Sementara itu, Humas PT RAPP Salomon Sitohang membenarkan terjadi kecelakaan kerja di areal pabrik PT RAPP. Namun pihak perusahaan belum mengetahui penyebab dan kronologis dari kecelakaan tersebut. "Belum diketahui penyebabnya masih dalam tahap penyelidikan," ungkap Salomo. Berbeda dengan keterangan polisi, Salomo menjelaskan kecelakaan kerja diketahui perusahaan sekitar pukul 14.30 WIB, Senin (7/2) Siang. Dua karyawan kontraktor bagian perawatan pabrik tewas seketika tersiram cairan panas bubur kertas. Perusahaan berjanji akan memberikan santunan terhadap para karyawan yang menjadi korban kecelakaan kerja di Pabrik PT RAPP tersebut "Nanti jika sudah lengkap akan diberikan penjelasan lebih rinci," ucap Salomo.(OL-12)
Review
Kecelakaan yang terjadi di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) termasuk kategori kecelakaan proses, kecelakaan ini disebabkan pipa kran bubur kertas pecah dan menyemburkan bubur kertas panas dan mengenai pekerja pabrik, dimana dalam hal ini pabrik tidak menerapkan dan melaksanakan standar keselamatan kerja, seperti keberadaan alat pengaman yang merupakan bagian yang sangat penting dan diperlukan didalam lingkungan pabrik terutama ketika akan dilakukan perbaikan terhadap alat-alat produksi yang dapat menimbulkan bahaya dengan adanya alat pengaman tersebut kemungkinan timbulnya bahaya dapat diperkecil. Alat pengaman pabrik sendiri dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengaman alat berbahaya dan pengaman manusia yang melayani alat itu yang diantaranya terdiri dari face shield,eye google untuk melindungi bagian muka dan mata dari bahaya kimia atau temperature tinggi, helmet yang berfungsi melindungi bagian kepala dari jatuhnya alat proses yang berbahaya, full body suit, gloves terhindar dari bahaya temperatur ekstrim, safety boots agar terhindar dari bahaya cipratan bahan kimia, yang dimana alat alat pengaman tersebut seharusnya digunakan oleh pekerja di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dalam mengecek kondisi pipa yang berisi bahan yang berbahaya dengan temperature tinggi sehingga kecelakaan proses yang menimbulkan bahaya kematian tersebut dapat dihindarkan, selain itu pihak pemilik pabrik seharusnya memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan pekerja guna meningkatkan pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja, demi mencegah terjadinya
kecelakaan yang sama. dan yang terpenting adalah sebelum melakukan sebuah pekerjaan di pabrik terlebih dahulu hazard identification (identifikasi bahaya) dan risk assessment atau penilaian resiko dari suatu pekerjaan, proses atau aktifitas, proses peninjauan ulang setiap aspek dari pekerjaan ini agar potensi bahaya bisa kita identifikasi dan dapat dicegah selama melakukan proses pekerjaan yang mungkin berbahaya, seperti pembersihan mesin, pemeriksaan, perbaiki bagian alat di pabrik, mesin harus berhenti beroperasi jika perbaikan yang dilakukan cukup beresiko sehingga bahaya seperti kejadian kecelakaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yaitu berupa pecahnya pipa kran berisi bahan berbahaya yang diakibatkan tekanan dari dalam yang kuat dan menyemburkan bubur kertas yang mengenai para karyawan dapat dihindari, dan yang terpenting adalah pemilik pabrik bersama bagian keselamatan dan kesehatan tenaga kerja pabrik harus melakukan evaluasi mengenai standar keselamatan kerja dan proses di pabrik agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.