Anda di halaman 1dari 1

Berdamai dengan luka batin

Sepanjang rentang kehidupan manusia, tentu kita tidaklah asing dengan peristiwa yang
menimbulkan luka batin. Luka batin bisa dialami oleh siapapun, baik secara disadari ataupun
tidak disadari. Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan untuk berdamai dengan luka batin
adalah dengan pemaafan. Pemaafan menurut Robert D. Enright dapat didefinisikan sebagai
kesanggupan seseorang untuk meninggalkan rasa amarah, penilaian negatif, dan perilaku
acuh-tak acuh terhadap orang lain yang membuat diri kita tersakiti secara tidak adil (Khasan,
2017).
Memang tak mudah untuk memaafkan, menurut Worthington (Dalam Siregar, 2012) proses
pemaafan yang paling sulit adalah memegang teguh komitmen pemaafan. Bagian ini menjadi
penting karena biasanya ingatan dan emosi negatif terkait pengalaman tidak menyenangkan
dapat muncul kembali. Sehingga hal ini dapat membuat kita kembali dipenuhi oleh emosi
negatif apabila kita tidak memegang teguh komitmen tersebut.
Lalu, apa yang menyebabkan kita harus memaafkan kesalahan seseorang? Menurut Enright
(Dalam Utami, 2015), orang memaafkan karena ada beberapa alasan:
(1) Untuk menghentikan proses marah seseorang. (2) Merubah pikiran destruktif menjadi
pikiran yang lebih jernih dan sehat. (3) Ingin bertindak lebih beradab kepada seseorang yang
telah menyakiti. (4) Membantu untuk berinteraksi lebih baik dengan orang lain. (5) Dapat
memperbaiki atau meningkatkan hubungan dengan seseorang yang telah menyakiti. (6) Dapat
memperbaiki seseorang yang telah menyakiti untuk melihat karakter negatifnya sehingga ia
dapat memperbaiki karakternya. (7) Sebagai suatu bukti tindakan dari cinta kepada Tuhan.
(8) Suatu tindakan kebaikan dan bermoral.
Dalam ajaran islam sendiri, kita dianjurkan untuk tidak menanti permohonan maaf dari orang
yang bersalah, melainkan hendaknya memberi maaf sebelum diminta. Mereka yang enggan
memberi maaf pada hakikatnya enggan memperoleh pengampunan dan Allah (Khasan,
2017).
Lantas, masihkah kesulitan untuk memaafkan orang lain? Yuk ikuti seminar dan praktik
Forgiveness Therapy in Islamic Psychology Perspective dengan klik link berikut
https://bit.ly/forgivenesstherapy

Anda mungkin juga menyukai