Tujuan bab
Pembangkit listrik tenaga disel di Gambir, Jakarta adalah yang pertama kali
selesai di bangun yaitu pada tahun 1897. Kemudian disusul pembangkit sejenis di
Medan (1899), Solo (1902), Bandung (1906), Surabaya (1912), dan Banjarmasin
(1922). Sedangkan PLTA yang mula-mula dibangunn adalah PLTA Giring di
daerah Madiun (1917), kemudian PLTA Tes di Bengkulu (1920), PLTA Plengan
di Pringan (1922), serta PLTA Dago dan Bangkok di Bandung (1923). Pada
zaman penjajahan, pengelolaan listrik di tangani oleh ANIEM (Algeme
Nederlands Indische Electriciteits Maatschappy). Sejak 1958, pengelolaan listrik
di ambil alih oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara).
Alih energi
Sekarang ini, banyak pembangkit listrik tenaga panas yang menggunakan bahan
tak terbarukan, seperti batu bara dan minyak bumi. Departemen Pertambangan
dan Energi memperkirakan penggunaan bahan bakar untuk pembangkit tenaga
listrik di Jawa pada tahun 2006 adalah 431,84 x 10^6 liter pertahun, dan batubara
18,48 x 10^6 ton/tahun. Menurut perkiraan, minyak bumi akan habis sebelum
pertengahan abad XXI dan kurang dari 1 abad kemudian diikuti oleh batubara.
Pada kebanyakan pembangkit listrik yang ada saat ini, energi kinetik yang dihasil-
kan oleh air atau uap digunakan untuk memutar turbin, selanjutnya turbin itu me-
mutar pembangkit untuk menghasilkan listrik.
Matahari adalah sumber energi primer dalam proses alami dapat menghasilkan
sumber energi sekunder tak terbarukan seperti minyak dan batubara.
Baik energi primer maupun energi sekunder dapat diubah menjadi energi listrik.
Secara umum diagram alih energi dapat dilihat pada gambar 1.1
Energi matahari Energi nuklir Energi kimia
Fisi
peluruhan
sel
pembakaran
Energi panas
pengalihan
panas ke mekanik
foto voltaic magneto
hidro dinamik
Energi mekanik
termionik
Energi listrik
Sekarang ini, di Indonesia beredar berbagai peralatan listrik buatan dalam dan luar
negeri. Untuk itu perlu diketahui berbagai penandaan maupun pembakuan dari
beberapa negara agar diketahui dengan pasti bahwa peralatan itu sudah diuji di
negara yang membuat atau di Indonesia. Pada dasarnya peralatan yang sudah
teruji mutunya, maka keandalannya lebih terjamin.
Seringkali pada sebuah peralatan listrik di gunakan pesusun dari berbagai bakuan.
Sebagai contoh jika akan dibuat suatu panel peralatan, pemasangan, dan
seterusnya. Di samping itu, pertelaan suatu peralatan harus di perhatikan agar
peralatan itu dapat berfungsi optimum.
Jika bekerja pada daerah kelistrikan, yang paling penting dihindari adalah
terjadinya tegangan sentuh. Tegangan sentuh dapat terjadi karena seseorang
menyentuh langsung hantaran aktif maupun karena kegagalan isolasi. Karena itu,
sangat dilarang melaksanakan pekerjaan listrik pada saat hantaran bertegangan.
Tidak jarang seseorang terluka dengan serius akibat tegangan sentuh. Untuk itu,
jika terjadi tegangan sentuh, yang harus segera dilakukan adalah membebaskan
penderita dari aliran listrik dengan cara tertentu. Adapun beberapa cara
pembebasan dari tegangan sentuh adalah sebagai berikut :
Untuk menjaga keselamatan kerja, PUIL 87 pasal 920 menjelaskan segala sesuatu
yang menyangkut :
Jika keadaan tidak sangat mendesak, disarankan kita bekerja pada keadaan tidak
bertegangan. Sebagai gambaran, pada saat seseorang akan menyambung atau
memperbaiki instalasi pada rumah tinggal, saklar pokok harus terbuka dan sekring
dilepas dari rumahnya, serta pada saklar pokok dilengkapi dengan tulisan
peringatan agar orang lain tidak menghubungkan instalasi tersebut dengan sumber
tegangan. Demikian pula jika mengerjakan pekerjaan untuk skala yang lebih
besar, seperti penyambungan kabel tanah tegangan menengah, mengganti alat
pengaman pada gardu distribusi, dan sebagainya.
Catatan: karena tahanan tubuh manusia tidak sama, yaitu 550 hingga 650 pada
orang Eropa dan pada orang Indonesia 1300 hingga 3000, maka nilai
pada gambar 1.3 maupun tabel 1.2 adalah nilai pendekatan.
Sesuai dengan hukum Ohm, tegangan sentuh menyebabkan arus mengalir pada
tubuh manusia. Menurut penelitian Hauf pengaruh arus yang mengalir pada tubuh
manusia ditunjukkan pada tabel 1.2.
Tabel 1.2 Batas arus yang mengalir pada tubuh dan pengaruhnya pada tubuh
manusia
Menimbulkan F.C Dalziel, besarnya arus yang mengalir di dalam tubuh yang
dapat mempengaruhinya ditentukan pula oleh lama arus itu mengalir (lihat
gambar 1.4).
Keterangan
Daerah 1 : tidak ada pengaruh pada detak jantung.
Daerah 2 : menyebabkan naiknya tekanan darah dan detak jantung tidak beraturan
Daerah 3 : tidak sadar.
Jika terjadi kecelakaan yang disebabkan listrik, tindakan PPPK harus segera
dilakukan sebelum korban ditolong tenaga ahli kesehatan.
Pengaruh lingkungan
Pengaruh pada lingkungan kerja peralatan instalasi listrik dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu lingkungan normal dan lingkungan tidak normal. Lingkungan
tidak normal dapat menimbulkan gangguan pada instalasi listrik yang normal.
Untuk itu jika suatu instalasi atau bagian dari suatu instalasi berada pada lokasi
yang pengaruh luarnya tidak normal, maka diperlukan perlindungan yang sesuai.
Contohnya: perlindungan instalasi listrik pada rumah sakit jiwa harus dirancang
berbeda dengan instalasi listrik untuk lingkungan orang terlatih.
Pengaruh luar yang tidak diimbangi dengan peralatan yang memadai akan
menyebabkan rusaknya peralatan dan bahkan dapat membahayakan manusia.
Menurut IEC Publication 364-3 Bab 2, pengaruh luar diberi penandaan dengan 3
gana, yaitu: