Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS KLIEN
Pendidikan : SMU/SMA
Suku/bangsa : Banjar
Pasien masuk ke RSJ karena suka keluyuran dan terkadang mengamuk serta bisa memukul
orang tua. Pasien juga menampar orang tua karena diingatkan untuk meminum obat juga
tidak atau jarang meminum obat
Keluhan Utama
Saat ini pasien sering bicara sendiri, bernyanyi sendiri, memukul bantal, mondar-mandir
dari tadi pagi
III. FAKTOR PREDISPOSISI
Aniaya Fisik Pasien 20 Tahun Orang tua ±48 Tahun Orang tua ±48 Tahun
Aniaya Seksual Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
KDRT Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tindakan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kriminal
Jelaskan No.1,2,3 : Pasien pernah masuk ke RSJ pada tahun ... namun pengobatan sebelumnya
kurang berhasil ditandai dengan pasien mengamuk dan menampar orang tua
Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan
Hubungan
Gejala Riwayat pengobatan / perawatan
Keluarga
Jelaskan : Pasien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mengalami gamgguan jiwa
V. PSIKOSOSIAL×
1. Genogram :
Jelaskan : Pasien mengatakan anak ke-2 dari 4 bersaudara. Dan tinggal bersama dengan orang tua serta
saudaranya
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep diri
2.1 Gambaran diri : Pasien mengatakan menyukai bagian tubuh nya terutama tangan dan wajah serta
mulut karena pasien sering bernyanyi
2.2 Identitas : Pasien mengatakan dirinya adalah seorang laki-laki dan mempunyai orang tua
serta belum menikah
2.3 Peran : Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah anak dari orang tuanya, dan belum
manikah
2.4 Ideal diri : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang dari rumah sakit jiwa
2.5 Harga diri : Pasien berharap ingin dihargai oleh keluarga dan diterima dimasyarakat
Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan
3. Hubungan sosial :
3.1 Orang yang berarti : Pasien mengatakan orang yang berarti di dalam hidupnya adalah orang tua
3.2 Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti
kegiatan dalam masyarakat
3.3 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Pasien mengatakan merasa tidak suka kalau
ada orang yang menentangnya atau menyuruh untuk meminum obat
Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan
4. Spiritual :
1. Penampilan :
Jelaskan : Saat pengkajian pakaian pasien tampak tidak rapi. Misal nya seperti celana yang
kepanjangan dan tidak di gulung
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan :
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian dan diajak berbicara pasienn tampak sulit untuk
memahami maksud dari peryanyaan perawat
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas motorik :
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian dapat dilihat bahwa pasien tampak gelisah dan juga
tegang
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Alam perasaan :
Gembira berlebih
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian pasien tampak cemas untuk menjawab pertanyaan
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan..
5. Afek :
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian pasien tampak bisa menjawab pertanyaan namun tampak
labil dalam menjawab pertanyaan
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian pasien tampak bermusuhan dan tidak ingin untuk diajak
berbicara
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi :
Halusinasi
Pengecapan, Penghidu
Jelaskan : Pasien mengatakan ada mendengar suara-suara yang menyuruhkan untuk melakukan
tindakan kekerasan dan memukul orang lain dan juga ada melihat bayangan-
bayangan yang suka muncul disaat sendirian
Masalah keperawatan : Halusinasi
8. Proses fikir :
Sirkumtansial, Tangensial, Kehilangan asosiasi,
Fligh of ideas Blocking, Pengulangan pembicaraan/persevarasi.
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian pasien tampak tidak ingin untuk ditanya-tanya oleh
perawat
9. Isi fikir :
Obsesi, Fobia, Hipokondria,
Depersonalisasi, Ide yang terkait Pikiran magis
Waham :
Agama, Somatik, Kebesaran, Curiga,
Nihilistik, Sisip pikir, Siar fikir, Kontrol fikir
11. Memori :
Gg. daya ingat jangka panjang, Gg. daya ingat janggka pendek,
1. Adaptif
o Bicara dengan orang lain : Kooperatif
o Mampu menyelesaikan masalah. Tidak ada
o Teknik relaksasi. Tidak ada
o Aktifitas konstruktif. Tidak ada
o Olah raga. Pasien mengatakan biasanya saat berada dirumah pasien suka jalan santai
disekitar kampung
o Lainnya. Tidak ada
2. Maladaptif
o Minum alkohol / Narkoba. Tidak ada
o Reaksi lambat/berlebihan. Tidak ada
o Bekerja berlebihan. Tidak ada
o Menghindar. Pasien tampak menghindar saat dilakukan pengkajian
o Mencederai diri. Tidak ada
o Lainnya. Tidak ada
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
o Masalah dengan pendidikan, spesifik. Pasien mengatakan terakhir bersekolah sampai SMU
o Masalah dengan perumahan, spesifik. Pasien mengatakan mempunyai masalah dengan orang tua
sehingga menampar orang tua
o Masalah dengan ekonomi, spesifik. Pasien mengatakan mempunyai masalah tentang ekonomi karena
orang tua nya adalah seorang buruh lepas dan kurang mampu unttuk mencukupi kebutuhan nya sehri-
hari
o Masalah dengan pelayanan kesehatan, spsifik. Pasien mengatakan tidak ingin meminum obat yang
diberikan dari pelayanan kesehatan
Lainnya
1. Halusinasi
2. Gangguan komunikasi verbal
3. Perilaku kekerasan
XIII. POHON MASALAH
Mengetahui
Pembimbing/ CI, Mahasiswa,
(……………………………) (……………………………)
NIP. NIM.
XIV. ANALISIS DATA
MASALAH/ DIAGNOSIS
NO. DATA
KEPERAWATAN
1.Ds1:
1.. Pasien mengatakan melihat sosok
bayangan yang sering muncul disaat
sendirian dengan frekuensi jarang,
sutuasi yang muncul saat sendirian,
perasaan yang kurang nyaman saat
halusinasi datang, dan respon pasien Halusinasi (Penglihatan dan pendengaran)
yang hanya berdiam diri saat
halusinasi muncul
2. Pasien mengatakan sulit untuk tidur
Do :
1. Pasien tampak berbicara sendiri
2. Pasien tampak melamun
3. Pasien tampak berbicara dan suka
bernyanyi-nyanyi sendiri
4. Saat diajak berbicara pasien tampak
tidak jelas
Ds :
1. Pasien mengatakan dibawa ke RSJ
karena mengamuk dan juga
menampar orang tua serta bebicara Perilaku kekerasan
sendiri
2. Pasien mengatakan merasa sulit
untuk mengontrol emosinya
Do :
1. Tampak emosi pasien maih labil
2. Saat diajak berbicara pasien tampak
mudah untuk tersinggung
3. Kontak mata pasien tampak kurang
4. Saat di ajak berbicara
5. Pasien terkadang acuh dan tidak
memperhatikan saat di ajak
berbicara
XV DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Halusinasi
2. Perilaku kekerasan
12
XVI RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSIS TUJUAN EVALUASI RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN TUM TUK KRITERIA STANDAR
1. Halusinasi (Penglihatan Pasien tidak Pasiien dapat • Eksprsi wajah • Eksprsi wajah bersahabat Lakukan BHSP
dan pendengaran) mencederai membina bersahabat • Menunjukkan rasa SP I
diri sendiri, hubungan • Menunjukkan rasa senang 1. Diskusikan halusinasi pasien
orang lain dan saling
senang • Ada kontak mata 2. Diskusikan isi halusinasi
lingkungan percaya.
nya Pasien dapat • Ada kontak mata • Mampu berjabat tangan 3. Diskusikan waktu halusinasi
mengontrol • Mampu berjabat • Mampu menybutkan 4. Diskusikan frekuensi halusinasi
halusinasi tangan nama 5. Diskusikan situasi yang
dengan cara • Mampu • Mampu menjawab salam menimbulkan halusinasi
menghardik menybutkan nama • Pasien mau duduk 6. Diskusikan respon pasien
• Mampu menjawab berdampingan perawat terhadap halusinasinya
salam • Mampu mengutarakan 7. Latih pasien cara mengontrol
• Pasien mau duduk masalah yang dihadapi halusinasinya : menghardik
berdampingan • Pasien dapat halusinasi
perawat mendemonstrasikan cara 8. Anjurkan pasien memasukkan
• Mampu menghardik/mengusir cara menghardik halusinasi
mengutarakan tidak memperdulikan dalam jadwal kegiatan harian
masalah yang halusinasinya
dihadapi • Pasien dapat
• Pasien dapat menyebutkan cara baru
mendemonstrasik mengontrol halusinasi
an halusinasinya
Halusinasi (Penglihatan Pasien tidak Pasien dapat • Pasien dapat • Pasien dapat SP II
2 dan pendengaran) mencederai mendemonstr mendemonstrasi mendemonstrasikan 1. Evaluasi kegiatan latihan
. diri sendiri, asikan
kan kepatuhan kepatuhan minum obat menghardik dan obat. Kemudian
orang lain dan epatuhan
minum obat untuk mencegah beri pasien pujian
lingkungan minum obat
untuk mencegah 2. Latih pasien cara mengontrol
nya untuk halusinasi
halusinasi dengan bercakap cakp
mencegah halusinasi
ketika halusinasi muncul
halusinasi
13
3. Anjurkan pasien memasukkan
cara menghardik halusinasi,
minum obat dan bercakap cakap
dalam jadwal kegiatan harian
Halusinasi (Penglihatan Pasien tidak Pasien dapat • Pasien mampu • Pasien mampu
3. SP III
3 dan pendengaran) mencederai mengontrol bercakap-cakap dengan
bercakap-cakap 1. Evaluasi adwal kegiatan harian
3. diri sendiri, halusinasi orang lain untuk pasien
dengan orang lain
orang lain dan dengan mengalihkan halusinasi 2. Latih pasien mengendalikan
untuk mengalihkan
lingkungan bercakap- • Pasien dapat halusinasi dengan melakukan
nya cakap dengan halusinasi mendemonstrasika.n kegiatan
orang lain • Pasien dapat 3. Anjurkan pasien memasukkan
mendemonstrasika. cara bercakap cakap
kegiatan e dalam jadwal harian
n cara bercakap dengan orang lain
cakap dengan orang • Pasien mampu
lain menyimpulkan cara
mengontrol halusinasi
\ • Pasien mampu SP IV
Halusinasi (Penglihatan Pasien tidak Pasien dapat • Pasien mampu 1. Evaluasi jadwal kegiatan harian
bercakap-cakap bercakap-cakap dengan
4. dan pendengaran) mencederai mengontrol pasien
diri sendiri, halusinasi dengan orang lain orang lain untuk
2. Latih pasien mengendalikan
orang lain dan dengan untuk mengalihkan mengalihkan halusinasi halusinasi dengan melakukan
lingkungan bercakap- halusinasi • Pasien dapat kegiatan (kegiatan yang bisa
nya cakap dengan mendemonstrasika.n dilakukan di rumah)
• Pasien dapat
orang lain cara bercakap cakap 3. Anjurkan pasien measukkan
mendemonstrasika.
dengan orang lain latihan mengendalikan halusinasi
n cara bercakap dengan melakukan kegiatan
cakap dengan orang • Pasien mampu
dalam jadwal kegiatan harian
lain menyimpulkan cara
mengontrol halusinasi
14
15
XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
HARI, TGL/ NO. DIAGNOSIS IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA JELAS
JAM KEPERAWATAN TTD
Senin, 15 Melakukan BHSP S:
Agustus 2022 Daignosis 1 SP 1 - Pasien mengatakan tidak keberatan untuk
09.00 WITA 1. Mendiskusikan halusinasi diajak berbincang-bincang sebentar
- Pasien mengatakan ada melihat sosok
pasien
bayangan namun hanya muncul disaat
2. Mendiskusikan isi halusinasi sndiri
3. Mendiskusikan waktu O:
halusinasi - Pasien tampak sedikit tegang saat diajak
4. Mendiskusikan frekuensi berbicara
halusinasi - Kontak mata pasien tampak kurang
5. Mendiskusikan situasi yang - Pasien tampak masih enggan untuk MAHMUDAH
bercerita banyak kepada perawat
menimbulkan halusinasi
- Ekpresi wajah pasien tampak kurang
6. Mendiskusikan respon pasien bersemangat
terhadap halusinasinya - Pasien tampak kooperatif walaupun
7. Melatih pasien cara terkadang tidak menyimak apa yang
mengontrol halusinasinya : disampaikan oleh perawat
menghardik halusinasi A : SP I belum teratasi
8. Mengannjurkan pasien P : Intervensi dilanjutkan pada SP I (BHSP)
memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian
Melakukan BHSP S:
SP I - Pasien tampak tidak keberatan untuk diajak
Selasa, 16 berbincang-bincang sebentar MAHMUDAH
1. Mendiskusikan situasi yang
Agustus 2022 Diagnosis 1 - Pasien mengatakan biasanya melihat sosok
09.00 WITA menimbulkan halusinasi bayangan disaat sedang sendiri atau sedang
2. Mendiskusikan respon pasien melamun
terhadap halusinasinya - Pasien mengatakan disaat halusinasi nya
3. Melatih pasien cara muncul biasanya hanya diam dan menutup
16
mengontrol halusinasinya : mata
menghardik halusinasi - Setelah diajarkan cara menghardik
4. Mengannjurkan pasien halusinasi seperti menggunakan kata
“Pergi kamu, kamu tidak nyata” pasien
memasukkan cara menghardik
mentakan akan mencoba cara baru yang
halusinasi dalam jadwal diajarkan
kegiatan harian O:
5. Mendiskusikan situasi yang - Pasien masih tampak sedikit tegang saat
menimbulkan halusinasi dikunjungi oleh perawat
6. Mendiskusikan respon pasien - Kontak mata pasien masih kurang, namun
terhadap halusinasinya sudah bisa untuk menatap saat dipanggil
- Pasien masih tampak enggan utuk
7. Melatih pasien cara
bercerita banyak kepada perawat namun
mengontrol halusinasinya : mampu untuk menjawab beberapa
menghardik halusinasi pertanyaansaat diajukan
8. Mengannjurkan pasien - Ekpresi wajah pasien masih ampak kurang
memasukkan cara menghardik bersemangat
halusinasi dalam jadwal A : SP I belum teratasi
kegiatan harian P : Intervensi dilanjutkan SP I
S:
Melakukan BHSP - Pasien tampak tidak keberatan untuk
SP 1 diajak berbincang-bincang sebentar
Kamis, 18 1. Mendiskusikan halusinasi - Pasien mengatakan biasanya melihat
Agustus 2022 Diagnosis 1 pasien sosok bayangan disaat sedang sendiri atau
09.00 WITA sedang melamun
2. Mendiskusikan isi halusinasi
- Pasien mengatakan disaat halusinasi nya MAHMUDAH
3. Mendiskusikan waktu muncul biasanya hanya diam dan menutup
halusinasi mata
4. Mendiskusikan frekuensi - Setelah diajarkan cara menghardik
halusinasi halusinasi seperti menggunakan kata
5. Mendiskusikan situasi yang “Pergi kamu, kamu tidak nyata” pasien
menimbulkan halusinasi menyakan akan mencoba cara baru yang
diajarkan
6. Mendiskusikan respon pasien
terhadap halusinasinya
17
O:
- Pasien masih tampak sedikit tegang saat
7. Melatih pasien cara
dikunjungi oleh perawat
mengontrol halusinasinya : - Kontak mata pasien masih kurang, namun
menghardik halusinasi sudah bisa untuk menatap saat dipanggil
8. Mengannjurkan pasien - Pasien masih tampak enggan utuk
memasukkan cara menghardik bercerita banyak kepada perawat namun
halusinasi dalam jadwal mampu untuk menjawab beberapa
kegiatan harian pertanyaan saat diajukan
- Ekpresi wajah pasien masih ampak kurang
bersemangat
A : SP I belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan SP I
Melakukan BHSP S:
SP 1 - Pasien tampak enggan untuk diajak
1. Mendiskusikan halusinasi berbincang-bincang sebentar
- Pasien mengatakan biasanya melihat
pasien
sosok sepeerti pocong disaat sedang
2. Mendiskusikan isi halusinasi melamun
3. Mendiskusikan waktu - Pasien mengatakan disaat halusinasi nya
halusinasi muncul biasanya hanya menutup mata
Jumat, 19 4. Mendiskusikan frekuensi - Setelah diajarkan cara menghardik
Agustus 2022 Diagnosis 1 halusinasi halusinasi seperti menggunakan kata
09.00 WITA “Pergi kamu, kamu tidak nyata” pasien MAHMUDAH
5. Mendiskusikan situasi yang
menyakan akan mencoba cara baru yang
menimbulkan halusinasi diajarkan dan pasien mulai bisa untuk
6. Mendiskusikan respon pasien mempraktekkan cara yang diajarkan
terhadap halusinasinya O:
7. Melatih pasien cara - Pasien masih tampak tidak lagi tegang saat
mengontrol halusinasinya : dikunjungi oleh perawat
menghardik halusinasi - Kontak mata pasien lebih baik dan sudah
bisa untuk menatap saat diajak berbicara
8. Mengannjurkan pasien
- Pasien tampak tidak lagi enggan utuk
memasukkan cara menghardik bercerita banyak kepada perawat
18
halusinasi dalam jadwal danmampu untuk menjawab beberapa
kegiatan harian pertanyaan saat diajukan
- Ekpresi wajah pasien masih nampak
kurang bersemangat
A : SP I teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan SP I
Melakukan BHSP S:
SP 1 - Pasien tampak enggan untuk diajak
1. Mendiskusikan halusinasi berbincang-bincang sebentar
- Pasien mengatakan biasanya melihat
pasien
sosok sepeerti pocong disaat sedang
2. Mendiskusikan isi halusinasi melamun
3. Mendiskusikan waktu - Pasien mengatakan disaat halusinasi nya
halusinasi muncul biasanya hanya menutup mata
4. Mendiskusikan frekuensi - Setelah diajarkan cara menghardik
halusinasi halusinasi seperti menggunakan kata
Sabtu, 20 5. Mendiskusikan situasi yang “Pergi kamu, kamu tidak nyata” pasien MAHMUDAH
Agustus 2022 Diagnosis 1 menyakan akan mencoba cara baru yang
menimbulkan halusinasi
09.00 WITA diajarkan dan pasien mulai bisa untuk
6. Mendiskusikan respon pasien mempraktekkan cara yang diajarkan
terhadap halusinasinya O:
7. Melatih pasien cara - Pasien masih tampak tidak lagi tegang saat
mengontrol halusinasinya : dikunjungi oleh perawat
menghardik halusinasi - Kontak mata pasien lebih baik dan sudah
bisa untuk menatap saat diajak berbicara
8. Mengannjurkan pasien
- Pasien tampak tidak lagi enggan utuk
memasukkan cara menghardik bercerita banyak kepada perawat
halusinasi dalam jadwal danmampu untuk menjawab beberapa
kegiatan harian pertanyaan saat diajukan
- Ekpresi wajah pasien masih nampak
kurang bersemangat
A : SP I teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan SP I
19
Melakukan BHSP S:
SP 1 - Pasien tampak tidak lagi enggan untuk
diajak berbincang-bincang sebentar
1. Mendiskusikan halusinasi
- Pasien mengatakan sudah jarang melihat
pasien melihat sosok sepeerti pocong disaat
2. Mendiskusikan isi halusinasi sedang melamun
3. Mendiskusikan waktu - Setelah diajarkan cara menghardik
halusinasi halusinasi seperti menggunakan kata
4. Mendiskusikan frekuensi “Pergi kamu, kamu tidak nyata” pasien
halusinasi menyakan akan mencoba cara baru yang MAHMUDAH
diajarkan dan pasien mulai bisa untuk
5. Mendiskusikan situasi yang
Senin, 22 Diagnosis 1 mempraktekkan cara yang diajarkan
Agustus 2022 menimbulkan halusinasi O:
09.00 WITA 6. Mendiskusikan respon pasien - Pasien masih tampak lebih santai saat
terhadap halusinasinya diajak berbicara
7. Melatih pasien cara - Kontak mata pasien lebih baik dan sudah
mengontrol halusinasinya : bisa untuk menatap saat diajak berbicara
menghardik halusinasi - Pasien tampak tidak lagi enggan utuk
bercerita banyak kepada perawat
8. Mengannjurkan pasien
danmampu untuk menjawab beberapa
memasukkan cara menghardik pertanyaan saat diajukan
halusinasi dalam jadwal - Ekpresi wajah pasien masih nampak
kegiatan harian kurang bersemangat
A : SP I teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan SP I
S:
Melakukan BHSP - Pasien tampak tidak lagi enggan untuk
SP 1 diajak berbincang-bincang sebentar
1. Mendiskusikan halusinasi - Pasien mengatakan sudah jarang melihat
pasien melihat sosok sepeerti bayangan atau MAHMUDAH
Selasa 23 2. Mendiskusikan isi halusinasi pocong disaat sedang melamun
Agustus 2022 Diagnosis 1 3. Mendiskusikan waktu - Setelah diajarkan cara menghardik
09.00 WITA halusinasi seperti menggunakan kata
halusinasi
“Pergi kamu, kamu tidak nyata” pasien
20
4. Mendiskusikan frekuensi Menyatakan akan mencoba cara baru yang
halusinasi diajarkan dan pasien mulai bisa untuk
mempraktekkan cara yang diajarkan
5. Mendiskusikan situasi yang
O:
menimbulkan halusinasi - Pasien masih tampak lebih santai saat
6. Mendiskusikan respon pasien diajak berbicara
terhadap halusinasinya - Kontak mata pasien lebih baik dan sudah
7. Melatih pasien cara bisa untuk menatap saat diajak berbicara
mengontrol halusinasinya : - Pasien tampak tidak lagi enggan utuk
menghardik halusinasi bercerita banyak kepada perawat
danmampu untuk menjawab beberapa
8. Mengannjurkan pasien
pertanyaan saat diajukan
memasukkan cara menghardik - Ekpresi wajah pasien tampak lebih
halusinasi dalam jadwal bersemangat
kegiatan harian A : SP I teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan SP I
21
22
23