Anda di halaman 1dari 8

PENCEGAHAN SALAH LOKASI, PROSEDUR,

DAN PASIEN OPERASI


No. Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD SIDIKALANG
440.01/11/SPO/ /2022 0 1/2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan,
PROSEDUR Direktur RSUD Sidikalang
OPERASIONAL (SPO)

dr.Pesalmen
Agustus 2022 Saragih.M.Ked(clinpath) Sp.P.K
NIP.19760701 200803 1 002
PENGERTIAN Melaksanakan beberapa prosedur untuk mencegah
terjadinya kesalahan lokasi, prosedur dan pasien operasi.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk :
1. Peningkatan keselamatan pasien
2. Setiap pasien yang akan operasi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Sidikalang No.
440.01/472/II/2021 tentang Kebijakan Panduan
Keselamatan Pembedahan Prosedur ( Tepat Lokasi,Tepat
Prosedur Dan Tepat Pasien Operasi RSUD Sidikalang.

PROSEDUR 1. Melaksanakan prosedur penandaan lokasi operasi


(marking site) yaitu:
a. Mengidentifikasi tempat insisi atau insersi yang
benar
b. Proses dilakukan untuk prosedur yg harus
dibedakan:
- Sisinya(kiri/ kanan);
- Struktur yang berbeda (ibu jari kaki dan jari
lainnya)
- Level yang berbeda (level tulang belakang)
c. Sisi yang benar harus diberi tanda (marking) dan
tanda tersebut harus tetap terlihat setelah pasien
dilakukan preparasi dan draping
d. Beri tanda pada daerah yang akan dioperasi →
libatkan pasien/ keluarga → yang memberi tanda
adalah dokter yang akan melakukan operasi.
2. Melakukan proses verifikasi pre operatif
a. Meyakinkan bahwa semua dokumen medis dan hasil
pemeriksaan tersedia sbelum prosedur dilaksanakan
b. Meyakinkan bahwa semua dokumen dan hasil
pemeriksaan sudah di telaah ulang (review)
c. Meyakinkan data dalam dokumen konsisten satu
dengan lainnya
d. Apabila ada data yng hilang/tidak sesuai harus
segera dicari sebelum operasi dimulai
e. Informed consent sudah dilaksanakan dan ada
dokumen.
3. Melaksanakan Time Out Practice di kamar operasi
“Time-Out”Practice: Benar pasien, Benar lokasi
operasi/tindakan, Benar prosedur tindakan dan
keberadaan implants/equipment → sebelum operasi
dimulai

a. Dilakukan segera sebelum dilakukan prosedur


b. Tujuan:
Melakukan verifikasi akhir benar pasien, benar
lokasi, benar prosedur/tindakan operasi
c. Proses:
Komunikasi aktif oleh semua anggota tim
pembedahan yang akan melakukan prosedur
(perawat, dokter bedah, dokter anestesi, perawat

UNIT TERKAIT 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Kamar Bedah
PELAKSANAAN SIGN IN, TIME OUT,
DAN SIGN OUT
No. Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD SIDIKALANG
440.01/11/SPO/ /2022 0 1/2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan,
PROSEDUR Direktur RSUD Sidikalang
OPERASIONAL (SPO)

dr.Pesalmen
Agustus 2022 Saragih.M.Ked(clinpath) Sp.P.K
NIP.19760701 200803 1 002
PENGERTIAN Langkah-langkah yang dilakukan tim kamar bedah atau
ruang tindakan untuk menyamakan persepsi tentang
tindakan yang akan dilakukan dengan memberlakukan
metode verifikasi sebelum dan setelah pasien dilakukan
tindakan operasi, verifikasi dilakukan dengan mengisi check
list ketepatan keselamtan pasien, ketepatan operasi (Sign
in, Time out, Sign Out) dan verifikasi ketepatan selesai
operasi/prosedur.
TUJUAN 1. Sebagai acuan bagi seluruh staf di kamar bedah/ruang
tindakan untuk memasyikan tepat lokasi, tepat prosedur,
tepat pasien operasi
2. Menurunkan angka kejadian tidak diharapkan (salah
lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi) di kamar
operasi/ruang tindakan.

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Sidikalang No.


440.01/472/II/2021 tentang kebijakan Panduan
Keselamatan Pembedahan/Prosedur (Tepat Lokasi, Tepat
Prosedur dan Tepat Pasien Operasi di RSUD Sidikalang.

PROSEDUR A. Sign in:


1. Waktu pelaksanaan: sesaat sebelum pasien dibawa
keruang operasi (sebelum dilakukan induksi)
2. Persiapan alat: check list keselamatan pasien
operasi, alat tulis
3. Tim yang harus hadir: perawat sirculer/instrumen,
dokter anastesi, dokter operator atau perawat asisten
4. Perawat sirculer/instrumen memperkenalkan diri
pada pasien
5. Perawat sirculer/instrumen memperkenalkan dokter
anastesi
6. Perawat sirculer/instrumen menjelaskan tujuan sign
in
7. Perawat sirculer mengkonfirmasi ulang identitas
pasien
8. Perawat sirculer/instrumen mencocokkan apa yang
disebut pasien dengan gelang pasien dan rekam
medis pasien
9. Perawat sirculer/instrumen memastikan pasien
mengetahui tindakan
10. Perawat sirculer/instrumen menanyakan pada pasien
lokasi operasi sambil melakukan pengecekan,
apakah sudah diberikan tanda lokasi daerah operasi
atau belum
11. Perawat sirculer/instrumen menanyakan apakah
tanda tangan/cap jari pasien yang ada dalam
informed consent formulir adalah tanda tangan/cap
jari pasien, kecuali pasien tidak sadar
12. Perawat sirculer/instrumen menanyakan apakah
pasien mempunyai riwayat alergi.
13. Perawat sirculer/instrumen mencocokkan dengan
gelang (merah) jika ada alergi
14. Perawat sirculer/instrumen menanyakan pada dokter
anastesi, apakah alat dan mesin anastesi sudah siap
digunakan
15. Perawat sirculer/instrumen menanyakan pada dokter
anastesi apakah ada masalah dalam pernapasan
pasien
16. Perawat sirculer/instrumen menanyakan pada dokter
anastesi apakah pasien memiliki risiko perdarahan.
17. Perawat sirculer/instrumen menanyakan pada dokter
anastesi apakah perlu akses iv line lebih dari satu.
18. Setelah check list terisi semua, perawat
sirculer/instrumen, penata anestesi, dokter bedah
(operator) dan dokter anestesi segera membubuhkan
nama terang dan tanda tangan di bagian bawah
check list.
A. Time out:
1. Waktu pelaksanaan: sesaat sebelum dilakukan incisi
2. Persiapan: check list keselamatan pasien operasi
dan alat tulis
3. Pemberi kode untuk dimulainya time out adalah
perawat instrumen/perawat asisten
4. Yang membacakan : perawat sirculer/onloop
5. Perawat sirculer/onloop membacakan urutan sesuai
yang tertera pada check list, sambil melakukan
pengisian check list
6. Tanggal, bulan, tahun, jam dilakukan time out
7. Setiap anggota tim memperkenalkan diri sesuai
perannya masing masing
8. Operator menyebutkan nama pasien, usia, tindakan
dan lokasi operasi
9. Dokter anestesi/dokter operator memastikan apakah
antibiotic profilaksis sudah diberikan

10. Perawat sirculer/onloop menanyakan kepada


operator dan dokter anestesi langkah apa yang perlu
dilakukan jika terjadi kondisi kritis atau kejadian yang
tidak diharapkan, perawat sirculer/onloop
menanyakan kepada operator: apakah ada hal
khusus yang perlu diantisipasi?
11. Perawat sirculer/onloop, menanyakan kepada
operator apakah perlu dipasang hasil X-ray pasien?
Perawat sirculer/onloop memberi informasi tentang
kelengkapan tim operasi dan siap untuk
melaksanakan tindakan operasi dan mempersilahkan
untuk berdoa sebelum memulai operasi
12. Setelah check list terisi semua perawat
sirculer/onloop membubuhkan nama terang dan
tanda tangan dibagian bawah check list dan
ditandatangani oleh operator setelah operasi selesai
A. Sign Out:
1. Waktu pelaksanaan: sebelum area operasi ditutup
2. Persiapan: check list keselamatan pasien operasi
dan alat tulis
3. Perawat instrumen member kode dimulainya sign out
4. Perawat sirculer: mencatat dan melakukan pengisian
check list keselamatan pasien operasi
5. Operator, menyebutkan operasi yang telah dilakukan
perawat instrument melaporkan jumlah dan
kelengkapan alat, instrumen, kasa dan jarum yang
dipakai
6. Perawat sirculer mencatat dan memastikan jumlah
dan kelengkapan alat, instrumen, kasa dan jarum
yang dipakai
7. Perawat sirculer mencatat dan memastikan apakah
ada spesimen yang akan diperiksa, jika ada beri
label sesuai identitas pasien
8. Perawat sirculer menanyakan pada operator dan
anastesi apakah ada hal khusus yang perlu
diperhatikan pada pasien setelah operasi
9. Perawat sirculer menanyakan ke perawat instrumen,
apakah ada alat yang bermasalah selama operasi
berlangsung
10. Perawat sirculer memastikan kembali check list
keselamatan pasien operasi sudah dilengkapi
11. Jika sudah lengkap semua maka area operasi boleh
ditutup

12. Setelah check list terisi semua perawat asisten,


penata anestesi, perawat sirculer/instrumen/, dokter
bedah (operator), dokter anestesi segera
membubuhkan nama terang dan tanda tangan di
bagian bawah
13. Lampirkan formulir yang diperlukan.

UNIT TERKAIT Unit Kamar bedah


PENANDAAN LOKASI OPERASI

No. Dokumen No.Revisi Halaman

RSUD SIDIKALANG 440.01/11/SPO/ /2022 0 1/2


STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan,
PROSEDUR Direktur RSUD Sidikalang
OPERASIONAL (SPO)

dr.Pesalmen
Agustus 2022 Saragih.M.Ked(clinpath) Sp.P.K
NIP.19760701 200803 1 002
PENGERTIAN Melaksanakan penandaan lokasi operasi untuk mencegah
terjadinya kesalahan lokasi operasi.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk :
3. Peningkatan keselamatan pasien
4. Setiap pasien yang akan operasi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Sidikalang No.
440.01/472/II/2021 tentang Kebijakan Panduan
Keselamatan Pembedahan Prosedur ( Tepat Lokasi,Tepat
Prosedur Dan Tepat Pasien Operasi RSUD Sidikalang.

PROSEDUR 1. DPJP (Dokter yang akan melakukan tindakan)


memperkenalkan diri kepada pasien
2. Jelaskan apa yang hendak dilakukan
3. Penandaan lokasi operasi dilakukan setelah informed
consent ditandatangani
4. Pastikan lokasi penandaan dengan benar dan
melibatkan pasien / keluarga dalam keadaan terjaga /
sadar dan sebaiknya penandaan dilakukan sebelum
induksi anastesi dan serta harus masih terlihat jelas
setelah pasien sadar.
5. Tanda yang digunakan berupa tanda panah “ → O ”
pada tempat area operasi
6. Tanda yang dibuat harus menggunakan spidol
permanen dan tidak terhapus/tetap terlihat setelah
dilakukan disinfeksi dan drapping
7. Tempat operasi yang diberi tanda panah “ → O ”berupa
prosedur yang melibatkan sayatan (permukaan kulit,
spesifik digit/lesi, lateral).
8. Semua tanda yang dibuat harus melihat catatan medis,
identitas pasien dan hasil pencitraan pasien berupa:
sinar X, atau hasil tes lain yang sesuai, untuk
memastikan tingkat kebenaran pada proses penandaan
9. Pada semua kasus, lokasi tempat operasi harus diberi
tanda, termasuk pada sisi lateral (laterality), daerah
struktur multiple (multiple structure), jari tangan, jari kaki,
lesi atau tulang belakang.
10. Prosedur yang memiliki pendekatan garis tengah yang
dimaksudkan untuk satu organ tertentu yaitu operasi
caesar, histerektomi, juga tetap dilakukan penandaan
operasi.
1. Daerah lain / bagian anatomis secara teknis sulit untuk
menandai daerah operasi meliputi bidang-bidang
seperti perineum, dan neonatus atau bayi premature
( tidak dilakukan penandaan )
2. Lakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa lokasi
penandaan sudah sesuai dengan lokasi operasi
3. Dokumentasikan lokasi penandaan pada form
penandaan lokasi operasi
4. Jelaskan agar tidak berupaya menghapus penandaan
lokasi operasi.
5. Sampaikan salam dan terima kasih atas kerjasama
yang baik.

UNIT TERKAIT Ruang Kamar Bedah

Anda mungkin juga menyukai