MANUSIA
“KONSEP DIRI”
Disusun Oleh:
Dosen Pengajar :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Prinsip-prinsip hubungan antar manusia tentang Konsep Diri.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada
semua pihak yang memberikan kontribusi dan dukungan dalam penulisan
makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada yang sempurna di dunia ini.
Demikian pula dengan penulisan makalah ini. Kritik dan saran sangatlah penulis
harapkan dan dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.
Semogamakalah ini menjadi tambahan pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa
pun yang membacanya.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial, artinya manusia dalam kehidupan
sehari-hari tidak bisa lepas satu sama lain. Dapat dikatakan bahwa manusia
membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk
bersosialisasi dan saling berinteraksi satu dengan lainnya. Dari proses
interaksi sosial yang tumbuh dalam lingkungan tersebut akan muncul konsep
diri. Konsep diri ini akan mempengaruhi jiwa dan kepribadian individu.
Konsep diri adalah cara individu dalam melihat dirinya secara utuh,
menyangkut fisik, emosi, intelektual, sosial dan spriritual. Termasuk persepsi
individu tentang sifat dan potensi yang dimilikinya, interaksi individu dengan
lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, serta
tujuan, harapan dan keinginan. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada
manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk
hidup lainnya.
Manusia adalah makhluk yang memiliki dorongan untuk selalu
berkembang. Perkembangan yang berlangsung akan membantu dalam
pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan. Keberhasilan individu
dalam berkembang ini salah satunya bergantung dengan cara individu dalam
memandang kualitas akan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, konsep
diri merupakan hal yang penting untuk dimengerti setiap individu agar
mampu berkembang lebih baik lagi. Makalah ini akan membahas mengenai
konsep diri agar individu mampu berkembang secara optimal.
B. Rumusan Masalah
Dari penulisan latar belakang makalah ini, penulis ingin mengetahui
beberapa permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan
makalah ini, antara lain:
1. Apa pengertian dari konsep diri?
2. Apa saja komponen dari konsep diri?
3. Apa saja macam-macam konsep diri?
4. Apa saja dimensi dari konsep diri?
5. Bagaimana proses perkembangan konsep diri?
6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan konsep diri?
7. Apa saja aspek yang mempengaruhi konsep diri?
8. Apa saja yang menjadi hambatan dalam membangun konsep diri?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari konsep diri.
2. Untuk mengetahui komponen-komponen dari konsep diri.
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam konsep diri.
4. Untuk mengetahui dimensi-dimensi dari konsep diri.
5. Untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan konsep diri.
6. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan konsep diri.
7. Untuk mengetahui aspek apa saja yang mempengaruhi konsep diri.
8. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi hambatan dalam membangun
konsep diri.
II. PEMBAHASAN
Konsep diri merupakan citra subjektif dari diri dan percampuran yang
kompleks dari perasaan, sikap & persefsi bawah sadar maupun sadar. Konsep
diri memberikan kita kerangka acuan yang mempengaruhi manajemen kita
terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain. Dengan mengetahui
konsep diri,diharapkan hubungan yang terjalin antar individu menjadi
harmonis.
Konsep diri sendiri itu tidaklah muncul sejak kita dilahirkan, tetapi
dipelajari dari pengalaman unik melalui eksplorasi diri sendiri hubungan
dengan orang dekat dan berarti bagi dirinya. Kita mulai membentuk konsep
diri saat usia muda. Hurlock (1973) berpendapat bahwa konsep diri adalah inti
kepribadian individu saat remaja. Masa remaja adalah waktu yang kritis ketika
banyak hal secara kontinu mempengaruhi konsep diri. Masa remaja
merupakan masa krusial bagi perkembangan individu, sebab pada masa ini
individu mengalami transisi biologis, kognitif, maupun sosial. Akibatnya,
individu mulai mencari-cari identitasnya (Santrock, 2012). Jika seseorang
mempunyai masa kanak-kanak yang aman dan stabil, maka konsep diri masa
remaja anak tersebut secara mengejutkan akan sangat stabil. Ketidaksesuaian
antara aspek tertentu dari kepribadian dan konsep diri dapat menjadi sumber
stres atau konflik.
Konsep diri juga menjadi salah satu faktor yang mengarahkan perilaku
remaja (Shavelson dalam Fuhrmann, 1990). Jika konsep diri yang dimiliki
remaja adalah negatif, maka ia akan berperilaku negatif juga (Fitts, 1971).
Remaja yang konsep dirinya negatif akan membiarkan dirinya larut dalam
mimpi tanpa berusaha untuk mewujudkannya, tidak menjalin hubungan yang
harmonis dengan lingkungan, dan usaha untuk meraih prestasi sangat kurang.
Konsep diri berkembang dengan baik apabila : budaya dan pengalaman di
keluarga dapat memberikan perasaan positif, memperoleh kemampuan yang
berarti bagi individu / lingkungan dan dapat beraktualissasi, sehingga individu
menyadari potensi dirinya. Respons individu terhadap konsep dirinya
berfluktuasi sepanjang rentang konsep diri yaitu dari adaptif sampai
maladaptive.
Beberapa hal yang perlu dipahami terlebih dahulu dalam konsep diri,
yaitu:
a. Dipelajari melalui pengalaman dan interaksi individu dnegan orang lain
b. Berkembang secara bertahap, diawali pada waktu bayi mulai mengenal
dan membedakan dirinya dnegan orang lain
c. Positif ditandai dengan kemampuan intelektual dan penguasaan
lingkungan
d. Negatif ditandai dengan hubungan individu dan hubungan sosial yang
maladaptif
e. Merupakan aspek kritikal dan dasar dari pembentukan erilaku individu
f. Berkembang dengan cepat bersama-sama dengan perkembanan bicara
g. Terbentuk karena keluarga, khususnya pada masa anak-anak, yang
mendasari dan membantu perkembangannya