Anda di halaman 1dari 7

TUGAS II

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

3216702 – Karina Khairiyyah


Kelas Eksekutif

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
BANDUNG
2017
1. Uraikan dan jelaskan terkait dengan pendekatan Earl dalam menganalisa dan
mengetahui kondisi saat ini dari suatu organisasi beserta dengan bagan segitiga
earl.

Earl membedakan antara strategi SI dan TI (Earl, 1996). Strategi SI menekankan pada
penentuan aplikasi sistem informasi yang dibutuhkan organisasi. Esensi dari strategi SI
adalah menjawab pertanyaan apa. Sedangkan strategi TI lebih menekankan pada
pemilihan teknologi, infrastruktur, dan keahlian khusus yang terkait atau menjawab
pertanyaan bagaimana. Hubungan antara strategi TI, strategi SI dan strategi bisnis terlihat
pada gambar berikut.

5 Pendekatan PSSI Earl:

a. Business Led : Apa strategi TI/SI saat ini.


b. Method Driven : Analisa proses bisnis
c. Administrative : Prioritas pengguna
d. Technological : Gunakan tools
e. Organisational : Komitmen pimpinan
- Business Led : dilakukan oleh spesialist TI yang mendefinisikan perencanaan investasi
SI/TI berdasar strategi bisnis saat ini.
- Method Driven : penggunaan teknik/metodologi untuk mengidentifikasi kebutuhan SI
dengan menganalisis proses bisnis.
- Administrative : tujuan utamanya untuk menyusun iT Capaital dan anggaran
pengeluaran dan perencanaan sumber daya untuk mendapatkan persetujuan aplikasi SI
berdasarkan prioritas dari pengguna.
- Technological : perencanaan SI/TI dipandang sebagai an exercise dalam pemodelan
proses dan informasi, misalnya : menggunakan CASE tools untuk membuat
perencanaan SI dalam bentuk blueprint.
- Organisational : pengembangan investasi SI/Ti berdasar dari konsensus bisnis tentang
bagaimana SI/TI dapat mewujudkan tujuan bisnis yang telah disetujui oleh manajemen
senior.

2. Jelaskan faktor – faktor keberhasilan kritis dan balanced scorecard


Critical Success Factor (CSF) merupakan sebuah metode analisis dengan
mempertimbangkan beberapa hal yang kritis di dalam lingkungan perusahaan untuk
mendefinisikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan
perusahaan atau organisasi dan dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi.
Analisis CSF memberikan gambaran pada perusahaan tentang aspek-aspek kritis apa saja
di setiap aktivitas dan proses bisnis perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan
dalam mencapai visi dan misi serta keberhasilan bisnisnya. Tujuan dari CSF adalah
menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus
dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.
Untuk mengembangkan sistem informasi rencana yang efektif, organisasi harus memiliki
pemahaman yang jelas dari kedua persyaratan informasi jangka panjang dan pendek nya.
Analisis strategis, atau faktor penentu keberhasilan, adalah kebutuhan informasi organisasi
ditentukan oleh sejumlah kecil faktor penentu keberhasilan (CSF) dari manajer. Jika tujuan

tersebut dapat dicapai, keberhasilan perusahaan atau organisasi terjamin.


Untuk menerapkan Critical Success Factor (CSF), maka dilakukan analisa CSF. Analisa CSF ini
dimaksudkan untuk merumuskan faktor-faktor kritis apa saja yang harus diperhatikan oleh suatu
organisasi/perusahaan. Analisa CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan
lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. Faktor penentu
kesuksesan dapat ditentukan jika tujuan/obyektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari
faktor penentu kesuksesan adalah menginterpretasikan tujuan secara lebih jelas untuk
menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.  

Balanced scorecard (BSC) adalah suatu metodologi pengukuran kinerja organisasi yang
dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC kemudian dikembangkan
sebagai alat perencanaan strategi untuk menjabarkan visi dan misi organisasi ke dalam
beberapa strategi yang lebih jelas dan mudah dijalankan (actionable). Sebagai alat
manajemen strategi, BSC memiliki beberapa kegunaan seperti

Pendekatan Balanced Scorecard biasanya menggunakan 4 perspektif, yakni:

1. Finansial

2. Proses Bisnis (Internal)


3. SDM (Learning & Growth)

4. Pelanggan
Masing-masing pespektif tersebut saling bergantungan/terkait, perubahan di suatu area
tidak menjamin perbaikan di area yang lain.

3. Jelaskan mengenai “rantai nilai” secara detail dengan menggambarkan bagan yang
ada. Kenapa rantai nilai banyak digunakan oleh suatu organisasi dalam menentukan
potensi masa depan
Analisis Rantai Nilai adalah salah satu cara untuk mengidentifikasi kegiatan mana yang
paling baik dilakukan oleh bisnis suatu organisasi dan mana yang paling baik diberikan oleh
orang lain kepada organisasi. Analisis Rantai Nilai menggambarkan kegiatan yang
berlangsung dalam bisnis suatu organisasi dan menghubungkannya dengan analisis
kekuatan persaingan usaha.
Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah dari sebuah organisasi. Kegiatan
utama mencakup: logistik masuk, operasi (produksi), logistik keluar, pemasaran, dan
penjualan (permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan meliputi: manajemen
infrastruktur administratif, manajemen sumber daya manusia, teknologi (R & D), dan

pengadaan. Biaya dan value driversdiidentifikasi untuk setiap aktivitas nilai. Aktivitas-


aktivitas tersebut dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
a. Primary activities :
- Inbound logistics: aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material
sebelum digunakan.
- Operations: akivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi
output.
- Outbound logistics: aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk
ke tangan konsumen.
- Marketing and sales: aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan
konsumen agar tertarik untuk membeli produk.
- Service: aktivitas yang mempertahankan atau meningkatkan nilai dari
produk.
b. Supported activities:
- Procurement: berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya.
- Human Resources Management: Pengaturan SDM mulai dari perekrutan,
kompensasi, sampai pemberhentian.
- Technological Development: pengembangan peralatan, software,
hardware, prosedur, didalam transformasi produk dari input menjadi
output.
- Infrastructure: terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi
(akuntansi, keuangan, perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan
organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.

Enam fungsi bisnis Rantai Nilai:


a. Penelitian dan Pengembangan
b. Desain Produk, Jasa
c. Produksi
d. Pemasaran & Penjualan
e. Distribusi
f. Layanan Pelanggan
4. Jelaskan proses dalam menentukan strategi sistem informasi bisnis
Untuk menentukan strategi SI/TI yang dapat mendukung pencapaian visi dan misi
organisasi, maka perlu pemahaman tentang strategi bisnis organisasi. Pemahaman
tersebut mencakup penjelasan terhadap hal-hal berikut : mengapa suatu bisnis dijalankan,
kemana tujuan, dan arah bisnis, kapan tujuan tersebut dicapai, bagaimana cara mencapai
tujuan dan adakah perubahan yang harus dilakukan. Jadi dalam membangun suatu strategi
SI/TI, yang menjadi isu sentral adalah penyelarasan (alignment) strategi SI/TI dengan
strategi bisnis organisasi.

Beberapa pendekatan yang dapat dipakai sebagai kerangka kerja dalam menentukan
prioritas kebutuhan sistem informasi.

- Eksternal jangka panjang (based on external business environment)


o Keadaan industri dalam hal profitabilitas, Pertumbuhan dan struktur;
o Tingkat di mana IS / IT adalah, Atau mampu, mengubah produk, Pasar dan
keterkaitan-kapal industri.
- Eksternal jangka pendek (external IS/IT environment)
o Penggunaan aktual IS / IT oleh pesaing dan pihak lain di industri ini untuk
mendapatkan keuntungan relatif;
o Peluang yang diciptakan oleh IS / IT untuk mengubah keseimbangan daya saing
dan pengaruh industri, Baik dalam rantai nilai yang ada maupun oleh pendatang
baru atau substitusi produk / layanan.
- Internal jangka panjang (internal business environment)
o Bagaimana aplikasi IS / IT baru bisa lebih efektif mendukung atau meningkatkan
strategi bisnis perusahaan;
o Bagaimana aplikasi IS / IT baru dapat memungkinkan bisnis mengadopsi strategi
yang sesuai dengan lingkungan bisnis masa depan;
- Internal jangka pendek (internal business environment and current application portfolio)
o Tingkat dimana sistem yang ada mendukung strategi yang dipilih dan sistem
yang kritis untuk menghindari kerugian usaha dan / atau mempertahankan
keuntungan yang ada.;
o Pendekatan yang ada terhadap manajemen IS / IT dan kesesuaiannya dengan
strategi bisnis.

5. Jelaskan analisa cFarlan Strategic Grid


McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI berdasarkan
konstribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada empat kuadran (strategic,
high potential, key operation, and support). Berdasarkan pemetaan kategori yang
didefinisikan sebagai berikut:
 Kuadran 1 merupakan kuadran Strategic.
 Kuadran 2 merupakan kuadran High Potential.
 Kuadran 3 merupakan kuadran Key Operational.
 Kuadran 4 merupakan kuadran Support.

Dari hasil pemetaan tersebut didapat gambaran kontribusi sebuah aplikasi SI terhadap
organisasi dan pengembangan dimasa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai