Anda di halaman 1dari 2

Nama: Talitha Zakiah Sastrapraja

NIM:21/480488/GE/09679
Prodi: Geografi Lingkungan
Human Geography Chapter 11 (Agricultural)
1.Berikan penjelasan ciri revolusi pertanian pertama , revolusi pertanian kedua dan
revolusi pertanian ketiga

1. 1. revolusi pertanian pertama. ciri yang paling menonjol dari revolusi pertanian
pertama adalah penggunaan alat-alat pengelolaan lahan dan penggunaan bajak ternak.
Pada saat ini, peradaban pertama di dunia seperti Mesopotamia, Lembah Huang Ho,
dan Mesoamerika telah mengakui domestikasi pertanian. Domestikasi adalah metode
budidaya selektif dimana dihasilkan benih hewan/tanaman yang sifatnya sesuai
dengan kebutuhan manusia. Proses domestikasi memakan waktu lama. Contoh proses
domestikasi adalah domestikasi gandum dari gulma. Saat itu, masyarakat mulai
menjalani kehidupan menetap, mendirikan berbagai pusat peradaban, dan mulai
membangun budaya..

2. Revolusi Pertanian tahap kedua atau bisa disebut juga revolusi industri memiliki ciri
Perubahan tenaga kerja perdesaan dengan penerapan mesin- mesin terkait kegiatan
pertanian,Pembaharuan input / sarana produksi pertanian pupuk, obat-obatan,
bioteknologi,Pengolahan produk pertanian

3. Revolusi Pertanian tahap ketiga atau bias disebut Green Revolution. Green


revolution didasari oleh penggunaan mekanisasi pertanian secara ekstensif,
penggunaan irigasi buatan dan pupuk kimia, serta perkembangan bioteknologi.
Dampak dari green revolution adalah peningkatan drastis produksi pertanian, banyak
ditemukannya varietas baru, teknik menurunkan kegagalan panen, dan mengatasi
permasalahan kerawanan pangan. Inovasi teknologi dan teknik pertanian ilmiah yang
dikembangkan pada abad ke-20 membentuk dasar bagi revolusi pertanian ketiga.
Lebih khusus lagi, revolusi pertanian ketiga mencakup mekanisasi luas,
ketergantungan besar pada irigasi dan aplikasi kimia, dan bioteknologi.

2. Berikan penjelasan, perbedaan pertanian subsisten dan pertanian komersial

1. Pertanian subsisten adalah sistem pertanian yang bertujuan untuk menumbuhkan


sejumlah besar tanaman yang memenuhi semua atau hampir semua kebutuhan petani
dan keluarganya, dengan sedikit atau tanpa hasil berlebih untuk pemasaran. Pertanian
Komersial adalah metode pertanian di mana produksi tanaman dan pemeliharaan
ternak dilakukan dengan maksud untuk menjual produk di pasar.
2. Karena input tenaga kerja yang tinggi diperlukan dalam pertanian subsisten, itu adalah
teknik padat karya. Sebaliknya, dalam pertanian komersial, investasi modal besar
diperlukan, dan itulah sebabnya ini adalah teknik padat modal.
3. Pertanian subsisten dilakukan di daerah kecil saja. Sebaliknya, area yang luas
diperlukan untuk melakukan pertanian komersial.
4. Untuk meningkatkan produktivitas, pupuk ditambahkan ke tanah, dalam pertanian
subsisten. Sebaliknya, dalam pertanian komersial, hasil panen dapat ditingkatkan
dengan input modern dosis tinggi, yaitu benih varietas unggul, pupuk, insektisida,
pestisida, dan sebagainya.
5. Dalam pertanian subsisten, terutama biji-bijian makanan seperti gandum dan beras,
buah-buahan dan sayuran ditanam. Sebaliknya, dalam pertanian komersial terutama
tanaman komersial dan sereal ditanam.

3. Bagaimana penjelasan model Vhontunen dalam kegiatan pertanian ?


teori Von Thunen adalah teori lokasi pertanian yang menitikberatkan pada 2 hal penting
tentang pola keruangan pertanian yaitu:
 Jarak lokasi pertanian ke pasar 
 Sifat produk pertanian (keawetan, harga, beban angkut).

Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa harga sewa lahan pertanian nilainya tergantung
tata guna lahannya. Lahan yang berada di dekat pusat kota akan lebih mahal di bandingkan
lahan yang jauh dari pusat kota karena jarak yang makin jauh dari pusat kota/kegiatan, akan
meningkatkan biaya transportasi.

4. Bagaimana pengaruh iklim terhadap kegiatan pertanian ?

Iklim merupakan salah satu komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamik
dan sulit untuk dikendalikan. Pengaruh iklim sangat nyata dan beresiko pada bidang
pertanian melalui dampak kekeringan, kebasahan atau banjir, suhu tinggi, suhu rendah atau “
frost”, angin, kelembaban tinggi dan lain-lain yang dapat mengakibatkan rendahnya hasil
baik secara kuantitas maupun kualitas, juga tidak ketidakstabilan produksi secara nasional.

Anda mungkin juga menyukai