Di Susun Oleh:
KELOMPOK Vll
1. RIZKIYA AMELIA
3. USWATUN AINI
4. SALMIATUN
5. ROFIQOH
KELAS / SEMESTER : 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan anugrah-Nya serta
penyertaan-Nya, kami dapat menyusun dan merampung makalah ini dengan judul
“KEBUDAYA DAN KEPRIBADIAN MANUSIA”. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata
kuliah di STID MUSTOFA AL- ISLAHUDINNY tahun ajaran 2022\2023, khususnya
program studi KONSLING DAN LINTAS BUDAYA.
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan dalam penyusunannya yang merupakan kelemahan dari
kami, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun atau
konstruktif dari berbagai pihak untuk perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah
kedepannya.
kami juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pengasuh mata kuliah
BIMBINGAN KONSELING LINTAS BUDAYA oleh bpk.Muh.Ali Bagas M.Ag dan juga
kepada rekan-rekan mahasiswa khususnya program study bimbingan konseling semester IV
telah memberikan dukungan dalam pembuatan makalah ini.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I.PENDAHULUAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 10
B. Saran.................................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu agar kita mampu mengetahui apa
pengertian dari sebuah kebudayaan dan kepribadian serta mampu menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Menurut Dr. K. Kupper, kebudayaan adalah system gagasan yang menjadi pedoman
dan pengaruh bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu
maupun kelompok
Begitu juga dengan kebudayaan dan masyarakat adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan nyata yang selamanya merupakan dwi tunggal, yang mana
tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan dan tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah manusia satu yang bersatu dengan manusia
lainnya dalam suatu wilayah tertentu akan membentuk sebuah masyarakat. Dari
masyarakat inilah akan lahir nilai-nilai bermasyarakat yang berkembang menjadi
kebudayaan. Kebudayaan masyarakat di daerah tertentu akan berbeda dengan
kebudayaan masyarakat di daerah lain.
Karena setiap kelompok masyarakat memiliki aspek nilai yang berbeda. Dan
kebudayaan juga dipengaruhi oleh faktor bahasa, keadaan geografis dan kepercayan.
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun
kecil yang merupakan bagian dari kebulatan yang berifat sebagai kesatuan. Melville J.
Herskovits melihat unsur-unsur kebudayaan atas; Alat-alat teknologi, Sistem ekonomi,
Keluarga, dan Kekuasaan politik.
- Religi (sistem kepercayaan) segala bentuk aktivitas kepercayaan mulai dari
percaya pada dewa, upacara keagamaan dan lain-lain.
- Kebudayaan telah ada dan terlebih dahulu ada dari pada lahirnya sutu generasi
tertentu, dan tidak akan habis dengan habisnya usia generasi yang
bersangkutan.
- Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku.
B. KEPRIBADIAN
Seorang tersusun atas dasar fatalitas jasmani dan rohania, di samping ada faktor
temperamen, karakter,dan bakat fitalitas jasmani seseorang bergantunng pada konstruksi
tubuhnya yang terpengaruh oleh factor-faktor hereditas sehingga keaadaanya dapat di
katakan tetap atau konstan dan merupakan daya hidup yang sifatnya jasmanias.
- Kepribadian adalah sebagai satu set perilaku dan ciri-ciri kognitif, sifat atau
presdiposisi(kecenderungan) yang relatif berlangsung secara terus menerus
dan dibawa oleh seseorang dalam berbagai konteks kehidupannya serta saat
berinteraksi dengan orang lain sehingga membedakannya dengan orang-orang
yang lainnya, matsumoto dan juang (2004)
- Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri atas
sistem-sistem psiko-fisik yang menentukan cara manuisa menyesuaikan diri
terhadap lingkungan, allport(1961:dalam sarwono 2009:dalam meinarno
dkk,2011). Dalam allport ini defenisi kepribadian ini menekankan kepada kita
bahwa bahwa kepribadian bersifat dinamis bukan statis, ia merupakan struktur
fundamental yang akan terus berubah seiring waktu.
a) Warisan Biologis
Contohnya : ayah Darwin adalah seseorang yang tidak suka banyak berbicara dan suka
berdiam diri, maka sifat itu tanpa di sadari di miliki juga oleh anaknya Samuel. Contoh
lainnya adalah ayah otis adalah seorang yang bentuk tubuhnya sangat tinggi dan lebar
otomatis otispun akan bertumbuh ke hal yang sama.
b) Lingkungan Fisik
5. Perbedaan Pengertian Orang Pada Zaman Duhulu Dan Orang Pada Zaman
Sekarang
b) Namun pada zaman sekarang orang lebih percaya beberapa pakar bahkan sifat
kepribadian di tentukan oleh pengalaman seperti kemampuan, perestasi, dan prilaku
sepenuhnya di tentukak lingkungannya.
Hal ini sangat benar karena kita melihat kondisi yang terjadi pada zaman ini, pada
umumnya orang tidak dapat melakukan segala sesuatu dengan kepribadianya sendiri
tetapi kepribadian itu sangat di pengaruhi oleh kebudayaan.
Tetapi yang kita temukan sekarang adalah, banyak sekali perilaku yang terjadi
dan itu sangat bertentangan dengan kepribadian seseorang pada zaman dulu, ini semua
terjadi karena pemanasan global dan perkembangan budaya atau pertukaran budaya antar
suatu kelompok suku, bangsa, bahasa, dan benua dapat mempengaruhi kepribadian
seseorang.
Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki ribuan pulau dengan jutaan
penduduk yang tersebar di seluruh pulau sudah pasti pula memiliki corak budaya yang
beraneka ragam. Dari ragam corak budaya ini pula menghasilkan ragam kepribadian
individu masyarakat Indonesia. Kepribadian sendiri adalah corak tingkah laku sosial
yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap yang melekat pada
seseorang apabila berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan.
Faktor lingkungan alam dan lingkungan sosial dalam masyarakat akan dijumpai
suatu proses dimana seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk
berperikelakuan sesuai dengan keinginan kelompok (sosialisasi). Secara
sosiologis, pembentukan kepribadian seseorang dapat diperoleh melalui proses
tersebut yang dimulai sejak kelahirannya. Misalnya seseorang yang dibesarkan
dalam lingkungan yang ketat aturan maka dia akan tumbuh menjadi orang yang
teratur.
Cara hidup di desa dan di kota yang berbeda. Anak yang dibesarkan di desa
akan mempunyai sifat irit, percaya diri, sedangkan anak yang dibesarkan di
kota bersifat individualistik.
Kebudayaan khusus atau kelas sosial, orang yang memiliki materi yang lebih
mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan orang yang berkekurangan
Kebudayaan khusus atas dasar agama, orang yang dididik oleh agama yang
berbeda akan memiliki kepribadian yang berbeda pula.
Namun, perlu diingat bahwa tidak berarti bahwa semua anggota termasuk di
dalamnya. Karena kepribadian tidak hanya dibentuk oleh faktor kebudayaan saja. Bisa saja
dalam suatu kelompok itu terdapat pula kepribadian yang berbeda-beda dari masing-
masing anggotanya, namun tetap ada satu kepribadian umum yang melekat pada diri
mereka masing-masing sebagai bagian dari pengaruh kebudayaan itu tadi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara etimologi, kata kebudayaan berasal dari kata sangsekerta buddayah yang
merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal, dengan kata lain
kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
Kepribadian adalah sebagai satu set perilaku dan ciri-ciri kognitif, sifat atau
presdiposisi(kecenderungan) yang relatif berlangsung secara terus menerus dan dibawa
oleh seseorang dalam berbagai konteks kehidupannya serta saat berinteraksi dengan orang
lain sehingga membedakannya dengan orang-orang yang lainnya, matsumoto dan juang
(2004)
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri atas sistem-
sistem psiko-fisik yang menentukan cara manuisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan,
allport(1961:dalam sarwono 2009:dalam meinarno dkk,2011). Dalam allport ini defenisi
kepribadian ini menekankan kepada kita bahwa bahwa kepribadian bersifat dinamis bukan
statis, ia merupakan struktur fundamental yang akan terus berubah seiring waktu.
B. SARAN
Sebagai seorang calon konselor yang profesional kita harus mampu memahami
apa yang menjadi Pengertian dari kepribadian serta kebudayaan agar kita mampu
mengenali apa yang menjadi sifat dan kepribadian yang membudaya pada seorang klien
yang kita hadapi,dan untuk itu dengan kita mempelajari makalah ini dapat bermanfaat
buat kita semua. Kami dari pihak kelompok l menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan dan terdapat banyak kekurangan dalam penyusunannya, untuk itu
kepada pihak pembaca kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
untuk perbaikan dalam pembuatan makalah kedepan.
DAFTAR PUSTAKA
http:// matsumoto, David. 2008. Pengantar psikologi lintas budaya, yogyakarta : pustaka
belajar.