Anda di halaman 1dari 10

PERNIK Jurnal PAUD, VOL 3 NO.

1 September 2020

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN SASTRA (BASASTRA)


DI SEKOLAH DASAR

Muhammad Ali

Univ. PGRI Palembang


Email : m.aliakila@gmail.com

Abstrak:Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah membelajarkan peserta didik tentang
keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai tujuan dan fungsinya. Mata pelajaran Bahasa
Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai
dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, menghargai dan bangga menggunakan
bahasaIndonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, memahami bahasa Indonesia dan
menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, menggunakan bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, menikmati dan memanfaatkan
karya sastra untuk memperluas wawasan, budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa, dan menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual
manusia Indonesia.

Kata kunci: Pembelajaran Bahasa Indonesia, keterampilan berbahasa Indonesia

PENDAHULUAN

Pendidikan pada dasarnya tidak pengetahuan, keterampilan, kreativitas, dan


dapat dipisahkan dalam kehidupan sikap. Keterampilan berbahasa dalam
manusia. Karena dengan adanya kurikulum di sekolah mencakup empat
pendidikan manusia akan mendapatkan aspek, yaitu: keterampilan menyimak
ilmu pengetahuan. Pendidikan merupakan (listening skills), keterampilan berbicara
salah satu hal yang paling penting dalam (speaking skills), keterampilan membaca
segi pengetahuan bangsa Indonesia untuk (reading skills), keterampilan menulis
menciptakan insan yang berilmu dan (writing skills).
berwawasan sehingga meningkatkan Dalam pembelajaran tugas
kualitas sumber daya manusia yang cerdas. pendidik yang paling utama adalah
Bahasa Indonesia di SD merupakan mengkondisikan lingkungan belajar agar
salah satu mata pelajaran yang dapat dapat mendukung terjadinya perubahan
digunakan untuk mengembangkan perilaku yang lebih baik bagi siswa. Untuk
aktivitas siswa. Bahasa merupakan alat mencapainya pendidik dapat menggunakan
komunikasi. Belajar bahasa berarti belajar berbagai sumber belajar untuk
berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa mendudukung proses terjadinya perubahan
Indonesia sendiri memiliki tujuan yang tingkah laku pada siswa. Selain itu,
tidak berbeda dengan tujuan pembelajaran pendidik juga harus menggunakan strategi
yang lain, yakni untuk memperoleh ataupun metode pembelajaran agar siswa

35
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 3 NO. 1 September 2020

tertarik dan mudah memahami materi yang zaman haruslah kita kembangkan secara
akan diajarkan. sungguh-sungguh, agar semua kemajuan
Sekolah dasar (SD) sebagai dapat kita ikuti dengan baik, benar dan
penggalan pertama pendidikan dasar, tepat guna.
seyongyanya dapat membentuk landasan Bahasa Indonesia merupakan mata
yang kuat untuk tingkat pendidikan pelajaran yang dipelajari di sekolah dasar
selanjutnya. Dengan tujuan sekolah harus mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.
membekali lulusannya dengan kemampuan Pembelajaran di SD ini dapat dibagi
dan keterampilan dasar yang memadai, menjadi pembelajaran kelas rendah dan
yaitu kemampuan proses strategis. kelas tinggi. Pembelajaran Bahasa
Adapun kemampuan proses Indonesia di kelas rendah memiliki
strategis adalah keterampilan berbahasa. kekhasan sendiri. Kekhasan ini tampak
Dengan kemampuan berbahasa yang dari pendekatan pembelajaran yang
dimiliki, siswa mampu menimba berbagai menggunakan pendekatan tematik.
pengetahuan mengapresiasi sastra, serta Kekhasan juga tampak secara jelas dari
mengembangkan diri secara berkelanjutan. materi bahan ajar yang diajarkan di SD
Dengan kemampuan berbahasa yang kelas rendah.
dimiliki siswa, siswa akan mampu Kekhasan pendekatan dan isi
menimba berbagai ilmu pengetahuan yang materi ajar di kelas rendah dibuat agar
terutama dan ditujukan dalam memahami tujuan pengajaran bahasa Indonesia dapat
materi bahasa Indonesia, bersastra, bahasa tercapai yaitu 1) Siswa menghargai dan
seni dan sastra. mengembangkan bahasa Indonesia sebagai
Dengan bahasa orang dapat: bahasa persatuan (nasional) dan bahasa
menjadi makhluk sosial berbudaya, Negara; 2) Siswa memahami Bahasa
membentuk pribadi yang baik, menjadi Indonesia dari segi bentuk makna, dan
makhluk berpribadi, menjadi warganegara, fungsi, serta menggunakan dengan tepat
serta untuk memahami dan berpartisipasi dan kreatif untuk bermacam-macam
dalam proses pembangunan masyarakat, tujuan, keperluan dan keadaan; 3) Siswa
untuk masa sekarang dan yang akan memiliki kemampuan menggunakan
datang. Masa mendatang kita dipacu oleh Bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemajuan global salah satunya yang sangat kemampuan itelektual, kematangan
nyata bidang teknologi dan informasi yang emosional, dan kematangan sosial; 4)
semakin canggih dengan kemampuan Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan
membaca, menulis seiring kemajuan berbahasa (berbicara dan menulis); 5)

36
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 3 NO. 1 September 2020

Siswa mampu menikmati dan mengejar waktu untuk menyelesaikan


memanfaatkan karya sastra untuk dengan tepat waktu. Hal ini yang
mengembangkan sastra Indonesia sebagai kemudian memunculkan adanya indikasi
khazanah budaya dan intelektual manusia permasalahan dalam pembelajaran.
Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
Proses pembelajaran Bahasa kelas SD Negeri 96 Palembang, ada
Indonesia menuntut optimalisasi tidak beberapa permasalahan yang terkait
hanya pada aspek materi, tetapi juga aspek dengan pembelajaran Bahasa Indonesia
penggunaan metode dan teknik pada materi mengomentari persoalan
pembelajaran di kelas. Rivers (1987) faktual.
menyatakan bahwa proses belajar Permasalahan dari kondisi siswa
mengajar memerlukan interaksi yang yaitu: 1) siswa merasa malas apabila diberi
memadai yang merupakan syarat mutlak tugas untuk membuat karangan, 2) siswa
untuk berkembangnya belajar bahasa yang kurang percaya diri untuk berbicara
optimal. didepan kelas, 3) siswa kurang aktif ketika
Interaksi diyakini berperan sebagai diminta untuk bertanya, memberikan
proses kognitif dalam interaksi murid pendapat/gagasan ataupun
dengan masukan dan murid dengan sesama mendemonstrasikan, 4) siswa hanya
(teman)nya. Oleh karena itu, murid tidak mendengarkan guru menyampaikan materi
hanya sekadar menyimak masukan, tetapi dan menulis ketika diminta guru.
berpartisipasi aktif dalam mengolah dan Permasalahan dari kondisi guru yaitu: 1)
menegosiasikan masukan tersebut (Long, pembelajaran masih berpusat pada guru, 2)
1983). Dengan kata lain, belajar bahasa penggunaan model atau metode yang tidak
yang optimal memerlukan interaksi selalu diterapkan, 3) pemanfaatan media
negosiatif yang menempatkan murid pada pembelajaran yang belum bervar iasi.
posisi pengolah informasi yang diperlukan Padahal dalam materi mengomentari berita
melalui makna dengan guru dan sesama faktual dibutuhkan siswa yang memiliki
temannya. keberanian untuk berbicara di depan teman
Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelasnya, agar pembelajaran lebih aktif dan
SD dilaksanakan dalam 4 jam perminggu. bermakna.
Dalam satu minggu siswa hanya dua kali Terkait dengan permasalahan di
pertemuan, sedangkan cakupan materi atas, guru dan peneliti sepakat mengadakan
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia evaluasi dan pengamatan terhadap
tidaklah sedikit sehingga guru harus pembelajaran pembelajaran Bahasa

37
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 3 NO. 1 September 2020

indonesia di sekolah, adapun judul Nasional berkewajiban untuk


penelitian ini Pembelajaran Bahasa mempersiapkan seluruh warganya agar
Indonesia dan sastra (Basastra) di Sekolah mampu berperan aktif dalam semua sector
Dasar. kehidupan guna mewujudkan khidupan
yang cerdas, aktif, kreatif, dan
PEMBAHASAN mengutamakan persatuan dan kesatuan.
a. Pembelajaran Bahasa Indonesia b. Ciri-ciri jenjang pendidikan formal
Dalam pembelajaran Bahasa dan SD
Sastra Indonesia di Sekolah Dasar, siswa a. Tumbuh keimanan dan ketaqwaan
diharapkan belajar bahasa Indonesia dan terhadaap Tuhan Yang Maha Esa,
guru diharapkan mengajarkan bahasa b. Tumbuh sikap beretika ( sopan santun
Indonesia karena bagaimanapun juga guru dan beradab)
merupakan kunci utama keberhasilan c. Tumbuh penalaran yang baik (mau
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah belajar, ingin tahu, senang membaca,
dasar. Tidak semua anak dapat berbicara memiliki inovasi, berinsiatif dan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar, bertanggungjawab):
karena hampir setiap anak berkomunikasi d. Tumbuh kemampuan komunikasi/ soaial
menggunakan bahasa ibu sehingga tugas tertib, sadar aturan dapat bekerja sama
guru mengajarkan bahasa Indonesia agar dengan teman, dapat berkompetisi); dan
anak dapat berkomunikasi dengan baik e. Tumbuh kesadaran untuk menjaga
menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa kesehatan badan.6
Indonesia. 3. Pengertian Bahasa
Pada tahun 1996 UNESCO Bahasa merupakan kebutuhan
mencanangkan pilar-pilar penting dalam setiap umat manusia. Bahasa juga
pendidikan, yakni bahwa pendidikan merupakan salah satu unsur budaya dan
hendaknya mengembangkan kemampuan simbol bagi manusia dalam berkomunikasi
belajar untuk mengetahui (learning to terhadap semua kebutuhan. Melalui
know), belajar untuk melakukan sesuatu bahasa, manusia dapat menyampaikan atau
(learning to do), belajar menjadi seseorang menerima berbagai pesan, baik untuk
(learning to be), dan belajar menjalani dirinya maupun untuk orang lain. Bahasa
kehidupan bersama (learning to live dalam lingkup yang sangat luas tidak
together). Dalam konteks Indonesia, hanya tertuju pada bahasa lisan atau bahasa
penerapan konsep pilar-pilar pendidikan tertulis.
ini adalah bahwa system pendidikan

38
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 3 NO. 1 September 2020

Bahasa merupakan alat komunikasi dengan menggunakan bahasa Bengkulu.


sosial yang berupa sistem simbol bunyi Seorang guru bahasa daerah seperto bahasa
yang dihasilkan dari ucapan manusia. kagannga di daerah Curup akan
Manusia sebagai makhluk sosial mengajarakn siswa nya menggunakan
membutuhkan sarana untuk berinteraksi bahasa kagangga. Begitu juga, para ustads
dengan manusia lainnya di masyarakat. di MDA akan mengajarkan muridanya seni
Untuk kepentingan interaksi sosial itu, membaca al Quran dengan bahasa Arab
maka dibutuhkan suatu wahana dan bahasa daerah setempat.
komunikasi yang disebut bahasa. Setiap
masyarakat tentunya memiliki bahasa. 4. Tujuan Pengajaran
Secara sederhana, bahasa dapat Suatu kegiatan tentulah memiliki
diartikan sebagai suatu sistem lambang suatu tujuan yang hendak dicapai, dan
terorganisasi yang disepakati secara umum untuk mewujudkan tujuan tersebut
dan merupakan hasil belajar yang memerlukan pengorbanan, usaha yang
digunakan untuk menyajikan maksimal dengan segala kemampuan yang
pengalamanpengalaman dalam suatu ada. Keberhasilan dari tujuan yang hendak
komunitas. Bahasa merupakan alat utama dicapai dalam suatu kegiatan tergantung
penyaluran kepercayaan, nilai, dan norma, dengan kesungguh-sungguhan pelaku
termasuk seni dan religi. kegiatan dalam menjalankan kegiatan
Bahasa adalah alat untuk tersebut untuk mencapai tujuan yang
berinteraksi dengan orang lain dan sebagai dikehendaki. Begitu juga dengan suatu
alat bantu berpikir. Bahasa erat pengajaran di sekolah sangat mempunyai
hubungannya dengan budaya mengingat tujuan yang akan dicapai.
bahasa erat kaitannya dengan pola pikir Dalam dunia pendidikan pun segala
suatu masyarakat. Artinya, bahasa kegiatan yang dilakukan pasti mempunyai
memegang peranan yang sangat penting di suatu tujuan yakni melakukan suatu
dalam proses berpikir dan kreativitas setiap perubahan-perubahan yang pasti kearah
individu. Bahasa bersifat simbolis, artinya kemajuan, kearah perbaikan. Sardima AM
suatu kata mampu melambangkan arti mengatakan bahwa tujuan dalam dunia
apapun. Melalui bahasa terjadi pewarisan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu
budaya dari satu generasi ke generasi usaha untuk memberikan rumusan hasil
selanjutnya. Misalnya, seorang pelukis di yang diharapkan dari siswa/ subyek
pantai panjang Bengkulu membimbing belajar, setelah menyelesaikan/
muridnya cara melukis bungg Raflesia memperoleh pengalaman belajar. Winarno

39
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 3 NO. 1 September 2020

Surakhmad seperti yang dikutip Sardiman dan keterampilan menalar. Perubahan ini
AM memberikan keterangan bahwa terjadi dilatarbelakangi oleh kenyataan
rumusan dan taraf pencapaian tujuan bahwa kemampuan menalar peserta didik
pengajaran adalah merupakan petujuk Indonesia masih sangat rendah. Hal ini
praktis tentang sejauh manakah interaksi diketahui dari studi Trends in International
edukatif itu harus dibawa untuk mencapai Mathematics and Science Study (TIMSS)
tujuan akhir. tahun 2011, hanya lima persen peserta
Dengan demikian tujuan itu sesuatu didik Indonesia yang mampu memecahkan
yang diharapkan/ diinginkan dari subyek persoalan yang membutuhkan pemikiran,
belajar, sehingga memberi arah, kemana sedangkan sisanya 95 persen, hanya
kegiatan belajar-mengajar itu harus dibawa sampai pada level menengah, yaitu
dan dilaksanakan. Tujuan pembelajaran memecahkan persoalan yang bersifat
harus dirumuskan karena akan membantu hapalan. Ini membuktikan, bahwa
mempermudah guru dalam mendisain pendidikan Indonesia baru berada pada
program dan kegiatan pengajaran, tatanan konseptual. Untuk itu,
memudahkan pengawasan dan penilaian pembelajaran bahasa Indonesia merupakan
hasil belajar sesuai yang diharapkan dan salah satu solusi, yaitu dengan menjadikan
memberikan pedoman bagi siswa dalam bahasa sebagai penghela ilmu pengetahuan
menyelesaikan materi dan kegiatan belajar. dan pembelajaran berbasis teks.
Adanya Perubahan dalam
5. Kurikulum K-13 pembelajaran bahasa Indonesia tersebut
Pengesahan kurikulum 2013 seyogiaya diiringi dengan kompetensi guru
merupakan penyempurnaan dari kurikulum dalam mengimplementasikan pembelajaran
sebelumnya, yakni Kurikulum 2006 atau bahasa dengan pradigma baru yaitu
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan pembelajaran berbasis “Teks”. Untuk itu,
Pendidikan) telah membawa perubahan dalam paparan ini akan menyigi
yang mendasar dalam pembelajaran Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
Bahasa Indonesia. Pada Kurikulum 2006, Kurikulum 2013 sebagai Kajian dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia lebih Mata Diklat Penerapan Kurikulum 2013.
mengedepankan pada keterampilan Dengan perubahan kurikulum
berbahasa (dan bersastra), sedangkan pembelajaran maka impleentasi
dalam Kurikulum 2013, Pembelajaran pembelajaran bahasa Indonesia berbasis
Bahasa Indonesia digunakan sebagai teks dalam kurikulum K13.
sarana untuk mengembangkan kemampuan

40
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 3 NO. 1 September 2020

maupun teks lisan. Teks merupakan


6. Pembelajaran Bahasa Indonesia
ungkapan pikiran manusia yang lengkap
Pembelajaran bahasa Indonesia yang di dalamnya memiliki situasi dan
pada hakikatnya adalah membelajarkan konteks. Dengan kata lain, belajar Bahasa
peserta didik tentang keterampilan Indonesia tidak sekadar memakai bahasa
berbahasa Indonesia yang baik dan benar Indonesia sebagai alat komunikasi, tetapi
sesuai tujuan dan fungsinya. Menurut perlu juga mengetahui makna atau
Atmazaki, mata pelajaran Bahasa bagaimana memilih kata yang tepat yang
Indonesia bertujuan agar peserta didik sesuai tatanan budaya dan masyarakat
memiliki kemampuan berkomunikasi pemakainya.
secara efektif dan efisien sesuai dengan Mahsun, menyatakan, dalam
etika yang berlaku, baik secara lisan pembelajaran Bahasa ada dua komponen
maupun tulis, menghargai dan bangga yang harus dipelajarai, yaitu masalah
menggunakan bahasaIndonesia sebagai makna dan bentuk. Kedua unsur tersebut
bahasa persatuan dan bahasa negara, harus hadir secara stimulant dan keduanya
memahami bahasa Indonesia dan harus ada. Namun pemakai bahasa harus
menggunakannya dengan tepat dan kreatif menyadari bahwa komponen makna
untuk berbagai tujuan, menggunakan menjadi unsur utama dalam pembentuk
bahasa Indonesia untuk meningkatkan bahasa, dan karena itu bahasa menjadi
kemampuan intelektual, serta kematangan sarana pembentukan pikiran manusia.
emosional dan sosial, menikmati dan Untuk itu guru perlu menyadari, bahwa
memanfaatkan karya sastra untuk kemampuan berpikir yang harusnya
memperluas wawasan, budi pekerti, serta dibentuk dalam bahasa adalah kemampuan
meningkatkan pengetahuan dan berpikir sistematis, terkontrol, empiris, dan
kemampuan berbahasa, dan menghargai kritis. Secara stipulatif kemampuan
dan membanggakan sastra Indonesia berpikir tersebut disebut dengan berpikir
sebagai khazanah budaya dan intelektual metodologis yang hanya dapat dicapai
manusia Indonesia. melalui pembelajaran teks berdasarkan
Untuk mengimplementasikan pendekatan ilmiah/ saintifik.
tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia Pada kesempatan lain Mahsun,
tersebut, maka pembelajaran bahasa menyatakan , kehadiran konteks budaya,
Indonesia dalam kurikulum 2013 disajikan selain konteks situasi yang
dengan menggunakan pendekatan berbasis melatarbelakangi lahirnya suatu teks
teks. Teks dapat berwujud teks tertulis menunjukkan adanya kesejajaran antara

41
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 3 NO. 1 September 2020

pembelajaran berbasis teks (konsep merencanakan pembelajaran sesuai


bahasa) dengan filosofi pengembangan tuntutan kurikulum dengan menggunakan
Kurikulum 2013. Khusus yang terkait pendekatan saintifik dan model
dengan rumusan kebutuhan kompetensi pembelajaran yang mendorong
peserta didik dalam bentuk kompetensi inti kemampuan peserta didik untuk
(KI) atas domein sikap, pengetahuan, dan melakukan penyingkapan/penelitian, serta
keterampilan (sebagai penguatan dapat dapat menghasilkan karya kontekstual,
dilihat dalam Standar Isi Permen dikbud baik individual maupun kelompok.
Tahun 2014). Dengan memahami keterkaitan
Kompetensi inti yang menyangkut masing-masing kompetensi dalam
sikap, baik sikap spiritual (KI: 1 ) maupun pembelajaran, khusunya pembelajaran
sikap sosial (KI: 2) terkait dengan konsep bahasa Indonesia dengan pembelajaran
kebahasaan tentang nilai, norma kultural, berbasis teks akan mampu
serta konteks sosial yang menjadi dasar mengembangkan kemampuan berpikir
terbentuknya register (bahasa sebagai peserta didik secara kreatif dan kritis. Di
teks); kompetensi inti yang menyangkut samping itu, pembelajaran Bahasa
pengetahuan (KI: 3) dan keterampilan (KI: Indonesia dapat berperan sebagai penghela
4) terkait langsung dengan konsep dan pengintegrasi ilmu lain.
kebahasaan yang berhubungan dengan Untuk meningkatkan kualitas
proses sosial (genre) dan register (bahasa pembelajaran yang bermuara pada hasil
sebagai teks). Selain itu, antarkompetensi belajar yang lebih baik, Jerry Aldridge dan
dasar (KD) yang dikelompokkan Renitta Goldman merekomendasikan
berdasarkan KI tersebut memiliki beberapa hal yang harus dilakukan oleh
hubungan pendasaran satu sama lain. guru. Pertama, guru harus mampu
Ketercapaian KD dalam kelompok KI: 1 menciptakan situasi kelas yang tenang,
dan 2 ditentukan oleh ketercapaian KD bersih, tidak stress, dan sangat mendukung
dalam kelompok KI: 3 dan 4. KD dalam untuk pelaksanaan proses pembelajaran.
kelompok KI: 1 dan 2 bukan untuk Kedua, guru harus menyediakan peluang
diajarkan melainkan implikasi dari bagi anak didik untuk mengakses seluruh
ketercapaian KD dalam kelompok KI: 3 bahan dan sumber informasi untuk belajar.
dan 4.13. Ketiga, Gunakan model
Pencapaian kompetensi tersebut cooperative learning melalui diskusi dalam
berkaitan erat dengan proses pembelajaran kelompok-kelompok kecil, debat, atau
yang dilaksanakan. Untuk itu, guru harus mendemonstrasikan (demonstrasi).

42
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 3 NO. 1 September 2020

Keempat, hubungkan informasi baru pada bersih, tidak stress, dan sangat mendukung
sesuatu yang sudah diketahui oleh anak untuk pelaksanaan proses pembelajaran.
didik, sehingga mudah untuk mereka Kedua, guru harus menyediakan peluang
pahami. Kelima, dorong anak didik untuk bagi anak didik untuk mengakses seluruh
mengerjakan tugas-tugas penulisan bahan dan sumber informasi untuk belajar.
makalahnya dengan melakukan kajian dan Ketiga, Gunakan model cooperative
penelusuran hal-hal baru dalam kajian learning melalui diskusi dalam kelompok-
yang mendalam, Keenam, guru harus kelompok kecil, debat, atau
memiliki catatan-catatan kemajuan dari mendemonstrasikan (demonstrasi).
semua proses pembelajaran anak didik, Keempat, hubungkan informasi
termasuk tugas-tugas individu dan baru pada sesuatu yang sudah diketahui
kelompok mereka dalam bentuk oleh anak didik, sehingga mudah untuk
pembahasan soal-soal. mereka pahami. Kelima, dorong anak didik
untuk mengerjakan tugas-tugas penulisan
KESIMPULAN makalahnya dengan melakukan kajian dan
Di sekolah dasar pembelajaran penelusuran hal-hal baru dalam kajian
bahasa dan sastra Indonesia lebih yang mendalam, Keenam, guru harus
diarahkan pada kompetensi siswa untuk memiliki catatan-catatan kemajuan dari
berbahasa dan berapresiasi sastra. semua proses pembelajaran anak didik,
Pelaksanaannya, pembelajaran sastra dan termasuk tugas-tugas individu dan
bahasa dilaksanakan secara terintegrasi. kelompok mereka dalam bentuk
Sedangkan pengajaran sastra, ditujukan pembahasan soal-soal.
untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam menikmati, menghayati, dan DAFTAR PUSTAKA
memahami karya sastra. Pengetahuan
Ali Muhammad, Ilmu dan Aplikasi
tentang sastra hanyalah sebagai penunjang
Pendidikan I. (Bandung: Angkasa
dalam mengapresiasi. 2009: 33).
Untuk meningkatkan kualitas
Atmazaki. 2013. Mengungkap Masa
pembelajaran yang bermuara pada hasil Depan: Inovasi Pembelajaran
Bahasa Indonesia dalam Konteks
belajar yang lebih baik, Jerry Aldridge dan
Pengembangan Karakter Cerdas.
Renitta Goldman merekomendasikan Makalah. Padang: UNP.
beberapa hal yang harus dilakukan oleh
Fasli Jalil, Dedi Supriadi, Reformasi
guru. Pertama, guru hars mampu Pendidikan Dalam Konteks
Otonomi Daerah, (Yogyakarta
menciptakan situasi kelas yang tenang,

43
PERNIK Jurnal PAUD, VOL 3 NO. 1 September 2020

Adicita Karya Nusa, 2000). Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam


Kartadinata Sunaryo. Panduan Pengajaran Bahasa dan Sastra. Edisi
Pengajar Buku Inovasi Pendidikan, Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
(Jakarta,. Depdikbud. 2000).
Sardiman A.M,. Interaksi & Motivasi
Long, M.H. 1983. Does Second Language Belajar Mengajar. (Jakarta:
Instruction Make a Difference? A Rajawali Pers. 2000 ).
Review of the Research. TESOL
Quarterly 17. Slamet. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia di Sekolah
Mahsun. 2014. Teks Pembelajaran Bahasa Dasar (Jakarat: Lembaga
Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: Pengembangan Pendidikan (LPP)
Raja Grafindo Persada. UNS dan UPT Penerbitan dan
Percetakan UNS (UNS Pres.: 2007
Mulyasa E. Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013. ( Sukardjo dan Ukim Komarudin, Landasan
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Pendidikan, (Depok: PT Raja
2013 ). Grafindo Persada, 2012).

Nasution, S., 1999, Kurikulum dan


Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, cet-ke-3

44

Anda mungkin juga menyukai