Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II


(Prinsip-Prinsip Etika Keperawatan Dan Nursing Advocacy)

OLEH:
NAMA KELOMPOK 9:
YOSEFIN MAURETSIA MEKA (201111047)
MINCE AMELIA TADJO UDJU (201111069)
DEA RISKA SERAN (201111046)
KELAS B / SEMESTER 4

Fakultas Kesehatan
Program Studi Keperawatan
Universitas Citra Bangsa
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Keperawatan Medikal II. Penulisan
makalah yang berjudul “Prinsip-Prinsip Etika Keperawatan Dan Nursing Advocacy” di buat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II. Kami Menyadari bahwa
tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, semua kritik dan saran akan kami terima dengan senang hati demi
perbaikan makalah lebih lanjut. Tulisan ini dapat kami selesaikan berkat adanya bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Sehingga kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak terkait. Akhirnya, semoga tulisan yang jauh dari sempurna ini bermanfaat.

Kupang,Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Etika Dalam Keperawatan...................................................................................3
B. Prinsip-Prinsip Etika Keperawatan.....................................................................3
C. Nursing Advocacy..................................................................................................6

BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................8
A. Kesimpulan.............................................................................................................8
B. Saran.......................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aturan yang mengatur hubungan antara perawat-pasien adalah etika.Etika
berasal dari kata yunani, yaitu ethosyang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Etika
berhubungan dengan pertimbangan pembuat keputusan, benar atau tidaknya suatu
perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan mengenai hal yang harus
dilakukan.
Etika profesi keperawatan adalah filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral
yang mendasari pelaksanaan praktik keperawatan.Etika profesi keperawatan adalah milik
dan dilaksanakan oleh semua perawat.Semua perawatharus untuk menaati kode etik yang
telah disepakati.Dalam melaksanakan praktik keperawatan, seorang perawat harus
mengambil suatu keputusan dalam upaya pelayanan keperawatan klien.Keputusan yang
diambil berdasarkan pertimbangan dan kemampuan penalaran ilmiah dan penalaran etika,
hal yang baik bagi pelayanan keperawatan klien diukur dari sudut keyakinannya sendiri,
norma masyarakat, dan standar professional.
Etika bisa diartikan juga sebagai yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan
benar atau tidaknya suatu perbuatan karna tidak ada undang-undang atau peraturan yang
menegaskan hal yang harus dilakukan, etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik
yang bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan
kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas
nilai dan situasi individu yang dilayani. Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi
atau wadah yang membina profesi tertentu baik secara nasional maupun internasional.
Kode etik menerapkan konsep etis karena profesi bertanggung jawab pada manusia dan
menghargai kepercayaan serta nilai individu. Contoh benarkah dipandang dari segi etis,
hak asasi, dan tanggung jawab bila profesional kesehatan menghentikan upaya
penyelamatan hidup pada pasien yang mengidap penyakit yang pasti membawa
kematian?Faktor teknologi yang meningkat, ilmu pengetahuan yang berkembang
(pemakaian mesin dan teknik meperpanjang usia, legalisasi abortus, pencangkokan organ
manusia, pengetahuan biologi dan genetika, penelitian yang menggunakan subjek
manusia) ini memerlukan pertimbangan yang menyangkut nilai, hak-hak asasi dan
tanggung jawab profesi.

iv
Organisasi profesi diharapkan mampu memelihara dan mengharagai, mengamalkan
dan mengembangkan nilai tersebut melalui kode etik yang disusunnya. Kadang-kadang
perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud etika dalam keperawatan?
2. Prinsip-prinsip etika keperawatan: otonomi, beneficience, justice, non
maleficience, moral right, nilai dan norma masyarakat?
3. Apa yang dimaksud dengan Nursing advocacy?

C. Tujuan
Untuk mengetahui:
1. Apa yang dimaksud etika dalam keperawatan?
2. Apa saja Prinsip-prinsip etika keperawatan: otonomi, beneficience, justice, non
maleficience, moral right, nilai dan norma masyarakat.
3. Apa itu Nursing advocacy.

v
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Etika Dalam Keperawatan


Etika keperawatan adalah nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diyakini oleh profesi
keperawatan dalam melaksanakan tugasnya yang berhubungan dengan pasien,
masyarakat, teman sejawat maupun dengan organisasi profesi, dan juga dalam pengaturan
praktik keperawatan itu sendiri. Dalam konteks keperawatan, ini akan membantu perawat
untuk memahami etika karena perawat menghadapi banyak masalah etis tentang
kerahasiaan, hak pasien, pertanyaan hidup dan mati. Pemahaman etika dapat membantu
seorang perawat mendapatkan pandangan yang jelas dalam beberapa masalah yang sulit,
kemungkinan program tindakan, dan prinsip-prinsip yang mendasari tindakan yang tepat.
Perawat yang memiliki pengetahuan tentang prinsip etik dan menerapkannya dalam
pemberian asuhan keperawatan dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan antar
perawat, klien dan petugas kesehatan lain, dapat meningkatkan kepercayaan pasien
kepada perawat akan adanya pelayanan keperawatan yang aman dan berkualitas.
Etika keperawatan merupakan standar acuan untuk mengatasi segala macam masalah
yang dilakukan oleh praktisi keperawatan terhadap para pasien yang tidak mengindahkan
dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya, misalnya sebelum melakukan tindakan
keperawatan sebaiknya perawat menjelaskan tujuan dari tindakan yang akan
dilakukannya serta harus menanyakan apakah pasien bersedia untuk dilakukan tindakan
tersebut atau tidak. Dalam hal ini perawat menunjukkan sikap menghargai otonomi
pasien. Jika pasien menolak tindakan maka perawat tidak bisa memaksakan tindakan
tersebut sejauh pasien paham akan akibat dari penolakan tersebut.

B. Prinsip-Prinsip Etika Keperawatan


1. Otonomi.
Prinsip ini menjelaskan bahwa klien diberi kebebasan untuk menentukan sendiri
atau mengatur diri sendiri sesuai dengan hakikat manusia yang mempunyai harga diri
dan martabat. Contoh: Klien 27 berhak menolak tindakan invasif yang dilakukan oleh
perawat. Perawat tidak boleh memaksakan kehendak untuk melakukannya atas
pertimbangan bahwa klien memiliki hak otonomi dan otoritas bagi dirinya. Perawat
berkewajiban untuk memberikan penjelasan yang sejelas-sejelasnya bagi klien dalam
berbagai rencana tindakan dari segi manfaat tindakan, urgensi dsb sehingga

vi
diharapkan klien dapat mengambil keputusan bagi dirinya setelah mempertimbangkan
atas dasar kesadaran dan pemahaman.
2. Beneficience (kebaikan)
Prinsip ini menjelaskan bahwa perawat melakukan yang terbaik bagi klien, tidak
merugikan klien, dan mencegah bahaya bagi klien.Contoh: klien yang mengalami
kelemahan fisik secara umum tidak boleh dipaksakan untuk berjalan ke ruang
pemeriksaan. Sebaiknya klien didorong menggunakan kursi roda.
3. Justice(keadilan)
Prinsip ini menjelaskan bahwa perawat berlaku adil pada setiap klien sesuai
dengan kebutuhannya. Misalnya pada saat perawat dihadapkan pada pasien total care,
maka perawat harus memandikan dengan prosedur yang sama tanpa membeda-
bedakan klien. Tetapi ketika pasien tersebut sudah mampu mandi sendiri maka
perawat tidak perlu memandikannya lagi.Prinsip keadilan dibutuhkan untuk perlakuan
yang sama dan adil terhadap orang lainyang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal
dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika tenaga kesehatan bekerja
untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar
untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Prinsip justice berarti bahwa setiap
orang berhak atas perlakuan yang sama dalam upaya pelayanan kesehatan tanpa
mempertimbangkan suku, agama, ras, golongan, dan kedudukan sosial ekonomi.
Idealnya perbedaan yang mungkin adalah dalam fasilitas, tetapi bukan dalam hal
pengobatan dan atau perawatan.
4. non maleficience (tidak merugikan)
Maksud prinsip ini adalah tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis
pada pasien. Prinsip nonmaleficence berarti bahwa tenaga kesehatan dalam
memberikan upaya pelayanan kesehatan harus senantiasa dengan niat untuk
membantu pasien mengatasi masalah kesehatannya.
5. moral right
Moral Right dalam keperawatan menjurus kepada acuan bagi perilaku seseorang
yang berkaitan dengan tindakan yang baik yang dilakukan seseorang dan merupakan
kewajiban dan tanggung jawab moral sesuai prosedur. Karena moral right hamper
sama dengan etika dalam keperawatan, hanya saja moral right menjurus pada tindakan
yang baik yang dilakukan seseorang, sedangkan etika mengacu pada tindakan yang
baik dan buruk merupakan kewajiban dan tanggung jawab moral. Standar moral

vii
dipengaruhi oleh ajaran, agama, tradisi, norma kelompok atau masyarakat. Berikut
beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perawat dalam etika “ Moral Right ” :
a. Advokasi
adalah memberikan saran dalam upaya melindungi dan mendukung hak-hak
pasien. Hal tersebut merupakan suatu kewajiban moral bagi perawat dalam
mempraktekkan keperawatan professional.
b. Responsibilitas ( tanggung jawab )
adalah eksekusi terhadap tugas-tugas yang berhubungan dengan peran tertentu
dari perawat. Misalnya pada saat memberikan obat, perawat bertanggung jawab
untuk mengkaji kebutuhan klien dengan memberikannya dengan aman dan benar.
c. Loyalitas
adalah suatu konsep yang melewati simpati, peduli, dan hubungan timbal balik
terhadap pihak yang secara profesional berhubungan dengan perawat.

6. Nilai dan Norma Masyarakat


Nilai-nilai adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu
standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang. Sistem nilai
dalam suatu organisasi adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan sering
diartikan sebagai perilaku personal. Values (nilai-nilai) yang ideals atau idaman,
konsep yang sangat berharga bagi seseorang yang dapat memberikan arti dalam
hidupnya. values merupakan sesuatu yang berharga bagi seseorang, dan bisa
mempengaruhi persepsi,motivasi,pilihan dan keputusannya. Salary dan McDonnel
(1989),values yang di sadari menjadi pengendali internal seseorang adn bertingkah,
membuat pilihan dan keputusan. Norma Masyarakat adalah kebiasaan umum yang
menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah
tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial
masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut
perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya.
Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok
agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma
disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib
sebagaimana yang diharapkan.
Nilai dan norma masyarakat dapat memberi keputusan tentang tindakan yang
diharapkan benar-tepat atau bermoral, terlebih dalam profesi keperawatan. Dimana

viii
pelayanan kepada umat manusia merupakan fungsi utama perawat dan dasar adanya
profesi keperawatan, oleh karena itu Nilai dan norma keperawatan dalam penjalanan
pelayanan keperawatan sangat diperlukan. Dan dapat sebagai alat untuk mengukur
perilaku moral dalam keperawatan., atau dengan kata lain merupakan suatu ungkapan
tentang bagaimana perawat wajib bertingkah laku.

C. Nursing Advocacy
Nursing advocacy adalah proses dimana perawat secara objektif memberikan klien
informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan mendukung klien apapun
keputusan yang ia buat.Perawat sebagai advokat yaitu menjadi penghubung antara klien
dan tim kesehatan lain. Membela kepentingan klien dan membantu klien untuk
memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang di berikan tim kesehatan dengan
pendekatan tradisional maupun professional.
a. Peran Perawat Sebagai Advocacy
Peran perawat sebagai advokat klien :
1. Sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya
pemenuhan kebutuhan klien.
2. Membela kepentingan klien dan membantu klien memahami semua informasi
dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan
tradisional maupun professional.
3. Perawat bertindak sebagai narasumber dan fasilitator dalam tahap
pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien.
4. Perawat melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam
pelayanan keperawatan.
b. Nilai-Nilai Dasar Perawat Advocacy
untuk menjalankan perannya sebagai advokasi pasien, perawat harus memiliki
nilai-nilai dasar, yaitu :
1. Pasien adalah makhluk holistik dan otonom yang mempunyai hak untuk
menentukan pilihan dan mengambil keputusan.
2. Pasien berhak untuk mempunyai hubungan antara perawat-pasien yang
didasarkan atas dasar saling menghargai, percaya, bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan
kebutuhan perawatan kesehatan, dan bebas dalam bertukar pikiran serta.

ix
3. Perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pasien telah mengetahui
cara memelihara kesehatannya.
c. Sikap yang harus dimiliki perawat
1. Bersikap asertif berarti mampu memandang masalah pasien dari sudut
pandang yang positif. Asertif meliputi komunikasi yang jelas dan langsung
berhadapan dengan pasien.
2. Mengakui bahwa hak-hak dan kepentingan pasien dan keluarga lebih utama
walaupun ada konflik dengan tenaga kesehatan yang lain.
3. Sadar bahwa konflik dapat terjadi sehingga membutuhkan konsultasi,
konfrontasi atau negosiasi antara perawat dan bagian administrasi atau antara
perawat dan dokter.
4. Dapat bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain perawat tidak dapat bekerja
sendiri dalam memberikan perawatan yang berkualitas bagi pasien. Perawat
harus mampu berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yang ikut serta
dalam perawatan pasien.
5. Tahu bahwa peran advokat membutuhkan tindakan yang politis, seperti
melaporkan kebutuhan perawatan kesehatan pasien kepada pemerintah atau
pejabat terkait yang memiliki wewenang atau otoritas.

x
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika bisa diartikan juga sebagai yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan
benar atau tidaknya suatu perbuatan karna tidak ada undang-undang atau peraturan yang
menegaskan hal yang harus dilakukan, etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik
yang bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan
kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas
nilai dan situasi individu yang dilayani. Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi
atau wadah yang membina profesi tertentu baik secara nasional maupun internasional.
Kode etik menerapkan konsep etis karena profesi bertanggung jawab pada manusia dan
menghargai kepercayaan serta nilai individu.
Nursing advocacy adalah proses dimana perawat secara objektif memberikan klien
informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan mendukung klien apapun
keputusan yang ia buat.Perawat sebagai advokat yaitu menjadi penghubung antara klien
dan tim kesehatan lain. Membela kepentingan klien dan membantu klien untuk
memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang di berikan tim kesehatan dengan
pendekatan tradisional maupun professional.
.
B. Saran
Penulis sangat mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi acuan dalam
mempelajari tentang Prinsip-Prinsip Etika Keperawatan Dan Nursing Advocacy. Dan
harapan penulis makalah ini tidak hanya berguna bagi kami tetapi juga berguna bagi
semua pembaca. Terakhir dari penulis walaupun makalah ini kurang sempurna kami
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di kemudian hari.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Ardiani, Nurul Devi, and M. Kep Ns. "Modul Ajar Etika Keperawatan." (2020).

Kurniawan, D. E. (2017). Penyelesaian masalah etik dan legal dalam penelitian


keperawatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida, 3(2), 408-414.

Ismoyowati, T. W., & Sinaga, M. R. E. (2021). Modul Konsep Dasar Keperawatan (KDK) I.

xii

Anda mungkin juga menyukai