 Menjelaskan pentingnya prinsip dasar instalasi listrik;
 Memberikan alasan pentingnya menerapkan prinsip keselamatan kerja.

Perkembangan Kelistrikan di Indonesia

Bagi masyarakat modern, wnwrgi listrik merupakan kebutuhan primer. Sejak


PJPTI, di Indonesia, kebutuhan itu selalu meningkat. Hal itu di tengarai dengan
makin banyaknya industri sebagai pengguna listrik dan di bangunnya pembangkit
listik yang mempunyai daya keluaran besar di beberapa tempat.

Pembangkit listrik tenaga disel di Gambir, Jakarta adalah yang pertama kali
selesai di bangun yaitu pada tahun 1897. Kemudian disusul pembangkit sejenis di
Medan (1899), Solo (1902), Bandung (1906), Surabaya (1912), dan Banjarmasin
(1922). Sedangkan PLTA yang mula-mula dibangunn adalah PLTA Giring di
daerah Madiun (1917), kemudian PLTA Tes di Bengkulu (1920), PLTA Plengan
di Pringan (1922), serta PLTA Dago dan Bangkok di Bandung (1923). Pada
zaman penjajahan, pengelolaan listrik di tangani oleh ANIEM (Algeme
Nederlands Indische Electriciteits Maatschappy). Sejak 1958, pengelolaan listrik
di ambil alih oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara).

Perkembangan pembangkitan listrik di indonesia, baik di tinjau dari jumlah


pembaangkit, daya yang terhasilkan, tegangan yang digunakan, dan macam
pembangkitnya, sangatlah pesat. Demikian pula dengan mutu listrik yang
dihasilkan dengan adanya sistem interkoneksi beberapa pembangkit. Untuk
pembangkitan berurutan besar, di samping PLTA, saat ini di Indonesia sudah
banyak bekerja PLTD, PLTU, PLTG, PLTP, dan beberapa PLTGU. Sedangkan
PLTN sedang direncanakan untuk dibangun. Beberapa pembangkit pilihan seperti
sel surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan panas laut, juga sudah di coba.

Makin meningkatnya permintaan dan ketersediaan energi listrik, harus diimbangi


dengan teknologi instalasi yang canggih. Pemakaian pengaman, bahan isolasi,
maupun gawai lainnya, mengalami perkembangan mutu arsitektur maupun
kepekaannya. Hal itu harus di imbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia
yang memadai. Perkembangan teknologi isolasi menyebabkan pengguna peralatan
listrik seperti setrika, pemanas roti, daan blender, makin merasa aman dari
kemungkinan arus bocor yang di sebabkan kerusakan isolasi ketika menggunakan
berbagai peralatan tersebut.

Di samping perkembangan peralatan dan pembangkitan energi listrik, teknik


penggunaan tegangan di Indonesia juga mengalami kemajuan. Misalnya tegangan
1 fasa untuk rumah tinggal yang hingga tahun 80-an adalah 120 V diubah menjadi
220 V. Jaringan Tegangan Menengah yang semula 6 kV diganti dengan tegangan
20 kV. Akhir tahun 80-an, di Indonesia sudah diterapkan transmisi dengan
tegangan ekstra tinggi 500 Kv.

Adapun penggolongan tegangan yang berlaku adalah sebagai berikut :

 Tegangan Ekstra Rendah (TER), 50 V ac atau 75 V dc.


 Tegangan Rendah (TR) lebih rendah dari 1Kv.
 Tegangan Menengah (TM) 1kV hingga 30 Kv.
 Tegangan Tinggi (TT) 30 kV hingga 500 Kv.
 Tegangan Ekstra Tinggi (TET) 500 kV.
 Tegangan Ultra Tinggi (dalam tahap percobaan di laboratorium) 750 kV.

Alih energi

Sekarang ini, banyak pembangkit listrik tenaga panas yang menggunakan bahan
tak terbarukan, seperti batu bara dan minyak bumi. Departemen Pertambangan
dan Energi memperkirakan penggunaan bahan bakar untuk pembangkit tenaga
listrik di Jawa pada tahun 2006 adalah 431,84 x 10^6 liter pertahun, dan batubara
18,48 x 10^6 ton/tahun. Menurut perkiraan, minyak bumi akan habis sebelum
pertengahan abad XXI dan kurang dari 1 abad kemudian diikuti oleh batubara.

Pada kebanyakan pembangkit listrik yang ada saat ini, energi kinetik yang dihasil-
kan oleh air atau uap digunakan untuk memutar turbin, selanjutnya turbin itu me-
mutar pembangkit untuk menghasilkan listrik.

Sejak tahun 70-an, di kembangkan beberapa pembangkit listrik pilihan di


Indonesia, antara lain pembangkit listrik tenaga angin (di Jawa Barat), panas laut
(di Bali), dan sel surya (di beberapa wilayah terpencil).

Matahari adalah sumber energi primer dalam proses alami dapat menghasilkan
sumber energi sekunder tak terbarukan seperti minyak dan batubara.

Baik energi primer maupun energi sekunder dapat diubah menjadi energi listrik.
Secara umum diagram alih energi dapat dilihat pada gambar 1.1
Energi matahari Energi nuklir Energi kimia

Fisi

Kolektor fusi oksidasi

peluruhan

sel

pembakaran
Energi panas

pengalihan
panas ke mekanik
foto voltaic magneto

hidro dinamik
Energi mekanik
termionik

Energi listrik

Gambar 1.1 Diagram alih energi


Pembakuan

Sekarang ini, di Indonesia beredar berbagai peralatan listrik buatan dalam dan luar
negeri. Untuk itu perlu diketahui berbagai penandaan maupun pembakuan dari
beberapa negara agar diketahui dengan pasti bahwa peralatan itu sudah diuji di
negara yang membuat atau di Indonesia. Pada dasarnya peralatan yang sudah
teruji mutunya, maka keandalannya lebih terjamin.

Tabel 1.1 Bakuan beberapa negara

Singkatan Kepanjangan dan maksud

SPLN Standar Perusahaan Umum Listrik Negara

SII Standar Industri Indonesia

JIS Japanese Industrial Standards : bakuan industri Jepang

IS Indiand Standard : bakuan India

IEC International Electrotecnichal Comission : Komisi Teknik


Listrik Internasional

CSA Canadian Standards Asociation : Asosiasi bakuan Kanada

ANSI American National Standard Institute : badan bakuan USA

DIN Deutches Institu fur Normung : badan bakuan Jerman

BS British Standard : bakuan Inggris

VDE Verband Deutscher Electrotechniker :persatuan insinyur


listrik Jerman

UTE Union Technique de I’Electricite : asosiasi insinyur listrik


Perancis
SEV Schweizerischer Electrotechnischer Verein : asosiasi
insinyur listrik Swiss

OVE Osterreichischer Verband fur Electrotechnik : asosiasi


insinyur listrik Austria

NEN Nederlands Norm : normalisasi Belanda

NEMKO Norge Elektriske Materielkontrol : badan pengujian produk


listrik Norwegia

NBN Norme Belge : normalisasi Belgia

KEMA Keuring van Elektrotechnische Materialen : laboratorium


pengujian alat listrik Denmark

DEMKO Danmark Electriske Materialkontrol : badan pengujian alat


listrik Denmark

CEI Comitato Electotecnico Italiano : komisi listrik Itali

CENELEC Comite Europeen Normalisation Electroechnique : Komite


Eropa untuk Standarisasi Elektroteknik

UL Underwriters Laboratories, Inc. Mempunyai tugas


mengadakan pengujian peralatan listrik di USA

Seringkali pada sebuah peralatan listrik di gunakan pesusun dari berbagai bakuan.
Sebagai contoh jika akan dibuat suatu panel peralatan, pemasangan, dan
seterusnya. Di samping itu, pertelaan suatu peralatan harus di perhatikan agar
peralatan itu dapat berfungsi optimum.

Beberapa bakuan badan pengujian mempunyai simbol seperti di contohkan pada


gambar 1.2.
Prinsip Dasar Instalasi

Beberapa prinsip instalasi harus menjadi pertimbangan pada pemasangan suatu


instalasi listrik. Tujuannya adalah agar instalasi yang di pasang dapat digunakan
secara optimum. Adapun prinsip dasar tersebut adalah sebagai berikut :

 Keandalan, yang dimaksud adalah anadal secara mekanik maupun secara


elektrik (instalasi bekerja pada nilai nominal tanpa timbul kerusakan).
Keandalan juga menyangkut ketepatan pengaman untuk menanggapi jika
terjadi gangguan. Contoh : untuk pemasangan instalasi penerangan pada
ruang yang di atas suhu normal adalah lebih andal jika digunakan kabel
berisolasi karet silikon dibanding pvc.
 Ketercapaian, yang dimaksud adalah pemasangan peralatan instalasi, yang
mudah dijangkau oleh pengguna. Contoh keadaan yang tidak memenuhi
syarat ketercapaian : menurut PUIL 87 tinggi letak sakelar adalah 1,2 m.
Tidak dibenarkan jika saklar dipasang 3 m di atas lantai, karena untuk
menjangkaunya memerlukan tangga. Begitu pula penempatan saklar yang
letaknya tertutup almari, karena untuk menjangkaunya harus menggeser
almari terlebih dahulu.
 Ketersediaan, yang dimaksud adalah kesiapan suatu instalasi melayani
kebutuhan, baik daya, gawai, maupun perluasan instalasi. Contoh
ketersediaan : suatu panel mempunyai sekering cadangan yang tidak
disambungkan ke beban dengan maksud untuk perluasan instalasi.
 Keindahan, yang di maksud adalah kerapian pemasangan peralatan sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Contoh: pemasangan beberapa pipa pada
permukaan tembok tampak lebih indah jika dipasang sejajar dan diberi
sengkang oleh tenaga yang terampil, dibandingkan jika dipasang tidak sejajar
oleh tenaga yang tidak terampil.
 Keamanan, yang dimaksudkan adalah keaman secara elektrik untuk manusia,
ternak, dan barang lainnnya. Contoh: kotak kontak tertutup untuk gedung
taman kanak-kanak adalah lebih aman jika dibandingkan dengan kotak
kontak yang terbuka.
 Ekonomis, yang dimaksudkan adalah biaya yang dikeluarkan untuk instalasi
harus sehemat mungkin. Karena besarnya biaya saja, tidak selalu menjamin
mutu suatu instalasi. Contoh: untuk arus 15 A cukup digunakan penghantar
dengan luas penampang 2,5 mm, tidaklah ekonomis jika digunakan
penghantar 6 mm2.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Bekerja di bidang kelistrikan harus memperhatikan keselamatan kerja


sebagaimana tertuang pada Peraturan Keselamatan Kerja yang dikeluarkan oleh
Departemen Tenaga Kerja atau sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik
87.

Kecelakaan pada pekerjaan umumnya disebabkan oleh faktor sebagai berikut :

 Kesalahan manusianya, misalnya karena kelelahan dan kecerobohan


(termasuk kesalahan penggunaan peralatan);
 Lingkungan yang kurang menguntungkan (tidak normal), misalnya berdebu,
lembab, dan suhu di atas 250 C;
 Gangguan pada gawai atau peralatan, misalnya kebocoran isolasi dan
kerusakan mekanik pada bagian mesin listrik.

Jika bekerja pada daerah kelistrikan, yang paling penting dihindari adalah
terjadinya tegangan sentuh. Tegangan sentuh dapat terjadi karena seseorang
menyentuh langsung hantaran aktif maupun karena kegagalan isolasi. Karena itu,
sangat dilarang melaksanakan pekerjaan listrik pada saat hantaran bertegangan.

Tidak jarang seseorang terluka dengan serius akibat tegangan sentuh. Untuk itu,
jika terjadi tegangan sentuh, yang harus segera dilakukan adalah membebaskan
penderita dari aliran listrik dengan cara tertentu. Adapun beberapa cara
pembebasan dari tegangan sentuh adalah sebagai berikut :

 Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan membuka saklar atau


melepaskan gawai pengaman;
 Penghantar ditarik hingga lepas dari penderita dengan menggunakan bahan
yang tidak menghantar listrik, misalnya kayu kering, atau dengan tangan yang
dibungkus pakaian kering yang dilipat-lipat;
 Penghantar dihubung-singkatkan.

Untuk menjaga keselamatan kerja, PUIL 87 pasal 920 menjelaskan segala sesuatu
yang menyangkut :

 Memasuki ruang kerja listrik;


 Bekerja pada keadaan tidak bertegangan;
 Bekerja pada keadaan bertegangan;
 Bekerja di dekat instalasi yang bertegangan.

Jika keadaan tidak sangat mendesak, disarankan kita bekerja pada keadaan tidak
bertegangan. Sebagai gambaran, pada saat seseorang akan menyambung atau
memperbaiki instalasi pada rumah tinggal, saklar pokok harus terbuka dan sekring
dilepas dari rumahnya, serta pada saklar pokok dilengkapi dengan tulisan
peringatan agar orang lain tidak menghubungkan instalasi tersebut dengan sumber
tegangan. Demikian pula jika mengerjakan pekerjaan untuk skala yang lebih
besar, seperti penyambungan kabel tanah tegangan menengah, mengganti alat
pengaman pada gardu distribusi, dan sebagainya.

Penyambungan pada saluran udara untuk berbagai tingkat tegangan, selain


hantaran diputuskan dari sumber tegangan, hantaran harus dihubungkan dengan
tanah terlebih dahulu, agar muatan sisa pada hantaran mengalir ke bumi.

Besarnya tegangan dan lamanya seseorang mampu terkena tegangan bergantung


pada fungsi fisik,seperti syaraf, otot, jantung, dan kondisi kulit pada titik sentuh.
Kaitan antara ketahanan tubuh terhadap tegangan sentuh (Vt) dan waktu sentuh (tt)
pada instalasi yang dibumikan ditunjukkan pada gambar 1.3.

Sedangkan gambar 1.4 menunjukkan pembagian 3 daerah hasil penelitian F.C


Dalziel yang mengaitkan antara selang waktu dan besarnya arus yang mengalir
pada tubuh manusia.

Gambar 1.3 Tegangan Sentuh (Vt) sebagai fungsi waktu (tt)

Catatan: karena tahanan tubuh manusia tidak sama, yaitu 550 hingga 650 pada
orang Eropa dan pada orang Indonesia 1300 hingga 3000, maka nilai
pada gambar 1.3 maupun tabel 1.2 adalah nilai pendekatan.

Sesuai dengan hukum Ohm, tegangan sentuh menyebabkan arus mengalir pada
tubuh manusia. Menurut penelitian Hauf pengaruh arus yang mengalir pada tubuh
manusia ditunjukkan pada tabel 1.2.
Tabel 1.2 Batas arus yang mengalir pada tubuh dan pengaruhnya pada tubuh
manusia

Arus (mA) Pengaruh pada tubuh

0,0045 Dapat dirasakan dengan lidah

1,2 Dapat dirasakan dengan jari

6 Dapat menimbulkan kontraksi otot pada wanita

9 Dapat menimbulkan kontraksi otot pada pia

20 Menimbulkan kontraksi pada otot paru-paru

80 Menimbulkan detak jantung tidak teratur

Menimbulkan F.C Dalziel, besarnya arus yang mengalir di dalam tubuh yang
dapat mempengaruhinya ditentukan pula oleh lama arus itu mengalir (lihat
gambar 1.4).

Gambar 1.4 Lung Dalziel

Keterangan
Daerah 1 : tidak ada pengaruh pada detak jantung.
Daerah 2 : menyebabkan naiknya tekanan darah dan detak jantung tidak beraturan
Daerah 3 : tidak sadar.
Jika terjadi kecelakaan yang disebabkan listrik, tindakan PPPK harus segera
dilakukan sebelum korban ditolong tenaga ahli kesehatan.
Pengaruh lingkungan
Pengaruh pada lingkungan kerja peralatan instalasi listrik dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu lingkungan normal dan lingkungan tidak normal. Lingkungan
tidak normal dapat menimbulkan gangguan pada instalasi listrik yang normal.
Untuk itu jika suatu instalasi atau bagian dari suatu instalasi berada pada lokasi
yang pengaruh luarnya tidak normal, maka diperlukan perlindungan yang sesuai.
Contohnya: perlindungan instalasi listrik pada rumah sakit jiwa harus dirancang
berbeda dengan instalasi listrik untuk lingkungan orang terlatih.
Pengaruh luar yang tidak diimbangi dengan peralatan yang memadai akan
menyebabkan rusaknya peralatan dan bahkan dapat membahayakan manusia.
Menurut IEC Publication 364-3 Bab 2, pengaruh luar diberi penandaan dengan 3
gana, yaitu:

 Gana ke-1 menginformasikan kategori umum pengaruh luar;


 Gana ke-2 menginformasikan sifat pengaruh luar;
 Gana ke-3 menginformasikan kelas pengaruh luar.
Contoh: kode AD8 mempunyai arti :
A. Pengaruh lingkungan
D. Pengaruh dari air
8. direndam
Selanjutnya, penggunaan peralatan dengan pengaruh luar seperti itu harus
mempunyai perlindungan yang sesuai agar peralatan dapat bekerja dengan baik.
Masalah perlindungan ini akan di bahas pada bab 4.
Penggolongan pengaruh luar menurut IEC.
AA Suhu sekitar
AA1 Suhu sekitar -60 hingga + 5oC
AA2 Suhu sekitar -40 hingga + 5oC
AA3 Suhu sekitar -25 hingga + 40oC
AA4 Suhu sekitar -5 hingga + 40oC
AA5 Suhu sekitar + 5 hingga + 40oC
AA6 Suhu sekitar + 5 hingga + 60oC
AB Kelembaban
AC Ketinggian
AC1 ketinggian di bawah 2000 m diatas permukaan laut (dpl)
AC2 ketinggian sama atau lebih 2000 m dpl
AD Air
AD1 pengaruh air diabaikan
AD2 pengaruh tetesan air
AD3 pengaruh semprotan air halus (spray)
AD4 pengaruh percikan air
AD5 pengaruh pancaran air
AD6 pengaruh rendaman air sementara
AD7 pengaruh celupan air
AD8 pengaruh rendaman air
AE Benda padat
AE1 pengaruh benda padat tidak ada (diabaikan)
AE2 pengaruh benda padat yang kecil
AE3 pengaruh benda padat yang sangat kecil
AE4 pengaruh debu
AJ Kekuatan mekanik
AK Tumbuhan
AK1 pengaruh tumbuhan tidak berbahaya (diabaikan)
AK2 pengaruh tumbuhan berbahaya
AL Binatang
AL1 pengaruh binatang tidak berbahaya (diabaikan)
AL2 pengaruh binatang berbahaya
AM Pancaran
AM1 pengaruh pancaran tidak diabaikan
AM2 pengaruh arus bocor
AM3 pengaruh elektromagnetik
AM4 pengaruh pengionan
AM5 pengaruh elektrostatik
AM6 pengaruh induksi
AN Sinar matahari
AN1 pengaruh sinar matahari diabaikan
AN2 pengaruh sinar matahari berarti
AP Gempa bumi
AP1 pengaruh gempa bumi diabaikan
AP2 pengaruh gempa bumi rendah
AP3 pengaruh gempa bumi sedang
AP4 pengaruh gempa bumi kuat
AO Petir
AO1 diabaikan
AO2 sambaran petir tidak langsung
AO3 sambaran petir langsung
AR Angin
BB Tahanan tubuh manusia
BC Hubungan dengan bumi
BC1 tidak ada
BC2 jarang terjadi
BC3 sering terjadi
BD Pengungsian (evakuasi)
BD1 kerapatan rendah mudah berpindah
BD2 kerapatan rendah sulit berpindah
BD3 kerapatan tinggi mudah berpindah
BD4 kerapatan tinggi sulit berpindah
BA Kemampuan orang
BA1 orang awam
BA2 anak-anak
BA3 orang sakit
BA4 orang ahli
BE Bahan
BE1 tidak berbahaya
BE2 bahaya kebakaran
BE3 bahaya ledakan
BE4 bahaya pencemaran
CA Bahan
CA1 tidak mudah terbakar
CA2 mudah terbakar
CB Struktur
CB1 diabaikan
CB2 bahaya penyebaran api
CB3 pergeseran
CB4 lentur
Rangkuman
Pemakaian listrik yang makin meningkat harus diimbangi dengan teknologi
instalasi listrik yang makin canggih dan sumber daya manusia yang terampil.
Alih energi memungkinkan manusia memperoleh energi listrik dari pembangkit
listrik pilihan di samping pembangkit listrik yang sudah lazim.
Setiap pemasangan instalasi listrik perlu memperhatikan pertelaan gawai atau
peralatan serta bakuan yang berpadanan. Karena pemasangan gawai yang tidak
sesuai dengan pertelaannya akan merusak gawai atau peralatan dan sekaligus
membahayakan manusia.
Prinsip dasar instalasi perlu mendapat perhatian pada setiap pemasangan instalasi
listrik.
Pengaruh lingkungan juga harus mendapat perhatian, karena lingkungan yang
tidak normal dapat mengganggu fungsi dari peralatan listrik yang tingkat
perlindungannya normal. Pengaruh lingkungan yang tidak normal harus
diimbangi dengan penggunaan peralatan yang tingkat perlindungannya sesuai.
Soal perlatihan
1. Sebutkan berbagai pembangkit listrik yang ada disekitar politeknik saudara.
2. Bagaimana keberadaan pembangkit-pembangkit tersebut terhadap kelestarian
lingkungannya?
3. Menurut Anda, apa bahayanya jika isolasi peralatan listrik saudara rusak?
4. Apa yang Anda ketahui tentang:
a. Photo voltaic;
b. Pembangkit;
c. Magneto hidro dinamik.
5. Anda akan membeli peralatan listrik baru. Adakah kegunaan memeriksa tanda
bakuan pada peralatan tersebut?
6. Anda akan membeli sebuah transformator. Trafo pertama buatan luar negeri
tanpa dilengkapi tanda pengujian. Trafo kedua buatan dalam negeri yang di
lengkapi tanda pengujian dari LMK. Trafo manakah yang anda pilih? Apa
alasannya?
7. Anda mempunyai mesin tulis elektronik yang tegangan kerjanya 127 V,
Peralatan itu disambungkan pada tegangan catu yang tidak sesuai tegangan
kerjanya. Bagaimana pendapat anda?
8. Beri contoh dua macam pemasangan peralatan listrik di lingkungan Anda yang
tidak memenuhi prinsip ketercapaian? Bagaimana pendapat anda?
9. Beri contoh dua macam pemasangan peralatan listrik di lingkungan Anda yang
tidak memenuhi prinsip keandalan!
10. Periksa panel terdekat pada kelas anda. Apakah memenuhi prinsip
ketersediaan? Berikan penjelasan!
11. Apakah gunanya faktor ekonomi diperhatikan pada pemasangan instalasi
listrik?
12. Coba cari informasi kepada pekerja listrik, apa kegunaan :
a. Sabuk pengaman;
b. Kacamata las;
c. Sarung tangan dari kulit.
13. Seorang tukang mendapat tugas menyambung sebuah instalasi baru dengan
jaringan distribusi. Ia melengkapi dirinya dengan sepatu karet, sabuk
pengaman, dan tangga dari bambu untuk keperluan itu. Tanpa mematikan
sumber tegangan ia mampu melakukan penyambungan yang dimaksud.
Bagaimana pendapat anda?
14. Sebutkan beberapa faktor manusia dan pengaruh dari luar yang dapat
menimbulkan kecelakaan kerja.
15. Mengapa tegangan ekstra rendah tidak membahayakan manusia?
16. Mengapa penyambungan pada saluran udara selain harus tidak boleh
bertegangan, juga harus ditanahkan terlebih dahulu?
17. Bagaimana penelitian Hauf dan FC Dalziel tentang pengaruh arus listrik pada
tubuh manusia?
18. Bagaimana pendapat saudara mengenai kedua pendapat tersebut?
19. Carilah keterangan tentang berbagai keadaan lingkungan yang tidak normal.
20. Anda ditugaskan memasang motor listrik di luar rumah. Bagaimana upaya
anda agar motor tersebut aman?
21. Berikan masing-masing 3 contoh untuk pengaruh lingkungan.
a. AD6
b. BD2
c. BA3
d. BE3
e. CB2
Takarir
AC: singkatan dari alternating current atau arus bolak balik.
Bagian aktif: konduktor atau bagian peralatan listrik yang bertegangan pada saat
kondisi kerja normal.
DC: singkatan dari direct current atau arus searah`
Energi: daya dalam 1 satuan waktu, misalnya: watt detik (W dt), kilo watt hour
(kWh).
Magneto hidro dinamik: pembangkit listrik yang mengubah energi panas
menjadi listrik.
Pentanahan: hubungan bagian hantaran listrik dengan tanah melalui sebuah
sistem pembumian.
Sekring: pengaman lebur untuk mengamankan instalasi dari hubung singkat.
Tegangan sentuh: bagian dari potensial elektroda-tanah yang melalui tubuh
manusia dari tangan ke kaki atau dari tangan ke tangan.

Anda mungkin juga menyukai