2019
RUMAH SAKIT SUMBER WARAS
Jalan Kyai Tapa No.1, Grogol, Jakarta Barat 11440, Indonesia
Telp: (+62-21)5606800,5682011 (Hunting), Fax : (+62-21)5673122
Email : sekretariat@rssumberwaras.com│Website : www.rssumberwaras.com
TENTANG
TIM PELAYANAN GERIATRI PADA RUMAH SAKIT SUMBER WARAS
JAKARTA DIREKTUR RUMAH SAKIT SUMBER WARAS
ii
2. Indonesia Tahun 1998 Nomor 190, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3796);
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431).
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang
Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4451).
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 229/Menkes/SK/VII/
2012 tentang Pedoman Pelayanan Psikogeriatrik;
8. Surat Keputusan Yayasan Kesehatan Sumber Waras
Nomor.12/YKSW/SK-P/X/2018 tentang Pemberhentian
danPengangkatan Kembali Direksi Rumah Sakit Sumber
Waras.
9. Surat keputusan Direksi Rumah Sakit Sumber Waras Nomor.
01/RSSW/Dir.Ut/SK/II/2018 tentang Pemberlakuan Struktur
Organisasi Rumah Sakit Sumber Waras.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : TIM PENYUSUNAN PANDUAN PELAYANAN
GERIATRI RUMAH SAKIT SUMBER WARAS
iii
KESATU : Mengesahkan Tim Penyusun Panduan Pelayanan
Geriatri Rumah Sakit Sumber Waras
KEDUA :
iv
KELIMA : Keputusan Direktur ini berlaku mulai tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada
tanggal..............
DIREKTUR
RS SUMBER WARAS
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami rahmat dan hidayah yang
senantiasa tercurah kepada kita semua.
Berdasarkan data kementerian kesehatan RI, diperkirakan terjadinya peningkatan
populasi lanjut usia di tahun mendatang sehingga diperlukan fasilitas dan pelayanan khusus
untuk para lansia, sebagaimana tertuang dalam Pasal 8 UU Nomor 39 tahun 1999. Salah
satu wujudnya adalah tersedia fasilitas pelayanan khusus di rumah sakit berupa "Pelayanan
Geriatri".
Dengan pembuatan Buku Panduan Pelayanan Geriatri RS Sumber Waras ini
diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak para
lansia.
Selama penyusunan dan penulisan ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak dan kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu
menyelesaikan buku panduan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan buku panduan ini masih banyak terdapat
kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan buku panduan ini. Semoga
upaya kita mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
SK DIREKTUR MENGENAI PEMBERLAKUAN BUKU
PANDUAN PELAYANAN GERIATRI.............................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................................1
C. Pengertian.................................................................................................................2
BAB II STANDAR KETENAGAAN .................................................................................4
BAB III RUANG LINGKUP..............................................................................................5
BAB IV STANDAR FASILITAS ......................................................................................7
A. Sarana Pelayanan Penunjang.....................................................................................7
B. Persyaratan Bangunan................................................................................................7
C. Persyaratan Peralatan.................................................................................................9
BAB V TATALAKSANA....................................................................................................11
A. Pelayanan Geriatri.....................................................................................................11
1. Batasan Pelayanan.............................................................................................11
2. Alur Pelayanan Geriatri....................................................................................12
3. Pelayanan Pasien Geriatri di RS Sumber Waras...............................................13
4. Jenis Pelayanan Geriatri....................................................................................14
5. Assesment Geriatri..........................................................................................15
a. Tujuan Assesment Geriatri .......................................................................15
b. Proses Assesment Geriatri ........................................................................15
c. Tatalaksana Assesment Geriatri ...............................................................16
vii
BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI MUTU.....................................................32
BAB VII PENGEMBANGAN PELAYANAN GERIATRI...........................................34
BAB VIII PELAPORAN...................................................................................................35
BAB IX DOKUMENTASI................................................................................................36
BAB X PENUTUP ............................................................................................................37
vii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2014, Umur Harapan Hidup
(UHH) di Indonesia untuk wanita adalah 73 tahun dan untuk pria adalah 69 tahun.
Sementara data Kementrian Kesehatan RI 2017 diperkirakan adanya peningkatan
populasi lanjut usia sebesar 23,66 juta jiwa atau sekitar 9,03%. Diprediksi jumlah
penduduk lansia di Indonesia tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun
2030, (40,9 juta), dan tahun 2035 mencapai (48,19 juta). Pada tahun 2010
perkembangan penduduk lansia di Indonesia mencapai 9,03% dari keseluruhan
populasi penduduk indonesia. Angka tersebut menurun menjadi 8,1% penduduk lanjut
usia pada tahun 2015 di indonesia.
Pada tahun 2015 angka kesakitan lanjut usia sebesar 28,62%, artinya bahwa dari
setiap 100 orang lansia, 28 diantaranya menderita sakit. Menurut laporan data dari
Badan Pusat Statistik (2017), pada tahun 2015 angka kesakitan lansia di perkotaan dan
pedesaan sekitar 28,62%. Atas dasar tersebut, sesuai dengan visi, misi, tujuan undang-
undang dan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan lanjut usia (Geriatri), serta
ketentuan yang berlaku di RS Sumber Waras maka di susunlah Program Kerja
Pelayanan Geriatri sebagai dasar dalam melaksanakan kegiatan tahun 2019.
B. Tujuan
Tujuan Umum : Program Kerja Pelayanan Geriatri RS Sumber Waras bertujuan untuk
meningkatkan merupakan acuan dari rencana yang akan di lakukan oleh Pelayanan
Geriatri sederhana selama satu tahun kedepan.
1
Tujuan Khusus :
2
usia lanjut. Tim ini minimal terdiri atas dokter geriatris atau
internis/dokter umum yang dilatih juga dokter spesialis
psikologis, perawat yang telah mendapatkan pelatihan geriatri,
fisioterapi, okupasi terapi, apoteker dan tenaga gizi.
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Ketenagaan dalam pelayanan geriatri di Rumah Sakit Sumber Waras terdiri atas
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang bekerja bersama-sama sebagai Tim Terpadu
Geriatri :
1. Tim terpadu geriatri terdiri atas ketua dan koordinator pelayanan yang merangkap
sebagai anggota.
3. Dokter umum
5. Apoteker
6. Tenaga Gizi
7. Fisioterapi
8. Okupasi terapi
4
BAB III
RUANG LINGKUP
Klasifikasi jenis pelayanan geriatri di RS Sumber Waras sebagai rumah sakit tipe B
dan rumah sakit rujukan nasional adalah pelayanan dengan klasifikasi sederhana.
Ruang lingkup dan jenis pelayanan Geriatri Sederhana di RS Sumber Waras meliputi:
1. Pelayanan rawat jalan
2. Pelayanan kunjungan rumah (home care)
Selain menyelenggarakan pelayanan geriatri, RS Sumber Waras dengan pelayanan
geriatri tingkat sederhana, melaksanakan Pendidikan, pelatihan dan penelitian serta kerjasama
lintas program dan lintas sektor dalam rangka pengembangan pelayanan geriatri dan
pemberdayaan masyarakat.
5
Ruang Lingkup Pelayanan Geriatri di RS Sumber Waras :
5. Dokter Umum
6. Perawat Geriatri
7. Fisioterapi
6
BAB IV
STANDAR FASILITAS
7
untuk menjamin stabilitas tegangan, dilengkapi dengan generator listrik.
d. Penerangan
Penerangan lorong dan harus terang namun tidak menyilaukan.
Setiap lampu penerangan diatas tempat tidur harus diberi penutup agar
tidak menyilaukan.
e. Lantai
Lantai harus rata, mudah dibersihkan tapi tidak licin, bila ada
undakan atau tangga harus jelas terlihat dengan warna ubin yang berbeda
untuk mencegah jatuh.
f. Langit-Langit
Langit-langit harus kuat dan mudah dibersihkan.
g. Dinding
Dinding harus permanen dan kuat, dan sebaiknya dicat warna
terang. Khusus untuk dinding ruang latihan sebaiknya dipilih warna yang
bersifat memberi semangat dan disepanjang dinding terdapat pegangan
yang kuat sebaiknya terbuat dari kayu (handrail).
h. Ventilasi
Semua ruangan harus diberi cukup ventilasi. Ruangan
menggunakan pendingin/air condition harus dilengkapi cadangan ventilasi
untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi kematian arus listrik.
i. Kamar mandi dan WC.
Kamar mandi menggunakan kloset duduk dengan pegangan
disebelah kanan dan kirinya. Shower dilengkapi dengan tempat duduk dan
pegangan. Gagang shower diletakkan di tempat yang mudah dijangkau
oleh pasien dalam posisi duduk. Demikian pula tempat sabun harus
diletakkan sedemikian agar mudah dijangkau pasien.
j. Air
Penyedian air untuk kamar mandi, WC, cuci tangan harus cukup
dan memenuhi pesyaratan. Semua fasilitas gedung dan lingkungan harus
mengacu pada pedoman Pekerjaan Umum tentang standart teknis
eksesibilitas gedung dan lingkungan.
C. Kebutuhan Ruangan
1. Ruang Pendaftaran Administrasi
Ruangan ini harus cukup luas untuk penempatan meja tulis, lemari
8
arsip untuk menyimpan dokumen medik pasien. Letaknya dekat dengan
ruang tunggu, sehingga mudah dilihat oleh pasien yang baru datang.
2. Ruang Tunggu
Harus bersih dan cukup luas, aman dan nyaman baik untuk pasien yang
menggunakan kursi roda.
3. Ruang Periksa
Ruangan ini dekat dengan ruang pendaftaran serta dilengkapi dengan
fasilitas dan alat-alat pemeriksaan. Ruangan terdiri dari : Ruang periksa
perawat geriatri untuk melakukan anamnesis , Ruang periksa dokter/tim
geriatri
4. Persyaratan Peralatan
Peralatan pada pelayanan geriatri meliputi peralatan pemeriksaan,
terapi dan latihan. Jenis peralatan disesuaikan dengan tingkatan pelayanan
geriatri. Jenis pelayanan geriatri yang dilaksanakan di RS Sumber Waras
adalah tingkat sederhana, adapun peralatan yang harus ada dalam pelayanan
geriatri ini sebagai berikut :
No Alat sederhana
Ruang pemeriksaan
1 Tempat tidur pasien √
2 1 set alat pemeriksaan fisik √
3 EKG √
4 Light Box √
5 Bioelectrical Impedance √
6 Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan √
7 Instrument penilaian Kognitif, Psikologi dan Psikiatri √
Ruang Fisioterapi
1 Paralel Bar √
2 Walker √
3 stick √
4 Tripot √
5 Quadripot √
6 Kursi Roda √
9
7 Talting table √
8 Meja Fisioterapi √
9 Bed pemeriksaan √
10 Pararel bar √
11 Diathermi √
12 TENS √
10
BAB V
TATA LAKSANA
A. PELAYANAN GERIATRI
11
(misalnya memiliki: penurunan status fungsional, ada sindrom
geriatri, gangguan kognitif- demensia, jatuh–osteoporosis dan
inkontinensia) akan dilakukan asesmen geriatri komprehensif oleh
Tim Terpadu Geriatri.
12
dilanjutkan dengan upaya pelayanan di klinik asuhan siang
dan/atau poliklinik rawat jalan.
Pada pemulangan pasien, dibuatkan perencanaan
pemulangan yang berisi kegiatan yang dapat dilakukan di rumah
seperti terlihat dalam Formulir. Perencanaan pulang dievaluasi
dan akhirnya pasien dapat dipulangkan sepenuhnya ke
masyarakat dan mendapatkan pelayanan geriatri oleh masyarakat
melalui pelayanan rujukan
13
Tim Terpadu Geriatri dan ruang bangsal Geriatri akut yaitu
ruangan fisioterapi dan ruang rawat inap
c. tingkat sempurna
Jenis pelayanan Geriatri tingkat sempurna paling
sedikit terdiri atas rawat jalan, rawat inap akut, kunjungan
rumah (home care), dan Klinik Asuhan Siang. Ruangan yang
harus dimiliki tingkat ini adalah ruang
pendaftaran/administrasi,ruang tunggu,ruang periksa, ruang
bangsal Geriatri akut, ruang Klinik Asuhan Siang, ruang
bangsal Geriatri kronis, ruang penitipan Pasien Geriatri
(respite care), ruang Hospice care dan ruang Tim Terpadu
Geriatri.
d. tingkat paripurna.
Jenis pelayanan Geriatri tingkat paripurna terdiri atas
rawat jalan, Klinik Asuhan Siang, rawat inap akut, rawat inap
kronik, rawat inap Psikogeriatri, penitipan Pasien Geriatri
(respite care), kunjungan rumah (home care), dan Hospice.
Hospice adalah pelayanan kepada pasien dengan penyakit
terminal dalam bentuk meringankan penderitaan pasien akibat
penyakit (paliatif), pendampingan psikis dan spiritual
sehingga pasien dapat meninggal dengan tenang dan
terhormat. Bangun ruangan pada tingkat ini harus sama
dengan tingkat lengkap atau sempurna.
5. Assesmen Geriatri
a. Poliklinik geriatri
Tempat ini memberikan jasa pengadaan asesmen,
tindakan kuratif sederhana dan konsultasi bagi penderitan
rawat jalan, baik dari masyarakat, puskesmas, maupun antar
poliklinik, tenaga minimal yang dibutuhkan adalah dokter
umum/internis yang telah mendapat kursus geriatri atau
dokter spesialis geriatri/geriatrism, seorang perawat, dan
seorang petugas sosial medik.
14
b. Bangsal Geriatri Akut;
15
penegakan diagnosis pasien usia lanjut dalam aspek
impairment, disabilitas dan handkap, sehingga rehabilitasi
medik merupakan aspek penting dalam pelayanan lansia dan
harus dilaksanakan secepat mungkin sejak pasien masuk
sampai pulang sesuai kebutuhan.
Untuk memulai program rehabilitasi medik pada lansia,
tenaga profesional harus mengetahui kondisi lansia saat itu
juga, baik penyakit yang menyertai maupun kemampuan
fungsional yang mampu dilakukan banyak instrument untuk
menilai kemampuan seorang lansia, salah satu diantaranya
adalah index Katz yang cukup sederhana dan mudah
diterapkan untuk menilai fungsional AKS (Aktivitas
Kehidupan Sehari-hari) dan juga untuk meramaikan
prognosis dari berbagai macam penyakit pada golongan
lansia.
Adapun aktivitas yang dinilai adalah:
a. Bathing
1) Mandiri : memerlukan bantuan hanya pada satu
bagian tubuh atau dapat melakukan sendiri secara
menyeluruh.
2) Tergantung : memerlukan bantuan mandi lebih dari
satu bagian tubuh atau tidak dapat mandiri sendiri.
b. Dressing
1) Mandiri : menaruh, mengambil,memakai dan
menanggalkan pakaian sendiri serta menaikkan
sepatu sendiri.
2) Tergantung : tidak dapat berpakaian sebagian.
c. Toiletting
16
d. Transfering
17
3. Index Katz C : mandiri kecuali ‘’bathing’
dan 1 (satu) fungsi lain;
4. Index Katz D : mandiri, kecuali
“bathing.dressing” dan 1 (satu) fungsi
lain;
5. Index Katz E : mandiri, kecuali
“bathing,dressing,toileting” dan 1 (satu)
fungsi lain;
6. Index katz F : mandiri, kecuali “bathing,
dressing, toileting, transfering”, dan 1
(satu) fungsi lain;
7. Index katz G : tergantung pada orang lain
untuk 6 (enam) aktivitas.
d. Bangsal Geriatri Kronis
Bangsal ini diperlukan untuk merawat pasien usia lanjut
dengan penyakit kronis yang memerlukan rawat inap dalam
jangka waktu lama dan memerlukan biaya sangat tinggi
mengingat turn over ratenya yang sangat rendah (sementara
ini rumah sakit memfasilitasi di bangsal internis).
e. Pendidikan dan Riset
Hal ini merupakan suatu bagian insplisit dari suatu
pemberian pelayanan geriatri, antara lain : dilaksanakan untuk
pendidikan tenaga paramedis, medis, terapis rehabilitasi, dan
berbagai riset yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan
dan pengembangan ilmu geriatri.
f. Assesmen Geriatri
Assesmen geriatri adalah suatu proses pendekatan
multidisiplin untuk menilai aspek medik, fungsional,
psikososial dan ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka
menyusun program pengobatan dan pemeliharaan kesehatan
yang rasional. Assesment ini bersifat tidak sekedar multi-
disiplin tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi antar
18
disiplin dan lintas pelayanan kesehatan. Yang perlu
mendapatkan pelayanan Geriatri :
- Mudah dijangkau;
19
- Ditujukan kepada usia lanjut;
20
- Komprenhensif: adanya dukungan finansial yang adekuat,
perawatan sehari-hari, pelayanan kesehatan yang
memadai, pendidikan kesehatan, perawatan keluarga,
kebutuhan rekreasi dan aktifitas fisik dan pelayanan
transportasi;
- Adanya kerjasama /koordinas lintas program/sektoral;
- Mudah dijangkau;
21
)
4. Penggunaan jamban, 0 Tergantung pertolongan orang lain
masuk, dan keluar 1 Perlu pertolongan pada beberapa
(melepaskan, memakai kegiatan, tetapi dapat mengerjakan
celana, sendiri beberapa kegiatan yang lain Mandiri
membersihkan, 2
menyiram)
22
pasien
Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, 4
berayun)
Pusing/ pingsan saat posisi tegak 3
Kebingungan setiap saat 3
Nokturia/ inkontinen 3
Kebingungan intermiten (pasien delirium/ACS) 2
Kelemahan umum 2
Obat-obat berisiko tinggi (diuretik, narkotik, NSAID, 2
sedatif, antipsikotik, laksatif, vasodilator, anti
hipertensi,obat hipoglikemik, antidepresan, neuroleptik)
PENILAIAN 4 3 2 1
Selalu
Inkontinen Kontinen Kadang-kadang Inkontinensia
sia Inkontinensia Urin
inkontinensia Urin Urine dan Alvi
SKOR 8 9 0 0
TOTAL 17
23
16-20 : tidak ada risiko terjadi luka dekubitus
12-15 : rentan terjadi luka dekubitus
< 12 : risiko tinggi terjadi luka dekubitus
Nilai
Nilai Keterangan
Maksimal
ORIENTASI
5 Sekarang ini (tahun), (bulan), (tanggal), (hari) apa?
Kita berada dimana? (negara), (Propinsi), (kota), (rumah
5
sakit), (lantai/kamar)
REGISTRASI
Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda : satu
detik setiap benda. Kemudian pasien disuruh mengulangi nama
3
ketiga objek tadi. Berilah nilai 1 untuk tiap nama objek yang
disebutkan benar. Ulangi lagi sampai pasien menyebut dengan benar
: (bola, kursi, buku). Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah
...........................................................................kali
MENGENAL KEMBALI
Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama objek di atas
3
tadi. Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar
BAHASA
2 Apakah nama benda ini? Perlihatkanlah pensil dan arloji
24
Pasien disuruh mengulangi kalimat: ”JIKA TIDAK, DAN ATAU
1
TAPI”
25
kehilangan
C Mobilitas 0 = Hanya
. berbaring
1
= atau di kursi
roda
Dapat
2
= bangkit dari
tempat tidur
tetapi tidak
keluar rumah
Dapa pergi
keluar rumah
26
G Hidup mandiri, tidak tergantung 0 = Tidak
. (tidak di tempat perawatan atau rumah sakit) 1 = Ya
27
K. Konsumsi BM tertentu yang diketahui 0 = Jika 0 atau 1
sebagai BM sumber protein (asupan pertanyaan
protein) 0,5 = jawaban “ya”
2
-‐ Sedikitnya 1 penukar dari produk susu 1,0 = Jika pertanyaan
(susu, keju, yogurt) jawaban “ya”
(ya/tidak) Jika pertanyaan 3
-‐ Dua penukar atau lebih dari kacang- jawaban “ya”
kacangan atau telur per minggu
(ya/tidak)
-‐ Daging,ikan, atau unggas tiap hari
(ya/tidak)
2 = sendiri dengan
sedikit kesulitan
Dapat makan
sendiri tanpa
masalah
28
menilai/tidak
yakin akan
status gizinya
Merasa tidak
ada masalah
dengan status
gizinya
29
BAB VI
1. Lama Rawat
Lama rawat pasien geriatri di ruang rawat inap akut tergantung dari
kemampuan TTG serta dukungan sarana dan prasarana. Makin terampil dan
lengkap, lama rawat akan semakin singkat. Rata-rata lama rawat pasien
geriatri yang masuk karena mengalami geriatric giants dan dirawat inap
dengan menerapkan pengkajian paripurna pasien geriatri adalah 12 hari.
2. Status Fungsional
3. Kualitas Hidup
30
dari rumah sakit. Perawatan yang terjadi kembali dalam 30 hari pertama
pasca rawat menggambarkan adanya permasalahan kesehatan yang
sesungguhnya belum optimal ditatalaksana di rumah sakit. Persentase
maksimal rehospitalisasi pasien geriatri pascarawat inap akut adalah 15%.
Rehospitalisasi ini dapat dipengaruhi oleh kesiapan tim terpadu geriatri serta
dukungan yang ada di rumah sakit. Rehospitalisasi juga tak terlepas dari
pengaruh kemampuan puskesmas dan community based geriatric service.
5. Kepuasan Pasien
31
BAB VII
PENGEMBANGAN PELAYANAN GERIATRI
32
BAB VIII
PELAPORAN
33
BAB IX
DOKUMENTASI
34
BAB X
PENUTUP
Pedoman petunjuk teknis ini selanjutnya perlu dijabarkan dalam prosedur tetap,
guna kelancaran pelaksanaannya.
DIREKTUR
35