Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BALITA SAKIT
DISUSUN OLEH :
NAMA : DEBORA DADA TODU
NIM : PO530321219709
KELAS : A/ SEMESTER IV
TUGAS : KEPERAWATAN ANAK
COVER......................................................
KATA PENGANTAR...............................
DAFTAR ISI.............................................
BAB I PENDAHULUAN........................
A. Latar Belakang..............................
B. Rumusan Masalah.........................
C. Tujuan...........................................
BAB II PEMBAHASAN...........................
A. Pengertian MTBS..........................
B. Sejarah terbentuknya MTBS..........
C. Strategi dan proses MTBS..............
D. Konseling dalam MTBS.................
E. Klasifikasi MTBS..........................
BAB III PENUTUP..................................
A. Kesimpulan ..................................
B. Saran............................................
DAFTAR PUSTAKA..............................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) atau Integrated Management of
Childhood Illness (IMCI) merupakan suatu
pendekatan yang terintegrasi atau terpadu
dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus
pada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita)
secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan
suatu program kesehatan tetapi suatu
pendekatan atau cara penatalaksanaan balita
sakit. Konsep pendekatan MTBS yang pertama
kali diperkenalkan oleh organisasi kesehatan
dunia WHO (World Health Organizations)
merupakan suatu bentuk strategi upaya
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
menurunkan angka kematian, kesakitan dan
kecacatan bayi dan anak balita di negara-
negara berkembang.
Derajat kesehatan merupakan
pecerminan kesehatan perorangan, kelompok,
maupun masyarakat yang digambarkan dengan
umur harapan hidup, mortalitas, morbiditas,
dan status gizi masyarakat.Sehat dapat
mencakup pengertian yang sangat luas, yakni
bukan saja bebas dari penyakit tetapi juga
tercapainya keadaan kesejahteraan baik fisik,
sosial dan mental.
Derajat kesehatan yang optimal akan
dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-
unsur mortalitas yang memengaruhinya, yaitu
morbiditas dan status gizi. Untuk kualitas
hidup, yang digunakan sebagai indikator
adalah angka harapan hidup waktu lahir (Lo).
Sedangkan untuk mortalitas telah disepakati
lima indikator yaitu angka kematian bayi
(AKB) per 1000 kelahiran hidup, angka
kematian balita (AKABA) per 1000 kelahiran
hidup, angka kematian pneumonia pada balita
per 1000 balita, angka kematian diare pada
balita per 1000 balita per 1000 balita dan
Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per
1000 kelahiran.
Menurut Susenas 2001 Angka
Kematian Balita di Indonesia sebesar 68 per
1000 kelahiran hidup, maka 340 ribu anak
meninggal pertahun sebelum usia lima tahun
dan diantaranya 155 ribu adalah bayi sebelum
berusia satu tahun. Dari seluruh kematian
tersebut sebagian besar disebabkan oleh
infeksi saluran pernapasan akut, diare dan
gangguan perinatal/neonatal (Manajemen
Terpadu Balita Sakit Modul-1 Depkes RI,
2004).
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian MTBS
2. Sejarah terbentuknya MTBS
3. Strategi dan proses MTBS
4. Konseling dalam MTBS
5. Klasifikasi MTBS
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian MTBS
2. Untuk Mengetahui Sejarah
Terbentuknya MTBS
3. Untuk Mengetahui Strategi dan Proses
MTBS
4. Untuk mengetahui Konseling Dalam
MTBS
5. Untuk Mengetahui klasifikasi MTBS
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian MTBS
MTBS singkatan dari Manajemen
Terpadu Balita Sakit atau Integrated
Management of Childhood Illness (IMCI
dalam bahasa Inggris) adalah suatu pendekatan
yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana
balita sakit dengan fokus kepada kesehatan
anak usia 0-5 tahun(balita) secara menyeluruh.
MTBS bukan merupakan suatu program
kesehatan tetapi suatu pendekatan /cara
menatalaksana balita sakit. Kegiatan MTBS
merupakan upaya yang ditujukan untuk
menurunkan kesakitan dan kematian sekaligus
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
anak balita di unit rawat jalan kesehatan dasar
seperti Puskesmas, Pustu,Polindes,
Poskesdes,dll.
Bila dilaksanakan dengan baik, upaya
ini tergolong lengkap untuk mengantisipasi
penyakit-penyakit yang sering menyebabkan
kematian bayi dan balita. Dikatakan lengkap
karena meliputi upaya kuratif
(pengobatan),preventif(pencegahan), perbaika
n gizi, imunisasi dan konseling (promotif).
Badan Kesehatan Dunia WHO telah mengakui
bahwa pendekatan MTBS sangat cocok
diterapkan negara-negara berkembang dalam
upaya menurunkan kematian, kesakitan dan
kecacatan pada bayi dan balita.
Di Indonesia, MTBS sudah mulai
dikembangkan sejak tahun 1996 oleh
Departemen Kesehatan yangbekerjasama
dengan WHO. Layanan ini tidak hanya
kuratifnya saja tapi sekaligus pelayanan
preventifdan promotifnya. Tujuan dari
pelatihan ini yaitu dihasilkannya petugas
kesehatan yang terampilmenangani bayi dan
balita sakit dengan menggunakan tatalaksana
MTBS. Sasaran utama pelatihanMTBS ini
adalah perawat dan bidan, akan tetapi dokter
Puskesmas pun perlu terlatih MTBS agar
dapatmelakukan supervisi penerapan MTBS di
wilayah kerja Puskesmas.Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan
yang digagas oleh WHO danUNICEF untuk
menyiapkan petugas kesehatan melakukan
penilaian, membuat klasifikasi
sertamemberikan tindakan kepada anak
terhadap penyakit-penyakit yang umumnya
mengancam jiwa.MTBS bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan petugas,
memperkuat sistem kesehatan
sertameningkatkan kemampuan perawatan
oleh keluarga dan masyarakat yang
diperkenalkan pertama kalipada tahun
1999.MTBS dalam kegiatan di lapangan
khususnya di Puskesmas merupakan suatu
sistem yangmempermudah pelayanan serta
meningkatkan mutu pelayanan.
A. Kesimpulan
Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) bagi bayi muda yang berusia kurang
dari 2 bulan merupakan pendekatan
keterpaduan dalam tatalaksana bayi muda sakit
yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan
pelayanan kesehatan dasar yang meliputi
upaya kuratif terhadap penyakit sangat berat
atau infeksi bakteri, diare, ikterus, berat badan
rendah dan/ atau masalah pemberian ASI dan
upaya promotif dan preventif yang meliputi
imunisasi, pemberian vitamin A dan konseling
pemberian makan yang bertujuan untuk
menurunkan angka kematian bayi dan anak
balita serta menekan morbiditas karena
penyakit tersebut.
Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) adalah suatu pendekatan pelayanan
terhadap bayi muda sakit yang dikembangkan
oleh WHO. Dengan MTBS dapat ditangani
secara lengkap kondisi kesehatan bayi muda
pada tingkat pelayanan kesehatan dasar, yang
memfokuskan secara integrative aspek kuratif,
preventif dan promotif termasuk pemberian
nasihat kepada ibu sebagai bagian dari
pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan anak. Program
MTBS ini di kembangkan untuk mencegah
tingkat kematian bayi muda yang berumur
kurang dari 2 bulan.
B. Saran
Setelah mengetahui berbagai penyakit
yang dapat menyebabkan kematian pada bayi
muda dan mengetahui cara penilaian kesehatan
berdasarkan form MTBS ini disarankan
kepada petugas kesehatan untuk dapat
mengaplikasikannya dalam melakukan
penilaian kesehatan terhadap bayi muda.
Selainitu disarankan kepada mahasiswa
keperawatan agar dapat membuat makalah
yang lebih sempurna dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA