0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan6 halaman
Modul ini membahas cara perbanyakan parasitoid Trichogramma spp. dan inang alternatifnya, Corcyra cephalonica, untuk pengendalian hama. Trichogramma spp. diperbanyak dengan menaburkan telur C. cephalonica yang telah disterilkan pada kertas, sementara C. cephalonica diperbanyak dengan memberinya pakan campuran dedak dan jagung. Kedua perbanyakan dilakukan dengan tujuan memperoleh parasitoid dalam
Modul ini membahas cara perbanyakan parasitoid Trichogramma spp. dan inang alternatifnya, Corcyra cephalonica, untuk pengendalian hama. Trichogramma spp. diperbanyak dengan menaburkan telur C. cephalonica yang telah disterilkan pada kertas, sementara C. cephalonica diperbanyak dengan memberinya pakan campuran dedak dan jagung. Kedua perbanyakan dilakukan dengan tujuan memperoleh parasitoid dalam
Modul ini membahas cara perbanyakan parasitoid Trichogramma spp. dan inang alternatifnya, Corcyra cephalonica, untuk pengendalian hama. Trichogramma spp. diperbanyak dengan menaburkan telur C. cephalonica yang telah disterilkan pada kertas, sementara C. cephalonica diperbanyak dengan memberinya pakan campuran dedak dan jagung. Kedua perbanyakan dilakukan dengan tujuan memperoleh parasitoid dalam
Materi 2: Perbanyakan Parasitoid sebagai Agens Hayati
Tujuan: mempelajari dan memahami cara perbanyakan inang alternatif Corcyra cephalonica dan parasitoid Trichogramma spp. Parasitoid merupakan musuh alami hama dan dapat digunakan sebagai agens hayati. Parasitoid dapat menyerang inang baik pada stadia telur, larva, nimfa, kepompong atau imago. Serangga parasitoid adalah serangga yang fase pradewasa menjadi parasit pada atau di dalam serangga inang atau arthropoda lainnya, sedangkan fase dewasa hidup bebas (Doutt, 1964). Parasitoid mengambil energi dan memakan inang yang masih hidup dan membunuh atau melumpuhkan inang untuk kepentingan keturunannya. Kebanyakan parasitoid bersifat monofag (memiliki inang spesifik), tetapi ada juga yang oligofag (inang tertentu). Selain itu parasitoid umumnya berukuran lebih kecil dari inangnya. Keberadaan parasitoid tersebut di lapang selalu tersedia dan dapat berkembang sendiri, namun perkembangan parasitoid sering terganggu oleh pemakaian pestisida dan mengakibatkan penurunan jumlah populasi. Perbanyakan parasitoid untuk keperluan pengendalian OPT dapat dilakukan dengan bantuan manusia, yakni dengan memperbanyak parasitoid di laboratorium sebelum dilepas di lapangan (Herlinda, 2002). Parasitoid yang telah berhasil diperbanyak dapat dilepas ke lapangan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan, kecepatan parasitoid menyebar dan menemukan inang, waktu yang tepat untuk pelepasan parasitoid, pengetahuan akan dinamika populasi hama dan waktu peletakan telur, dan pengaruh buruk penggunaan pestisida (Knipling, 1992). Salah satu parasitoid yang sering dibiakkan secara massal dalam pengendalian OPT adalah parasitoid telur Trichogramma spp. Parasitoid Trichogramma spp. telah berhasil diperbanyak dalam jumlah besar di berbagai negara dibandingkan dengan parasitoid lain. Parasitoid ini dapat diperbanyak pada beberapa inang seperti telur Anagasta kuehniella (Zeller), Sitotroga cerealella (Olivier), dan Phthorimaea opercullela (Zeller) (Coppel dan Mertins, 1977). Trichogramma spp. umumnya menyerang banyak inang, terutama dari ordo Lepidoptera. Satu spesies Trichogramma spp. dapat memarasit lebih dari satu inang dan satu spesies inang dapat diparasit lebih dari satu spesies Trichogramma spp. (Marwoto, 2010). Pelepasan Trichogramma spp. berhasil menekan serangan hama penggerek pucuk tebu dengan laju parasitisasi 60- 87,5% di Filipina (Alba, 1988). Pelepasan parasitoid Trichogramma spp. mampu memarasit hama penggerek polong kedelai Etiella spp. hingga 83,33% (Marwoto, 2001). Perbanyakan massal Trichogramma spp. memiliki beberapa tahapan yaitu pembuatan media perbanyakan inang alternatif, pembuatan sangkar perkawinan inang alternatif, perbanyakan inang alternatif, dan perbanyakan Trichogramma spp. Inang pengganti yang umum digunakan untuk produksi masal parasitoid telur adalah serangga yang hidup di gudang, seperti Corcyra chepalonica (Stainton) (Lepidoptera: Pyralidae). Inang pengganti harus memenuhi syarat yaitu mudah dipelihara dan disediakan di laboratorium, relatif lebih cepat dan murah dibandingkan dengan pembiakan inang alami (Herlinda, 2002).
Perbanyakan Trichogramma spp.
Dalam perbanyakan Trichogramma sp. terdiri dari 2 tahapan yakni : 1. Perbanyakan inang alternatif C.cephalonica 2. Perbanyakan parasitoid Trichogramma spp.
Perbanyakan inang alternatif C.cephalonica
Sebagai inang pengganti, C. cephalonica memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan spesies serangga gudang lainnya, seperti mudah didapatkan dari berbagai macam bahan simpanan lokal, seperti padi, beras, terigu, tepung jagung, dan dedak. Serangga ini mudah dan murah dibiakkan di laboratorium. Ukuran telur cukup besar sehingga nutrisi yang dibutuhkan parasitoid cukup untuk mendapatkan kebugaran cukup tinggi. Ngengat betina memiliki keperidian yang tinggi dengan produksi telur dapat mencapai 300- 400 butir per betina (Herlinda, 2002). a. Alat - Kuas - Cawan Petri - Timbangan - Oven - Freezer b. Bahan - Dedak dan Beras Jagung ± 250 gram - Toples plastik - Serangga C. Cephalonica Tahapan perbanyakan inang alternatif C. cephalonica adalah sebagai berikut: 1. Persiapan pakan 2. Pertumbuhan inang 3. Perkawinan Langkah kerja: 1. Persiapan pakan, pakan adalah campuran dedak : beras jagung (3:1) 2. Pakan disterilkan 70 0C ± 2 jam 3. Masukkan pakan yang telah steril ke toples plastik, 4. Masukkan telur C. cephalonica yang akan di perbanyak ke dalam toples, dan amati hingga menjadi imago C. cephalonica. 5. Larva yang telah menjadi imago dimasukkan ke sangkar perkawinan 6. Telur C. cephalonica yang ada pada kain kasa di alas dan atas tabung disapu menggunakan kuas dan ditampung ke bagian bawah (cawan Petri) alas tabung. 7. Telur yang telah ditampung di cawan Petri, dipisah yang bersih dan kotor, telur yang bersih akan dipakai untuk perbanyakan C. cephalonica, sedangkan yang kotor dikembalikan ke toples perbanyakan imago (imago bertelur 1 x 24 jam) 8. Telur yang bersih dimasukkan ke dalam cawan Petri dan diwrapping. 9. Masukkan ke freezer ± 30 menit, dan siap dipakai untuk perbanyakan Trichogramma spp. 10. Penulisan hari dan tanggal telur dipanen.
Indikator keberhasilan dari perbanyakan inang alternatif C. cephalonica yang
ditaburkan dapat tumbuh dengan baik yaitu dengan melihat butiran- butiran media pembiakan. Apabila butiran- butiran tersebut berubah menjadi gumpalan- gumpalan kecil dan sedikit lengket maka telur yang telah ditaburkan dapat berkembang dengan baik.
Pembuatan sangkar perkawinan inang alternatif C.cephalonica
a. Alat - Pensil - Penggaris - Gunting - Pisau - Staples besar - Kuas - Cawan Petri - Fial film b. Bahan - Kertas karton - Kain kasa 30 x 30 cm - Jaring kawat - Plastik wrap Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan, 2. Kertas karton digunting dengan ukuran 50 x 30 cm dan dibentuk tabung dengan diameter 10 cm. 3. Sisi pada tinggi tabung di buat lubang untuk memasukkan imago C.cephalonica 4. Karton yang telah dibentuk tabung, di tutup dengan kain kasa pada kedua alas tabung, yang nantinya sebagai tempat imago corsira meletakkan telurnya. 5. Lubang yang dibentuk di sisi tinggi tabung ditutup dengan fial film. 6. Sangkar perkawinan untuk imago C.cephalonica telah selesai.
Gambar sarang perkawinan
Perbanyakan parasitoid Trichogramma spp.
Pembiakan massal parasitoid Trichogramma spp. dapat dilakukan dengan optimal apabila keadaan telur dari inang alternatif masih segar, sehingga diperlukan pemanenan telur setiap hari agar telur yang digunakan tidak berubah warna dan bentuk. a. Alat - Kuas - Gunting - Autoklaf b. Bahan - Kertas karton atau kertas manila - Lem kertas - Tabung reaksi - Kain perca - Telur C. cephalonica yang sudah steril - Kertas label Langkah Kerja: 1. Gunting kertas karton dengan ukuran 1,5 x 7 cm. 2. Mengoleskan lem perekat kebagian tepi karton seluas 1,5 x 4 cm. 3. Menaburkan telur yang sudah steril keatas karton yang sudah diberi lem perekat. 4. Karton diberi keterangan tanggal pembuatan. 5. Memasukkan karton yang sudah berisi telur dan starter indukan Trichogramma sp. kedalam tabung reaksi lalu ditutup dengan kain perca. 6. Tunggu 3-4 hari sampai telur C. cephalonica berubah warna menjadi warna hitam. 7. Karton diberi keterangan tanggal pembuatan. Pada proses penaburan telur diatas pias, lem yang digunakan harus lem yang tidak berwarna dan tidak berbau agar parasitoid mau memarasit telur inang. Pemberian lem pada waktu perekatan telur dipias diusahakan tidak terlalu banyak, hal tersebut bertujuan untuk menjaga kesterilan media dan juga agar telur tidak bertumpukan atau menempel satu sama lain karena permukaan telur tertutup lem menyebabkan imago parasitoid tidak mampu keluar dari telur atau menetas. Selain itu, pemberian lem yang terlalu sedikit juga akan berpengaruh terhadap jumlah telur yang merekat pada pias dan berakibat parasitoid yang dihasilkan menjadi sedikit, sehingga dalam penaburan telur pada pias harus hati- hati agar telur yang ditaburkan merata dan tidak bertumpang tindih. Indikator keberhasilan perbanyakan Trichogramma spp. dilihat dari warna telur C. cephalonica. Apabila telur berubah warna menjadi kehitaman maka perbanyakan Trichogramma sp. dianggap berhasil, namun apabila telur C. cephalonica berubah warna menjadi kuning kusam maka perbanyakan Trichogramma spp. dianggap gagal. Jadwal pengamatan telur C. cephalonica kelompok …. No Tanggal Nama Tanda tangan pengamatan Asisten 1