&
Pembahasan
Keperawatan
MCU
ID Soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem
Immuno-hematologi / Sistem Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
Kesehatan
Kasus (Vignette)
Seorang anak laki-laki, umur 7 bulan, baru saja terlihat gelisah, sulit bernapas, wacah pucat,
terbatuk-batuk, mulut banyak mengeluarkan air liur, anak menangis namun tidak ada suara,
disekitar anak tampak beberapa mainan berbentuk bola dengan ukuran kecil. Anda merupakan
maahsiswa keperawatan yang kebetulan ada di lokasi.
Pertanyaan Soal
Apakah intervensi yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. Head tilt.
b. Jaw thrust.
c. Back blow.
d. Abdominal thrust.
e. Heimlich maneuver.
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem
Immuno-hematologi / Sistem Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
Kesehatan
Kasus (Vignette)
Seorang perempuan, umur 29 tahun, dibawa ke IGD akibat kecelakaan lalu lintas 10 menit lalu.
Hasil pemeriksaan: pasien berespon terhadap stimulus nyeri, tampak luka lecet di pipi,
terdengar gurgling, frekuensi napas 32 x/menit, tampak retraksi dinding dada, pendarahan aktif
dan krepitasi pada paha kiri, akral dingin dan frekuensi nadi 114 x/menit.
Pertanyaan Soal
Apakah label triage yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. kuning
b. merah
c. hitam
d. hijau
e. putih
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem
Immuno-hematologi / Sistem Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
Kesehatan
Kasus (Vignette)
Seorang anak perempuan, umur 6 tahun dibawa ke UGD akibat terjatuh ditangga rumahnya 15
menit yang lalu. Hasil pemeriksaan: tampak luka sobek dipelipis 5 cm kedalaman 2cm, mata
membuka spontan, memar pada kaki dan tangannya, anak menangis kuat saat dihampiri
perawat namun mencoba tenang saat dibujuk dan diminta ibunya.
Pertanyaan Soal
Berapakah nilai GCS pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. 15
b. 14
c. 13
d. 12
e. 11
Kunci Jawaban b. 14
Referensi Mardalena, I (2017). Asuhan keperawatan gawat darurat. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press
Nama Pembuat Rycco Darmareja, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Institusi/Bagian Akademi Keperawatan Rumah Sakit Dustira
Pembahasan Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh data dan nilai komponen GCS sebagai
Singkat berikut:
E = 4, membuka mata spontan tanpa stimulus
M = 6, mampu mengikuti perintah ibu 🡪 berhenti menangis saat diminta
V = 4, menangis kuat namun masih kooperatif (dapat dibujuk)
Total GCS = 14
Catatan: indikator penilaian verbal pada anak berbeda dengan dewasa 🡪
dinilai secara objektif sesuai dengan indikator apabila pasien menangis.
ID Soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem
Immuno-hematologi / Sistem Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
Kesehatan
Kasus (Vignette)
Seorang perempuan, umur 32 tahun, diantar ke UGD karena terjatuh dari pohon 20 menit yang
lalu dan mengeluh sakit saat bernapas. Hasil pemeriksaan: bicara terbata-bata karena sesak,
wajah pucat, frekuensi napas 34 kali/menit, tampak jejas di dada, terlihat retraksi intercostalis,
auskultasi paru terdengar vesikuler, nyeri skala 3, frekuensi nadi 98 kali/menit
Pertanyaan Soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. nyeri akut
b. pola napas
c. pertukaran gas
d. ventilasi spontan
e. bersihan jalan napas
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem
Immuno-hematologi / Sistem Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
Kesehatan
Kasus (Vignette)
Seorang anak, umur 3 tahun, dibawa ke UGD karena terjatuh ditangga rumahnya 30 menit yang
lalu. Menurut ayah pasien, kepala sempat membentur lantai dengan keras, muntah 2 kali dan
rewel. Hasil pemeriksaan: jejas dibagian kepala, frekuensi napas 29 x/menit. Saat ini pasien
dianjurkan pulang dengan edukasi yang diberikan perawat untuk mengidentifikasi bahaya yang
terjadi pada anak.
Pertanyaan Soal
Apakah yang harus disampaikan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. berikan minum hangat setiap satu jam
b. sesekali ayun dan gendong anak saat rewel
c. pasang penghalang dilokasi yang berbahaya
d. bangunkan setiap setengah jam jika anak tertidur
e. biarkan anak tertidur untuk meminimalkan rewel
Kunci Jawaban d. bangunkan setiap setengah jam jika anak tertidur
Referensi Mardalena, I (2017). Asuhan keperawatan gawat darurat. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press
Nama Pembuat Rycco Darmareja, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Institusi/Bagian Akademi Keperawatan Rumah Sakit Dustira
Pembahasan Kewaspadaan merupakan salah satu tindakan yang dilakukan pada individu.
Singkat Pada kasus ditemukan bahwa anak mengalami head injury ringan sehingga
tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Saat ini ditemukan bahwa
tanda-tanda vital (respirasi) dalam kategori normal. Sebagai langkah
kewaspadaan perawat perlu menyampaikan kepada keluarga bahwa anak
harus dibangunkan setiap setengahjam untuk mengidentifikasi terjadi atau
tidaknya perburukan kondisi (penurunan kesadaran yang tidak disadari).
ID Soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem
Immuno-hematologi / Sistem Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
Kesehatan
Kasus (Vignette)
Seorang perawat yang pulang berdinas, menemukan seorang laki-laki, umur 29 tahun,
ditemukan tergeletak tidaksadarkan diri ditrotoar akibat terserempet mobil 5 menit yang lalu,
dengan kondisi pelipis mengeluarkan darah, pipi lecet. Saat ini perawat baru saja menepi,
memastikan keamanan dan menghampiri korban.
Pertanyaan Soal
Apakah hal yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. minta bantuan telepon ambulance
b. cek respon korban
c. cek nadi dan napas
d. kontrol servical
e. balut tekan
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem
Immuno-hematologi / Sistem Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
Kesehatan
Kasus (Vignette)
Seorang perempuan, umur 27 tahun, dibawa ke UGD sebagai korban begal 25 menit yang lalu.
Hasil pemeriksaan: pasien tidak sadar, frekuensi napas 36 x/menit, wajah pucat, bibir cyanosis,
tampak luka tusuk dibagian dada sebanyak 3 buah, terdengar sucking chest wound, tampak
darah keluar dan mengeluarkan gelembung udara, memar dan krepitasi tangan kiri.
Pertanyaan Soal
Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. membersihkan luka di dada menggunakan NaCl 0.9%
b. menutup luka menggunakan kasa tiga sisi
c. melakukan balut tekan pada luka di dada
d. melakukan pemasangan infus 2 line
e. memasang bidai di tangan kiri
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem
Immuno-hematologi / Sistem Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
Kesehatan
Kasus (Vignette)
Seorang perempuan, umur 32 tahun, dibawa ke IGD akibat jatuh dari lantai 2 rumahnya 30
menit yang lalu. Hasil pemeriksaan: jalan napas bebas, frekuensi napas 28 x/menit dengan
support NRM 8 Liter, GCS 10, terdapat jejas di belakang telinga, hematoma di mata,
pengeluaran darah disertai cairan seperti minyak pada telinga, mulut mengeluarkan cairan
kuning disertai kimus, abdomen distensi.
Pertanyaan Soal
Apakah alat yang harus dipasang pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. Naso pharingeal airway
b. Nasogastric tube
c. Orrogastric tube
d. Endotracheal tube
e. Folley catheter
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem
Immuno-hematologi / Sistem Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
Kesehatan
Kasus (Vignette)
Seorang perempuan, umur 20 tahun, korban gempa bumi ditemukan oleh tim rapid asessment.
Hasil pemeriksaan: korban tidak dapat berjalan, kesadaran menurun, tampak jejas pada femur,
luka pada pelipis, korban baru dapat bernapas saat dilakukan teknik jawtrust.
Pertanyaan Soal
Apakah label triage START yang tepat diberikan pada kasus tersebut ?
Pilihan Jawaban
a. minor
b. delayed
c. deceased
d. expectant
e. immediate
Kasus (Vignette)
Seorang laki-laki, umur 32 tahun, ditemukan tidak sadar akibat terperangkap dengan kondisi
bocornya gas hidrokarbon 10 menit yang lalu. Saat ini pasien sudah dievakuasi keluar. Hasil
pemeriksaan: pasien tampak lemah, sesak napas, frekuensi napas 37 x/menit, bibir cyanosis,
frekuensi nadi 132 x/menit, akral dingin.
Pertanyaan Soal
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. sarankan minum banyak
b. bebaskan jalan napas
c. lakukan rangsang muntah
d. beri oksigen konsentrasi tinggi
e. rujuk ke Instalasi Gawat Darurat
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, umur 40 tahun, dirawat di RS. Pasien mengatakan sesak nafas sejak 2 hari
yang lalu, ada batuk berdahak, ada retraksi dada, frekwensi nafas 25 x/menit, suhu 36 0C,
frekwensi nadi 88 x/menit,. Hasil pemeriksaan Analisa gas darah PH 7.30, PCO2 46 mmhg,
saturasi oksigen 94%.
Apakah diagnosa keperawatan utama pada kasus tersebut ?
A. Pola nafas tidak efektif
E. Resiko aspirasi
Kunci
C
Jawaban
Referensi Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for
positive outcome. Elseiver, Mosby
Lewis, RM; Heitkemper, MM; Dirksen, SR (2000), Medical Surgical Nursing,
Assessment and Management of Clinical Problems, Mosby St. Louis. Missouri
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pilih A, kurang tepat karena pada kasus ini ada hasil AGD
Pembahasan
Pilih B, kurang tepat
Pilih C, ini yang benar, karena gangguannya sudah sampai pada masalah gas
darah.
Pilih D, kurang tepat: karena tidak ada data bahwa pasien tidak bisa
mengeluarkan data
Pilih E, kurang Tepat : masalah ini actual bukan resiko
ID SOAL 12
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal
/ Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, 55 tahun, dirawat dengan diagnosa tuberculosis. Mengeluh sering batuk
berdahak, agak sulit mengeluarkan dahak, ada mual sejak 3 hari sebelum dirawat. Nafsu
makan kurang, ada mual, makan hanya sedikit. Pasien tidak menunjukkan cara batuk yang
benar. Pasien mengatakan sudah berhenti minum OAT sebulan yang lalu.
Apa masalah keperawatan yang prioritas pada kasus tersebut ?
A. Nausea
B. Intoleransi aktivitas
E. Defisit pengetahuan
Kunci
D
Jawaban
Referensi Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for
positive outcome. Elseiver, Mosby
Lewis, RM; Heitkemper, MM; Dirksen, SR (2000), Medical Surgical Nursing,
Assessment and Management of Clinical Problems, Mosby St. Louis. Missouri
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pilih A kurang tepat : data kurang mendukung, masih dibutuh data
Pembahasan
pendukung lainnya
Pilih B kurang tepat : data pendukung tidak ada
Pilih C kurang tepat: data pendukung kurang kuat
Pilih D ini yang benar sesuai data pendukung
Pilih E kurang Tepat : data kurang mendukung
ID SOAL 13
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal
/ Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, 34 tahun dirawat dengan PPOK. Sejak pagi ini, Pasien sesak nafas dengan RR
29 x menit, batuk berdahak, penggunaan otot bantu nafas, terpasang oksigen nasal 3 lpm.
Pemeriksaan AGD Ph 7.35, PO2 89 mmhg, PCO2 35 mmhg, SaO 2 97%, HCO3 24
D. Pertukaran gas
E. Ventilasi spontan
Kunci
C
Jawaban
Referensi Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for
positive outcome. Elseiver, Mosby
Lewis, RM; Heitkemper, MM; Dirksen, SR (2000), Medical Surgical Nursing,
Assessment and Management of Clinical Problems, Mosby St. Louis. Missouri
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pilih A, kurang tepat : data pendukung tidak ada
Pembahasan
Pilih B, kurang tepat : tidak ada data penumpukan dahak
Pilih C, ini yang tepat karena sesuai dengan data pendukung sesak nafas dan
penggunaan otot bantu nafas
Pilih D, kurang tepat, karena hasil AGD normal
Pilih E, kurang Tepat , karena hasil AGD normal
ID SOAL 14
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal
/ Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan, umur 50 tahun, dirawat di RS sudah 1 minggu, kemarin pasien dilakukan
pemeriksaan thorax photo ulang dan ditemukan adanya pneumonia, pasien mengeluh sesak,
frekwensi pernapasan 34 x / menit, TD 100/70 mmhg, frekwensi nadi 100 x/menit, ada batuk
berdahak, pasien tampak pucat. Hasil AGD PH 7.25, PCO2 50 mmhg, HCO3 30 mmol/l,
saturasi oksigen 96%.
Apakah gangguan atau ketidak efektifan yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Ventilasi spontan
B. Pola nafas
D. Perfusi perifer
E. Pertukaran gas
Kunci
E
Jawaban
Referensi Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for
positive outcome. Elseiver, Mosby
Lewis, RM; Heitkemper, MM; Dirksen, SR (2000), Medical Surgical Nursing,
Assessment And Management of Clinical Problems, Mosby St. Louis. Missouri
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pilih A kurang tepat : data lebih sesuai untuk pilihan E
Pembahasan
Pilih B kurang tepat : data kurang menunjang
Pilih C kurang tepat: data kurang menunjang
Pilih D, kurang tepat : data kurang menunjang
Pilih E, ini yang benar : ditunjang dengan data klinis dan data AGD terutama
PH darah
ID SOAL 15
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal
/ Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, 28 tahun, dirawat dengan keluhan sesak nafas, kedua kaki bengkak, sejak
seminggu hari lalu. TD 150/70, frekwensi nadi 100 x/menit, frekwensi nafas 25 x/menit, suhu
37.3 oC, BB 70 kg, ada kenaikan BB
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Pola nafas tidak efektif
C. Obesitas
D. Intoleransi aktivitas
Kunci
E
Jawaban
Referensi Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for
positive outcome. Elseiver, Mosby
Lewis, RM; Heitkemper, MM; Dirksen, SR (2000), Medical Surgical Nursing,
Assessment and Management of Clinical Problems, Mosby St. Louis. Missouri
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pilih A, kurang tepat : data kurang menunjang
Pembahasan
Pilih B, kurang tepat : karena ada edema berarti ada penumpukan cairan,
tidak ada data kekurangan cairan seperti turgor jelek, mata cekung, rasa haus
atau lainnya.
Pilih C, kurang tepat: pasien bukan obesitas tapi oedema
Pilih D, kurang Tepat : data kurang menunjang
Pilih E, ini yang benar : ditunjang dengan data oedema dan peningkatan berat
badan dan ada sesak
ID SOAL 16
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal
/ Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang pasien Wanita, umur 35 tahun, dirawat di rumah sakit dengan nefrotik syndrome.
Sejak 3 hari sebelum dirawat pasien mengeluh lemas, edema pada kaki dan mata, urine
berbusa, berat badan meningkat. Pagi ini TD 130/80 mmhg, S: 37 0 C, N:92 x/mt, RR : 24 x/mt.
Apakah pengukuran atau pengkajian yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Lingkar perut
C. Kemampuan aktivitas
D. Pernafasan
E. Tingkat kecemasan
Kunci
B
Jawaban
Referensi Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for
positive outcome. Elseiver, Mosby
Lewis, RM; Heitkemper, MM; Dirksen, SR (2000), Medical Surgical Nursing,
Assessment and Management of Clinical Problems, Mosby St. Louis. Missouri
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pilih A, kurang tepat : karena tidak ada anasarka
Pembahasan
Pilih B, ini yang tepat : pada pengobatan nefrotik syndrome yang terutama
adalah mengurangi edema. Penurunan berat badan menandakan
pengurangan edema
Pilih C, kurang tepat: karena bukan prioritas pengobatan
Pilih D, kurang tepat : data kurang menunjang.
Pilih E, kurang Tepat : data kurang menunjang
ID SOAL 17
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal
/ Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, umur 56 tahun, masuk RS karena keluhan tidak tuntas berkemih, urine
keluar sedikit-sedikit dan menetes pada hal kandung kemih terasa penuh, dan tidak dapat
menahan berkemih.
Pilihan jawaban:
A. Inkontinentia urine urgensi
D. Retensi urine
E. Nyeri akut
Kunci
A
Jawaban
Referensi Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for
positive outcome. Elseiver, Mosby
Lewis, RM; Heitkemper, MM; Dirksen, SR (2000), Medical Surgical Nursing,
Assessment and Management of Clinical Problems, Mosby St. Louis. Missouri
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pilih A, ini yang tepat : karena tanda dan gejala sesuai dengan inkontinensia
Pembahasan
urine urgensi
Pilih B, kurang tepat : diagnosis ini biasanya untuk kondisi yang lebih general
dan disini tidak ada data tentang kondisi klinis terkait
Pilih C, kurang tepat: kurang tepat, data kurang menunjang
Pilih D, kurang tepat : karena pada kasus ini masalahnya urine masih bisa
keluar, hanya tidak bisa menahan
Pilih E, kurang Tepat : tidak ada data tentang nyeri
ID SOAL 18
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal
/ Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang pasien , umur 35 tahun, dirawat untuk dilakukan operasi TUR atas indikasi BPH.
Pasien akan dilakukan pemasangan folley kateter karena urine menetes dan nyeri saat
berkemih.
Pilihan jawaban:
A. Kapatenan kateter
B. Warna urine
C. jumlah urine
D. Pengeluaran urine
E. Bau urine
Kunci
D
Jawaban
Referensi Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for
positive outcome. Elseiver, Mosby
Lewis, RM; Heitkemper, MM; Dirksen, SR (2000), Medical Surgical Nursing,
Assessment and Management of Clinical Problems, Mosby St. Louis. Missouri
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pilih A kurang tepat : kepatenan kateter sudah termasuk dalam rangkaian
Pembahasan
prosedur pemasangan kateter
Pilih B kurang tepat : pada BPH tidak ada masalah dengan warna urine
Pilih C kurang tepat: pada BPH tidak ada masalah dengan jumlah urine
Pilih D ini yang benar : karena kelancaran pengeluaran urine yang akan
dinilai, dimana sebelum pemasangan terdapat masalah untuk berkemih
Pilih E kurang Tepat : pada BPH tidak ada masalah dengan bau urine
ID SOAL 19
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal
/ Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, umur 39 tahun, di rawat di RS dengan hipoglikemia. Pasien mengatakan
sejak pagi ini sering mengantuk, sering lapar, jantung berdetak cepat, sulit mulai tidur. Pasien
tampak gemetar. Hasil pemeriksaan GDS 73 mg/dl, ada luka di jempol kaki kiri.
Pilihan jawaban:
A. Ketidakstabilan kadar gula darah
B. Pola tidur
C. Resiko infeksi
D. Integritas kulit
E. Intoleransi aktivitas
Kunci
A
Jawaban
Referensi Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for
positive outcome. Elseiver, Mosby
Lewis, RM; Heitkemper, MM; Dirksen, SR (2000), Medical Surgical Nursing,
Assessment and Management of Clinical Problems, Mosby St. Louis. Missouri
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pilih A ini yang benar sesuai dengan keluhan klinis dan data GDS
Pembahasan
Pilih B kurang tepat : data kurang menunjang
Pilih C kurang tepat: data kurang menunjang
Pilih D kurang tepat : data kurang menunjang
Pilih E kurang Tepat : data kurang menunjang
ID SOAL 20
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal
/ Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan, umur 28 tahun, dirawat dengan keluhan berat badan turun sejak 3
bulan lalu, nafsu makan menurun dan batuk berdahak. Pasien direncanakan untuk dilakukan
pemeriksaan mantoux tes
Pilihan jawaban:
A. Mengetahui jenis virus yang menginfeksi
Kunci
D
Jawaban
Referensi Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for
positive outcome. Elseiver, Mosby
Lewis, RM; Heitkemper, MM; Dirksen, SR (2000), Medical Surgical Nursing,
Assessment and Management of Clinical Problems, Mosby St. Louis. Missouri
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pilih A kurang tepat : pemeriksaan virus dilakukan dengan PCR
Pembahasan
Pilih B kurang tepat : penentuan antibiotika dilakukan melalui pemeriksaan
kultur
Pilih C kurang tepat: identifikasi mycobacterium TB aktif melalui pemeriksaan
BTA
Pilih D ini yang benar
Pilih E kurang Tepat : salmonella typhi diketahui dari pemeriksaan kultur
darah
ID soal 21
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan pengkajian di suatu desa, 30 orang (5%) dinyatakan positif
covid 19 (100% tanpa gejala). Seluruh (100%) warga yang terkomfirmasi positif tanpa gejala
dan mereka tidak tahu dimana terinfeksi virus Covid 19. Sebagian besar (79%) dari seluruh
warga desa belum terbiasa menggunakan masker dan belum terbiasa cuci tangan dengan
benar.
Pertanyaan soal
Apakah implementasi keperawatan yang paling tepat dilakukan perawat dari diagnosis kasus
diatas?
Pilihan jawaban
a. Ajarkan cara menggunakan masker
b. Edukasi cara pencegahan penularan Covid 19
c. Organisir masyarakat agar membantu warga positif Covid 19
d. Ajarkan agar masyarakat melakukan cuci tangan dengan benar
e. Organisir dengan perangkat dan tokoh masyarakat agar Penderita diisolasi mandiri
Kunci Jawaban: E
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan
Praktek, Jakarta : EGC
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Buku Saku Tanya Jawab Mengenal
Kesatria Isoman & Isoman-Tau Covid 19, Edisi Ke 1 Juli 2021
Nama Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, SKp., M.Kep., Sp.Kom.
pembuat:
Institusi/ STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
bagian:
Pembahasan: Jawaban E, Organisir dengan perangkat dan tokoh masyarakat agar
Penderita diisolasi mandiri. Karena pengorganisasian akan memudahkan
koordinasi dari seluruh strategi intervensi. Adapun
Strategi intervensi/ implementasi kep. Komunitas (kelompok), meliputi;
1. Pengorganisasian dan proses kelompok
2. Health promotion
3. Empowerment (pemberdayaan & melibatkan Peran Serta Masyarakat/
PSM)
4. Kemitraan (partnership),
Maka tindakan ajarkan cara penggunaan masker, edukasi cara pencegahan
penularan Covid 19, ajarkan agar masyarakat melakukan cuci tangan dengan
benar akan dapat terlaksana juga, maka kelompok/ masyarakat harus
diorganisir agar kelompok sasaran menjadi jelas dan fokus untuk membantu
warga positif Covid 19 dapat direalisasi bila dilakukan tindakan organisir
dengan perangkat dan tokoh masyarakat agar penderita diisolasi mandiri.
Sehingga HE, Empowerment dan kemitraan mudah dilakukan bila sasaran
asuhan keperawatan kelompok/ komunitas seperti kasus diatas diorganisir
dan melibatkan perangkat dan tokoh masyarakat untuk melakukan isolasi
mandiri karena tidak ada gejala agar tidak menyebabkan penularan Covid 19.
ID soal 22
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/
Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan pengkajian di sekolah dasar (SD), didapatkan kebiasaan
mencuci tangan siswa, 75% (30 anak dari 40 anak) tidak bisa cara cuci tangan yang benar,
tidak tersedia tempat cuci tangan kusus, ada fasilitas kran dan bak air di kamar mandi, tidak
mempunyai UKS, pendidikan kesehatan diajarkan oleh guru Penjakes. Data anak sakit dalam
3 bulan terakhir; 55% diare, 25% batuk pilek dan 20% penyakit kulit.
Pertanyaan soal
Apakah implementasi keperawatan yang paling tepat dilakukan pada aggreggate (kelompok)
anak sekolah diatas ?
a. Merencanakan pembentukan UKS
b. Mengajarkan cara cuci tangan yang benar
c. Mengajarkan cara pencegahan penyakit diare
d. Membentuk kader anak sehat dan menerapkan program UKS
e. Mengajarkan cara pencegahan penyakit batuk pilek dan diare
Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan
Praktek, Jakarta : EGC
Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan
Praktek, Jakarta : EGC
Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan
Praktek, Jakarta : EGC
Kunci Jawaban: E
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan
Praktek, Jakarta : EGC
Kunci Jawaban: E
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan
Praktek, Jakarta : EGC
https://pikremaja.or.id/tentang-pik-remaja/
Nama Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
pembuat:
Institusi/ STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
bagian:
Pembahasan: Kata Kuncinya adalah (yang di bold), Pengkajian aggreggate remaja suatu
Desa B. Didapatkan remaja yang putus sekolah 43%, sisanya 67%
melanjutkan pendidikan paling tinggi tingkat SMA. Data pengangguran 45%
dan 55% bekerja serabutan dan tidak tetap. Data pernikahan dini 67%,
sedangkan tingkat perceraian mencapai 85%, pertanyaan kasus tersebut
adalah apakah implementasi paling tepat dilakukan oleh perawat tersebut?
Jawabannya adalah e, Membentuk PIK R (Pusat Informasi dan Konseling
Remaja).
PIK R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) adalah suatu wadah kegiatan
program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang
dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan
informasi dan konseling kesehatan reproduksi serta penyiapan kehidupan
berkeluarga.
Pembentukan PIK R merupakan strategi intervensi keperawatan komunitas
dalam pengorganisasian dan proses kelompok yang sebaiknya dilakukan
diawal agar tahap tindakan keperawatan komunitas/ kelompok selanjutnya
lebih mudah karena terorganisir dan fokus sasaran sebagaimana
konsepnya implementasi dibawah ini.
Strategi intervensi/ implementasi kep. Komunitas (kelompok), meliputi;
1. Pengorganisasian dan proses kelompok
2. Health promotion
3. Empowerment (pemberdayaan & melibatkan Peran Serta Masyarakat/
PSM)
4. Kemitraan (partnership)
ID soal 27
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/
Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Hasil pengkajian remaja di suatu Desa didapatkan data: penyakit ashma 2%, remaja
berjerawat 75%, scabies 13%, batuk pilek 20%. Semua remaja senang olah raga gulat . Rata-
rata tingkat pendidikan SMP dan SMA. Remaja di Desa tersebut, sering berkumpul dan
berkelompok untuk latihan gulat di balai Desa.
Pertanyaan soal
Apakah implementasi utama yang harus dilakukan oleh perawat untuk kelompok remaja?
Pilihan jawaban
a. Edukasi cara menjaga personal hygine
b. Mengajari mencegah penularan jerawat
c. Edukasi perilaku mencari kesehatan remaja
d. Pengorganisasian peer remaja untuk mencegah penyakit
e. Membentuk organisasi remaja untuk memfasilitasi olah raga gulat
Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan
Praktek, Jakarta : EGC
Nama Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
pembuat:
Institusi/ STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
bagian:
Pembahasan: Kata Kuncinya adalah (yang di bold), pengkajian remaja di suatu Desa
didapatkan data: penyakit ashma 2%, remaja berjerawat 75%, scabies
13%, batuk pilek 20%. Semua remaja senang olah raga gulat. Rata-rata
tingkat pendidikan SMP dan SMA. Remaja di Desa tersebut, sering
berkumpul dan berkelompok untuk latihan gulat di balai Desa. Maka
implementasi utama yang harus dilakukan perawat untuk kelompok remaja
adalah;
a. Edukasi cara menjaga personal hygine (bila hanya edukasi peronal
hygiene, maka kontrol keberhasilannya berupa evaluasi tindakan
edukasi dan hanya bisa dilakukan sesaat setelah edukasi saja padahal
penyakitnya yang didata ada 4 sehingga kurang maksimal hasil
pencapaiannya)
b. Mengajari mencegah penularan jerawat (berarti hanya mengatasi cara
pencgahan jerawat dan bahkan jerawat juga tidak menular)
c. Edukasi perilaku mencari kesehatan remaja (perilaku mencari
kesehatan remaja menjadi terlalu luas masalah kesehatannya dan
tujuan yang akan dicapai menjadi tidak terukur)
d. Pengorganisasian peer remaja untuk mencegah penyakit
(Pengorganisasian merupakan tahap awal yang dapat menjadi ujung
tombak tahapan awal penyelesaian masalah, ada sasaran peer
(kelompok/ aggreggate) remaja diharapkan menjadi fokus
terbentuknya suatu kelompok dengan memenuhi syarat kesamaan
kebutuhan kelompok yaitu masalah kesehatan berupa ashma yang
cenderun mudah dicegah dengan mengetahui penyebab ashma,
jerawat dan scabies mudah dicegah dengan pola personal hygiene yang
baik, batuk pilek mudah dicegah meningkatkan daya tahan tubuh dan
melakukan isolasi yang sakit, sehingga dapat dilakukan dengan tindakan
pengorganisasian peer remaja agar edukasi dan tindaklanjutnya dapat
maksimal karena dapat melibatkan seluruh potensi yang ada pada
remaja dan kontrol evaluasi dapat terus berjalan karena prinsip
pengorganisasian kelompok untuk sustainablelitas semua
permasalahan kelompok.
e. Membentuk organisasi remaja untuk memfasilitasi olah raga gulat
(pembentukan organisasi remaja sangat tepat untuk tindakan
keoperawatan ini, tetapi karena kunci data masalahnya adalah
kesehatan dan bukan terkait hobi gulatnya)
Maka paling utama tindakan keperawatannya adalah Pengorganisasian
peer remaja untuk mencegah penyakit
ID soal 28
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/
Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) secara daring, bertujuan untuk
mencegah penyebaran covid 19 yang sedang terjadi. Dirumuskan kesepakatan antara lain;
melakukan pembatasan interakasi dengan membuat portal, membuat poster dan baligho
cara pencegahan dan penularan covid 19, penyediaan tempat cuci tangan dan hand
sanitazier di setiap rumah, membuat media virtual untuk sosial media tentang cara
menggunakan masker yang benar dan 6 langkah cuci tangan yang benar.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi yang perawat komunitas lakukan bersama warga tersebut?
a. Prevention of rehabilitation
b. Prevention of early diagnosis
c. Prevention of health education
d. Prevention of prompt threatment
e. Prevention of specivic protection
Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan
Praktek, Jakarta : EGC
Nama Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
pembuat:
Institusi/ STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
bagian:
Pembahasan: Kata Kuncinya adalah (yang di bold), Perawat Melakukan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) secara daring, bertujuan untuk mencegah
penyebaran covid 19 yang sedang terjadi. Dirumuskan kesepakatan antara
lain; melakukan pembatasan interakasi dengan membuat portal, membuat
poster dan baligho cara pencegahan dan penularan covid 19, penyediaan
tempat cuci tangan dan hand sanitazier di setiap rumah, membuat media
virtual sosial media cara menggunakan masker yang benar dan 6 langkah
cuci tangan.
Selanjutnya harus diingat dan dipahami teori prevensi dari Leavel dan
Clark, yakni;
1. Prevensi Primer (Health Education dan Spesific Protection) merupakan
pencegahan yang dilakukan sebelum sakit
2. Prevensi Scunder (Early Diagnosis dan Prompt threatment) merupakan
pencegahan yang dilakukan sedang sakit
3. Prevensi Tertier ( Dissability Limitation dan Rahabilitation) merupakan
pencegahan yang dilakukan setelah sakit
Selanjutnya identifikasi setiap item pilihan jawaban;
a. Prevention of rehabilitation (merupakan prevensi tertier/ dilakukan
untuk sasaran setelah sakit karena berupa rehabilitation)
b. Prevention of early diagnosis (merupakan prevensi primer/ dilakukan
untuk sasaran sedang sakit dengan fokus deteksi dini atau diagnosis
tepat sejak awal berupa early diagnosis)
c. Prevention of health education (merupakan prevensi primer/ dilakukan
untuk sasaran sebelum sakit berupa pendidikan kesehatan, ini lebih
tepat untuk sasaran yang belum sakit)
d. Prevention of prompt threatment (merupakan prevensi sekunder/
dilakukan untuk sasaran sedang sakit dan fokus upaya agar cepat pulih
kembali dari kondisi sedang sakit atau sembuh tanpa komplikasi
karena dilakukan perawatan atau pengobatan dengan benar dan
mencegah komplikasi atau penyebaran penyakit)
e. Prevention of specivic protection (merupakan prevensi primer/
dilakukan untuk sasaran sebelum sakit atau dalam keadaan sehat yang
pencegahan ini sangat spesifik, contonya pemberian imunisasi).
Maka jawaban yang benar adalah d, prevention of prompt threatment.
ID soal 29
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/
Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat Puskesmas melakukan posyandu lansia. Dari 45 lansia (70%) mengeluhkan nyeri
sendi. Setelah dilakukan pemeriksaan asam urat kategori 7-9mg/dl 20 lansia; 10-12mg/dl 15
lansia. Perawat memberikan obat allopurinol 100mg/hari kepada seluruh lansia (35 lansia
dari 45 lansia yang hadir). Karena perawat harus segera menuju ke tempat pelayanan
posyandu berikutnya, sehingga lupa menjelaskan cara minum obat tersebut
Pertanyaan soal
Apakah masalah etik yang terjadi perawat pada kasus diatas?
a. negligence
b. malpraktik
c. negligence omission
d. negligence comission
e. malpraktik intentional
Kunci Jawaban: C
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan
Praktek, Jakarta : EGC
Nama Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
pembuat:
Institusi/ STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
bagian:
Pembahasan: Kata Kuncinya adalah (yang di bold), pada kasus diatas, Perawat
Puskesmas melakukan posyandu lansia. Dari 45 lansia (70%) mengeluhkan
nyeri sendi. Setelah dilakukan pemeriksaan asam urat kategori 7-9mg/dl 20
lansia; 10-12mg/dl 15 lansia. Perawat memberikan obat allopurinol
100mg/hari kepada seluruh lansia (35 lansia dari 45 lansia yang hadir).
Karena perawat harus segera menuju ke tempat pelayanan posyandu
berikutnya, sehingga lupa menjelaskan cara minum obat tersebut.
Selanjutnya harus diingat konsep dan istilah negligence dan malpraktik.
Apa bedanya dari dua (2) istilah tersebut?
Negligence dapat disebut dengan Kelalaian atau istilah lainnya lupa,
meskipun tidak disengaja.
Malpraktek adalah kesalahan profesional atau kurangnya keterampilan
seseorang dalam melakukan kompetensi profesinya, yang tidak sesuai
kompetensinya atau yang tidak masuk akal
Malpraktek dapat juga terjadi karena tindakan yang disengaja atau disebut
intentional. Harus juga dipahami bahwa;
1. Kelalaian tidak sama dengan malpraktek, tetapi kelalaian termasuk
dalam arti malpraktik, artinya bahwa dalam malpraktek tidak selalu ada
unsur kelalaian.
2. Kelalaian adalah segala tindakan yang dilakukan dan dapat melanggar
standar sehingga mengakibatkan cidera/kerugian orang lain
3. Negligence, dapat berupa;
a. Omission yakni, kelalaian untuk melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan, tetapi karena lupa atau tergesa-gesa sehingga tidak
dilakukannya.
b. Commission yakni, melakukan sesuatu secara tidak hati-hati.
Maka jawabannya adalah, c. negligence omission
ID soal 30
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/
Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan pengkajian di suatu Dusun, mendapatkan 5 orang (40% laki-
laki, 60% perempuan) menderita HIV AIDS (+). Diantara 60% penderita HIV AIDS tersebut 2
orang bekerja di suatu klub malam, 1 orang sebagai ibu rumah tangga. Ketika
indeepinterview, ibu rumah tangga penderita HIV AIDS mengatakan hanya melakukan
hubungan suami istri dengan suaminya saja. Perawat dengan sopan menganjurkan agar
suami ibu rumah tangga penderita HIV AIDS tersebut untuk melakukan pemeriksaan HIV
AIDS, tetapi suami tersebut marah-marah.
Pertanyaan soal
Apakah prinsip tindakan perawat pada kasus tersebut?
a. justice
b. veracity
c. autonomy
d. beneficence
e. non-maleficence
Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan
Praktek, Jakarta : EGC
Nama Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
pembuat:
Institusi/ STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
bagian:
Pembahasan: Kata Kuncinya adalah (yang di bold), Pada kasus, Perawat komunitas
melakukan pengkajian di suatu Dusun, mendapatkan 5 orang (40% laki-laki,
60% perempuan) menderita HIV AIDS (+). Diantara 60% penderita HIV AIDS
tersebut 2 orang bekerja di suatu klub malam, 1 orang sebagai ibu rumah
tangga. Ketika indeepinterview, ibu rumah tangga penderita HIV AIDS
mengatakan hanya melakukan hubungan suami istri dengan suaminya saja.
Perawat dengan sopan menganjurkan agar suami ibu rumah tangga
penderita HIV AIDS tersebut untuk melakukan pemeriksaan HIV AIDS,
tetapi suami tersebut marah-marah.
Pahami dan ingat definisi dari 8 prinsip etik, yakni
1. Autonomy (kemandirian)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir secara logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang
dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus
menghargainya.
2. Beneficence (berbuat baik)
Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik sesuai
dengan ilmu dan kiat keperawatan dalam melakukan pelayanan
keperawatan.
3. Justice (keadilan)
Nilai ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat
keperawatan dengan memperhatikan keadilan sesuai standar praktik
dan hukum yang berlaku
4. Non-maleficence (tidak merugikan)
Prinsip ini berarti seorang perawat dalam melakukan pelayanannya
sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dengan tidak menimbulkan
kerugian/ bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien
5. Vefacity (kejuruan)
Prinsip ini tidak hanya dimiliki oleh perawat saja, namun harus dimiliki
oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
6. Videlity (menepati janji)
Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan
meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus
memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya
kepada orang lain
7. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien
8. Accaountability (akuntabilitas
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang
professional dapat dinilai dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali.
Maka jawaban yang tepat adalah, d, Karena Beneficence (Berbuat Baik)
Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik sesuai dengan
ilmu dan kiat keperawatan dalam melakukan pelayanan keperawatan.
Contoh; Perawat dengan sopan menganjurkan agar suami ibu rumah
tangga penderita HIV AIDS tersebut untuk melakukan pemeriksaan HIV
AIDS, tetapi suami tersebut marah-marah.
Meskipun perawat mendapati suami penderita HIV tersebut marah,
perawat harus menyampaikan dg tujuan agar bila suaminya ternyata (+)
bisa mendapatkan pengobatan yang tepat, sehingga Perawat Harus
BERBUAT BAIK agar istri dan suami tersebut diharapkan dapat diobati dg
TEPAT karena adanya kepatian diagnosis yang tepat.
ID soal 31
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, umur 6 tahun, dibawa orang tuanya ke RS karena muncul ruam di kulit
yang terasa gatal sejak 2 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan: tampak ruam di paha,
pergelangan tangan, ketiak kiri, sela-sela jari tangan dan jari kaki, dan terdapat beberapa luka
keropeng di kaki. Perawat sudah siap melakukan perawatan luka pada pasien.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan pertama yang dapat dilakukan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. membersihkan area luka dengan cairan normal saline
b. mengoleskan cream sesuai instruksi dokter
c. menutup luka dengan perban
d. menganjurkan pasien menggunakan pelembab
e. menghindari paparan suhu ekstrem
Kunci Jawaban: A
Referensi: Putri, A., & Kurniawan, B. 2016. Penatalaksanaan Skabies pada Anak. Jurnal
Medula Unila, 5(10), 6-9.
Rebeiro, G., Jack, L., & Scully, N. 2012. Fundamentals of Nursing: Clinical
Skills Workbook. Australia: Elsevier
Nama Ns. Dary, S.Kep., MSN
pembuat:
Institusi/ Program Studi Keperawatan, Universitas Kristen Satya Wacana
bagian:
Pembahasan: Langkah pertama dalam perawatan luka adalah melakukan irigasi luka atau
membersihkan area luka. Tujuan membersihkan area luka untuk
membuang kotoran atau bakteri yang menempel pada luka. Setelah luka
bersih, obat dapat diberikan atau dioleskan di atas luka. Penyerapan obat
luka akan lebih efektif apabila luka sudah dibersihkan.
ID soal 32
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, umur 4 tahun, dibawa orang tuanya ke UGD karena sesak napas sejak
2 jam yang lalu. Ibu mengatakan anaknya demam, disertai batuk, lemas dan tidak nafsu
makan sejak 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: anak tampak sesak, frekuensi napas 34
x/mnt, retraksi dinding dada (+), SpO 2 96%, suhu 38,5⁰C, frekuensi nadi 105 x/mnt, tampak
membran putih keabuan pada langit-langit rongga mulut di dekat faring dan teraba
pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. inefektif bersihan jalan napas
b. gangguan pertukaran gas
c. hipertermia
d. defisit nutrisi
e. risiko aspirasi
Kunci Jawaban: A
Referensi: Ngastiyah. 2014. Perawatan Anak Sakit. Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Pembahasan: Tanda gejala membran putih keabuan pada langit-langit rongga mulut atau
istilah lainnya “pseudomembran” merupakan tanda khas penyakit difteri.
Difteri merupakan suatu infeksi akut yang mudah menular dan sering
menyerang saluran pernafasan bagian atas. Adanya pembengkakan
kelenjar getah bening di leher menunjukkan tanda infeksi.
Pseudomembran terdiri dari fibrin, leukosit, jaringan nekrotik dan kuman
yang meliputi area saluran napas yang terkena, sukar diangkat, mudah
berdarah dan berwarna putih keabuan. Adanya pseudomembran disertai
edema pada saluran napas dapat menyebabkan sumbatan jalan napas,
sehingga pilihan jawaban yang tepat adalah inefektif bersihan jalan napas.
ID soal 33
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan, umur 7 tahun, dibawa orang tuanya ke UGD karena mimisan
sudah sebanyak 3 kali sejak 1 hari yang lalu. Ibu mengatakan anaknya mengalami gusi
berdarah setiap kali menggosok gigi disertai mual. Hasil pemeriksaan: terdapat petechiae di
kaki dan tangan, TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 98 x/mnt, SpO 2 95%, suhu 36,7⁰C. Perawat
telah memasang infus dan oksigen, serta berkolaborasi untuk pemeriksaan laboratorium.
Pertanyaan soal
Apakah pemeriksaan laboratorium yang dimaksud pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. glukosa darah
b. darah lengkap
c. urine reduksi
d. fungsi hati
e. tes widal
Kunci Jawaban: B
Referensi: Hockenberry, M.J. & Wilson, D. 2013. Wong's Essentials of Pediatric
Nursing. 9th ed. St. Louis: Mosby Elsevier
Kee, J.L. 1997. Buku Saku Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik
dengan Implikasi Keperawatan. Jakarta: EGC
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, umur 2 tahun, dibawa oleh ibunya ke UGD dengan keluhan wajah
anaknya bengkak di sekitar mata dan BAK sedikit sejak 5 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan
diperoleh adanya pitting edema pada ektremitas kanan dan kiri, edema peri-orbital/edema
pada wajah, oliguria dan hasil tes urine acak menunjukkan adanya proteinuria (albumin)
sebanyak 13 gr/dL.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. hipervolemia
b. inkontinensia urine
c. hipovolemia
d. hipertermia
e. defisit nutrisi
Kunci Jawaban: A
Referensi: Hockenberry, M.J. & Wilson, D. 2013. Wong's Essentials of Pediatric
Nursing. 9th ed. St. Louis: Mosby Elsevier
Ngastiyah. 2014. Perawatan Anak Sakit. Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2016. Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Pembahasan: Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami pasien, menunjukkan pasien
menderita sindrom nefrotik yaitu adanya edema, oliguria dan proteinuria.
Proteinuria menunjukkan adanya kerusakan ginjal yang menyebabkan
fungsi ginjal terganggu berakibat pada penumpukan cairan dalam tubuh
dan produksi urin yang sedikit.
ID soal 35
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang bayi perempuan, umur 1 hari, BB 2850 gram, PB 48 cm, terlahir secara normal dan
dirawat di RS. Perawat sedang melakukan pengkajian refleks pada bayi tersebut dengan
memberikan stimulasi seperti menggaruk dari tumit menggunakan ibu jari, ke atas sepanjang
sisi lateral telapak kaki, kemudian mengarahkan ibu jari melintasi bantalan telapak kaki.
Semua jari kaki bayi, tampak hiperekstensi dengan jempol kaki dorsofleksi.
Pertanyaan soal
Apakah nama pengkajian refleks yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. sucking
b. rooting
c. grasp
d. babinski
e. moro
Kunci Jawaban: D
Referensi: Hockenberry, M.J. & Wilson, D. 2013. Wong's Essentials of Pediatric
Nursing. 9th ed. St. Louis: Mosby Elsevier
Nama Ns. Dary, S.Kep., MSN
pembuat:
Institusi/ Program Studi Keperawatan, Universitas Kristen Satya Wacana
bagian:
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang bayi laki-laki, terlahir secara normal 1 menit yang lalu. Perawat dengan sigap
membersihkan hidung dan mulut bayi dari lendir dan melakukan pemeriksaan APGAR. Hasil
pemeriksaan: bayi menangis lemah, frekuensi nadi 105 x/mnt, gerakan tampak lemah dan
seluruh tubuh bayi tampak berwarna merah muda.
Pertanyaan soal
Berapakah jumlah skor APGAR pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
Kunci Jawaban: C
Referensi: Hockenberry, M.J. & Wilson, D. 2013. Wong's Essentials of Pediatric
Nursing. 9th ed. St. Louis: Mosby Elsevier
Mendri, N.K. & Prayogi, A.S. (2018). Asuhan Keperawatan pada Anak
Sakit & Bayi Resiko Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Nama Ns. Dary, S.Kep., MSN
pembuat:
Institusi/ Program Studi Keperawatan, Universitas Kristen Satya Wacana
bagian:
Skor total: 2 + 1 + 1 + 1 + 2 = 7
ID soal 37
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, umur 6 tahun, dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan diare sejak 2
hari yang lalu. Hari ini anak BAB cair sebanyak 6 kali. Ibu mengatakan keluhan diare disertai
demam, mual dan muntah. Hasil pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, suhu 38,5⁰C, frekuensi nadi
110 x/mnt, frekuensi napas 28 x/mnt, mukosa bibir tampak kering, turgor kulit menurun.
Anak sudah tertangani di UGD dan perawat sedang menyusun rencana keperawatan untuk
mencegah kehilangan cairan lebih lanjut.
Pertanyaan soal
Apakah rencana intervensi yang dapat disusun perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. berikan cairan intravena isotonis
b. lakukan kompres hangat
c. makan porsi sedikit tapi sering
d. minum obat antidiare
e. anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Kunci Jawaban: E
Referensi: Ngastiyah. 2014. Perawatan Anak Sakit. Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2018. Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan, umur 8 tahun, dibawa orang tuanya ke RS dengan keluhan batuk
sejak 1 bulan yang lalu. Ibu mengatakan batuk semakin memburuk disertai nafsu makan
turun, badan lemas dan penurunan berat badan. Hasil pemeriksaan: BB 20 Kg (underweight),
suhu 37,8⁰C, TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 130 x/mnt, frekuensi napas 50 x/menit,
tampak retraksi dinding dada.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. defisit nutrisi
b. pola napas tidak efektif
c. hipertermia
d. risiko infeksi
e. keletihan
Kunci Jawaban: B
Referensi: Ngastiyah. 2014. Perawatan Anak Sakit. Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2016. Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat PPNI
Nama Ns. Dary, S.Kep., MSN
pembuat:
Institusi/ Program Studi Keperawatan, Universitas Kristen Satya Wacana
bagian:
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perawat di bangsal anak sebuah RS, sedang memberikan penyuluhan tentang
penanganan kejang demam selama di rumah pada orang tua pasien anak yang dirawat di RS
tersebut. Perawat menjelaskan, langkah pertama penanganan kejang di rumah adalah
membaringkan anak di tempat yang rata, aman dari benda-benda yang mungkin
membahayakan.
Pertanyaan soal
Apakah langkah selanjutnya dari penanganan kejang demam pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. kepala anak dimiringkan
b. longgarkan pakaian yang mengganggu pernapasan
c. bersihkan muntahan atau lendir di mulut dan hidung
d. berikan kompres dingin
e. bawa anak ke dokter atau RS
Kunci Jawaban: A
Referensi: Arief, R.F. 2015. Penatalaksanaan Kejang Demam. Cermin Dunia
Kedokteran, 42(9), 658-661
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, umur 5 tahun, dibawa orang tuanya ke RS dengan keluhan demam
sejak 5 hari yang lalu. Ibu mengatakan keluhan demam disertai mual, muntah dan tidak nafsu
makan. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, suhu 38,6⁰C, frekuensi nadi 124 x/mnt,
frekuensi napas 26 x/mnt. Hasil laboratorium: Hb 14 gr/dL, Ht 43%, leukosit 2500/mm 3,
trombosit 80.000/mm3, IgM anti dengue positif, IgG anti dengue negatif.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. risiko perdarahan
b. defisit nutrisi
c. hipertermia
d. keletihan
e. hipovolemia
Kunci Jawaban: A
Referensi: Ngastiyah. 2014. Perawatan Anak Sakit. Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2016. Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat PPNI
Nama Ns. Dary, S.Kep., MSN
pembuat:
Institusi/ Program Studi Keperawatan, Universitas Kristen Satya Wacana
bagian:
Pembahasan: Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami pasien, mengindikasikan pasien
menderita demam berdarah dengue (DBD). Respon imunologi tubuh
terhadap penyakit yang disebabkan virus ini, mengakibatkan komplikasi
yang ditakuti yakni perdarahan saluran cerna dan syok. Kadar trombosit
yang rendah (normalnya 150.000-450.000/mm3) merupakan faktor
penyebab terjadinya perdarahan terutama pada tractus gastrointestinal.
ID soal 41
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Pertanyaan Soal
Apakah diagnosis yang tepat diberikan pada kasus diatas ?
Pilihan jawaban
a. Isolasi sosial
b. HDR Situasional
c. Harga diri rendah
d. Keputusasaan
e. Ketidakberdayaan
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Standar Asuhan Keperawatan Jiwa” Gangguan, Resiko, dan Sehat, Fakultas
Ilmu Keperawatan UI, 2015
Nama Fransiska Erna Damayanti
pembuat
Institusi/ Stikes Banyuwangi/Departemen Jiwa
bagian
Pembahasan a. Isolasi Sosial dapat diartikan sebagai seorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi
dengan oramg lain disekitarmya
b. HDR situasional dapat diartikan perasaan negative terhadap diri
sendiri atau kemampuan klien sebagai respon terhadap situasi saat
ini
c. HDR dapat diartikan individu mengalami evaluasi diri negtaif
mengenai diri dan kemmapuannya dalam waktu lama dna terus
menerus
d. Keputusasaan dapat diartikan kondisi individu yang memandang
adanya keterbatasan atau memandang bahwa tidak ada lagi
tersedia alternative pemecahan masalah
e. Ketidakberdayaan suatu pemikiran bahwa tindakan seseorang tidak
akan mempengauhi hasil secara signifikan
ID soal 42
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki laki berumur 30 tahun diantar oleh temannya ke UGD, berdasarkan hasil
pengkajian frekuensi napas 35x/ menit, suhu 38,5 OC, pasien mengeluh tidak nyaman di
tenggorokan, perawat UGD menyampaikan bahwa pasien harus juga menjalani swab tes.
Hasil swab antigen pasien positif, saat diminta untuk menjalani rawat inap karena saturasi
oksigen 90% pasien mengatakan “ seandainya saya selalu pakai masker, tentu ini tidak terjadi
ya, ternyata virus corona itu memag ada”
Pertanyaan Soal
Apakah tahap berduka yang dialami pasien pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
a. Denial
b. Anger
c. Depresi
d. Bargaining
e. Acceptance
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Wuryaningsih, E.W, dkk (2018) “ Buku Ajar keperawatan Kesehatan jiwa
´UNEJ Jember
Nama Fransiska Erna Damayanti
pembuat
Institusi/ Stikes Banyuwangi/Departemen Jiwa
bagian
a. Denial adalah fase individu mengalami pengingkaran, tidak percaya
Pembahasan dengan yang dialami
b. Anger adalah fase dimulai dengan timbulnya kesadaran akan
kenyataan tejadinya suatu kehilnagan
c. Depresi adalah fase dimana seorang individu menunjukkan sikap
menarik diri, tidak mau berbicara, menolak makan
d. Bargaining adalah fase tawar menawar dimana individu sudah dapat
mengungkapkan rasa marahnya ditandai dengan kata “ andai saja,
misalkan saja saya…
e. Acceptance adalah fase reorganisasi perasaan kehilangan, individu
telah menerima proses kehilangan
ID soal 43
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perawat mengajarkan cara menghardik kepada pasien yang mengalami halusinasi
pendengaran, karena pasien tersebut sudah mengenal tentang halusinasi yang dialaminya
baik dari isi, jenis, waktu, frekuensi, situasi, respon dan upaya yang harus dilakukan
Pertanyaan Soal
Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan perawat pada kasus diatas
Pilihan jawaban
a. Menjelaskan dan melatih klien minum obat
b. Masukan minum obat pada jadual harian pasien
c. Menjelaskan manfaat dan melatih bercakap cakap
d. Melatih mengontrol halusinasi dengan kegiatan harian
e. Memasukkan latihan mengontrol halusinasi ke buku harian
Kunci A
Jawaban:
Referensi: Standar Asuhan Keperawatan Jiwa” Gangguan, Resiko, dan Sehat, Fakultas
Ilmu Keperawatan UI, 2015
Nama Fransiska Erna Damayanti
pembuat
Institusi/ Stikes Banyuwangi/Departemen Jiwa
bagian Menghardik dan mengenal halusinasi adalah bagian dari SP 1 halusinasi
Pembahasan a. Menjelaskan dan melatih klien minum obat merupakan SP 2
b. Masukan minum obat pada jadual harian pasien lanjutan sp 2
c. Menjelaskan manfaat dan melatih bercakap cakap SP 3
d. Melatih mengontrol halusinasi dengan kegiatan harian SP 4
e. Memasukkan latihan mengontrol halusinasi ke buku harian lanjutan sp 4
ID soal 44
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berumur 36 tahun diantarkan oleh keluarga ke RSJ karena menyendiri
dikamar, tidak mandi dan makan sejak kematian ibunya seminggu yang lalu. Info dari
keluarga pasien tidak bekerja sejak awal pandemi, keluarga juga mengatakan pasien sehari
hari tinggal dengan ibunya sejak bercerai dengan suaminya 5 tahun yang lalu
Apakah faktor presipitasi dari kasus diatas ?
Pilihan jawaban
a. Menyendiri dikamar
b. Tidak bekerja
c. Pandemi
d. Perceraian
e. Kematian ibunya
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Keliat, B. A., Helena, N., & Farida, P. (2013). Managemen Keperawatan
Psikososial & Kader Kesehatan Jiwa. Jakarta.
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berumur 35 tahun dibawa ke UGD RSJ karena melempari rumah
tetangga dengan batu, setelah mendengar suara suara. Hasil pengkajian IGD pasien
mengatakan “ saya bodoh , sudah berkali kali tes CPNS tapi gagal, saya malu”Beberapa hari
dirawat diruangan pasien sudah dapat mengontrol rasa marah dengan tarik nafas dalam,
dapat mengontrol halusinasi dan dapat menyebukan aspek positif yang dimiliki
Pilihan jawaban
a. Latih cara mengontrol halusinasi
b. Latih cara mengontrol marah
c. Latih meningkatkan koping
d. Latih pasien memasukkan ke jadual
e. Latih kemampuan yang dimiliki
Kunci E
Jawaban:
Referensi: SINERSI , AIPNI 2018
Nama Fransiska Erna Damayanti
pembuat
Institusi/ Stikes Banyuwangi/Departemen Jiwa
bagian Berdasarkan kasus diatas sesuai dengan data di UGD pasien memiliki
riwayar RPK, halusinasi pendegaran dan HDR,
Pembahasan
Dari ketiga hal diatas yang semula actual saat di UGD sudah dapat
dikendalikan saat pasiem dirawat di ruangan, tetapi hal yang sudah
terkondisikan dengan baik saat dirunagan perlu dilanjutkan yaitu
Latih kemampuan yang dimiliki setelah pasien dapat menyebutkan aspek
positif yang dimiliki
ID soal 46
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berumur 32 tahun di bawa ke IGD RSJ karena menyendiri, mondar
mandir dikamar, susah tidur, tidak mandi dan tidak minum obat 2 minggu terakhir. Pasien
mengatakan bercerai dengan suami karena sering dipukul,dia malu karena tidak bisa menjaga
anak. 3 hari setelah dirawat wajah pasien tampak ceria berpakaian sesuai, terlihat mondar
mandir di taman, bicara dan tersenyum sendiri,
Pertanyaan Soal
Apakah masalah yang masih actual pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
a. Isolasi sosial
b. Harga diri rendah
c. Defisit Perawatan Diri
d. Regime terapiutik inefektif
e. Halusinasi
Kunci Jawaban: E
Referensi: PPNI TPSD (2016)” Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakata
Selatan : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 45 tahun mendapat kujungan dari perawat CMHN setelah
dinyatakan negative dari Covid 19, berdasarkan pengkajian pasien tampak murung, merasa
hidup tidak berarti lagi, karena istri dan kedua anaknya tidak dapat diselamatkan dari Covid,
pasien mengatakan sulit tidur juga tidak nafsu makan,
Pertanyaan soal
Apakah fase kehilangan yang dialami pasien pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
a. Denial
b. Anger
c. Bargaining
d. Depresi
e. Acceptance
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Yosep, I (2007) keperawatan Jiwa,
Tinjauan Jabaran
Seorang laki laki berumur 40 tahun diantar keluarganya ke poli Jiwa karena marah dan
merusak perabot dirumahnya, hasil pengkajian pasien menjadi marah karena tidak dihargai
oleh atasanya diberhentikan dari pekerjaanya tanpa pemberitahuan sebelumnya, pandangan
mata tajam, lebih mendominasi pembicaraan, keluarga mengatakan 10 tahunan yang lalu
pasien pernah mengamuk dan merusak pagar tetangga saat putus dengan pacarnya, sampai
akhirnya dibawa ke RSJ
Pertanyaan soal
Apakah masalah utama pada kasus diatas ?
Pilihan jawaban
a. Harga diri rendah
b. Perilaku kekerasan
c. Regimen terapi infektif
d. Koping individu tidak efektif
e. Resiko perilaku kekersan
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Stuart, G. W., & Keliat, B. A. (2016). Prinsip dan Praktik " Keperawatan
Kesehatan Jiwa Stuart (2 Indonesi; B. A. Keliat, Ed.). Jakarta: Elsevier.
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Perawat Puskesmas melakukan kunjungan kepada seseorang laki laki usia 32 tahun yang
menurut info kader mengurung diri dikamar sejak 3 minggu terakhir, menolak mandi dan
suka bicara sendiri. Pasien dapat ditemui oleh perwat setelah keluarga membongkar pintu
kamar, hasil pengkajian kontak mata kurang, hanya mengangguk dan mengeleng saat ditanya
perawat. Info dari keluarga sebulan ini pasien tidak bekerja karena di PHK
Pertanyaan soal
Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus diatas ?
Pilihan jawaban
a. Pasien mampu menjaga kebersihan
b. Pasien mampu melakukan interaksi
c. Pasien mampu mengontrol halusinasinya
d. Pasien tetap mampu berorientasi pada realitas
e. Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Standar Asuhan Keperawatan Jiwa” Gangguan, Resiko, dan Sehat, Fakultas
Ilmu Keperawatan UI, 2015
Nama Fransiska Erna Damayanti
pembuat
Institusi/ Stikes Banyuwangi/Departemen Jiwa
bagian
Dalam kasus diatas berdasarkan pengkajian here and now diperoleh data
Pembahasan ioslasi sosial karena diperoleh data kontak mata kurang, komunikasi tidak
ada hanya mengeleng dna mengangguk saat ditanya. Sehingga tujuan yang
diharapan pada kasus ini adalah pasien mampu melakukan interaksi
ID soal 50
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki laki berumur 17 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarga karena marah, mengeluarkan
kata kata kotor, beberapa hari terakhir tidak mau tidur, tidak mau makan, keluarga
mengatakan bahwa keseharian pasien memang pendiam, apalagi semenjak sekolah online
karena pandemi dua tahun terakhir, pasien makin jarang keluar kamar, sepanjang hari
bermain game online tanpa mengenal waktu, info dari teman akabnya seminggu yang lalu
pasien sempat kalah taruhan game online dan membuat uang tabungan pasien habis
Pertanyaan soal
Apakah faktor presipitasi dari kasus diatas
Pilihan jawaban
a. Pendiam
b. Kecanduan game
c. Orang tua kurang perhatian
d. Sekolah Online
e. Tabungan habis
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Stuart, G. W., & Keliat, B. A. (2016). Prinsip dan Praktik " Keperawatan
Kesehatan Jiwa Stuart (2 Indonesi; B. A. Keliat, Ed.). Jakarta: Elsevier.
Nama Fransiska Erna Damayanti
pembuat
Institusi/ Stikes Banyuwangi/Departemen Jiwa
bagian
Pada kasus diatas dengan masalah keperawatan isolasi sosial,perilaku
Pembahasan kekerasan secara verbal, DPD
ada 2 faktor yang menyebabkan proses terjadinya gangguan jiwa :
Faktor predesposisi ( yang melatarbelakangi) : kecanduan game,
kepribadian pendiam, jarang keluar kamar, ortu kurang perhatian dan
faktor presipitasi ( pencetus gangguan jiwa ) adalah tabungan habis karena
taruhan
ID soal 51
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 39 tahun hamil 32 minggu datang ke poliklinik KIA untuk
memeriksakan kehamilan. Hasil pengkajian diketahui riwayat persalinan: tahun 2002
melahirkan bayi laki-laki usia gestasi 42 minggu. Pada tahun 2006 melahirkan bayi laki-laki
usia kehamilan 40 minggu. Tahun 2011 mengalami keguguran di usia gestasi 16 minggu. Pada
tahun 2015 dan tahun 2017 pasien mengalami IUFD saat usia gestasi 27 minggu dan 23
minggu.
Bagaimanakan penulisan status obstetrik pada kasus tersebut?
A. G5P4A1
B. G5P2A2
C. G5P2A3
D. G6P4A1
E. G6P3A2
Kunci Jawaban D
Pembahasan • Saat ini ibu sedang hamil 32 minggu. Tahun 2002 dan tahun 2006
melahirkan. Pada tahun 2011 mengalami riwayat keguguran, sedangkan
pada tahun 2015 dan 2017 terjadi IUFD pada usia gestasi 27 dan 22
minggu ) sehingga ini merupakan kehamilan ke 6
• Pada tahun 2002 dan 2006 kehamilan aterm, tahun 2015 dan 2017 (IUFD
27 dan 23 minggu, sehingga dapat dikatakan dengan partus 4 kali. Untuk
usia gestasi 23 minggu sudah dapat dikatakan sebagai partus karena
sudah melewati 20 minggu.
• Tahun 2011 pasien mengalami keguguran di usia 16 minggu, ini termasuk
kategori abortus karena usia gestasi kurang dari 20 minggu.
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 46 tahun datang ke Poli KIA dengan keluhan nyeri di payudara
sebelah kanan dan mengeluarkan cairan berwarna kecoklatan. Hasil pengkajian payudara
tampak bengkak, memerah dan terdapat massa dengan diameter 2 cm. Dokter ingin
mengambil sebagian sampel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus tersebut?
A. USG payudara
B. Rontgen dada
C. Kolposkopi
D. Mammografi
E. Biopsi Payudara
Kunci Jawaban E
Pembahasan • USG (ultrasonografi) mammae merupakan prosedur guna memeriksa
kondisi payudara dengan menggunakan gelombang suara dengan
frekuensi tinggi (ultrasonik). Gelombang ultrasonik akan dipancarkan dari
mesin khusus untuk menghasilkan gambaran detail dari jaringan dan
struktur dalam payudara.
• Rontgen berguna untuk mencari tahu perihal kondisi organ, tulang, hingga
pembuluh darah yang ada di area dada.
• Kolposkopi merupakantindakan yang bertujuan untuk memeriksa adanya
sel yang abnormal di dalam atau di sekitar vagina, vulva, atau serviks
• Mammografi untuk memeriksa dan mendeteksi berbagai bentuk kelainan
pada payudara, seperti kanker payudara, tumor jinak payudara, kista
payudara, atau penumpukan kalsium (kalsifikasi) di jaringan payudara.
• Biopsi Payudara merupakan prosedur pengambilan sampel jaringan dari
payudara untuk mendeteksi adanya kelainan
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 53 tahun datang ke Poli KIA Ginekologi dengan keluhan nyeri saat
berhubungan seksual dengan pasangan. Hasil pengkajian: pasien mengatakan 1 tahun lebih
sudah tidak menstrusi dan oleh karena nyeri yang dirasakan sehingga jarang melakukan
hubungan seksual.
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Penggunaan Kondom
B. Posisi berhubungan seksual
C. Penggunaan pelumas vagina
D. Informasi tentang menopause
E. Pemanasan yang lebih sebelum berhubungan seksual
Kunci Jawaban C
Pembahasan • Menopause merupakan keadaan perempuan yang tidak mengalami
menstruasi dimana sebelumnya siklus menstruasinya teratur, hal ini
dikarenakan adanya penurunan hormon estrogen. Lansia akan mengalami
penurunan di berbagai sistem tubuh.
• Gejala yang dialami pada saat menopause antara lain hot flashes, rasa
kering pada vagina dan nyeri saat berhubungan seksual, sulit tidur,
masalah saluran kemih, penurunan gairah seksual, gangguan suasana hati
dan perubahan pada kulit dan rambut.
• Pada kasus keluhan yang menonjol dialami oleh pasien adalah saat
melakukan hubungan seksual vagina terasa kering dan nyeri. Pasien juga
mengatakan bahwa karena nyeri sehingga pasien jarang melakukan
hubungan seksual.
• Berdasarkan keluhan pasien maka pendidikan kesehatan yang tepat
adalah menyarankan penggunaan pelumas vagina, yang berfungsi sebagai
pelicin agar mengurangi nyeri yang dirasakan.
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 32 tahun berada di ruang bersalin memasuki kala III. Pasien sudah
diberikan injeksi oksitosin, setelah pulsasi tali pusat berhenti berdenyut kemudian dijepit dan
dipotong. Perawat melakukan pemeriksaan tanda vital: TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi
90x/menit, frekuensi napas 22x/menit dan suhu 370C.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Lakukan IMD
B. Monitor perdarahan
C. Lakukan massage uterus
D. Kolaborasi pemberian cairan infus
E. Lakukan peregangan tali pusat terkendali
Kunci Jawaban E
Pembahasan Prosedur yang harus dilakukan pada manajemen aktif kala III yaitu:
• 1 menit setelah bayi lahir, berikan suntikan oksitosin 10 unit IM di
sepertiga paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin).
• Setelah pulsasi tali pusat berhenti lakukan penjepitan dan pemotongan
tali pusat
• Peregangan tali pusat terkendali (PTT) dan massage uterus.
Strategi:
• Kata kunci adalah perawat melakukan penjepitan dan pemotongan tali
pusat sehingga setelah tindakan tersebut yaitu dilakukan peregangan tali
pusaat terkendali
Referensi: Kemenkes RI, 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
dan Rujukan
Nama Ns. Siti Rochmaedah, M. Kep
pembuat
Institusi/ Stikes Maluku Husada
bagian
ID soal 55
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 28 tahun G2P0A1 hamil 41 minggu dibawa ke UGD dengan keluhan
mules dan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir sejak 5 jam yang lalu. Hasil
pengkajian TFU 34 cm, punggung kiri, presentasi kepala, DJJ 150x/menit. Hasil periksa dalam
pembukaan sekviks lengkap dan ketuban sudah pecah.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus di atas?
A. Pantau kontraksi
B. Pimpin persalinan
C. Lakukan episiotomi
D. Berikan teknik counterpressure
E. Menyiapkan posisi ibu untuk meneran
Kunci Jawaban E
Pembahasan • Tanda dan gejala kala II:
• Ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
• Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/atau
vaginanya.
• Perineum menonjol dan menipis.
• Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
• Pada kasus diketahui ketuban sudah pecah sehingga perawat secepatnya
memberikan tindakan untuk menyiapkan posisi ibu senyaman mungkin
untuk persiapan pimpin persalinan saat ibu mempunyai dorongan yang
kuat untuk meneran.
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Kunci Jawaban A
Pembahasan • Menentukan taksiran persalinan berdasarkan rumus Neagle :
• Patokan : HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
Rumus :
• (+7 – 3+1) untuk HPHT bulan April – Desember
• (hari ditambah 7, bulan dikurang 3, tahun ditambah 1)
• (+7 +9 +0) untuk HPHT bulan Januari – Maret
• (hari ditambah 7, bulan ditambah 9, tahun ditambah 0)
• Berdasarkan kasus diatas taksiran persalinan pasien adalah
• HPHT : 26 3 2021
+7 +9 +0
• Taksiran Paartus: 3 1 2022
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 34 tahun datang ke Puskesmas untuk konsultasi ingin mengatur
jarak kelahiran anak. Hasil pengkajian pasien memiliki 3 orang anak yang berusia 5 tahun, 3
tahun dan 1 tahun. Observsai tanda-tanda vital 120/70 mmHg, frekuensi nadi 82x/menit.
Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit gula sejak 3 tahun terkhir, gula darah pasien
adalah 320 gr/dl.
Kunci Jawaban E
Pembahasan Pemilihan metode kontrasepsi sangat tergantung dari kondisi pasien, antara
lain:
• Tujuan dari penggunaan kontrasepsi (untuk mengatur jarak kelahiran
anak atau tidak ingin punya anak lagi)
• Kondisi fisik ibu : beberapa kondisi ibu yang perlu diperhatikan adalah
vital sign, BB, TB atau IMT dari ibu, riwayat kesehatan ibu, riwayat
penyakit yang diderita oleh ibu dan riwayat penyakit kronis pada keluarga
yang mungkin diturunkan (hipertensi, DM, dan obesitas)
• Jumlah anak hidup dan usia anak hidup.
• Jenis kontrasepsi yang akan dipilih dan syaratnya
• Kontrasepsi hormonal (pil, suntik, susuk dan patch) tidak
direkomendasikan pada ibu yang mengalami hipertensi, obesitas, varises
dan DM
• Kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) direkomendasikan pada perempuan
yang tidak memiliki riwayat PID, wanita dengan penyakit hipertensi,
obesitas, dan DM. Unsur aktif dalam IUD/AKDR bekerja dalam area local
yaitu endometrium dan uterus saja.
• Kontrasepsi mantap direkomendasikan pada perempuan yang sudah
memiliki cukup anak dan tidak menginginkan mempunyai anak lagi, sudah
berusia lebih dari 35 tahun, anak yang paling kecil berusia lebih dari 2
tahun
Strategi:
Pasien mengaku memiliki riwayat DM dan hasil kadar gula darah 320gr/dl
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 30 tahun G1P0A0 dibawa ke UGD dengan keluhan mules-mules dan
keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. Hasil pengkajian TFU 35 cm, presentasi kepala,
ketuban masih utuh, pembukaan serviks 8, his 4x/10 menit dengan kekuatan 42 detik.
Observasi tanda vital TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas
22x/menit.
Apakah fase yang sedang dialami pasien dalam kasus tersebut?
A. Fase laten
B. Fase aktif
C. Fase akselerasi
D. Fase deselerasi
E. Fase dilatasi maksimal
Kunci Jawaban E
Pembahasan • Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu fase laten dan aktif
• Fase laten dimulai sejak kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap. Pembukaan serviks kurang dari 4
cm dan berlangsung di bawah 8 jam
• Fase aktif: frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat
(dianggap adekuat jika kontraksi terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu 10
menit dan berlangsung selama ≥ 40 detik
Fase aktif dapat dibedakan menjadi 3 fase yaitu
• Akselerasi : pembukaan dari 3 cm menjadi 4 cm yang membutuhkan
waktu 2 jam
• Dilatasi maksimal: pembukaan dari 4 cm menjadi 9 cm dalam waktu 2
jam
• Deselerasi: pembukaan menjadi lambat, dari 9 cm menjadi pembukaan
lengkap dalam waktu 2 jam.
Strategis:
• Kata kunci dalam kasus: pembukaan serviks 8, his 4x/10 menit dengan
kekuatan 42 detik sehingga maasuk dalam fase dilatasi maksimal
•
Referensi: Bobak, Lowdermilk, Jensen (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Jakarta: EGC;
Nama Ns. Siti Rochmaedah, M. Kep
pembuat
Institusi/ Stikes Maluku Husada
bagian
ID soal 59
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 23 tahun G1P0A0 hamil 18 minggu dibawa ke Puskesmas dengan
keluhan mual muntah sejak 1 minggu yang lalu, muntah tidak hanya pagi hari tapi sepanjang
hari. Observasi tanda vital TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 96x/menit, frekuensi napas
22x/menit, suhu 37.20C. Pasien tampak lemas, mukosa bibir kering dan pasien khawatir
dengan keadaan dirinya dan janin yang dikandungnya.
Kunci Jawaban D
Pembahasan • Ibu hamil dengan mual muntah pada pagi hari (morning sickness) pada
awal kehamilan dapat dikategorikan normal, tetapi jika mual muntah
tidak hanya pagi hari melainkan sepanjang hari, ini merupakan tanda
hiperemesis gravidarum. Jika hal ini dibiarkan dapat menyebabkan
dehidrasi, selain itu dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu
hamil dan janin yang dikandungnya
• Mual terjadi lebih sering sehingga membuat tidak nafsu makan, volume
muntahannya sangat banyak, frekuensi muntahnya sering, dan sampai
melemahkan.
Strategi:
• Pasien mengeluh mual muntah sejak 1 minggu yang lalu, muntah tidak
hanya pagi hari tapi sepanjang hari serta mukosa bibir kering
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 23 tahun G2P1A0 datang ke Poli kandungan dengan keluhan
perdarahan dari jalan lahir. Hasil pengkajian: usia gestasi 16 minggu, perdarahan bercak-
bercak, hasil pemeriksaan USG: kantung kehamilan masih utuh dan dapat dipertahankan.
Pasien tampak khawatir dengan keadaan yang dialami.
Kunci Jawaban E
Pembahasan • Perdarahan bercak pada awal kehamilan dikategorikan sebagai abortus
Imminens yaitu: ancaman keguguran dimana kondisi janin masih sehat
namun berisiko mengalami abortus yang sebenarnya yaitu lepasnya hasil
konsepsi.
• Aktifitas fisik dan hubungan seksual pada keadaan abortus imminens
akan memicu lepasnya hasil konsepsi, sehingga dpat menyebabkan
abortus insipien
Pertanyaan soal:
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
a. rasio inspirasi dan ekspirasi
b. penggunaan otot napas
c. kemampuan batuk
d. saturasi oksigen
e. perfusi jaringan
Kunci Jawaban C
Referensi PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagian Universitas Sari Mulia
Rasional Berdasarkan SDKI, untuk menegakkan diagnosa keperawatan Bersihan
Jalan Nafas tidak efektif diperlukan adanya temuan indikator diagnostik
berupa data mayor sebanyak 80-100%, yaitu:
1. Batuk tidak efektif
2. Tidak mampu batuk
3. Sputum berlebih
4. Mengi, wheezing, dan atau rhonki
5. Mekonium di jalan napas (pada neonatus)
ID Soal 62
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis atau masalah/ Perencanaan/
Implementasi/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/ Aktifitas
& Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem Pernafasan/ Sistem Darah dan
Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem
Pencernaan dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Integumen/
Sistem Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Lain-lain
Kasus (vignete):
Batita laki-laki, umur 2 tahun, datang ke Puskesmas bersama orangtua. Ibu mengatakan
bahwa bayinya kesulitan bernapas. Hasil pemeriksaan: frekuensi napas 40 x/menit,
suhu 37,30 C, tidak ada tarikan dinding dada, terdapat rhonki pada lapang paru sebelah
kanan. Perawat melakukan pengkajian berdasarkan MTBS 2019.
Pertanyaan soal:
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
a. rasio inspirasi dan ekspirasi
b. penggunaan otot napas
c. saturasi oksigen
d. perfusi jaringan
e. tekanan darah
Kunci Jawaban C
Referensi Kementerian Kesehatan RI. 2019. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagian Universitas Sari Mulia
Rasional Berdasarkan MTBS 2019, anak yang datang dengan keluhan batuk dan atau
sukar bernapas maka lakukan pengkajian berikut:
1. Lama keluhan dirasakan
2. Frekuensi napas dalam 1 menit
3. Adakah tarikan dinding dada
4. Adakah wheezing
5. Nilai saturasi oksigen
ID Soal 63
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis atau masalah/ Perencanaan/
Implementasi/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/ Aktifitas
& Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem Pernafasan/ Sistem Darah dan
Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem
Pencernaan dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Integumen/
Sistem Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Lain-lain
Kasus (vignete):
Seorang anak laki-laki, umur 15 tahun, dirawat di Ruang Anak dengan diagnosa Gagal
Ginjal Kronis. Ibu mengatakan bahwa anaknya selalu kesulitan bernapas dan
mengeluh lelah setelah dari kamar kecil. Hasil pemeriksaan: frekuensi napas 28
x/menit, suhu 37,30 C, terdapat pitting edema derajat 3. Perawat ingin menegakkan
diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas.
Pertanyaan soal:
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
a. dispnea setelah aktivitas
b. merasa lemah
c. ketidaknyamanan
d. saturasi oksigen
e. frekuensi nadi
Kunci Jawaban E
Referensi 1. PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
2. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB & Behrman RE. 2014. Nelson:
Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi Keenam. Singapore: Elsevier.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagian Universitas Sari Mulia
Rasional Pada pasien dengan permasalah ginjal dapat mengalami intoleransi
aktivitas. Berdasarkan SDKI, untuk menegakkan diagnosa keperawatan
Intoleransi Aktivitas diperlukan adanya temuan indikator diagnostik berupa
data mayor sebanyak 80-100%, yaitu: mengeluh lelah, frekuensi jantung
meningkat 20%
ID Soal 64
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis atau masalah/ Perencanaan/
Implementasi/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/ Aktifitas
& Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem Pernafasan/ Sistem Darah dan
Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem
Pencernaan dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Integumen/
Sistem Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Lain-lain
Kasus (vignete):
Seorang balita perempuan, umur 18 bulan, dibawa ibunya ke Poli Tumbuh kembang
dengan keluhan belum bisa berjalan tanpa berpegangan. Ibu mengatakan bahwa anak
mempunyai riwayat prematur. Perawat akan mengkaji tumbuh kembang anak.
Perawat menjelaskan prosedur kepada ibu, menanyakan tanggal lahir anak, dan
menghitung usia anak.
Pertanyaan soal:
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
a. Menyiapkan alat
b. koreksi usia anak
c. atur posisi yang nyaman
d. tanyakan perkembangan anak
e. buat garis lurus pada usia kronologis
Kunci Jawaban B
Referensi 1. Depkes RI. 2012. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Depkes RI.
2. Soetdjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagian Universitas Sari Mulia
Rasional Pasien lahir dengan prematur dan berusia < 2 tahun maka tahapan
berikutnya setelah menghitung usia kronologis anak adalah melakukan
koreksi usia anak.
ID Soal 65
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis atau masalah/ Perencanaan/
Implementasi/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/ Aktifitas
& Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem Pernafasan/ Sistem Darah dan
Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem
Pencernaan dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Integumen/
Sistem Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Lain-lain
Kasus (vignete):
Seorang anak laki-laki, umur 14 tahun, dirawat di ruang anak dengan diagnosa Gagal
Ginjal Kronis. Orang tua mengatakan anak mengalami sesak napas setiap malam
sejak 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: frekuensi napas 28x/menit, saturasi oksigen
90%, pO2 88 mmHg, pCO2 37 mmHg. Perawat melakukan tindakan kolaboratif
pemberian oksigen.
Pertanyaan soal:
Apakah jenis terapi oksigen yang digunakan pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
a. CPAP
b. nasal kanul
c. simple mask
d. rebreathing mask
e. non rebreathing mask
Kunci Jawaban C
Referensi 1. Guyton AC & Hall JE. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Singapura: Elsevier.
2. Perry AG & Potter PA. (2015). Mosby’s Pocket Guide to Nursing Skills.
8th Edition. United States, Missouri: Mosby Elsevier.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagian Universitas Sari Mulia
Pembahasan Simple mask digunakan pada pasien yang mengalami kesulitan bernapas
dengan nilai saturasi oksigen 85-90%, pO2 < 80%, pCO2 35-45 mmHg.
ID Soal 66
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis atau masalah/ Perencanaan/
Implementasi/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/ Aktifitas
& Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem Pernafasan/ Sistem Darah dan
Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem
Pencernaan dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Integumen/
Sistem Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Lain-lain
Kasus (vignete):
Seorang anak laki-laki, umur 6 tahun, datang ke IGD dengan orangtua. Ibu mengatakan
anaknya sesak sejak pagi hari. Hasil pemeriksaan: suara napas rhonki pada lobus kanan,
terlihat susah bernapas, terdapat sekret pada hidung. Berdasarkan advis dokter direncanakan
pemberian nebulisasi. Perawat yang bertugas mempersiapkan alat, mengatur posisi pasien,
memasukan obat kedalam tabung.
Pertanyaan soal:
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
a. Memeriksa fungsi mesin
b. Mengatur waktu pemberian
c. Mengobservasi uap inhalasi
d. Memasang sungkup oksigen
e. Menghidupkan mesin inhalasi
Kunci Jawaban E
Referensi 1. Terry KE, Susan C. (2013). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 2.
Jakarta: EGC.
2. Colyar MR. (2020). Advanced Practice Nursing Procedures. 2nd Edition.
Philadelphia: Davis Company.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagian Universitas Sari Mulia
Rasional Data pada kasus diatas perawat melakukan tindakan berdasarkan advis
dokter berupa pemberian nebulisasi. Perawat telah mempersiapkan
alat, mengatur posisi pasien, dan memasukkan obat kedalam
tabung. Tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat adalah
menghidupkan mesin inhalasi, mengobservasi uap inhalasi,
menempatkan sungkup pada pasien, dan mengatur waktu
pemberian.
ID Soal 67
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis atau masalah/ Perencanaan/
Implementasi/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/ Aktifitas
& Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem Pernafasan/ Sistem Darah dan
Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem
Pencernaan dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Integumen/
Sistem Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Lain-lain
Kasus (vignete):
Bayi laki-laki, umur 10 bulan, datang ke Puskesmas bersama orangtua. Ibu mengatakan
bahwa bayinya kesulitan bernapas. Hasil pemeriksaan: frekuensi napas 50 x/menit,
suhu 370 C, terdapat tarikan dinding dada ke dalam, saturasi oksigen 85%. Perawat
melakukan pengkajian berdasarkan MTBS 2019.
Pertanyaan soal:
Apakah klasifikasi penyakit pada kasus tersebut berdasarkan MTBS?
Pilihan jawaban:
a. pneumonia
b. asma bronkial
c. trakheomalasia
d. pneumonia berat
e. batuk bukan pneumonia
Kunci Jawaban D
Referensi Kementerian Kesehatan RI. 2019. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagian Universitas Sari Mulia
Rasional Berdasarkan MTBS 2019, anak yang datang dengan keluhan batuk dan atau
sukar bernapas dengan hasil pengkajian tarikan dinding dada ke dalam dan
saturasi < 90% diklasifikasikan pneumonia berat.
ID Soal 68
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis atau masalah/ Perencanaan/
Implementasi/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/ Aktifitas
& Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem Pernafasan/ Sistem Darah dan
Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem
Pencernaan dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Integumen/
Sistem Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Lain-lain
Kasus (vignete):
Seorang anak laki-laki, umur 11 tahun, dirawat di ruang anak dengan diagnosa VSD.
Orang tua mengatakan anaknya sering kelelahan setelah beraktivitas ringan. Hasil
pemeriksaan: badan teraba hangat, frekuensi napas 18 x/menit, sianosis pada
ekstremitas atas, TD 90/60 mmHg, terdengar suara mur-mur. Perawat ingin
menegakkan diagnosa keperawatan penurunan curah jantung.
Pertanyaan soal:
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
a. saturasi oksigen
b. capillary refill time
c. perubahan kontraktilitas
d. TTV sebelum dan sesudah aktivitas
e. aktivitas yang dilakukan selama di rumah sakit
Kunci Jawaban B
Referensi 1. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB & Behrman RE. 2014. Nelson:
Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi Keenam. Singapore: Elsevier.
2. PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagian Universitas Sari Mulia
Rasional Berdasarkan SDKI, untuk menegakkan diagnosa keperawatan Penurunan
Curah Jantung diperlukan adanya temuan indikator diagnostik berupa data
mayor sebanyak 80-100%, yaitu perubahan irama jantung, preload,
afterload, dan kontraktilitas.
ID Soal 69
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis atau masalah/ Perencanaan/
Implementasi/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/ Aktifitas
& Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem Pernafasan/ Sistem Darah dan
Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem
Pencernaan dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Integumen/
Sistem Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Lain-lain
Kasus (vignete):
Seorang anak perempuan, umur 7 tahun, datang ke IGD bersama ibunya dengan keluhan
demam sudah 3 hari di rumah. Hasil pemeriksaan: mukosa bibir kering, rumple leed
positif, suhu 38˚C, trombosit 60 x 10 mm3. Berdasarkan advis dokter, pasien
mendapatkan terapi transfusi darah. Setelah 30 menit pemberian transfusi, pasien
mengeluh gatal-gatal dan kemerahan pada wajah.
Pertanyaan soal:
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
a. hentikan transfusi
b. pantau tanda-tanda vital
c. berikan cairan infus NaCl
d. kolaborasi pemberian antihistamin
e. atur tetesan kemudian lanjutkan pemberian transfusi
Kunci Jawaban A
Referensi 1. World Health Organization. 2016. The clinical use of blood in general
medicine, obstetrics, paediatrics, surgery & anaesthesia, trauma &
burns. Geneva: WHO.
2. Guidelines for the blood transfusion services in the United Kingdom.
Joint United Kingdom (UK) Blood Transfusion and Tissue
Transplantation Services Professional Advisory Committee. London;
2013.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagian Universitas Sari Mulia
Rasional Transfusi darah dihentikan jika terdapat tanda reaksi hemolitik (misal
demam), reaksi alergi (misal gatal-gatal), reaksi anafilatik, reaksi febril,
reaksi non immunolgis.
ID Soal 70
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis atau masalah/ Perencanaan/
Implementasi/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/ Aktifitas
& Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem Pernafasan/ Sistem Darah dan
Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem
Pencernaan dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Integumen/
Sistem Perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Lain-lain
Kasus (vignete):
Seorang batita perempuan datang ke Poli Tumbuh Kembang dengan ibunya pada tanggal
12 Juli 2021 dengan keluhan hanya mampu berbicara papa mama. Orang tua
mengatakan anaknya lahir pada tanggal 10 Juni 2019. Perawat akan mengkaji tumbu
kembang anak.
Pertanyaan soal:
Berapakah usia kronologis anak pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
a. 24 bulan
b. 25 bulan
c. 26 bulan
d. 27 bulan
e. 28 bulan
Kunci Jawaban B
Referensi 1. Depkes RI. 2012. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Depkes RI.
2. Soetdjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagian Universitas Sari Mulia
Pembahasan Tanggal Tes Anak : 2021 – 07 - 12
Tanggal Lahir Anak: 2019 – 06 – 10 _
Usia kronologis Anak: 2 – 01 – 02
Jadi, usia anak adalah 2 tahun 1 bulan 2 hari, atau 25 bulan.
ID Soal 71
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/
Pertanyaan soal:
Apakah tujuan tindakan perawat yang paling prioritas pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
a. Mewaspadai obat
b. Keselamatan pasien
c. Keamanan obat
d. Memenuhi hak pasien
e. Prosedur rumah sakit
Kunci Jawaban : b ( sebelum pemberian obat perlu diperhatikan 5 T ( Tepat pasien, tepat
obat, tepat dosis, tepat waktu , tepat cara dan waspada efek samping) pada aspek waspada
efek samping maka perlu identifikasi dengan tindakan skin tes. Hal ini bertujuan untuk
keselamatan pasien. ( Patient Safety)
Referensi Standar Akreditasi Rumah Sakit.2011, Dirjen Bina upaya Kes Kemenkes RI &
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Pertanyaan soal:
Apakah kesalahan yang dilakukan perawat?
Pilihan jawaban:
a. Kelalaian
b. Kesalahan
c. Malpraktek
d. Kejadian nyaris cidera (KNC)
e. Kejadian tidak diharapkan (KTD)
Kunci Jawaban : E ( efek samping yang dialami oleh pasien merupakan keadaan yang tidak
diinginginkan / tidak diharapkan) karena tidak ada unsur kelalaian dan kesalahan karena
perawat sudah melakukan skin test
Referensi J.Guwandi.2007, Medical Error dan Hukum Medis, FKUI, Jakarta
Standar Akreditasi Rumah Sakit.2011, Dirjen Bina upaya Kes Kemenkes RI &
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Nama Widyasih Sunaringtyas, M.Kep
pembuat
Institusi/ Prodi Sarjana Keperawatan Stikes Karya Husada Kediri
bagian
ID Soal 3 73
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/
Pertanyaan soal:
Apakah peran yang dilakukan perawat untuk memenuhi hak pasien sesuai kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
a. Advocator
b. Kolaborator
c. Coordinator
d. Manajerial
e. Konsultan
Kunci Jawaban : a ( Prosedur rawat inap saat pasien masuk rumah sakit salah satunya adalah
dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnose penyakit. Tindakan perawat
tersebut termasuk mengadvokasi karena Advokasi dalam keperawatan antara lain
● Berkomunikasi dengan keluarga pasien mengkaji strategi koping
● Bertanggung jawab dalam perawatan pasien dan kontinuetas pelayanan pasien
● Memfasilitasi konsultasi dengan tim kesehatan lain.
Tujuan utama peran advokat klien adalah melindungi hak hak klien
Referensi Anwar Kurniadi.2013, Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya, Teori,
konsep dan Aplikasi,FK UI, Jakarta
Pertanyaan soal:
Apakah tujuan utama tindakan tersebut?
Pilihan jawaban:
a. Meningkatkatkan kontinuitas layanan
b. Meningkatkan mutu rumah sakit
c. Meningkatkan standar layanan
d. Menigkatkan pengunjung
e. Meningkatkan BOR
Pertanyaan soal:
Apakah warna tempat sampah yang digunakan ?
Pilihan jawaban:
a. Abu abu
b. Kuning
c. Merah
d. Ungu
e. Biru
Kunci Jawaban : d ( Tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi perlu diperhatikan
pembuangan sampah yang tepat. sampah infeksius dibuang pada tempat sampah berwarna
ungu)
Referensi
Standar Akreditasi Rumah Sakit.2011, Dirjen Bina upaya Kes Kemenkes RI &
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Nursalam.2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek
Keperawatan Profesional
Pertanyaan soal:
Apakah tujuan utama tindakan oleh perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
a. Keamanan pasien
b. Prosedur rumah sakit
c. Memenuhi hak pasien
d. Mengurangi jumlah pengunjung
e. Mencegah dan pengendalian infeksi
Kunci Jawaban : e ( Pasien termasuk penyekit menular yang dirawat di ruang isolasi, Hal ini
dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi )
Referensi Anwar Kurniadi.2013, Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya, Teori,
konsep dan Aplikasi,FK UI, Jakarta
Standar Akreditasi Rumah Sakit.2011, Dirjen Bina upaya Kes Kemenkes RI &
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Pertanyaan soal:
Siapakah yang prioritas mendapatkan inform consent pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
a. istri pasien
b. anak pasien
c. penunggu pasien
d. keluarga pasien
e. kerabat pasien
Kunci Jawaban : a ( Berdasarkan Permenkes nomor 290/MENKES/ PER/III/2008 yang berhak
memberikan persetujuan tindakan kedokteran adalah keluarga terdekat) Pada prioritas
tersebt keluarga yang paling dekat adalah Istri
Referensi Permenkes RI nomor 290/MENKES/ PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan
Standar Akreditasi Rumah Sakit.2011, Dirjen Bina upaya Kes Kemenkes RI &
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Nursalam.2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek
Keperawatan Profesional
Nama Widyasih Sunaringtyas, M.Kep
pembuat
Institusi/ Prodi Sarjana Keperawatan Stikes Karya Husada Kediri
bagian
ID Soal 78
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/
Psikososial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan &
Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/ Sistem
Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem Reproduksi /
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/
Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan
Kasus : Seorang kepala ruang dengan masa kerja 15 tahun sedang menganalisa kualitas
pelayanan di ruangannya. Hasil analisa tersebut menunjukkan bahwa pasien kurang puas
terhadap alur penerimaan pasien karena waktu tunggu pasien terlalu lama.
Pertanyaan
Apakah indikator ketidakpuasan pasien tersebut?
a. Tangible
b. Emphaty
c. Reliability
d. Assurance
e. Responsiveness
Kunci Jawaban : e ( Indikator kepuasan menurut Parasuraman salah satunya adalah
responsiveness) Responsiveness merupakan kemampuan pelanggan memberikan pelayanan
yang cepat. waktu tunggu merupakan tolak ukur kecepatan pelayanan.
Referensi Djoko Wijono.2008, Majaemen Mutu RS & Kepuasan Pasien, Duta Prima
Airlangga, Surabaya
Standar Akreditasi Rumah Sakit.2011, Dirjen Bina upaya Kes Kemenkes RI &
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Nursalam.2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek
Keperawatan Profesional
Standar Akreditasi Rumah Sakit.2011, Dirjen Bina upaya Kes Kemenkes RI &
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Pertanyaan soal
Apakah langkah selanjutnya yang anda kerjakan?
Pilihan Jawaban
A. Lakukan jaw thrust
E. Segera RJP
Kunci D
Referensi & Handbook BTCLS MST 119 tahun 2019 hal.18-20
Pembahasan
Langkah-langkah BHD pada orang dewasa DRSCAB pada kasus diatas
scene tempat menunjukan korban KLL sudah aman berada di trotoar
jalan, cek respon kesadaran tidak berespon terhadap suara dan nyeri,
tidak di dapati pergerakan dada, penolong sudah meminta bantuan maka
langkah selanjutnya yang dilakukan adalah ada di Cek nadi carotis.
Nama pembuat Fatchurrozak Himawan,Skep.Ns.M.Kep
Institusi/bagian Poltekes Kemenkes Prodi D3 Tegal / Gadar
ID soal 82
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek Etik, Legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen
asuhan keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-
hematologi /Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi
Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi /
Aman
&.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi
/Value.&.belief /Psikosisial
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi / Lain-lain
Tinjauan 7 Maternitas / Anak / KMB / Jiwa / Komunitas/Gadar dan
Manajemen Bencana
Vignette
Laki-laki 32 tahun mengalami cedera kepala dikarenakan jatuh dari lantai dua dan di bawa ke
IGD dari hasil pemeriksaan didapatkan SPO2 cenderung menurun dokter telah memasang
ETT namun kondisi pasien menjadi henti jantung.
Pertanyaan soal
Berapakah kompresi yang harus anda berikan pada pasien?
Pilihan Jawaban
A. 30 kali kompresi di ikuti dua kali pemberian ventilasi
Pertanyaan soal
Apakah Tindakan selanjutnya yang harus anda kerjakan?
Pilihan Jawaban
A. Tinggikan kaki untuk meningkatkan sirkulasi oksigen ke otak
Kunci D
Referensi&Pembahasan Referensi : Handbook BTCLS MST 119 tahun 2019 hal.24
Pembahasan : posisi pulih/recovery position di desain untuk
mempertahankan patensi jalan nafas dan mengurangi resiko
obstruksi jalan nafas dan aspirasi. Posisi ini memungkinkan
mudahnya keluar cairan dari mulut dan mencegah jatuhnya lidah
ke belakang. Tindakan ini boleh dilakukan dengan catatan tidak
ada kecurigaan trauma spinal sambal menuggu bantuan datang
Pertanyaan soal
Apakah hal lain yang harus diperhatikan untuk mendapatan CPR yang berkualitas?
Pilihan Jawaban
A. Perhatikan rekoil dada selesai
Kunci A
Referensi&Pembahsan Pedoman CPR AHA 2020 hal.8
Pembahasan: untuk mendapatkan kualitas CPR yang baik beberapa
hal yang harus diperhatikan ; meletakkan tangan pada posisi yang
tepat untuk CPR, memberikan kompresi yang kuat hingga
kedalaman 2 inch (5 CM), kecepatan 100-120x/menit, memberikan
waktu recoil dada, tidak melakukan interupsi saat kompresi, rasio
kompresi-ventilasi pada dewasa 30:2 (pada pasien yang belum
terpasang saluran nafas lanjutan/ETT), melakukan pergantian
kompresor setiap 2 menit atau bisa lebih awal bila kelelahan
Pertanyaan soal
Dimanakah meletakkan elektroda peds pada korban?
Kunci E
Referensi Handbook BTCLS MST 119 tahun 2019 hal.23
Pembahasan: Jika penolong lebih dari satu orang RJP harus
dilanjutkan saat memasang elektroda pada dada korban
Nama pembuat Fatchurrozak Himawan,Skep.Ns.M.Kep
Institusi/bagian Poltekes kemenkes Prodi D3 Tegal
ID soal 86
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /
Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem
Reproduksi
Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman
&.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief /
Psikosisial
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi/ Lain-lain
Tinjauan 7 Maternitas / Anak / KMB / Jiwa / Komunitas/Gadar dan Manajemen
Bencana
Vignette
Diruang tunggu stasiun kereta api di sebelah tempat anda pria paruh baya tiba-tiba
memegang dadanya dan jatuh tak sadarkan diri, terlihat tidak bernafas, cek respon tidak
berespon, anda berteriak minta tolong dan cek nadi carotis tidak teraba, RJP segera
dlilakukan dan security datang membawa AED
Pertanyaan soal
Dimanakah meletakkan elektroda peds pada korban?
Pilihan Jawaban
A. Elektroda 1 di line midclavicula kiri, elektroda 2 di midclavicula kanan
Kunci B
Referensi Referensi: Handbook BTCLS MST 119 tahun 2019 hal.23
Pembahasan: Meletakkan peds elektroda AED yang pertama ada di line
midaxila kiri sedikit di bawah ketiak dan peds elektroda ke dua
diletakkan sedikit di bawah klavikula kanan
Pertanyaan soal
Apakah hal yang harus di perhatikan saat evaluasi untuk mengetahui perbaikan perfusi?
A. Luaran urin
B. Tingkat kesadaran
C. Kemampuan motorik
E. Nilai pupil
Kunci A
Referensi&Pembahs Referensi:
an
Dewi Kartikawati,2011 Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan
Gawat Darurat Salemba medika, Jakarta.
Robert Sinto dan suhendra suwanto 2014, Parameter akhir
resusitasi makrosrkulasi dan mikrosirkulasi pada sepsis berat dan
rejatan septik, diakses pada tanggal 10/07/2021
http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/downl
oad/38/35
Pembahasan: luaran urin di gunakan sebagai salah satu parameter
dalam menilai keberhasilan resusitasi cairan pada pasien. parameter
luaran urin mengambarkan disfungsi dan perfusi regional pada
organ ginjal.
Pertanyaan soal
Apakah kategori warna yang tepat untuk pasien tersebut
Pilihan Jawaban
A. Merah
B. Orange
C. Kuning
D. Hijau
E. Hitam
Kunci D
Referensi&Pembahsan Handbook BTCLS MST 119 tahun 2019 hal.223
Pembahasan
Kategori warna pada triage STAR
1. Hijau: pasien sadar dan dapat berjalan
4. Hitam: meninggal
B. 2-3 menit
C. 5 menit
Kunci A
Referensi&Pembahsan Handbook BTCLS MST 119 tahun 2019 hal.222
Pembahasan;
Pada triage START dibutuhkan waktu yang cepat untuk dapat
menyelamatkan korban sebanyak-banyak mengingat keterbatasan
SDM dan sarana prasarana. Penilain yang dilakuan meliputi nafas
spontan atau tidak, penilaian RR, sirkulasi dengan melihat CRT dan
tingkat kesadaran menggunakan prinsip bisa ikuti perintah atau
tidak (penilaian tersebut diatas tidak memerlukan waktu lebih dari
1 menit untuk dapat mengkategorikan korban dalam warna)
Nama pembuat Fatchurrozak Himawan,Skep.Ns.M.Kep
Institusi/bagian Poltekes Kemenkes Prodi D3 Tegal / jiwa
ID soal 90
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-
hematologi /
Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan /
Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem
Reproduksi
Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman
&.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi
/Value.&.belief /
Psikosisial
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi / Lain-lain
Tinjauan 7 Maternitas / Anak / KMB / Jiwa / Komunitas/Gadar dan Manajemen
Bencana
Vignette
Saat anda melakkan triage START dilokasi bencana didapati seorang korban yang terilhat tak
sadarkan diri namun masih bernafas spontan kemudian anda menghitung RR didapati RR
28x/menit.
Pertanyaan soal
Bagaimana cara anda menentukkan kategori bagi korban tersebut?
Pilihan Jawaban
A. Lanjutkan dengan pemeriksaan CRT bila >2 detik korban dalam kategori merah
ID soal 91
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, umur 2 tahun dirawat di RS dengan diare dehidrasi berat. Hasil
pemeriksaan: anak tidak mau makan dan minum, anak tampak lemah, frekuensi nadi
120x/menit, frkuensi napas 40x/menit, suhu 36,5°C, mukosa bibir kering, cubitan kulit perut
kembali lambat, mata cekung.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
A. Monitor intake dan output cairan
B. Monitor asupan makanan
C. Berikan makanan lunak
D. Anjurkan ibu selalu menemani anak
E. Berikan obat anti diare
Kunci Jawaban: A
Referensi: Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2019). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(2nd ed.). DPP PPNI.
Nama Ns. N.L.K Sulisnadewi,M.Kep.,Sp.Kep.An
pembuat:
Institusi/ Polkesden
bagian:
Pembahasan: Dilihat dari data yang ada masalah utama kasus tersebut adalah
hipovolemia, karena data yg ada sangat mendukung masalah tersebut
seperti mata cekung, tugor , ku lemah, dll. Meskipun data nutri juga ada
tetapi tidka cukup mendukung masalah nutrisi. Tindakan yg ada di pilihan
jawaban yang paling tepat adalah minotro intake dan outpun, jawaban lain
lebih mengarah kepada masalah nutrisi, jawaban e itu merupakan tidakan
kolabortif
ID soal 92
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, umur 4 tahun, dibawa ke RS dengan diare dehidrasi berat. .Atas
instruksi dokter pasien diberikan cairan intravena. Perawat sedang melaksanakan prosedur
pemasangan infus sesuai SOP. Langkah terakhir yang dilakukan oleh perawat adalah telah
menusukan abocath dan sudah memastikan abocath masuk ke vena.
Pertanyaan soal
Apakah langkah selanjutnya yang paling tepat dilakukan ?
Pilihan jawaban
A. Melepaskan ikatan tourniquet
B. Menghubungkan pangkal jarum dengan selang infuse
C. Menarik jarum dan masukkan pipa kedalam pembuluh vena
D. Melakukan fiksasi selang infuse dan pangkal jarum dengan plester
E. Membuka klem dan mengatur tetesan infus
Kunci Jawaban: C
Referensi: Azis Alimul Hidayat. (2008). Buku Saku Pratikum Keperawatan Anak. EGC.
Nama Ns. N.L.K Sulisnadewi,M.Kep.,Sp.Kep.An
pembuat:
Institusi/ Polkesden
bagian:
Pembahasan: Sesuai dengan SOP pemasangan infus, ketika abocath sudah dimasukkan
ke vena dan sudah memastikan masuk dengan tepat ke vena yang
dibuktikan dengan adanya darah yg keluar, maka langkah selanjutnya
adalah melepaskan secara perlahan jarum dan memasukkan lebih dalam
pipa abocath.
ID soal 93
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, umur 12 tahun di rawat di RS dengan nefrotik syndrome. Hasil
anamnesis: mengeluh sesak terutama malam hari, kencing hanya sedikit. Hasil pemeriksaan:
edema anarsarka, BB meningkat dalam 1 kg dalam 2 hari , frekuensi nadi 88x/menit,
frekuensi napas 32x/menit., JVP meningkat, reflek hepatojugular (+). Perawat menetapkan
masalah keperawatan hipervolemia.
Pertanyaan soal
Apakah penyebab yang paling tepat masalah pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Kelebihan asupan natium
B. Gangguan aliran balik vena
C. Gangguan mekanisme regulasi
D. Efek agen farmakologis
E. Hemokonstrasi
Kunci Jawaban: C
Referensi: Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
(3rd ed.). DPP PPNI.
Nama Ns. N.L.K Sulisnadewi,M.Kep.,Sp.Kep.An
pembuat:
Institusi/ Polkesden
bagian:
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan, umur 3 tahun dirawat dengan gizi buruk. Hasil pemeriksaan: anak
tampak lemah, mukosa bibir kering, suhu 39°C, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas
40x/menit, edema pada ekstremitas, kadar albumin serum rendah.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi untuk masalah utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Batasi cairan
B. Berikan kompres hangat
C. Berikan diet kalori
D. Berikan diet tinggi portein
E. Batasi aktifitas anak
Kunci Jawaban: B
Referensi: Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2019). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(2nd ed.). DPP PPNI.
Nama Ns. N.L.K Sulisnadewi,M.Kep.,Sp.Kep.An
pembuat:
Institusi/ Polkesden
bagian:
Pembahasan: Masalah utama pada kasus adalah hipertermi, karena suhu 38,5°C, mukosa
bibir kering. Sehingga intervensi yang laing tepat adalah berikan kompres
hangat. Pasien memang edama tetapi bukan berarti kelebihan cairan,
edema terjadi karena kadar albumin rendah dalam darah.
ID soal 95
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan, umur 6 tahun, dibawa ke RS dengan keluhan demam sejak 3
hari yang lalu disertai tidak nafsu makan, kepala pusing ,perut terasa mual, dan seluruh
badan terasa sakit Hasil pemeriksaan suhu 39ºC, tampak bintik bintik merah pada
permukaan kulit.
Pertanyaan soal
Apakah luaran yang tepat untuk masalah utama kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Termoregulasi membaik
B. Termoregulasi menurun
C. Termoregulasi meningkat
D. Suhu tubuh membaik
E. Suhu tubuh menurunt
Kunci Jawaban: A
Referensi: Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(2nd ed.). DPP PPNI.
Nama Ns. N.L.K Sulisnadewi,M.Kep.,Sp.Kep.An
pembuat:
Institusi/ Polkesden
bagian:
Pembahasan: Masalah utama pada kasus tersebut adalah hipertermi. Luaran utama
untuk hipertermi adalah termoregulasi. Termoregulasi termasuk luaran
yang tidak dapat diekspektasikan meningkat atau menurun, sehingga
ekspekasinya adalah membaik. Sehingga jawaban yang paling tepat adalah
termoregulasi membaik
ID soal 96
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, umur 4 tahun, dirawat di RS dengan DHF. Hasil pemeriksaan : suhu
36,°C, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 30x/menit, PLT 110.000 g/Dl. Perawat
menetapkan diagnosis keperawatan risiko perdarahan dibuktikan dengan gangguan koagulasi
(trombositopenia).
Pertanyaan soal
Apakah intervensi yang tepat untuk diagnosis keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Monitor tingkat kesadaran
B. Monitor status cairan
C. Monitor nilai trombosit dan hemoglobin
D. Jelaskan pada keluarga agar anak istirahat yang cukup
E. Jelaskan pada keluarga kondisi anak
Kunci Jawaban: C
Referensi: Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2019). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(2nd ed.). DPP PPNI.
Nama Ns. N.L.K Sulisnadewi,M.Kep.,Sp.Kep.An
pembuat:
Institusi/ Polkesden
bagian:
Pembahasan: Intervensi yang paling tepat untuk masalah risko perdarahan adalah
monitor trombosit dan hemoglobin, karena adar trombosit yg rendah
menambah risiko terjadiya perdarahan, dan heboglobin yang rendah
menunjukkan kemungkinan adanya perdarahan.
ID soal 97
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, umur 5 tahun dirawat di RS dengan hirsfrung dan sudah dilakukan
operasi pembatan colostomy. Hasil pemeriksaan: Keadaan umum baik, kantong kolostomy
penuh, kulit sekitar stoma kotor. Perawat saat ini melakukan perawatan kolostomy. Langkah
terakhir yang sudah dilakukan adalah melepaskan kantung stoma sambil menahan kulit.
Pertanyaan soal
Apakah langkah paling tepat dilakukan selanjutnya pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Mencuci tangan
B. Mengukur kantung kolostomi
C. Membersihkan stoma dan area sekitar stoma
D. Mencatat jumlah dan karakteristik produk stoma
E. Mengeringkan stoma dengan handuk
Kunci Jawaban: C
Referensi: Azis Alimul Hidayat. (2008). Buku Saku Pratikum Keperawatan Anak. EGC.
Nama Ns. N.L.K Sulisnadewi,M.Kep.,Sp.Kep.An
pembuat:
Institusi/ Polkesden
bagian:
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, umur 12 tahun, dirawat di RS dengan DM tipe 1. Hasil anamnesis:
pasien mengeluh lelah dan lesu. Hasil pemeriksaan: suhu 36°C, frekuensi nadi 84x/menit,
frekuensi napas 28 x/menit, TD 110/70mmHg, kadar glukosa darah tinggi.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan untuk masalah utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
B. Berikan glukagon jika perlu
C. Berikan karbohidrat komplek dan protein sesuai diet
D. Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
E. Kolaborasi pemberian insulin
Kunci Jawaban: E
Referensi: Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2019). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(2nd ed.). DPP PPNI.
Nama Ns. N.L.K Sulisnadewi,M.Kep.,Sp.Kep.An
pembuat:
Institusi/ Polkesden
bagian:
Pembahasan: Berdasarkan data pada kasus , pasien mengalami ketidakstabilan gula
darah khususnya hiperglikemia.Tindakan untuk mengtasi hiperglikemia
adalah kolabrasi pemberian insulin. Option yg lain merupakan tindakan
untuk mengatasi hipoglikemia
ID soal 99
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan, umur 4 tahun, dibawa ke puskesmas dengan keluhan diare sudah
sejak 20 hari yang lalu, tidak ada lendir atau darah dalam tinja. Hasil pemeriksaan: anak
tampak sangat haus, matanya cekung, cubitan kulit perut kembali lambat. Perawat
melakukan penilaian menggunakan MTBS.
Pertanyaan soal
Apakah klasifikasi yang paling tepat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Diare dehidrasi berat
B. Diare dehidrasi ringan /sedang
C. Diare dehidrasi berat
D. Diare persisten
E. Diare persisten berat
Kunci Jawaban: E
Referensi: Kemenkes RI. (2019). BAGAN MTBS-1 2019.pdf. Kementrian Kesehatan RI.
Pembahasan: Berdasarkan kasus, pasien sudah diare lebih dari 14 hari, jadi klasifikasinya
sudah pasti diare persisten, dan ditambah dengan dehidrasi, maka
klasifikasi yang paling tepat adalah diare persisten berat
ID soal 100
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, umur 15 bulan dibawa ke Puskesmas oleh ibunya, untuk deteksi
dini perkembangan. Hasil pemeriksaan menggunakan KPSP: dari 10 pertanyaan terdapat 2
pertanyaan yang tidak bisa dilakukan oleh anak ini yaitu belum bisa berjalan sendiri, belum
bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 15 detik.
Pertanyaan soal
Bagaimana interpretasi hasil penilaian pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Perkembangan anak kemungkinan ada penyimpangan
B. Perkembangan anak tidak bisa di deteksi
C. Perkembangan anak meragukan
D. Perkembangan anak sesuai
E. Perkembangan anak maju
Kunci Jawaban: C
Referensi: Kemenkes RI. (2016a). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan
lntervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Kementrian Kesehatan
Nama Ns. N.L.K Sulisnadewi,M.Kep.,Sp.Kep.An
pembuat:
Institusi/ Polkesden
bagian:
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang pria usia 35 tahun datang ke IGD dengan kecelakaan lalu lintas. Hasil pengkajian
didapatkan Deformitas tulang kepala, hematom periorbital, jejas pada pelipis kanan, Nilai
GCS: 10. Penolong sedang memanggil ambulance, kemudian tiba-tiba pasien muntah.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan segera yang dilakukan berdasarkan kasus diatas.?
Pilihan jawaban
a. Pasang NGT
b. Dilakukan suction
c. Pasien dimiringkan
Kunci Jawaban: C
Referensi: Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana Sheehy, edisi Indonesia
Pertama, oleh Kurniati, Trisyani & Theresia. 2018. Elsevier
Nama Ns. Ditha Astuti Purnamawati, M.Kep
pembuat:
Institusi/ STIK Muhammadiyah Pontianak
bagian:
Pembahasan: Kondisi korban berada di setting pre hospital, dengan kesadaran delirium
dan tidak ada tanda-tanda . Kemudian tiba-tiba terjadi kondisi yang bisa
mengakibatkan tersumbatnya jalan nafas yaiyu muntah. tindakan
pemasangan NGT, suction, dan pemasangan cairan intravena adalah
tindakan setting intrahospital, serta ambulance belum datang. Saat terjadi
muntah tidak boleh langsung diberikan bantuan nafas karena terdapat
sumbatan jalan nafas. Sehingga tindakan segera yang dapat dilakukan oleh
penolong adalah dimiringkan.
ID soal 102
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang wanita usia 59 tahun ditemukan tidak sadarkan diri dirumahnya. Setelah tim
ambulance memeriksaan pasien tersebut mengalami serangan jantung dan setelah
melakukan tindakan didapatkan monitor AED hasilnya berupa irama unshockable.
Pertanyaan soal
Apakah urutan tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh perawat ambulance tersebut?
Pilihan jawaban
a. Pasang infuse
b. Berikan 1 shock
c. Beri nafas setiap 3 detik
d. Cek nadi < 10 menit
e. Lakukan RJP selama 2 menit
Kunci Jawaban: E
Referensi: Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana Sheehy, edisi Indonesia
Pertama, oleh Kurniati, Trisyani & Theresia. 2018. Elsevier
Nama Ns. Ditha Astuti Purnamawati, M.Kep
pembuat:
Institusi/ STIK Muhammadiyah Pontianak
bagian:
Pembahasan: Pasien dengan serangan jantung dan hasil AED berupa irama unshockabel
( asystole dan PEA). Kondisi ini merupakan kondisi dimana bisa terjadi
perburukan berupa henti jantung sehingga memerlukan tindakan segera
berupa DC dan RJP. Karena irama unshockabel tidak boleh diberikan DC,
sehingga tindakan yang tepat adalah Lakukan RJP selama 2 menit.
ID soal 103
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang pasien laki-laki usia 60 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan gagal jantung
grade IV. Pasien menyatakan telah siap meninggal dan lebih bahagia bila bertemu Tuhannya
dan menolak untuk dilakukan tindakan apapun. Kondisi pasien menunjukan kesadaran sopor
koma dan mengalami henti jantung. Perawat tetap melakukan tindakan RJP
Pertanyaan soal
Manakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus tersebut
Pilihan jawaban
a. Justice
b. Fidelity
c. Otonomi
d. Beneficience
e. Non maleficience
Kunci Jawaban: C
Referensi: Brunner & Suddarth. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi
12 volume 1. Jakarta : EGC
Nama Ns. Ditha Astuti Purnamawati, M.Kep
pembuat:
Institusi/ STIK Muhammadiyah Pontianak
bagian:
Tinjauan Jabaran
KASUS (Vignete):
Seorang perempuan usia 37 tahun ditemukan dengan luka terbuka di dada kanan. Hasil
pengkajian tim ambulance ditemukan luka dengan diameter ± 5 cm. Pasien gelisah, terdengar
sucking sounds saat inspirasi, dyspnea, pengembangan dada tidak simetris. TD: 90/70 mmHg,
RR: 34 x/menit.
Pertanyaan soal: Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh tim ambulance tersebut?
Pilihan jawaban:
a. Pemasangan WSD
b. Persiapkan operasi
c. Perikardiosintesis
d. Needle thorakosintesis
e. Kasa oklusif 3 sisi
Kunci E
Jawaban
Referensi Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana Sheehy, edisi Indonesia Pertama,
oleh Kurniati, Trisyani & Theresia. 2018. Elsevier
Pembahasan Pasien dengan kolaps paru-paru disebabkan open phnemothoraks. WSD tidak
dapat dilakukan karena pada kasus merupakan seting pre hospital. Persiapan
operasi maupun perikardiosintesis hanya bisa dilakukan dengan settingan
intrahospital. Sedangkan Needle thorakosintesis diberikan untuk tension
pnemothoraks. Sehingga jawaban yang tepat adalah Kasa oklusif 3 sisi
ID soal 105
Tinjauan Jabaran
KASUS (Vignete):
Seorang laki-laki usia 54 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak. Hasil pengkajian
didapatkan pasien mengeluh sesak saat beraktifitas, selain sesak klien mengeluh dada terasa
tertekan, dengan skala nyeri 5. TD: 150/90 mmHg, RR: 30 kali/menit. Setelah dilakukan
pemeriksaan klien didiagnosa dengan NSTEMI.
Pertanyaan soal:
Apakah teori keperawatan yang sesuai berdasarkan kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
A. Teori orem
B. Teori Benner
C. Teori colcaba
D. Teori pender
E. Teori Henderson
Kunci C
Jawaban
Referensi Alligood, Martha.R. (2016). Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka, Ed.
Achir Yani and Kusman Ibrahim. Elsevier
Nama Ns. Ditha Astuti Purnamawati, M.Kep
Pembuat
Pembahasan Masalah keperawatan yang terjadi pada pasien adalah aman dan nyaman.
Teori keperawatan Orem mengenai self care, teori keperawatan benner
mengenai kompetensi keperawatan, teori keperawatan pender mengenai
promosi keperawatan, sdeangkan teori keperawatan Henderson tentang
konsep sehat-sakit. Sehingga yang tepat adalah teori keperawatan colcaba
mengenai aman nyaman
ID soal 106
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang pria usia 45 tahun datang ke IGD dengan kecelakaan lalu lintas. Hasil pengkajian
didapatkan Deformitas tulang kepala, hematom periorbital, fraktur tertutup pada tibia fibula,
Lateralisasi pupil. Nilai GCS: 8.TD: 90/70 mmHg, RR: 30 kali/menit, N; 102 kali/meni. Saat
dilakukan pengkajian tiba-tiba pasien muntah.
Pertanyaan soal
Apakah diagnose yang utama pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
a. Nyeri akut
Kunci Jawaban: E
Referensi: Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana Sheehy, edisi Indonesia
Pertama, oleh Kurniati, Trisyani & Theresia. 2018. Elsevier
Nama Ns. Ditha Astuti Purnamawati, M.Kep
pembuat:
Institusi/ STIK Muhammadiyah Pontianak
bagian:
Tinjauan Jabaran
Vignette
Seorang perempuan usia 61 tahun datang ke IGD dengan sesak. Hasil pengkajian pasien
mengeluh sesak, yang bertambah saat melakukan aktifitas sehari-hari, mengeluh lemah dan
mual, terkdang merasa nyeri di dada. Hasil pemeriksaan didapatkan terdapat pitting edema
pada ekstremitas bawah, irama jantung irreguler, bunyi jantung gallop, kapilary refill pada
kaki 4 detik.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi mandiri keperawatan yang tepat diberikan pada kasus diatas?
Pilihan Jawaban
a. Bantu aktivitas sehari-hari
b. Atur posisi tidur semi fowler
c. Ciptakan suasana yang tenang
d. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
e. Motivasi untuk makan sedikit tapi sering
Kunci B
Pembahasan Pasien mengalami gagal jantung, dan masalah keperawatan yang utama
berdasarkan kasus adalah pernafasan yang diperkuat dengan sesak saat
melakukan aktifitas sehari-hari dan bunyi jantung gallop. Sehingga tindakan
keperawatn yang tepat adalah Atur posisi tidur semi fowler
ID Soal 9 108
Tinjauan Jabaran
Pilihan jawaban:
a. Nyeri
b. Kerusakan mobilitas
Kunci E
Jawaban
Referensi Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana Sheehy, edisi Indonesia Pertama,
oleh Kurniati, Trisyani & Theresia. 2018. Elsevier
Pembahasan Nyeri yang dialami npasien merupakan nyeri sedang dengan data skala nyeri
6, sehingga belum masuk actual. Masalah keperawatan mobilitas, devisit
volume cairan sudah ada, tetapi yang paling actual adalah gangguan
pertukaran gas. karena sudah terjadi ketidak seimbangan asam basah pada
darah yang diperkuat dengan nilai , pH darah: 6,8 , pCO2: 46 mmHg. Kondisi
asam basah yang tidak seimbang ini akan mengakibatkan
ID soal 10 109
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seoramg perempuan usia 37 tahun datang ke IGD dengan kecelakaan lalu lintas. Hasil
pengkajian didapatkan terdapat jejas pada pelipis kiri, hematom periorbital, fraktur
mandibularis terdengar suara snoring, pernafasan tidak teratur. GCS 10 (E2M5V3).
Pertanyaan soal
Apakah tindakan untuk mempertahankan pernafasan berdasarkan kasus diatas?
Pilihan jawaban
a. Intubasi
b. NPA
c. OPA
d. Suction
e. Needle krikotiroidotomi
Kunci Jawaban: B
Referensi: Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana Sheehy, edisi Indonesia
Pertama, oleh Kurniati, Trisyani & Theresia. 2018. Elsevier
Nama Ns. Ditha Astuti Purnamawati, M.Kep
pembuat:
Institusi/ STIK Muhammadiyah Pontianak
bagian:
Pembahasan: Kondisi pasien memerlukan managemen pernafasan karena lidah jatuh
kebelakang dengan data suara snoring dan pernafasan tidak teratur.
Karena pasien masih sadar, intubasi dan Needle krikotiroidotomi tidak
dapat diberikan. Tidak ada data pendarahan di jalan nafas sehingga tidak
dilakukan suction. OPA tidak bisa diberikan karena terdapat kontraindikasi
pemasangan OPA yaitu fraktur mandibularis. Sehingga jawaban yang tepat
adalah pemasangan NPA
ID soal 110
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 32 tahun, dibawa ke UGD akibat kecelakaan 1 jam yang lalu. Hasil
pemeriksaan: TD 150/98 mmHg, frekuensi nadi 111 x/menit, frekuensi napas 32 x/menit; tampak luka
terbuka di dada, retraksi dada, pengembangan dada kanan tertinggal, perkusi hiperresonan. Saat ini
pasien sudah terpasang NRM 10 lt/menit.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. deedle thoracosintesis
b. water seal drainage
c. perikardiosintesis
d. kasa tiga sisi
e. CTT
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Dhatariya, K. K., & Vellanki, P. (2017). Treatment of diabetic ketoacidosis
(DKA)/hyperglycemic hyperosmolar state (HHS): novel advances in the
management of hyperglycemic crises (UK versus USA). Current diabetes
reports, 17(5), 33.
Nama Diki Ardiansyah, S.Kep., Ners., M.Kep
pembuat
Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
bagian
Pembahasan Kata kunci:
Tampak luka terbuka di dada, retraksi dada, pengembangan dada kanan tertinggal,
perkusi hiperresonan
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ lain-lain
Kasus (Vignete)
Seorang laki laki, umur 62 tahun, tinggal di panti wredha sejak 5 tahun yang lalu. Hasil
pengkajian : klien cepat merasa tersinggung saat ditanya tentang pekerjaan masa lalu. Klien
merasa masih menjadi direktur suatu perusahaan dan sering bercerita ke teman di Panti
Wredha tentang pekerjaannya tersebut. Klien terkadang terlihat melamun dan memikirkan
sesuatu saat diajak komunikasi.
Pertanyaan Soal
Apakah perubahan yang dialami oleh klien tersebut?
Pilihan Jawaban
a. Fisik
b. Psikososial
c. Spiritual
d. Psikologis
e. Biologis
Kunci Jawaban B
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ lain-lain
Kasus (Vignete)
Seorang pasien perempuan, umur 75 tahun, dirawat karena lumpuh pada ekstremitas bawah
sejak 1 minggu yang lalu. Pasien sulit diajak komunikasi. Kondisi pasien: terbaring lemah,
ketergantungan total, inkontinensia urine, menggunakan pampers, BAB bisa menggunakan
pispot, asupan nutrisi dengan bantuan NGT. Saat ini, Perawat sedang menilai potensi
dekubitus dengan menggunakan skor Norton.
Pertanyaan Soal
Berapakah kemungkinan skor pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. 19
b. 17
c. 15
d. 13
e. 11
Kunci Jawaban E
Referensi Jaul, Efraim. (2010). Assessment and management of pressure ulcers in the
elderly: current strategies. Pubmed
Nama Pembuat Hendri Tamara Yuda, S.Kep.Ns, M.Kep
Pembahasan Skala Norton pertama kali ditemukan pada tahun 1962, dan skala ini
menilai lima faktor resiko terhadap kejadian dekubitus diantaranya
adalah : kondisi fisik, kondisi mental, aktivitas, mobilisasi, dan
inkontinensia. Total nilai berada diantara 5 sampai 20. Nilai 16 di anggap
sebagai nilai yang beresiko (Norton, 1989), sedangkan pada penelitian yang
dilakukan oleh Carville, (2007), apabila mencapai skor 14 sudah dinyatakan
diambang resiko dekubitus dan bila skor ≤ 12, dinyatakan beresiko tinggi
terjadinya dekubitus (Jaul, 2010)
ID Soal 113
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ lain-lain
Kasus (Vignete)
Seorang perempuan, umur 67 tahun, tinggal di panti wredha, satu minggu terakhir klien
mengeluh sering lupa menaruh barang. Hasil pemeriksaan : klien tidak bisa menyebut dengan
benar nama presiden sekarang dan mengitung terbalik 20 sampai dengan 1, jawaban
pertanyaan yang lain benar semua. Saat ini, Perawat sedang menilai potensi dekubitus
dengan menggunakan skor Norton.
Pertanyaan Soal
Berapakah kemungkinan skor SPSMQ kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. 10
b. 9
c. 8
d. 7
e. 6
Kunci Jawaban C
Referensi Maryam, R.Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Penanganannya.
Jakarta: Salemba Medika
Pembahasan Pengujian Status Mental Portebel Singkat (SPMSQ) Short Portable Mental
Status Questionaire (SPMSQ) merupakan salah satu pengujian sederhana
yang telah dipergunakan secara luas untuk mengkaji status mental.
Pengujian ini terdiri dari 10 pertanyaan yang berkenaan dengan orientasi,
riwayat pribadi, ingatan jangka pendek, ingatan jangka panjang dan
perhitungan. (Maryam, R.Siti, dkk. 2008)
ID Soal 114
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ lain-lain
Kasus (Vignete)
Seorang pasien perempuan, umur 61 tahun, dirawat di bangsal gerontik, pasien tidak bisa
mengontrol BAK sejak 6 hari yang lalu . Kondisi pasien : terpasang kateter sejak 6 hari yang
lalu, program hari ini akan dilakukan pemasangan kateter pengganti, perawat dinas hari ini
semuanya laki-laki, klien dan keluarga merasa keberatan dan ingin kateternya diganti oleh
perawat perempuan. Perawat lalu mencari perawat perempuan untuk melakukannya
Pertanyaan Soal
Apakah prinsip etik yang diperhatikan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. Justice
b. Veracity
c. Autonomy
d. Non-maleficence
e. Beneficence
Kunci Jawaban C
Referensi Nasrullah, (2014). Etika dan Hukum Keperawatan untuk Mahasiswa dan
Praktisi. Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media
Pembahasan Menurut Nasrullah (2014), prinsip etik keperawatan adalah menghargai hak
dan martabat manusia, tidak akan berubah. Prinsip dasar keperawatan
antara lain : Autonomy (otonomi) adalah suatu bentuk respek terhadap
seseorang dan sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara
rasional. Otonomi juga diartikan sebagai kemandirian dan kebebasan
individu untuk menuntut perbedaan diri.
ID Soal 115
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ lain-lain
Kasus (Vignete)
Seorang pasien perempuan, umur 70 tahun, dirawat di RS dengan keluhan ekstremitas kanan
tidak bisa digerakan sejak 5 hari yang lalu. Kondisi saat ini :badan tampak kotor berbau dan
pasien hanya tiduran. Satu ruang rawat terdiri dari 2 pasien. Perawat akan melakukan
tindakan memandikan di tempat tidur. Sebelum memandikan perawat menutup gorden
terlebih dahulu dan mempersilahkan penunggu keluarga untuk keluar dari ruangan terlebih
dahulu.
Pertanyaan Soal
Apakah rasional tindakan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. Memberikan rasa aman
b. Menjaga kebersihan kulit pasien
c. Memberikan rasa nyaman
d. Menjaga privacy pasien
e. Memberikan waktu istirahat lebih banyak
Kunci Jawaban D
Referensi Nasrullah, (2014). Etika dan Hukum Keperawatan untuk Mahasiswa dan
Praktisi. Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media
Pembahasan Menurut Nasrullah (2014), prinsip etik keperawatan adalah menghargai hak
dan martabat manusia, tidak akan berubah. Prinsip dasar keperawatan
antara lain Confidentiality (kerahasiaan), Prinsip yang harus dilakukan oleh
semua manusia yang ada dibumi ketika mengiyakan suatu rahasia yang
diberikan oleh orang lain. Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus
dijaga privasi klien
ID Soal 116
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ lain-lain
Kasus (Vignete)
Seorang laki laki, umur 60 tahun, tinggal di panti wredha, mengeluh jantungnya sering
berdebar-debar sejak 3 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan : TD 130/90 mmHg, frekuensi nafas
24x/ menit, frekuensi nadi 120x/ menit. Kondisi pasien : klien merasa takut akan kematian,
klien bingung akan keadaan saat ini. Klien terlihat gemetar dan tremor saat berbincang-
bincang.
Pertanyaan Soal
Apakah masalah keperawatan yang muncul pada klien tersebut?
Pilihan Jawaban
a. Hambatan mobilitas fisik
b. Ketakutan
c. Gangguan pola tidur
d. Nyeri akut
e. Kecemasan
Kunci Jawaban E
Referensi Maryam, R.Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Penanganannya.
Jakarta: Salemba Medika
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. (2018). Edisi 1. Jakarta : PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.
Pembahasan Menurut SDKI (2018), Kecemasan adalah kondisi emosi dan pengalaman
subyektif terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi
bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk
menghadapi ancaman.
Subjektif.
1. Merasa bingung.
2. Merasa khawatir dengan akibat.
3. Sulit berkonsenstrasi.
Objektif.
1. Tampak gelisah.
2. Tampak tegang.
3. Sulit tidur
Subjektif.
1. Mengeluh pusing.
2. Anoreksia.
3. Palpitasi.
4. Merasa tidak berdaya.
Objektif.
1. Frekuensi napas meningkat.
2. Frekuensi nadi meningkat.
3. Tekanan darah meningkat.
4. Diaforesis.
5. Tremos.
6. Muka tampak pucat.
7. Suara bergetar.
8. Kontak mata buruk.
9. Sering berkemih.
10. Berorientasi pada masa lalu.
1. PenyakitKronis.
2. Penyakit akut
3. Hospitalisasi
4. Rencana opersai
5. Kondisi diagnosis penyakit belum jelas
6. Penyakit neurologis
7. Tahap tumbuh kembang
ID Soal 117
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ lain-lain
Kasus (Vignete)
Seorang laki-laki, umur 65 tahun, tinggal di panti wredha, keluhan klien tidak bisa melihat
dengan jelas sejak 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan : lensa mata terlihat putih, klien
mengatakan 2 kali dalam satu bulan ini jatuh di kamar mandi. Kondisi wisma klien lampu
kamar redup dan lampu kamar mandi mati.
Pertanyaan Soal
Apakah implementasi yang dilakukan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. Pemasangan pengaman di tempat tidur
b. Posisi tempat tidur yang rendah
c. Memberikan penerangan yang cukup
d. Berikan penyangga
e. Pemasangan pengaman pada dinding
Kunci Jawaban C
Referensi Maryam, R.Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Penanganannya.
Jakarta: Salemba Medika
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Edisi 1. Jakarta : PPNI
Terapeutik:
▪ Sediakan pencahayaan yang memadai
▪ Sediakan urinal atau urinal untk eliminasi di dekat tempat tidur, Jika
perlu
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ lain-lain
Kasus (Vignete)
Seorang pasien laki laki, usia 65 tahun, dirawat di bangsal mata setelah operasi katarak satu
hari yang lalu. Hasil pemeriksaan : klien mengeluh nyeri pada matanya jika menggerak kepala
dengan tiba tiba. Sore ini pasien diperbolehkan untuk pulang. Keluarga bertanya bagaimana
cara perawatan di rumah terkait dengan aktivitas pasien yang masih aktif sebagai petani.
Pertanyaan Soal
Apakah materi penyuluhan kesehatan yang paling tepat diberikan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. Cara menggunakan pelindung mata
b. Cara meneteskan obat mata
c. Cara membersihkan mata setiap hari
d. Cara mencegah Tekanan Intra Okuler
e. Cara meminum obat
Kunci Jawaban D
Referensi Tamsuri, Anas 2011, Klien Gangguan Mata dan Penglihatan Keperawatan
Medikal Bedah, EGC, Jakarta.
Intervensi :
2. Tempatkan klien pada tempat tidur yang lebih rendah dan anjurkan
untuk membatasi pergerakan mendadak atau tiba-tiba serta
menggerakan kepala berlebih.
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ lain-lain
Kasus (Vignete)
Seorang pasien laki-laki, umur 63 tahun, dirawat di bangsal geriatri dengan keluhan
mengalami kesulitan bicara sejak 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan : pandangan kabur,
sering lupa, riwayat pernah terpeleset 1 bulan yang lalu, berjalan lambat dengan
menggunakan tongkat, pendengaran menurun, scor morse fall scale 51, aktivitas hanya
duduk dan tiduran saja, klien mengalami kesulitan saat tidur malam hari.
Pertanyaan Soal
Apakah masalah keperawatan yang tepat untuk kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. Gangguan persepsi sensori pendengaran
b. Gangguan persepsi sensori penglihatan
c. Gangguan mobilitas fisik
d. Resiko tinggi cedera
e. Resiko tinggi penurunan self care
Kunci Jawaban D
Referensi Maryam, R.Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Penanganannya.
Jakarta: Salemba Medika
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. (2018). Edisi 1. Jakarta : PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.
Pembahasan Menurut SDKI (2018), Resiko Cedera adalah berisiko mengalami bahaya
atau kerusakan fisik yang menyebabkan seseorang tidak lagi sepenuhnya
sehat atau dalam kondisi baik
Faktor Risiko
Eksternal
1. Terpapar patogen
2. Terpapar zat kimia toksik
3. Terpapar agen nosokomial
4. Ketidaknyamanan Transportasi
Internal
1. Kejang
2. Sinkop
3. Vertigo
4. Gangguan penglihatan
5. Gangguan pendengaran
6. Penyakit parkinson
7. Hipotensi
8. Kelainan nervus vestibularis
9. Retardasi mental
ID Soal 120
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ lain-lain
Kasus (Vignete)
Seorang laki-laki, umur 67 tahun, tinggal di panti wredha dengan keluhan batuk sejak 2
minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan : TD 140/90 mmHg, frekuensi nafas 25x/ menit,
frekuensi nadi 90x/ menit, terdengar ronchi saat pemeriksaan auskultasi. Pasien mengeluh
lemas dan mual, dahak pasien susah untuk dikeluarkan, riwayat pasien perokok aktif
sebelumnya.
Pertanyaan Soal
Apakah masalah keperawatan prioritas yang tepat untuk kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. Resiko gangguan menelan
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif
c. Resiko kekurangan volume cairan
d. Intoleransi aktivitas
e. Gangguan pola nafas
Kunci Jawaban B
Pembahasan Menurut SDKI (2018), Bersihan jalan nafas tidak efektif adalah
ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk
mempertahankan jalan napas tetap paten
PENYEBAB
Fisiologis
Situasional
▪ Perokok aktif
▪ Perokok pasif
▪ Terpajan polutan
ID soal 121
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang bedah saraf pasca operasi trepanasi hari
ke 10 dan terpasang trakeostomi. Hasil pengkajian menunjukkan kesadaran somnolen, saat
diberikan rangsang nyeri pada daerah tangan pasien membuka mata, menarik tangan yang
dirangsang dan Ketika diajak berkomunikasi suara pasien tidak jelas.
Pertanyaan soal
Berapakah GCS pasien diatas?
Pilihan jawaban
a. E3M5V2
b. E3M5Vx
c. E3M4V2
d. E2M4Vx
e. E2M3Vx
Kunci Jawaban: B
Referensi: Estiasari, R., Zairinal, R. A., dan Islamiyah, W. R. 2018. Pemeriksaan Klinis
Neurologi Praktis Umum. Jakarta. ―Kolegium Neurologi Indonesia
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia‖ Hal. 6-15
Nama Ns Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep.,Sp.Kep.M.B
pembuat:
Institusi/ UM Jember
bagian:
Pembahasan: Pemeriksaan GCS terdiri dari komponen Mata (Eye), Motorik (Motoric) dan
Verbal (Verbal). Komponen Eye terdiri dari 4 poin, Motorik terdiri dari 6
poin dan Verbal terdiri dari 5 poin. Pada pasien dengan kesadaran
somnolen menunjukkan pasien terlihat mengantuk sehingga pada
pemeriksaan mata mendapatkan hasil 3 (membuka mata dengan
perntah/diajak berbicara). Ketika pasien dirangsang nyeri pasien menarik
tangan yang menunjukkan pasien tahu lokasi nyeri sehingga skornya adalah
5. Pada pemeriksaan verbal pasien menunjukkan suara tidak jelas, pada
pasien ini suara tidak jelas disebabkan pasien perpasang trakeostomi,
sehingga pada penulisan skor verbal cukup ditulis X, hal ini juga dilakukan
pada pasien yang mengalami afasia, terintubasi dan afonia. Sehingga GCS
pada pasen ini adalah E3 M5 Vx
ID soal 122
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 61 tahun dirawat di ruang bedah Wanita dengan diagnosis gross
hematuria. Pasien mengeluh nyeri perut pada bagian bawah. Pasien memiliki riwayat sejak 8
bulan yang lalu pasien terpasang kateter karena tidak bisa kencing atau kencing menetes.
Hasil pengkajian tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 71x/menit, frekuensi nafas
20x/menit. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 10,4 mg/dl, leukosit 11,9 mCl, Hematokrit
33,3%, urin keruh, blood macros positip 2, leukosit maskros positip 2.
Pertanyaan soal
Apakah pengkajian lanjuta yang diperlukan pada pasien tersebut?
Pilihan jawaban
a. Turgor kulit
b. Konjungtiva
c. Intake dan output
d. Membrane mukosa
e. Perubahan berat badan
Kunci Jawaban: B
Referensi: Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah :
Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. (A. Suslia & Peni Puji
Lestari, Eds.) (8th ed.). Jakarta: Salemba Medika
Nama Ns Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep.,Sp.Kep.M.B
pembuat:
Institusi/ UM Jember
bagian:
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat di ruang bedah ortopedi dengan fraktur
humerus dekstra post operasi ORIF hari ke 3. Pasien mengeluh nyeri pada tangan kanan pada
saat bergerak dengan skala nyeri 5. Hasil pemeriksan terdapat balutan pasca operasi pada
tangan kanan dengan edema, kemerahan dan kulit sianosis pada area distal, kekuatan otot
bagian atas 2/2, ekstremitas bawah 5/5. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 140/90
mmHg, frekuensi nafas 20x/menit, frekuensi nadi 70x/menit.
Pertanyan soal
Apakah diagnosis keperawatan pada pasien tesebut?
Pilihan jawaban
a. Nyeri akut
b. Resiko infeksi
c. Gangguan mobilitas fisik
d. Resiko penurunan curah jantung.
e. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Kunci Jawaban: E
Referensi: Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah :
Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. (A. Suslia & Peni Puji
Lestari, Eds.) (8th ed.). Jakarta: Salemba Medika
Nama Ns Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep.,Sp.Kep.M.B
pembuat:
Institusi/ UM Jember
bagian:
Pembahasan: Berdasarkan data yang ada pada pasien menunjukkan keluhan nyeri pada
saat pasien bergerak sehingga Ketika pasien istrahat nyeri akan berkurang.
Pada ekstremitas yang mengalami fraktur akan mengganggu mobilitas
pasien tetapi proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Prioritas
masalah pada pasien adalah perfusi pada bagian distal ekstremitas kanan
pasca operasi yang ditandai dengan adanya edema, kemerahan bahkan
sianosis hal ini menunjukkan adanya perfusi yang tidak efektif pada
ekstremitas tersebut yang dapat menyebabkan iskemik bahkan nekrosis
pada ekstremitas.
ID soal 124
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang Laki-laki berusia 20 tahun di rawat di ruang bedah saraf. Pasien masuk dengan
riwayat kecelakaan lalu lintas dan saat dibawa ke RS pasien muntah proyektil. Hasil
pengkajian kesadaran sopor GCS E2M3V2, Pupil anisokor 5mm/3mm. Pemeriksaan tanda-
tanda vital TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 60 x/mnt Suhu 38°C, frekuensi nafas 12x/menit
irregular. Hasil CT scan didapatkan sub dural hematom pada area frontoparietatemporal kiri.
Terapi yang pasien dapatkan adalah mannitol 4x125 cc/24jam.
Pertanyan soal
Apakah diagnosis keperawatan pasien di atas?
Pilihan jawaban
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
c. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial
d. Hipertermia
e. Mual
Kunci Jawaban: C
Referensi: Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah :
Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. (A. Suslia & Peni Puji
Lestari, Eds.) (8th ed.). Jakarta: Salemba Medika
Nama Ns Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep.,Sp.Kep.M.B
pembuat:
Institusi/ UM Jember
bagian:
Pembahasan: Komplikasi pada pasien trauma kepala adalah adanya peningkatan TIK.
Tanda peningkatan TIK atau biasa yang disebut trias chusing yang ditandai
dengan peningkatan tekanan sistolik, dengan tekanan nadi yang melebar,
bradikardia dan pernapasan abnormal. Pada pasien diatas tekanan darah
sudah mengalami peningkatan, nadi mulai menurun dan pernafasan
menurun, sehingga sudah ada peningkatan tekanan intracranial. Sehingga
diagnose yang cocok adalah penurunan kapasitas adaptif intracranial. Pada
diagnose resiko perfusi jaringan serebral tidak efektif kurang sesuai karena
pada pasien ini perfusi pada jaringan serebral sudah menjadi actual bukan
lagi resiko.
ID soal 125
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan 33 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan badan terasa
lemas. Riwayat DM sejak 4 bulan yang lalu, selama ini pasien tidak teratur dalam diet, sering
terbangun di malam hari karena BAK, kaki sering kesemutan. Hasil pemeriksaan tekanan
darah 120/90mmHg, frekuensi nadi 131x/menit, frekuensi nafas 24 kali permenit, hasil
pemeriksaan GDS 470 mmHg.
Pertanyaan soal
Apakah diagnosa keperawatan utama pada pasien tersebut?
Pilihan jawaban
a. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
b. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
c. Ketidakefektifan perfusi perifer
d. Gangguan pola tidur
e. Intolerasi aktifitas
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah :
Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. (A. Suslia & Peni Puji
Lestari, Eds.) (8th ed.). Jakarta: Salemba Medika
Nama Ns Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep.,Sp.Kep.M.B
pembuat
Institusi/ Universitas Muhammadiyah Jember
bagian
Pembahasan Diabetes mellitus tipe 2 memerlukan penatalaksanaan yang komprehensif,
berupa penurunan berat badan, pemberian obat antidiabetes, dan
perubahan gaya hidup, tetapi pada pasien diabetes militus yang mengalami
hiperglikemia dengan keluhan lemas yang beresiko mengalami penurunan
kesadaran sampai kondisi ketoasidosis deabetikum maka focus perawatan
pasien adalah Melakukan stabilisasi kadar glukosa darah. Pada pasien diatas
glukosa darah sudah mencapai 470 mg/dl sehingga diagnose keperawatan
yang prioritas adalah ketidakstabilan kadar glukosa darah
ID soal 126
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki 35 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan badan terasa
lemas dan kaki kesemutan. Riwayat DM sejak 1 tahun yang lalu. Pasien mengatakan obat
metformin yang diberikan selalu dikonsumsi, sering olah raga, dan mengontrol makanan.
Dalam 1 tahun terakhir pasien telah MRS 3 kali dengan kadar gula yang tinggi. Hasil
pemeriksaan tekanan darah 120/90mmHg, frekuensi nadi 131x/menit, frekuensi nafas 24 kali
permenit.
Pertanyaan soal
Apakah kolaborasi pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kondisi nyata pada pasien
tersebut?
Pilihan jawaban
a. Gula darah sewaktu
b. Gula darah puasa
c. Darah lengkap
d. 2 jam PP
e. Hba1C
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah :
Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. (A. Suslia & Peni Puji
Lestari, Eds.) (8th ed.). Jakarta: Salemba Medika
Nama Ns Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep.,Sp.Kep.M.B
pembuat
Institusi/ Universitas Muhammadiyah Jember
bagian
Pembahasan Pemeriksaan HbA1C atau hemoglobin A1C adalah tes darah yang digunakan
untuk mendiagnosis penyakit diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2, serta
mengevaluasi efektivitas terapi diabetes. Pemeriksaan HbA1C dilakukan
dengan mengukur persentase hemoglobin (protein di sel darah merah yang
membawa oksigen) yang terlapisi oleh gula. Dari hasil pemeriksaan HbA1C
dapat diperkirakan rata-rata kadar gula darah dalam dua sampai tiga bulan
terakhir. Semakin tinggi kadar HbA1C, maka semakin buruk kontrol gula di
dalam darah, yang meningkatkan risiko terhadap komplikasi dari diabetes.
ID soal 127
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 55 tahun menjalani rawat inap di unit penyakit dalam dengan diagnosis
penyakit paru obstruksi kronis. Keluhan batuk berdahak. Pasien mendapatkan terapi
nebulisasi combivent 2.5 ml/8 jam. Perawat akan memberikan terapi nebulisasi tersebut,
perawat menjelasan terkait tujuan terapi, mengambil alat menutup kamar pasien kemudian
diletakkan disamping di samping pasien,
Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat?
Pilihan jawaban
a. Memasukkan obat ke penampung nebulizer
b. Memasang mask menutupi hidung
c. Menghubungkan alat ke listrik
d. Meningkatkan terapi oksigen
e. Mengatur posisi pasien
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah :
Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. (A. Suslia & Peni Puji
Lestari, Eds.) (8th ed.). Jakarta: Salemba Medika
Nama Ns Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep.,Sp.Kep.M.B
pembuat
Institusi/ Universitas Muhammadiyah Jember
bagian
Pemahasan Urutan tahap kerja pada nebulisasi
● Pertama, pastikan klien mendapatkan privacy seperti menutup gorden
kamar tidur, menutup pintu dan sebagainya.
● Atur posisi klien, dimana posisi yang paling tepat dalam melakukan
nebulisasi adalah posisi duduk.
● Dekatkan berbagai peralatan didekat pasien (set nebulisasi dan
sebagainya), hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam tindakan
terapi nebulisasi.
● Langkah selanjutnya yaitu mengisi nebulator dengan aquades sesuai
takaran yang sudah ditentukan (umumnya 5 cc, namun tentu
disesuaikan dengan kebutuhan)
● Setelah itu, Masukan obat kedalam nebulator tersebut.
● Pasang mask menutupi seluruh hidung dan mulut klien.
● Setelah mask terpasang, hidupkan alat nebu, dan minta klien untuk
terus menghirup napas dalam.
● Setelah obat habis, (biasanya 15 menit atau sudah tidak terlihat adanya
uap). Matikan alat nebu, dan buka mask dari hidung / mulut klien.
● Bersihkan mulut serta hidung klien dengan tisue yang telah tadi siapkan.
ID soal 128
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki 35 tahun datang ke ruang hemodialisa untuk melakukan cuci darah. Pasien
terjadwal 2x dalam 1 minggu. Riwayat gagal ginjal sejak 1 tahun yang lalu. Sebelum HD
Perawat melakukan pemeriksaan antara lain tekanan darah 150/90mmHg, frekuensi nadi
90x/menit, dan frekuensi nafas 18x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah pemeriksaan lanjutan yang perlu dilakukan oleh perawat?
Pilihan jawaban
a. Kadar Hb
b. Berat badan
c. Intake nutrisi
d. Jumlah urin terakhir
e. Jumlah cairan 24 jam terakhir
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah :
Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. (A. Suslia & Peni Puji
Lestari, Eds.) (8th ed.). Jakarta: Salemba Medika
Nama Ns Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep.,Sp.Kep.M.B
pembuat
Institusi/ Universitas Muhammadiyah Jember
bagian
Pembahasan Pemeriksaan berat badan pada pasien cuci darah disebut dengan
Interdialytic Weight Gain (IDWG). IDWG merupakan peningkatan volume
cairan yang dimanifestasikan dengan peningkatan berat badan sebagai
dasar untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk selama periode
interdialitik. IDWG dapat menjadi indikator intake cairan pasien selama
periode interdialitik yang dapat mempengaruhi status kesehatan pasien
selama menjalani terapi hemodialisis
ID soal 129
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan 55 tahun dirawat dirumah sakit dengan diagnosis gagal jantung.
Keluhan utama pasien sesak saat beraktifitas. Riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu.
Hasil pemeriksaan tekanan darah 150/80mmHg, frekuensi nadi 102x/menit, dan frekuensi
nafas 28x/menit, ekstremitas edema dengan pitting edema derajat 3 dan CRT > 3 detik.
Pasien mendapatkan terapi diuretic furosemid 20mg.
Pertanyaan soal
Apakah yang perlu perawat evaluasi setelah memberikan memberikan terapi?
Pilihan jawaban
a. Kadar elektrolit dan urin output
b. Capilary refill time
c. Tekanan darah
d. Frekuensi nadi
e. Pitting edema
Kunci A
Jawaban:
Referensi: Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah :
Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. (A. Suslia & Peni Puji
Lestari, Eds.) (8th ed.). Jakarta: Salemba Medika
Nama Ns Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep.,Sp.Kep.M.B
pembuat
Institusi/ Universitas Muhammadiyah Jember
bagian
Pembahasan Fungsi utama diuretic adalah untuk memobilisasi cairan edema. Diuretic
menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit dan air karena
meningkatkan sekresi ion-ion tertentu terutama natrium, kalium, klorida,
dan bersamaan dengan ini meningkatan eksresi air. Efek samping pada
terapi diuretic antara laian hipokalemia, hyponatremia, hipomagnesia,
hipokalsemia, dan hiperuresemia. Monitoring dari pemberian terapi pasien
tersebut adalah urin output untuk menilai peningkatan eksresi air dan juga
kadar elektrolit
ID soal 130
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang bedah dengan diagnosis soft tissue
tumor/limpoma pada daerah leher. Pasien akan direncanakan operasi pada shift pagi.
Sebelum operasi pasien akan dilaksanakan pemasangan kateter. Pada saat shift malam
perawat yang dinas semua berjenis kelamin perempuan, sehingga pasien menolak Tindakan
tersebut. perawat telah menjelaskan tujuan Tindakan kepada pasien tetapi pasien menolak,
sehingga perawat harus mencari perawat laki-laki di unit lain untuk membantu Tindakan
pemasangan pasien pasien tersebut, sehingga pasien mau dilakukan pemasangan
Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik yang dilakukan perawat??
Pilihan jawaban
a. Non Maleficience
b. Confidentialy
c. Benificience
d. Autonomy
e. Fidelity
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah :
Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. (A. Suslia & Peni Puji
Lestari, Eds.) (8th ed.). Jakarta: Salemba Medika
Nama Ns Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep.,Sp.Kep.M.B
pembuat
Institusi/ Universitas Muhammadiyah Jember
bagian
Pembahasan Pasien memiliki hak untuk memutuskan Tindakan terhadap apa yang akan
dilakukan pada dirinya selama perawat memberikan penjelasan terhadap
Tindakan tersebut. Pada kasus ini pasien tidak menolak Tindakan
pemasangan kateter tetapi tidak nyaman apabila pemasangan dilakukan
oleh lawan jenis. Sehingga prinsi etik pada kasus ini adalah benificience
Prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal yang baik dengan begitu
dapat mencegah kesalahan atau kejahatan.
ID soal 131
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang Perempuan berusia 37 tahun dirawat di RSJ dengan alasan sering berbicara sendiri,
memukul orang lain, dan tidak mau berkumpul dengan teman-temannya. Hasil wawncara
pasien mengatakan dirinya adalah seorang presiden dan dia tidak mau berkumpul dengan
teman-temannya karena tidak selevel. Saat diajak berbicara tidak nyambung.
Pertanyaan soal
Apakah diagnosis pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
A. Waham
B. Halusinasi
C. Isolasi Sosial
D. Harga diri rendah
E. Resiko Prilaku kekerasan
Kunci Jawaban A
Referensi Stuart, G.W. (2016). Principles and Practice of Psychiatric Nursing(10th ed).
St. Louis: Mosby Elsevier
Nama Khrisna Wisnusakti
pembuat
Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
bagian
Pembahasan Waham merupakan pernyataan atau tindakan yang tidak sesuai dengan
realita, pada kasus diatas pasien menyatakan bahwa dirinya seorang
presiden yang sebenernya tidak sesuai dengan kenyataannya, jadi jawaban
yang tepat adalah waham
ID soal 132
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di RSJ dengan alasan memukul orang lain,
pasien malu, dan tidak mau bersosialisasi, hasil wawancara pasien mengatakan melihat
bayangan dan mengajak dirinya berbicara, pasien tampak kotor. Perawat mengajarkan pasien
mengontrol halusinasinya.
Pertanyaan soal
Apa evaluasi kemampuan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Pasien mampu berinteraksi
B. Pasien mampu mengontrol marah
C. Pasien mampu melakukan kebersihan diri
D. Pasien mampu meningkatkan harga dirinya
E. Pasien mampu mengendalikan halusinasinya
Kunci Jawaban E
Referensi Stuart, G.W. (2016). Principles and Practice of Psychiatric Nursing(10th ed).
St. Louis: Mosby Elsevier
Nama Khrisna Wisnusakti
pembuat
Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
bagian
Pembahasan Hasil pengkajian menunjukan bahwa pasien melihat bayangan dan
merupakan tanda dan gejala halusinasi, evaluasi yang tepat untuk halusinasi
adalah pasien mampu mengendalikan halusinasinya
ID soal 133
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat di RSU karena mengalami kecelakaaan yang
mengakibatkan frakture pada ekstermitas bawah, hasil pengkajian pasien mengatakan “ saya
tidak suka dengan kaki saya. Pasien tampak murung dan tidak mau dikunjungi teman-teannya
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Harga diri rendah situasional
B. Berduka disfungsional
C. Gangguan citra tubuh
D. Ketidakberdayaan
E. Keputusasaan
Kunci Jawaban C
Referensi Stuart, G.W. (2016). Principles and Practice of Psychiatric Nursing(10th ed).
St. Louis: Mosby Elsevier
Nama Khrisna Wisnusakti
pembuat
Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
bagian
Pembahasan Hasil pengkajian pada kasus diatas pasien mengaami kecelakan, dan pasien
menyatakan tidak suka dengan kakinya, yang mana ini mengarah pada
diagnosa gangguan citra tubuh
ID soal 134
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang perempuan berusia 23 tahun dirawat di RSU, Pasien telah diamputasi pada tangan
kanan 2 hari yang lalu akibat kecelakaan lalu lintas. Hasil pengkajian didapatkan tampak
murung, menangis dan cenderung menyendiri. pasien mengatakan tidak berharga lagi.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan pada pasien di atas?
a. Melindungi pasien
b. Menggali perasaan pasien
c. Mengatasi rasa cemas pasien
d. Meningkatkan harga diri pasien
e. Menguatkan mekanisme koping pasien
Pilihan jawaban
Kunci Jawaban D
Referensi SAK Keperawatan jiwa
Nama Khrisna Wisnusakti
pembuat
Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
bagian
Pembahasan Pada hasil pengkajian didapatkan data bahwa pasien mengatakan tidak
berharga, ini merupakan tanda dan gejala diagnosa harga diri rendah,
intervensi yang tepat untuk kasus harga diri rendah sdalah meningkatkan
harga diri pasien
ID soal 135
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berusia 30 tahun di bawa ke unit psikiatri karena menangis terus menerus
dan tidak mau keluar kamar. Satu tahun yang lalu terkena longsor yg merenggut nyawa
ibunya. Setelah itu pasien di PHK dari tempat bekerja kemudian mencari kerja lagi tetapi
selalu di tolak. Satu bulan yg lalu pacar yang dicintainya tiba-tiba menikah dengan pengusaha
semenjak saat itu pasien menjadi murung dan dieam.
Pertanyaan soal
Apakah faktor presipitasi pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
a. Ibunya meninggal dunia
b. Rumahnya terkena longsor
c. Di PHK dari tempat kerjanya
d. Selalu di tolak dalam mencari kerja
e. Pacarnya menikah lagi dengan pengusaha
Kunci Jawaban E
Referensi Stuart, G.W. (2016). Principles and Practice of Psychiatric Nursing(10th ed).
St. Louis: Mosby Elsevier
Nama Khrisna Wisnusakti
pembuat
Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
bagian
Pembahasan Faktor presipitasi merupakan faktor yang mencetus terjadinya gangguan
jiwa, pada kasus diatas yang menyebabkan pasien menjadi murung adlah
saat pacarnya menikah dengan pengusaha, sementara kejadian yang lain
tidak berpengaruh kepada pasien, tetapi ketika pacarnya menikah lagi
pasien menjadi murung, ini mengarah kapada faktor presipitasi
ID soal 136
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat di RSJ karena mengamuk, tidak mau
berinteraksi dengan orang lain. Hasil pengkajian pasien mengatakan ingin mati saja,
karena merasa dirinya tidak pantas hidup selalu menyusahkan orang lain, pasien tampak
kotor. Pasien juga mengatakan setiap melihat pisau keinginan untuk mengakhiri
hidupnya selalu muncul . Ia akan memukul siapa saja yang tidak mengikuti keinginannya
disertai suara pria yang dengarnya tanpa ada wujud.
Pertanyaan soal
Apakah diagnosis pada kasus diatas?
A. Harga Diri Rendah
B. Perilaku Kekerasan
C. Resiko Bunuh Diri
D. Isolasi Sosial
E. Halusinasi
Kunci Jawaban C
Referensi Stuart, G.W. (2016). Principles and Practice of Psychiatric Nursing(10th ed).
St. Louis: Mosby Elsevier
Nama Khrisna Wisnusakti
pembuat
Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
bagian
Pembahasan Pada hasil pengkajian didapatkan data bahwa pasien ingin bunuh diri, ini
merupakan data yang mengarah kepada resiko bunuh diri, didalam
kepearatan jiwa, data yang mengancam diri sendiri dan orang lain dapat di
prioritasan menjadi diagnosa actual, jadi jawaban yang tepat adalah resiko
bunuh diri
ID soal 137
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berusia 42 tahun dirawat di RSJ karena berdiam diri di kamar dan tersenyum
sendiri, pasien sering berbicara sendiri. Pada saat pengkajian rambut acak-acakan, pasien
memukul meja makan dan membanting pintu karena kesal.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh perawat?
Pilihan Jawaban
a. Mengajarkan pasien cara berinteraksi dengan satu orang
b. Mengajarkan klien cara mengontrol halusinasi
c. Menjelaskan dan melatih klien minum obat
d. Mengajarkan tentang cara perawatan diri
e. Melatih pasien cara mengontrol marah
Kunci Jawaban E
Referensi Stuart, G.W. (2016). Principles and Practice of Psychiatric Nursing(10th ed).
St. Louis: Mosby Elsevier
Nama Khrisna Wisnusakti
pembuat
Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
bagian
Pembahasan Pada hasil pengkajian didapatkan data pasien mengalami diagnosa resiko
prilaku kekerasan, jadi untuk menjawab soal yang menanyakan intervensi,
kita tentukan dulu diagnosanya, nah intervensi pada diagnosa resiko prilaku
kekerasan adalah, melatih pasien mengontrol marah
ID soal 138
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang wanita (usia 40 tahun) dibawa ke RSJ karena tertawa sendiri, BAK di sembarang
tempat, bicara tidak nyambung dan tidak mau minum obat, mengamuk. Saat dikaji pasien
tampak menunduk, kontak mata kurang, bicara perlahan dan seperlunya. pasien juga sering
tidur dan menolak kegiatan kelompok. Saat ditanyakan alasan tidak mau mengikuti kegiatan
kelompok, pasien mengatakan malas.
Pertanyaan soal
Apakah diagnosis keperawatan pada kasus di atas?
Pilihan Jawaban
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Harga diri rendah
d. Resiko bunuh diri
e. Perilaku kekerasan
Kunci Jawaban B
Referensi Videbeck, S. (2014). Psychiatric Mental health Nursing. 2ed. Philadelphia’
Lippincot William & Wilki
Nama Khrisna Wisnusakti
pembuat
Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
bagian
Pembahasan Hasil pengkajian menyatakan bahwa pasien tampak menunduk, dan kontak
mata kurang, bicara perlahan, kemudian saat ditanya pasien malas, ini
merupakan tanda dan gejala diagnosa isolasi sosial, jadi patokan untuk
menentukan diagnosa, lihat data pada saat dikaji, jadi jawaban yang tepat
adalah isolasi sosial
ID soal 139
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat di RSU dengan gagal ginjal kronik. Hasil pengkajian
pasien mengatakan bosen dengan berbagai pengobatan yang dijalani, Merasa tidak punya
harapan hidup lagi, kontak mata kurang. Pasien menjalani hemodialisa selama 10 tahun.
Pertanyaan soal
Apakah diagnosis pada kasus diatas?
Pilihan Jawaban
a. Antisipasi berduka
b. Ketidakberdayaan
c. Harga diri rendah
d. Keputusasaan
e. Kecemasaan
Kunci Jawaban D
Referensi Videbeck, S. (2014). Psychiatric Mental health Nursing. 2ed. Philadelphia’
Lippincot William & Wilki
Nama Khrisna Wisnusakti
pembuat
Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
bagian
Pembahasan Pada hasil pengkajian pasien menyatakan bosen dengan berbagai
pengobatan yang dijalani, Merasa tidak punya harapan hidup lagi,ini
merupakan tanda gejala diagnosa keputusasaan, data khasnya adalah
pasien mengatakan bosan denganberbagai pengobatan
ID soal 140
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang pasien perempuan berusia 32 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
Jiwa dengan kondisi diikat kedua tangan dan kakinya. Menurut keluarga, ia mau membunuh
ibunya. Pasien tampak kotor, tatapannya tajam dan kosong. Saat di kaji pasien mengatakan
mendengar bisikan-bisikan untuk menyuruh membunuh agar masuk surga.
Apakah diagnosis pada kasus diatas?
Pilihan Jawaban
a. Halusinasi
b. Perilaku kekerasan.
c. Resiko Bunuh Diri
d. Defisit perawatan diri.
e. Risiko perilaku kekerasan.
Kunci Jawaban A
Referensi Videbeck, S. (2014). Psychiatric Mental health Nursing. 2ed. Philadelphia’
Lippincot William & Wilki
Nama Khrisna Wisnusakti
pembuat
Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
bagian
Pembahasan Hasil pengkajian menagatakan pasien mendengar suara bisikan, ini
merupakan tanda dan gejala diagnosa halusinasi, kembali lagi bahwa untuk
menentukan diagnosa prioritas maka lihat data saat dikaji. Jadi data
prioritas menunjukan diagnosa, halusinasi
ID SOAL 141
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
KASUS (Vignate):
Seorang laki-laki, umur 58 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan sesak napas sejak
kemarin. Pasien mengatakan sesak napas sehingga tidak mampu menaiki tangga, batuk
berdahak, lemas dan memiliki riwayat merokok aktif selama 15 tahun. Hasil pemeriksaan: TD
145/90 mmHg, frekuensi napas 27 x/menit, frekuensi nadi 99 x.menit, suhu 36,5 oC. Pasien
mendapatkan terapi nebulizer salbutamol 2,5 mg dalam 2,5 ml. Saat ini perawat telah
memasukkan obat sesuai dosis ke chamber nebulizer.
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban:
Referensi Rahayu,S & Harnanto, A.M. (2016). Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia 2.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Nama Ns. Ulfa Nur Rohmah, S.Kep., M.Kep
Pembuat
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
KASUS (Vignate):
Seorang laki-laki, umur 63 tahun, dirawat dengan luka gangrene di ekstremitas bawah dextra.
Pasien mengeluhkan nyeri di daerah luka. Hasil pemeriksaan: kondisi luka terdapat pus,
kemerahan sekitar luka, berbau, dan ada jaringan nekrotik. Perawatan luka dilakukan sekali
perhari. Saat ini perawat sudah membuka balutan yang mengandung pus dan membuangnya
ke tempat sampah.
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban:
Referensi Rahayu,S & Harnanto, A.M. (2016). Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia 2.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Nama Ns. Ulfa Nur Rohmah, S.Kep., M.Kep
Pembuat
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
KASUS (Vignate):
Seorang laki-laki, umur 26 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis medis
closed fraktur femur sinistra. Pasien mengeluhkan nyeri, nyeri dirasakan seperti ditusuk-
tusuk, skala 5, pasien tampak meringis dan merintih kesakitan, terdapat pembengkakan pada
lokasi fraktur. Hasil pemeriksaan: TD 125/90 mmHg, frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi
nadi 90 x.menit, suhu 37,4 oC.
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban:
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
KASUS (Vignate):
Seorang laki-laki, usia 45 tahun datang ke poliklinik karena kontrol pengobatan setelah 2
bulan post operasi pemasangan orif pada tibia edxtra os fraktur. Hasil pengkajian didapatkan
pasien mengalami nyeri dan masih susah berjalan sehingga dianjurkan latihan berjalan
dengan menggunakan kruk. Saat ini perawat sedang melatih pasien menggunakan kruk.
Pertanyaan soal:
Apakah yang perlu dijelaskan perawat kepada pasien tentang penggunaan kruk?
Pilihan Jawaban:
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
KASUS (Vignate):
Seorang wanita, umur 25 tahun, datang ke puskesmas karena saat berkemih terasa panas
sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri saat berkemih dan frekuensi pipis meningkat
tapi hanya sedikit urin yang keluar. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, frekuensi napas 20
x/menit, frekuensi nadi 88 x.menit, suhu 38,4 oC, diagnosis medis infeksi saluran kemih.
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban:
Kunci B
Jawaban
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
KASUS (Vignate):
Seorang perempuan, umur 20 tahun, datang ke puskesmas karena mengalami hidung
tersumbat sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengatakan terdapat bersin-bersin, hidung berair,
sakit tenggorokan, hidung gatal, dan demam. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, frekuensi
napas 22 x/menit, frekuensi nadi 80 x/menit, suhu 38 oC, diagnosis medis didapatkan rhinitis.
Pertanyaan soal:
Apakah yang dapat dilakukan sebagai upaya preventif pada kasus di atas?
Pilihan Jawaban:
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
KASUS (Vignate):
Seorang laki-laki, umur 63 tahun, dirawat dengan kanker laring stage II dengan post tindakan
laringektomi sejak 7 hari yang lalu. Kondisi pasien sudah membaik dan akan direncakan
pulang ke rumah, Hasil pemeriksaan: Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, frekuensi napas
22 x/menit, frekuensi nadi 80 x/menit, suhu 37 oC.
Pertanyaan soal:
Apakah yang dilakukan perawat untuk instruksi perawatan di rumah pada pasien dengan
laringektomi?
Pilihan Jawaban:
• Hindari udara dingin dari AC dan lingkungan untuk mencegah iritasi jalan
napas
• Identifikasi tanda dan gejala infeksi luka dan jelaskan apa yang harus
dilakukan untuk mengatasinya
Referensi Brunner and Suddarth (2018) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth. 8th edn. Jakarta: EGC.
Nama Ns. Ulfa Nur Rohmah, S.Kep., M.Kep
Pembuat
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
KASUS (Vignate):
Seorang perempuan, umur 40 tahun, datang ke poliklinik paru dengan keluhan batuk
berdahak seperti keju sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengeluhkan demam, berkeringat
saat malam hari, dan merasa lemas. Hasil pemeriksaan: selama 2 minggu terjadi penurunan
berat badan 4 kg, tes Mantoux positif, mengi, TD 127/83 mmHg, frekuensi napas 25 x/menit,
frekuensi nadi 85 x/menit, suhu 37,5 oC
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban:
a. Defisit pengetahuan
b. Intoleransi aktivitas
c. Pola napas tidak efektif
d. Bersihan jalan napas tidak efektif
e. Gangguan ventilasi spontan
Kunci
D
Jawaban
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
KASUS (Vignate):
Seorang laki-laki, umur 78 tahun, dirawat di rumah sakit karena edema ekstremitas sejak 5
hari yang lalu dengan diagnosa medis CKD. Pasien mengalami penurunan BAK sebanyak 400
ml/hari dan kondisi pasien semakin lemas dan pucat. Hasil pemeriksaan saat ini GFR terakhir
kurang dari 15 ml/min/1.73 m2, kreatinin 19 mg/dL, ureum 189 mg/dL, Hb: 7 gr/dl, pasien
tampak edema anasarka, TD 170/100 mmHg, frekuensi napas 25 x/menit, frekuensi nadi 85
x/menit, suhu 37,5 oC.
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban:
Kunci C
Jawaban
Intervensi:
- Kaji status cairan: berat harian, keseimbangan input dan putput, turgor
kulit dan kehadiran edema, distensi vena jugularis, teknan darah, nadi
dan ritme, frekuensi napas
- Membatasi asupan cairan hingga volume yang ditentukan
- Identifikasi sumber potensial cairan: obat-obatan dan cairan seperti
melalui oral dan intravena serta, makanan
- Bantu pasien untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat pembatasan
cairan
- Dorong untuk kebersihan oral hygiene
Referensi Brunner and Suddarth (2018) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth. 8th edn. Jakarta: EGC.
Nama Ns. Ulfa Nur Rohmah, S.Kep., M.Kep
Pembuat
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
KASUS (Vignate):
Seorang perempuan, umur 19 tahun, dirawat dengan dengan keluhan nyeri kepala, mual dan
demam sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengalami kehilangan kesadaran dengan GCS 7
E2M2V3. Hasil pemeriksaan: TD 140/70 mmHg, frekuensi napas 30 x/menit, frekuensi nadi 85
x/menit, suhu 37,5 oC, suara napas mengi, ICP (intracranial pressure) 25 mmHg, pupil dilatasi.
Pertanyaan soal:
Apakah yang dapat dilakukan oleh perawat pada mempertahankan kepatenan jalan napas
pasien?
Pilihan Jawaban:
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki umur 1 bulan dibawa keluarganya ke rumah sakit dengan kondisi
kejang. Mulut terlihat mencucu seperti mulut ikan . Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu
390 C terdengar suara rochi, dan perut seperti papan. Tindakan perawatan yang dilakukan
perawat antara lain mengatur posisi anak dengan memiringkan anak.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang dilakukan perawat ?
Pilihan jawaban
A. Observasi tanda-tanda vital setiap 30 menit secara kontinyu
B. Auskultasi adanya bunyi nafas tambahan
C. Isap lendir dengan menggunakan suction
D. Resusitasi neonatus jika terjadi apnea
E. Pasangkan tongspatel yang telah dilapisi dengan kasa pada lidah
Kunci Jawaban: E
Referensi: Wong,DonnaL,MarilynHockenberry-
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz.. 2009.
BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan umur 2 bulan tahun dibawa oleh orang tuanya ke puskesmas
untuk mendapatkan pelayanan imunisasi. Ibu mengatakan dia sangat khawatir akan
pemberian imunisasi terhadap anaknya tersebut karena akan demam
Pertanyaan soal
Apakah materi penyuluhan yang tepat yang dilakukan terhadap kasus ibu tersebut ?
Pilihan jawaban
A. Manfaat imunisasi
B. Jenis-jenis imunisasi
C. Efek samping imunisasi
D. Jadwal pemberian imunisasi
E. Kontra indikasi pemberian imunisasi
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Wong,DonnaL,MarilynHockenberry-
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz..
2009.BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC
Nama Ns. Deni Metri, S.Kep., M.Kes.
pembuat
Institusi/ Poltekkes Kemenkes Tanjung karang
bagian
Pembahasan Orang tua yang khwatir akan keadaaan anaknya terkait tindakan tertentu
adalah hal yang wajar, misalnya khawatir demam pada tindakan imunisasi.
Hal ini terjadi jika pengetahuan ibu tentang imunisasi khususnya efek
imunisasi masih kurang
ID soal 153
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Anak perempuan umur 5 tahun, dirawat di ruang perawatan Anak. anak mengalami fraktuk
pada femur. Dan pada anak terpasang traksi. Perawat akan melakukan terapi bermain pada
anak.
Pertanyaan soal
Apakah aktivitas bermain yang paling tepat untuk anak tersebut ?
Pilihan jawaban
A. Bermain balok
B. Bermain puzzle
C. Bermain peran
D. Boneka/Action figure
E. Vidio musik
Kunci Jawaban: B
Referensi: Wong,DonnaL,Marilyn Hockenberry-
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz..
2009.BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC
Pembahasan: Pada anak usia prasekolah, bermain itu adalah hal yang sederhana dan
imajinatif seperti seperti melukis,menggambar dengan pensil warna atau
bermain kartu, bermain puzzle juga tepat dan dapat membantu
perkembangan motorik halus anak. Bermain balok paling tepat untuk anak
usia toddler. Vidio musik paling tepat untuk anak remaja, buku gambar
sangat cocok untuk bayi. Bermain air dan pasir serta boneka untuk usia
toddler
ID soal 154
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan umur 3 tahun dibawa ke poli anak oleh orangtuanya. Ibunya
mengatakan anaknya susah makan dan berat badannya kurang dari berat badan anak
seusianya. saat dilakukan penimbangan BB anak 10 Kg
Pertanyaan soal
Apakah tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah anak tersebut
Pilihan jawaban
A. Anjurkan ibu agar lebih sering memberikan susu sebagai pengganti makan yang
kurang pada anak
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Anak laki-laki umur 5 bulan sedang menjalani perawatan di Ruang anak dengan diagnosa
demam. Perawat melakukan pemeriksaan fisik didapatkan suhu 36,9 0C, dan sudah tidak
demam lagi dan pemeriksaan pada ubun-ubun depan belum menutup teraba lembut dan
datar.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan yang harus dilakukan perawat ?
Pilihan jawaban
A. Meningkatkan pemberian cairan peroral
B. Memberikan cairan oral dan parenteral
C. Mengkonsultasikan kepada dokter spesialis anak
D. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
E. Memberikan kompres
Kunci Jawaban: D
Referensi: Wong,DonnaL,MarilynHockenberry-
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz..
2009.BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC
Pembahasan: Ubun ubun depan dipuncak kepala. Pada anak normal lembut dan datar
dan secara normal akan akan tertutup pada usia 12 hingga 18 bulan. Ubun-
ubun belakang penutup apada usia 2-3 bulan. Hasil pemeriksaan adalah
normal maka perawat sebaiknya mendokumentasikan hasil pengkajian
ID soal 156
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang ibu membawa Anaknya laki-laki umur 2 bulan ke puskesmas. Keadaan anak sehat.
suhu 36,9 0C, Berat badan 3500 gr, panjang badan 50 cm
Pertanyaan soal
Apakah jenis vaksinasi yang paling tepat diberikan pada anak tersebut ?
Pilihan jawaban
A. Hepatisis nol (Hep 0)
B. DPT-HB 1
C. Polio 3
D. DPT-HB 2
E. Polio 1
Kunci Jawaban: B
Referensi: Buku Kesehatan Ibu dan anak, Kemenkes RI 2017
ID soal 157
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Anak laki-laki umur 4 bulan dibawa ibunya ke rumah sakit dengan riwayat demam sejak 2 hari
yang lalu. ibu mengatakan anaknya sudah berobat ke puskesmas dan sudah mendapatkan
obat. Perawat melakukan pemeriksaan dan didapatkan suhu 38,9 0C, dan pada saat perawat
melakukan pemeriksaan tiba-tiba anak kejang.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan pertama yang harus dilakukan perawat ?
Pilihan jawaban
A. Memberikan oksigen 3l/menit
B. Mengatur posisi tidur miring
C. Melonggarkan pakaian
D. Membrikan kompres hangat
E. Memberikan obat anti konvulsan
Kunci Jawaban: B
Referensi: Wong,DonnaL,MarilynHockenberry-
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz..
2009.BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC
Pembahasan: Penatalaksana pada saat anak kejang adalah miringkan badan anak agar
lidah tidak terlipat ke dlam sehingga menjaga jalan nafas tetap adekuat
ID soal 158
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Anak laki-laki umur 2 bulan dirawat di rumah sakit dengan diagnosa medis labiopalatoskizis.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan nadi 120X/menit, berat badan 4900 gram dan suhu 36,8
0
C.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan prioritas pada anak tersebut ?
Pilihan jawaban
A. Memberian asi dengan dot khusus
B. Pemberian penyuluhan tentang nutrisi
C. Sesering mungkin diberikan ASI
D. Pemberian penyuluhan tentang labiopalatoskizis
E. Konsultasi ke dokter spesialis anak
Kunci Jawaban: A
Referensi: Wong,DonnaL,MarilynHockenberry-
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz..
2009.BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Anak laki-laki umur 3 bulan dibawa oleh ibunya ke puskesmas dengan keluhan bab encer dan
berampas dialami sejak 2 hari yang lalu. Dari turgor kulit kembali cepat pemeriksaan mata
tidak cekung, dan anak mau minum.
Pertanyaan soal
Apakah klasifikasi pasien tersebut berdasarkan MTBS ?
Pilihan jawaban
A. Disentri
B. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
C. Diare dengan dehidrasi berat
D. Diare persistem
E. Diare tanpa dehidrasi
Kunci Jawaban: E
Referensi: Kemenkes, 2015 Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Anak perempuan umur 2 tahun diarawat dirumah sakit dengan keluhan sesak nafas dengan
frekuensi nafas 35 x/menit. Dari pemeriksaan fisik didapatkan suhu 39 0C BB 13 kg, tidak ada
suara nafas tambahan. Ibu mengatakan anaknya kadang mual tapi tidak muntah
Pertanyaan soal
Apakah masalah utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Resiko infeksi
B. Gangguan Pola nafas
C. Hipertermi
D. Gangguan istrirahat tidur
E. Gangguan pola nutrisi
Kunci Jawaban: B
Referensi: Wong,DonnaL,MarilynHockenberry-
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz..
2009.BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC
Pembahasan: Masalah utama adalah prioritas masalah dari beberapa masalah yang
dimiliki pasien. Umumnya berkaitan erat dengan keluhan utama atau
alasan mencari pelayanan kesehatan. Dari data yang tersaji dalam soal,
didapatkan bahwa pasien masuk dengan keluhan utama sesak .
ID soal 161
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan berusia 7 tahun di rawat di ruang anak dengan keluhan muntah
darah 2 x selama dirumah,dan babnya disertai darah berwarna hitam.Hasil pengkajian di
dapatkan keadaan umum lemah,pasien mengatakan nyeri terkadang pada daerah perut,
pusing saat bangun tidur,nafsu makan turun.konjungtiva anemis, akral teraba dingin,cianosis
pada lengan dan jari jari tangan,bibir pucat ,frekuensi nadi 62 kali/menit,frekuensi nafas 28
kali/menit,suhu36 0 c.,BB 22 kg ,Hb 10,0 g/dl, trombosit 68 10^3/u,CRT > 3 detik
Pertanyaan soal
Apakah masalah utama pada kasus diatas ?
Pilihan jawaban
A. Hipotermi
B. Nyeri akut
C. Difisit nutrisi
D. Resiko pendarahan
E. Perfusi perifer tidak efektif
Kunci Jawaban: E
Referensi:
Nama Alvi Ratna Yuliana,S.Kep.,Ns.M.Kep
pembuat:
Institusi/ Akper Krida Husada
bagian:
Pembahasan: Pada kasus diatas mengarah pada kasus anemia, dan semua jawaban bisa
masuk,tetapi untuk memprioritaskan masalah ada 3 hal yang perlu di
pertimbangkan yaitu apakah masalah tersebut mengancam kehidupan,
mengancam kesehatan atau mengancam tumbuh kembang pasien.
Jawaban dari soal pada kasus tersebut adalah (E ) yaitu perfusi Perifer
tidak efektif
Perfusi perifer tidak efektif adalah Penurunan sirkulasi darah pada level
kapiler yang dapat mengganggu metabolisme tubuh. Masalah keperawatan
utama pada kasus yg terkait dengan perfusi perifer tidak efektif Hal ini
berkaitan dengan adanya penurunan konsentrasi HB (hemoglobin)hal data
tersebut di tunjukan dengan adanya data konjungtiva anemis,cianosis
pada lengan dan jari jari tangan,bibir pucat ,CRT > 3 detik.SDKI , hal terkait
dengan dengan penurunan Hemoglobin hal ini di tunjukan data keluhan
muntah darah konjungtiva anemis, BAB berwarna hitam,Hb 10,0 g/dl,
trombosit 68 10^3/u, Anemia mengakibatkan penurunan sel darah merah,
nilai hematokrit dan hemoglobin. Salah satu fungsi darah adalah membawa
O2 ke seluruh organ tubuh. Jika O2 yang diangkut menurun, maka akan
terjadi gangguan karena suplai O2 yang kurang ke jaringan,sehingga
mengakibatkan gangguan perfusi jaringan, dan berdampak pada organ
terutama pada sirkulasi paru dan jantung bila tidak segera diatasi dapat
mengancam kesehatan pasien.maka masalah utama pada kasus tersebut
adalah perfusi perifer tidak efektif.
Jawaban A ( Hipotermi ) kurang tepat akral pasien dingin tetapi data yang
menunjukan hipotermia kurang mendukung karena suhu pasien juga
normal yaitu 36 o C
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki laki berusia 6 tahun di rawat di bangsal Anak dengan diagnosa medis
bronkitis dan mendapatkan terapi injeksi Cefriaxone 250 mg melalui injeksi intra
vena.tersedia obat vial 1 gr dan dilarutkan dalam pelarut 10 cc.
Pertanyaan soal
Berapakah banyaknya obat yang di injeksikan pada anak tersebut?
Pilihan jawaban
A. 3,50 cc
B. 3,25 cc
C. 3,00 cc
D. 2,75 cc
E. 2,50 cc
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Henke Grace.(2007). MED-MATH perhitungan dosis, preparet, dan cara
pemberian obat. edisi dua,Penerbit : EGC, Jakarta
Nama Alvi Ratna Yuliana,S.Kep.,Ns.M.Kep
pembuat
Institusi/ Akper Krida Husada
bagian
Pembahasan Untuk menjawab soal diatas mahasiswa harus hafal tentang rumus
perhitungan obat
Dosis ( mg ) = jumlah obat yang diperlukan(mg)
X volume larutan (cc/ml)
Jumlah total obat (mg)
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang bayi, usia 5 hari di rawat di ruang NICU dengan Hiperbilirubin,hasil pengkajian
didapatkan data usia gestasi 32 minggu dengan berat badan 2500 gram,TB 43 cm,Bayi
tampak ikterus pada seluruh tubuhnya,sklera ikterik kadar bilirubin > 5 mg/dl, kulit teraba
dingin,suhu tubuh 36,5 C,frekuensi nafas 37 x/ menit,frekuensi nadi 118 x / menit,bayi
menolak untuk menyusu dan bayi mendapat fototerapi
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan yang paling tepat pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban
A. Kerusakan integritas kulit dan jaringan
B. Menyusui tidak efektif
C. Ikterus neonatus
D. Difisit nutrisi
E. Hipotermi
Kunci C
Jawaban:
Referensi: PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi
dan Indikator Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Nama Alvi Ratna Yuliana,S.Kep.,Ns.M.Kep
pembuat
Institusi/ Akper Krida Husada
bagian
Pembahasan Jawaban yang tepat dari pertayaan tentang masalah keperawatan pada
kasus di atas adalah C yaitu ikterus neonatus. Difinisi Ikterus neonatus yaitu
Kulit dan membran mukosa neotus menguning setelah 24 jam kelahiran
akibat bilirubin tidak terkonjugasi masuk ke dalam sirkulasi.pada soal di
dapatkan data bayi usia 5 hari , tampak ikterus pada seluruh
tubuhnya,sklera ikterik kadar bilirubin > 5 mg/dl.hal ini sesui dengan SDKI,
yang tercantum dalam data objektif di antaranya disebutkan adanya data
Profil darah abnormal (Hemolisis, bilirubin serum total >2mg/dL,Kulit
kuning,Sklera kuning,usia kurang dari 7 hari.
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan berusia 3 tahun di rawat selama 6 hari dengan diagnosa medis
DBD,kondisi anak rewel ,lemas,dan mengajak pulang kerumah.dalam menagatasi hal
tersebut perawat memberikan boneka barbie sebagai terapi bermain selama anak di
rawat.Anak tampak berhenti menangis,memainkan bonekanya dan mau di suapin saat
makan sambil mengendong boneka
Pertanyaan soal
Apakah jenis permainan yang diberikan pada anak tersebut
Pilihan jawaban
A. Skill Play
B. Sense Play
C. Dramatik Play
D. Onlooker Play
E. Assosiative Play
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Adriana. D. (2013). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak.Jakarta:
Selemba Medika
Nama Alvi Ratna Yuliana,S.Kep.,Ns.M.Kep
pembuat
Institusi/ Akper Krida Husada
bagian
Pembahasan Dalam mengerjakan soal terapi bermain kita harus mengetahui Bermain
dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu berdasarkan isi permainan
dan berdasarkan klasifikasi sosialnya
Didalam soal tersebut jawaban yang tepat adalah B (sense Play),
di mana permainan tersebut memberikan kesenangan pada anak supaya
anak tidak rewel,dan lebih merasa nyaman saat dirawat,kesenangan
tersebut bisa di tunjukan dengan prilaku anak memegang onjek dimana di
sini adalah boneka ),anak memperhatikan objek tersbbut,dengan
mengendong boneka.permainan ini juga bisa menstimulasi indera mereka
Jawaban A skill play tidak tepat karena permainan ini sifatnya memberikan
keterampilan pada anak. Permainan ini memberi kesempatan pada anak
untuk belajar keterampilan tertentu dan anak akan belajar secara berulang-
ulang. Contoh belajar makan pakai sendok,belajar naik sepeda
Jawaban C Dramatik Play tidak tepat karena anak bermain imajinasi/fantasi
(contoh : dokter dan perawat) Anak berfantasi dengan menjalankan peran
tertentu yang mereka lihat dalam kesehariannya. Contoh : anak bermain
sebagi dokter, atau bermain dagang-dagangan.
Jawaban E Assosiative Play tidak tepat permainan ini harus sudah sudah
terjadi komunikasi antara satu anak dgn anak lain. Dimana anak bermain
dalam kelompok, dengan aktivitas yang sama, dapat saling meminjamkan
mainan, tetapi belum teorganisir dengan baik. Anak bermain sesuai
keinginan masing-masing. Contoh : anak bermain robot-robotan, mobil-
mobilan, anak bermain masak-masakan.
ID soal 165
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang Ibu membawa anaknya ke poli tumbang untuk menjalani pemeriksaan DDST pada
tanggal 19 Oktober 2020.Anak lahir aterm dengan usia gestasi 40 minggu pada tanggal 5
April 2018.
Pertanyaan soal
Berapa usia kronologis anak tersebut
Pilihan jawaban berusia
A. 5 bulan 8 hari
B. 8 bulan 8 hari
C. 1 tahun 5 bulan 8 hari
D. 2 tahun 6 bulan 7 hari
E. 2 tahun 6 bulan 14 hari
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Frakenburg, et al. 1996. Denver Developmental Screening Test, Second
Edition (Denver II). University of British; Columbia.
Nama Alvi Ratna Yuliana,S.Kep.,Ns.M.Kep
pembuat
Institusi/ Akper Krida Husada
bagian
Pembahasan Rumusnya : Tanggal pemeriksaan – tanggal lahir
Tgl test 2020 10 19
————————————————-
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun dirawat diruang anak dengan diagnosa medis
typoid saat pengkajian di dapatkan data klien mengeluh badan nya panas,tidak nafsu
makan,sejak 2 hari yang lalu.kepala terasa pusing,Klien bertanya tentang kondisinya apakah
sudah sembuh dan kapan bisa pulang karena bosan berada di rumah sakit.hasil pemeriksaan
tanda tanda vital di dapatka data :TD 110/70 mmHg,frekuensi nadi 84 kali/menit,frekensi
pernafasan 18 kali/menit,suhu 39 0C
Pertanyaan soal
Apakah masalah utama pada pasien tersebut
Pilihan jawaban berusia
A. Difisit Pengetahuan
B. Difisit Nutrisi
C. Kecemasan
D. Hipertermi
E. Nyeri
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Hockenberry & Wilson D (2011).Wong Essential of pediatric nursing.
Missory: Mosby Elsever Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.)(2014).
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi Dan Tindakan Keperawatan (SIKI). Jakarta: PPNI..
Nama Alvi Ratna Yuliana,S.Kep.,Ns.M.Kep
pembuat
Institusi/ Akper Krida Husada
bagian
Pembahasan Kata kunci Pada kasus ini anak mengalami badan panas,kepala pusing,tidak
mau makan,hasil pengkajian tanda tanda pada tanda tanda vital baik pada
tekanan darah,nadi dan frekensi pernafasan normal,yang menujukan tidak
normal adalah suhu klien yaitu 39 0C.sedangkan suhu tubuh pada anak
normalnya ( 36,5- 37,5)
Jawaban A.( Difisit Pengetahuan) tidak tepat,disini tidak ditemukan data
bahwa anak bertanya tentang kondisi penyakitnta,tanda dan gejala,yang
ditanyakan adalah kondisi kapan bisa sembuh karena ingin segera pulang.
Jawaban B Difisit nutrisi, pada soal anak mengeluh tidak mau makan,tetapi
hal ini kalau sesui batasan karakteristik kurang kuat,karena untuk
menentukan dignosa tersebut harus ada data penurunan berat badan,IMT
Klien
Jawaban C kecemasan tidak tepat pada kasus tidak ada data yang
mengatakan anak menunjukan kecemasan
Jawaban D Hipertemi pada kasus ini sangat kuat karena ada data sesui
dengan batasan karakteristik,dimana pasien mengatakan panas,kepala
pusing data ditunjang oleh adanya hasil suhu 39 0C,sedangkan suhu normal(
36,5- 37,5)
Jawaban E,nyeri tidak tepat walau pasien mengatakan pusing,tetapi tidak
kuat untuk di jadikan masalah keperawatan utama,karena sakit kepala yg di
alami pasien akibat dari demam yang tinggi jadi kalau deman pasien
turun ,pusing yang dialami klien juga berkurang.,maka nyeri tidak tepat di
jadikan masalah utama.
ID soal 167
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang Balita perempuan berusia 8 bulan di bawa ibunya ke UGD dengan keluhan batuk dan
demam selama 3 hari.hasil pengkajian didapatkan data pasien tidak mengalami penurunan
kesadaran , berat badan 6.5 kg,tinggi badan 63 cm,tidak muntah,tidak kejang, suhu tubuh 38
0
c,frekuensi pernafasan 58 x/menit,tidak ada tarikan dinding dada,dan tidak terdengar suara
stridor.
Pertanyaan soal
apa klasifikasi penyakit yang di alami pada kasus di atas berdasarkan MTBS?
Pilihan jawaban
a. Batuk
b. Pneumonia
c. Pneumonia Berat
d. Penyakit sangat berat
e. Batuk bukan Pnemonia
Kunci Jawaban: B.
Referensi: Hockenberry & Wilson D (2011).Wong Essential of pediatric nursing.
Missory: Mosby Elsever Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.)(2014).
Buku Bagan Terpadu Balita Sakit (MTBS) (2008),Departemen Kesehatan
Republik
.
Nama Alvi Ratna Yuliana, S.Kep. Ns. M.Kep.
pembuat
Institusi/ Akper Krida Husada
bagian
Pembahasan
Berdasarkan MTBS ( Manegemen terpadu balita sakit) jawaban yang tepat
pada kasus ini adalah B (Pnemonia)
Pnemonia di bedakan menjadi :
1. Pnemonia berat gejalanya adalah:
c. Stridor
d. SaO2 < 90 %
Tinjauan Jabaran
Kasus (vinget)
Seorang anak usia 5 tahun di rawat diruang anak dengan keluhan batuk pilek,dan sesak
nafas.hasil pengkajian frekensi nadi 100 x /menit,frekuensi nafas 35 x/menit,suhu tubuh 36.5
0
c,suara nafas ronki,spuntum encer,anak bisa diminta untuk batuk, dan terdapat retraksi
dinding dada.apa tindakan pertama yang tepat dilakukan oleh perawat tersebut?
Pertanyaan soal
apa tindakan pertama yang tepat dilakukan oleh perawat tersebut?
Pilihan jawaban
a. Batasi aktivitas
b. Berikan fisioterapi dada
c. Berikan minum air hangat
d. Berikan posisi semi fowler
e. Kalaborasi pemberian bronkodilator
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Hockenberry & Wilson D (2011).Wong Essential of pediatric nursing.
Missory: Mosby Elsever Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.)(2014).
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi Dan Tindakan Keperawatan (SIKI). Jakarta: PPNI..
Nama Alvi Ratna Yuliana, S.Kep. Ns. M.Kep.
pembuat
Institusi/ Akper Krida Husada
bagian
Pembahasan
Jawabannya adalah D memberikan posisi semi fowler
Posisi semifowler merupakan posisi dengan meninggikan bagian kepala
450 , posisi tersebut biasanya diberikan pada pasien yang mengalami
sesak napas. Pada posisi semifowler akan terjadi penarikan gaya gravitasi
bumi yang menarik diafragma kebawah sehingga dapat menurunkan
konsumsi O2 dan dapat memaksimalkan ekspasi paru (Kozier dan Erb,
2009). Otot difragma yang berada pada posisi 45 derajat akan
memudahkan otot tersebut untuk berkontraksi memperbesar volume
rongga toraks dengan menambah panjang vertikalnya. Rongga toraks yang
membesar akan membuat tekanan pada rongga toraks mengembang dan
memaksa paru juga mengembang. Proses ventilasi yang meningkat akan
meningkatkan pengeluaran karbondioksida dan meningkatkan oksigen
kedalam intra alveolus, oksigen yang terhirup akan membantu menarik
parikel obat ikut masuk kesaluran pernapasan sehingga sesak napas dapat
berkurang
Tinjauan Jabaran
Kasus (vinget)
seorang anak laki laki umur 5 tahun di bawa ke poli anak,ibu pasien mengatakan anak belum
bisa bicara dengan lancar dan tidak jelas maknanya,hasil pengkajian di dapatkan data TB: 86
cm BB : 10 kg,anak susah makan, susah konsentrasi,mudah bosan,tampak bingung,sering
senyum,afek datar.respon sosial lambat,belum mampu berhitung,keadaan rambut,kuku
tampak kotor,IQ anak 48.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada anak tersebut
Pilihan jawaban
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Hockenberry & Wilson D (2011).Wong Essential of pediatric nursing.
Missory: Mosby Elsever Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.)(2014).
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi Dan Tindakan Keperawatan (SIKI). Jakarta: PPNI..
Nama Alvi Ratna Yuliana, S.Kep. Ns. M.Kep.
pembuat
Institusi/ Akper Krida Husada
bagian
Pembahasan
Jawaban pada kasus tersebutyang tepat adalah E ( gangguan Tumbuh
Kembang )gangguan tumbuh Kembang adalah Kondisi individu mengalami
gangguan kemampuan bertumbuh dan berkembang sesuai dengan
kelompok usia.
TB anak 86 cm
BB anak 10 kg
Anak tidan mau makan
Menurut kurva pertumbuhan pertumbuhan normal pada ank laki laki usia
5 th adalah TB 100,7-119,2 CM ,BB 14,1- 24,2 Kg
Status gizi
BB/U =10/5
IQ anak pada kasus twersebut rendah normalnya (111 -120 ) dari data
data tersebut mempwerkuat dignosis keperwatan gangguan tumbuh
kembang.(SDKI,2016)
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang anak laki laki berusia 5 tahun di rawat di ruang Anak dengan diagnosa medis TB
Paru.Hasil pengkajian suhu:37,5 0C,frekuensi pernafasan 34 kali/ menit,frekuensi nadi,100
kali/ menit,saat ini anak terpasa caitan NACL 500 cc dan sesui intruksi habis waktu 12 jam
Pertanyaan soal
Berapakah tetes infus permenit cairan NACL yang akan di monitor perawat t?
Pilihan jawaban
A. 42 tetes / menit
B. 40 tetes / menit
C. 45 tetes /menit
D. 14 tetes / menit
E. 44 tetes / menit
Kunci A
Jawaban:
Referensi: Pramono. (2010). Cara Menghitung Tetesan Infus. Retrieved from
https://gizisehat.wordpress.com/2010/09/22/cara-menghitung-tetesan-
infus/
Nama Alvi Ratna Yuliana,S.Kep.,Ns.M.Kep
pembuat
Institusi/ Akper Krida Husada
bagian
Pembahasan Strategi dalam pengerjaan soal tetesan infus pada Anak kita harus hafal
rumus perhitungan cairan infut dengan infus set mikro
Cairan NACL :500 CC. 12 jam
Rumus tetesan infus pada anak =
( jumlah cairan ( kolf) ) X faktor tetes ( mikro )
( lamanya waktu X 60)
(500X 60)
(12 x 6 0 )
= 30.000
720
=41,66 tetes /menit = 42 tetes /menit
Nomor 171
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Koqnitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perawat yang melakukan kunjungan rumah mendapatkan seorang laki-laki, umur 60
tahun, diagnosis DM sejak 10 tahun yang lalu, yang mengeluh tidak mau lagi minum obat
karena tidak membuatnya sembuh dan terdapat luka di kakinya. Keluarga mengatakan
selama 3 bulan terakhir ini klien tidak kontrol.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. gangguan citra tubuh
B. harga diri rendah situasional
C. keputusasaan
D. ketidakberdayaan
E. ansietas
Kunci Jawaban: C
Referensi: Keliat, B.A., dkk. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. jakarta : EGC.
Nama Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
pembuat:
Institusi/ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit / S1 Ilmu Keperawatan
bagian:
Pembahasan: Data fokus masalah dalam kasus ini adalah ungkapan pesimis klien
terhadap penyakit yang dialami dan tidak adanya tindakan untuk
mengatasi masalah klien. Masalah keperawatan yang tepat adalah
keputusasaan.
Keputusasaan merupakan kondisi subyektif seorang individu memandang
keterbatasan dan tidak adanya alternatif pemecahan masalah dan tidak
mampu memobilisasi energi demi kepentinganya sendiri (NANDA-1, 2018)
Nomor 172
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Koqnitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 40 tahun, dibawa keluarga ke RSJ karena sering bicara dan tertawa
sendiri sejak 2 bulan yang lalu. Saat perawat bertanya pada pasien, pasien menjawab
dengan jawaban yang singkat, kemudian tiba-tiba berhenti sejenak dan melanjutkan
pembicaraannya kembali.
Pertanyaan soal
Apakah jenis gangguan proses pikir pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. flight of idea
B. tangensial
C. sirkumtansial
D. blocking
E. perseverasi
Kunci Jawaban: D
Referensi: Wuryaningsih, E., dkk. (2018). Keperawatan Kesehatan Jiwa I. Universitas
Jember : UPT Percetakan dan Penerbitan.
Nama Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
pembuat:
Institusi/ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit / S1 Ilmu Keperawatan
bagian:
Pembahasan: Proses pikir adalah bagaimana pasien mengekspresikan dirinya melalui
pembicaraan verbal. Hasil anamnesa perawat menunjukkan pasien tiba-
tiba berhenti dalam pembicaraan yang belum selesai, yang didefisinikan
sebagai blokcking. Blocking merupakan salah satu jenis gangguan proses
pikir.
Nomor 173
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Koqnitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 32 tahun, diantar keluarga ke RSJ dengan keluhan tidak mau
minum obat sejak dua bulan yang lalu. Keluarga mengatakan pasien sering tidak bisa tidur
sejak dua minggu yang lalu, selalu marah-marah tanpa sebab, pernah dirawat di RSJ
sebanyak empat kali, serta Ibu dan kakaknya pernah di rawat di RSJ. Hasil anamnesa
menunjukkan sejak kecil pasien sering dipukul kakaknya dan pernah menggunakan napza
bersama teman-temannya saat sekolah.
Pertanyaan soal
Apakah faktor presipitasi pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. herediter
B. putus obat
C. pengguna NAPZA
D. trauma fisik yang dialami
E. gangguan jiwa sebelumnya
Kunci Jawaban: B
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing . St.Louis:
Elsevier.
Nama Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
pembuat:
Institusi/ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit / S1 Ilmu Keperawatan
bagian:
Pembahasan: Faktor presipitasi adalah stimulus atau stressor yang merubah atau
menekan sehingga memunculkan terjadinya gejala saat ini yang
menyebabkan klien mendapatkan perawatan. Faktor ini meliputi 4 hal yaitu
sifat stressor, asal stressor, waktu stressor yang dialami dan banyaknya
stressor yang dihadapai oleh klien.
Berdasarkan kasus stressor yang menyebabkan terjadinya gejala saat ini
adalah putus obat selama 2 bulan. Sedangkan data lainnya menunjukkan
waktu stressor yang dialami sebagai faktor predisposisi.
Nomor 174
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Koqnitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perawat yang melakukan kunjungan rumah mendapatkan seorang laki-laki, umur
22 tahun, dengan keluhan mengurung diri di kamar sejak enam bulan yang lalu. Keluarga
mengatakan klien tidak mau melakukan aktifitas apapun dan tidak mau kuliah lagi. Hasil
anamnesa klien mengatakan dirinya tidak berguna, paling bodoh dikelasnya serta malu
bertemu teman-temanya.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan pertama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. mengindentifikasi aspek positif yang dimiliki
B. membantu menilai kemampuan yang dapat diguankan
C. menetapkan kemampuan yang akan dilatih
D. melatih kemampuan yang dipilih
E. menyusun jadwal rencana haria kemampuan yang telah dilatih
Kunci Jawaban: A
Referensi: Keliat, B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN
(Basic Course). Jakarta : EGC.
Nama Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
pembuat:
Institusi/ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit / S1 Ilmu Keperawatan
bagian:
Pembahasan: Data focus kasus klien mengatakan dirinya tidak berguna, paling bodoh dan
malu adalah data masalah keperawatran harga diri rendah. Harga diri
rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negative terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri. Tindakan keperawatan pasien HDR meliputi :
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki
2. Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan
3. Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan
dilatih
4. Melatih kemampuan nyang dipilih pasien
5. Menyusun jadwal pelaksanaan kemmapuan yang dilatih
Nomor 175
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Koqnitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan
/psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 40 tahun, diagnosis kanker otak, dirawat di RS dengan
keluhan kepala pusing sejak seminggu yang lalu. Hasil anamnesa pasien mengatakan
tidak pernah membayangkan akan mengalami penyakit ini, pasien menangis dan
mengatakan “mengapa ini terjadi pada saya”?.
Pertanyaan soal
Apakah tehnik komunikasi yang tepat dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. restating
B. focusing
C. broad opening
D. active listening
E. reframing
Kunci Jawaban: D
Referensi: Keliat, B.A., Helena, N., Farida, P. (2011). Manajemen Keperawatan
Psikososial dan Kader Kesehatan Jiwa. jakarta : EGC.
Nama Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
pembuat:
Institusi/ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit / s1 Ilmu Keperawatan
bagian:
Pembahasan: Data focus pada kasus menunjukkan respon berduka terhadap kehilangan
aspek diri yaitu pada aspek biologis (kehilangan fungsi tubuh).
Respon berduka terhadap kehilangan ada 5 tahap :
1. Tahap mengingkari, tahap mengingkari kenyataan yang ada
2. Tahap marah, tahap mencari individu yang salah dalam peristiwa
yang dialami
3. Tahap tawar-menawar, tahap keinginan menunda realitas
kehilangan
4. Tahap depresi, tahap dimana kenyataan yang tidak dapat dipungkiri
5. Tahap penerimaan, tahap dimana individu berusaha menerima
Pasien mengatakan “mengapa hal ini terjadi pada saya?”, “kalua saja dulu
rutin melakukan pemeriksaan, mungkin ini tidak akan terjadi” dan
sebagainya, merupakan salah satu respon perilaku pada tahap tawar-
menawar. Respon komunikasi saat memberikan Tindakan keperawatan
yang paling tepat pada tahap ini adalah active listening, yaitu
mendengarkan dengan penuh perhatian.
Nomor 176
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Koqnitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 37 tahun, dirawat di RSJ dengan masalah keperawatan
halusinasi. Perawat sudah melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik. Saat ini perawat akan melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang lain sesuai kontrak pertemuan sebelumnya.
Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. justice
B. fidelity
C. veracity
D. autonomy
E. beneficience
Kunci Jawaban: B
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing . St.Louis:
Elsevier.
Nama Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
pembuat:
Institusi/ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto
bagian:
Pembahasan: Justice (keadilan), nilai ini direfleksikan dalam praktek profesiopnal ketoika
perawat bekerja untuk terapi sesuai hukum, stanbdaer praktik dan
keyakinan yang bnar sesuai hukum.
Fidelity (menepati janji), perawat harus memiliki komitmen menepati janji
dan menghargai komitmenya kepada orang lain.
Veracity (kejujuran), memberikan informasi secara akurat, komprehensif
dan obyektif
Autonomy (otonomi), prinsip ini didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
Beneficience (berbuat baik), prinsip ini menuntut perawat untuk
emlakukan hal yang baik untuk mencegah kesalahan atau kejahatan.
Nomor 177
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Koqnitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 26 tahun, dirawat di RS karena mengalami kecelakaan lalu lintas yang
membuat kaki kanannya diamputasi. Hasil anamnesa pasien menolak melihat bagian
tubuhnya, sering mengungkapkan perasaan bahwa dirinya tidak berharga dan telah menjadi
cacat serta khawatir tidak bisa bekerja lagi.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. HDR situasional
B. gangguan citra tubuh
C. keputusasaan
D. ansietas
E. ketidakberdayaan
Kunci Jawaban: B
Referensi: Keliat, B.A., dkk. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. jakarta : EGC.
Nama Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
pembuat:
Institusi/ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit / S1 Ilmu Keperawatan
bagian:
Pembahasan: Dalam kasus ini semua poilihan jawaban dapat menjadi masalah
keperawatan pada pasien. Akan tetapi diagnosis keperawatan yang
prioritas pada kasus adalah gangguan citra tubuh, karena memiliki data
mayor lebih banyak dibandingkan diagnosis lainnya, yaitu adanya kondisi
klinis anggota tubuh diamputasi, kehilangan bagian tubuh, ungkapan
pasien menolak kehilangan tubuh, serta perasaan negatif tentang tubuh
yang tidak berharga dna menjadi cacat.
Nomor 178
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Koqnitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, 30 tahun, diantar keluarga ke RSJ dengan keluhan sering bicara dan
tertawa sendiri. Hasil anamnesa pada aspek persepsi sensori, pasien mengatakan takut
karena sering mendengar bisikan laki-laki dan perempuan yang menyuruhnya berlari
dan berteriak, suara muncul sewaktu-waktu, saat sendiri dan lebih sering dimalam hari.
Pertanyaan soal
Apa pengkajian selanjutnya untuk melengkapi data anamnesa pada aspek tersebut?
Pilihan jawaban
A. respon ketika berhalusinasi
B. waktu munculnya halusinasi
C. frekuensi terjadinya halusinasi
D. situasi yang menyebabkan
E. upaya yang dilakukan pasien
Kunci Jawaban: E
Referensi: Wuryaningsih, E., dkk. (2018). Keperawatan Kesehatan Jiwa I. Universitas
Jember : UPT Percetakan dan Penerbitan.
Nama Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
pembuat:
Institusi/ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit / S1 Ilmu Keperawatan
bagian:
Pembahasan: Halusinasi adalah salah satu gangguan orientasi realita yang ditandai
dengan seseorang memberikan tanggapan atau penilaian tanpa adanya
stimulus yang diterima oleh panca indera. Perawat perlu melakukan
identifikasi secara spesifik terkait aspek persepsi sensori yang meliputi jenis
halusinasi, isi halusinasi, frekuensi munculnya halusinasi, waktu atau lama
munculmny halusinasi, situasi terjadinya halusinasi, respon pasien
terhadap halusinasi serta upaya yang dilakukan pasien untuk
mengendalikan halusinasi tersebut.
Sehingga dalam kasus ini yang belum diidentifikasi adalah upaya yang
dilakukan pasien untuk mengendalikan haslusinasi tersebut.
Nomor 179
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Koqnitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 38 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan sering marah-marah dan
memukul orang sejak seminggu yang lalu. Hasil anamnesa pasien mengatakan sering
mendengar suara-suara yang membuat tidak nyaman dan jengkel serta muncul pada
pagi dan malam hari terutama jika sendiri. Perawat mengidentifikasi halusinasi dan
melatih pasien menghardik halusinasi.
Pertanyaan soal
Apakah evaluasi dari tindakan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. pasien mampu mengenal halusinasi yang dialami
B. terbina hubungan saling percaya
C. mampu menyadari masalah yang dialami
D. pasien dapat mengontrol halusinasi
E. dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik
Kunci Jawaban: E
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing . St.Louis:
Elsevier.
Nama Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
pembuat:
Institusi/ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto
bagian:
Pembahasan: Tindakan yang dilakukan perawat pada kasus diatas adalah
mengidentifikasi halusinasi dan melatih mengontro halusinasi dengan
menghardik, sehingga evaluasi dari Tindakan yang dilakukan perawat
adalah kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
Nomor 180
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Koqnitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki, umur 25 tahun, dibawa keluarga ke UGD RSJ dengan keluhan
membanting barang dan memukul sejak seminggu yang lalu. Hasil anamnesa
menunjukkan pasien mengatakan merasa kesal karena yang dilakukan dianggap salah,
nada bicara keras, mata melotot dan tangan mengepal. Perawat mengidentifikasi
penyebab, tanda dan gejala, jenis perasaan marah serta akibat dari marah yang dialami.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. melatih pasien mengontrol dengan cara spiritual
B. memberikan latihan secara verbal
C. membimbing cara meminta dan menolak dengan baik
D. mengajarkan latihan nafas dalam
E. mengontrol marah dengan patuh minum obat
Kunci Jawaban: D
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing . St.Louis:
Elsevier.
Nama Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
pembuat:
Institusi/ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit / S1 Ilmu Keperawatan
bagian:
Pembahasan: Masalah keperawatan pada kasus adalah resiko perilaku kekerasa.
Intervensi RPK ini adalah sebagai berikut :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mendiskusikan penyebab perilaku kekerasan
3. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang dilakukan
4. Mendiskusikan akibat perilaku kekerasan yang dilakukan
5. Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara fisik : Latihan
nafas dalam dan pukul Kasur bantal
6. Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara verbal
7. Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual
8. Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh
minum obat