Indikasi:
Pasien dengan gangguan paru - paru yang menunjukkan
peningkatan produksi lendir. (bronkhitis, emfisema, fibrosis,
INDIKASI bronkhitis kronis)
Kontraindikasi:
Pasien yang mengalami abses paru atau tumor, pneumotoraks,
penyakit - penyakit pada dinding dada (fraktur), efusi pleura,
dan tuberkulosis.
KEBIJAKAN 1. ISO 9001 : 2015
2. Standar Akademik
1. Dosen/ Instruktur
PETUGAS 2. Perawat
3. Mahasiswa
1. Pakaian atau handuk tipis
2. Stetoskop
3. Tisu
4. Pot sputum dengan larutan desinfektan
PERALATAN 5. Bantal
6. Papan pemiring atau pendongkrak
7. Air minum hangat
8. Suction bila perlu
9. Baki beralas atau troli
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data
2. Mencuci tangan
3. Mempersiapkan alat didekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri
2. Mengidentifikasi pasien (menanyakan nama pasien
dan tanggal lahir serta melihat gelang pasien)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan
dilakukan
C. TAHAP KERJA
1. Menjaga privasi
2. Mengkaji paru-paru pasien , menentukan letak sekret
(gambar letak sekret terlampir)
3. Memberikan pasien minum air hangat dengan tujuan
mengencerkan sekret dan memudahkan untuk
dikeluarkan
INSTRUKSI KERJA
PRAKTIKUM KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB) I
Kode/No: Tanggal berlaku : Revisi :
D. TERMINASI
1. Merapikan pasien
2. Memberikan informasi ke pasien bahwa fisioterapi
dada sudah dilakukan
3. Memberikan kesempatan pasien umtuk bertanya
4. Memberikan rencana tindak lanjut
5. Berpamitan ke pasien
6. Membereskan alat
7. Mencuci tangan
8. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
UNIT 1. Bidang Pengajaran
2. Administrasi Akademik
TERKAIT
3. Penjaminan Mutu
REFERENSI 1. Muttaqin, Arif. 2010. Pengkajian Keperawatan: Aplikasi
Pada Praktik Klinik. Salemba Medika. Jakarta
INSTRUKSI KERJA
PRAKTIKUM KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB) I
Kode/No: Tanggal berlaku : Revisi :