Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN BISNIS

DISUSUN OLEH :
SUCI NYAK MANEH
192020046
MANAJEMEN REG A PAGI SEMESTER 6
PENGANTAR PERENCANAAN BISNIS ( BAB 1 )

Dalam ilmu manajemen disebutkan bahwa perencanaan merupakan daras pijakan dari langkah –
langkah selanjutnya. Kualitas pekerjaan sangat dipengaruhi oleh kualitas perencanaan yang
dibangun. Dalam suatu organisasi perencanaan memiliki posisi penting dari langkah – langkah
berikutnya. Pengertian perencanaan bisnis menurut para ahli :

• Perencanaa bisnis (Irham Fahmi, 2016) adalah suatu kerangka kerja yang menjelaskan setiap
bagian bisnis yang akan dikerjakan semenjak dari awal hingga akhir.

• Irham Fahmi (2016) menyatakan bahwa perencanaan adalah pemilihan tujuan jangka
pendek dan jangka panjang serta merencanakan taktik dan strategi untuk mencapai tujuan
tertentu.

• Madhurima Lall & Shikha Sahai (2008) rencana bisnis adalah cetak biru dari langkah –
langkah prosedur yang akan diikuti untuk mengubah ide bisnis menjadi usaha bisnis yang
sukses.

Selanjutnya menilai kelayakan ide dan kemudian mengalokasikan sumber daya


(produksi/operasi, keuangan, sumber daya manusia) dalam cara terbaik untuk membuat rencana
berhasil. Terdapat beberapa manfaat atau fungsi perencanaan bisnis, antara lain :

- Untuk mengawali sebuah bisnis atau usaha.


- Untuk mencari sumber dana
- Membuat bisnis lebih focus dan terarah.
- Memprediksi masa depan.
- Untuk menaikkan level.
Menurut Alma (2017) tujuan pembuatan perencanaan bisnis adalah sebagai berikut :

- Menyatakan bahwa anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam membuka
usaha baru.
- Mengatur dan membentuk kerja sama dengan perusahaan lain yang sudah ada dan
saling menguntungkan.
- Perencanaan bisnis juga dapat mengundang orang tertentu yang potensial atau
mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan Anda.
- Perencanaan bisnis bertujuan untuk menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai
personil yang ada dalam perusahaan.
Adapun Langkah – Langkah yang harus dilakukan untuk membuat sebuah perencanaan bisnis :

- Mengenal bisnis yang akan dijalankan, Langkah pertama perlu dilakukan membuat
rencana bisnis yaitu harus mengetahui luar dalam dari industri yang akan dimasuki.
- Menentukan visi, Langkah selanjutnya yaitu menentukan visi.
- Menentukan audiens, jika audiens dari perencanaan bisnis merupakan investor, atau
berencana merekrut investor bermodalkan perencanaan bisnis, maka perlu membuat
perencanaan bisnis yang sesuai dengan mereka.
- Membuat rencana bisnis, Langkah selanjutnya adalah membuat kerangka rencana
bisnis.
PENGANTAR PERENCANAAN BISNIS ( BAB 2 )

Pengertian Time Schedule secara umum adalah rancangan waktu pelaksanaan adalah
rancangan waktu pelaksanaan kegiatan, mulai dari awal kegiatan hingga akhir pelaksanaan. Fungsi
Time Schedule memegang peranan penting dalam setiap kegiatan, baik secara kecil maupun skala
besar.
Time Schedule memiliki sejumlah fungsi vital, yaitu sebagai berikut :
- Semua elemen kegiatan bisa dilaksanakan terjadwal dan tepat waktu.
- Membantu Menyusun urutan aktivitas yang harus dikerjakan.
- Meningkatkan efektivitas dan efisien.
- Mencapai hasil riil Time Schedule menjelaskan urutan kegiatan yang harus dilakukan dari awal
hingga akhir.

CAKUPAN PERENCANAAN BISNIS

1. Profil Perusahaan
2. Produk dan Jasa yang Ditawarkan
3. Perencanaan Pemasaran

MOTIVASI DAN KREATIVITAS BUSINESS PLAN

Definsi Motivasi, Motivasi dari kata lain movere yang berarti dorongan, daya penggarak atau
kekuatan yang menyebabkan suatu Tindakan atau perbuatan. Secara harafiah motivasi berarti
pemberian motif. Seseorang melakukan sesuatu dengan sengaja, tentu ada suatu maksud atau
tujuan yang mendorong melakukan suatiu Tindakan.

Bentuk Motivasi:
a. Motivasi positif, dalam memotivasi positif, manajer memotivasi bawahan dengan memberikan
hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas standard.
b. Motivasi negative, dalam memotivasi negative, manajer memotivasi bawahan dengan standard,
apabila bawahan tidak dapat memenuhi standard kerja yang telah ditetapkan oleh manajer maka
mereka akan mendapatkan sanksi atau hukuman.

Teori – teori Motivasi :


Abraham Maslow (Siagian, 1994: 149), mengklasifikan hierarki kebutuhan, yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan fisiologis dapat diartikan bahwa kebutuhan poko manusia, yaitu
sandang, pangan, papan, dan kesejahteraan individu.
b. Kebutuhan rasa aman, dalam arti luas, arti keamanan selain fisik juga juga keamanan psikologis
dan perlakuan yang adil dalam pekerjaan.
Kebutuhan social, yang tercermin dalam empat bentuk perusahaan :
- Kebutuhan akan perasaan diterima orang lain dengan siapa bergaul dan berinteraksi dalam
organisasi, sehingga memiliki sense of belonging yang tinggi.
- Kebutuhan akan diterima, dengan jati dirinya setiap manusia merasa dirinya penting, sens of
importance.
- Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak akan gagal sering disebut sense of importance.
- Kebutuhan akan perasaan diikut sertakan atau sense of participation.
PENGANTAR PERENCANAAN BISNIS ( BAB 3 )

Mentalitas Kewirausahaan

Mentalitas wirausahawan adalah cara berpikir seseorang pengusaha dalam berperilaku,


berbagai mentalitas yang harus dipersiapkan :
Persiapan Mentalitas Wirausaha Pemuda:
- Mau bermimpi
- Berani mengambil risiko
- Berani gagal
- Berani susah

Definisi Kreativitas

Conny Setiawan dalam Made Dharmawati (2017), menjelaskan bahwa kreativitas adalah
sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu produk baru. Kreativitas adalah kemampuan
membuat kombinasi baru atau hubungan baru antara unsur data dan variabel yang sudah ada
sebelumnya.
Definisi kreativitas dapat ditinjau dari 4 aspek :
- Pribadi, tindakan kreatifitas muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan
lingkungannya.
- Proses, angkah proses kreatif menurut Wallas (dalam Munandar, 2004), yang banyak diterapkan
dalam pengembangan kreativitas, meliputi tahap persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.
- Produk, kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/ menciptakan sesuatu yang baru.
- Pendorong, menekankan factor dorongan, baik dorongan internal berupa keinginan dan hasrat
untuk menciptakan atau bersibuk diri secara kreatif, maupun dorongan eksternal dari lingkungan
social dan psikologis.
Zimmerer (1996) menyebutkan adanya 7 tahap dalam proses berpikir kreatif dalam kewirausahaan,
yaitu :
- Tahap Persiapan - Tahap tahap Pengujian
- Tahap Penyelidikan - Tahap Implementasoi
- Tahap Transformasi
- Tahap Penetasan
- Tahap Penerangan

Bisnis Waralaba
Menurut Zimmerer (2008), waralaba adalah suatu system distribusi dimana pemilik bisnis yang semi
mandiri membayar iuran dan royalty kepada perusahaan induk untuk mendapatkan hak untuk
menjual produk atau jasa dan seringkali menggunakan format dan system bisnis.
Waralaba pada hakekatnya memiliki 3 elemen, yaitu :
- Dalam setiap perjanjian waralaba, Pewaralaba selaku pemilik dari system waralabanya memberikan
lisensi kepada Terwaralba untuk dapat menggunakan merek dagang/jasa dan logo yang dimiliki
Pewaralaba.
- Sistem Bisnis Keberhasilan dari suatu organisasi Waralaba tergantung dari penerapan
Sistem/Metode Bisnis yang sama antara Pewaralaba dan Terwaralaba.
- Biaya (fee) dalam setiap format bisnis waralaba, sang Pewaralaba baik secara langsung atau tidak
langsung menarik pembayaran dari Terwaralaba atas penggunaan merek dan atas partisispasi dalam
sistem waralaba yang dijalankan, biaya biasanya terdiri atas biaya awal, biaya royalty, biaya jasa,
biaya lisensi dan atau biaya pemasaran Bersama.
PENGANTAR PERENCANAAN BISNIS ( BAB 4 )

Diversifikasi Bisnis

Diversifikasi bisnis merupakan upaya memperluas pasar dengan mengembangkan produk


baru yang sesuai dengan pasar agar memiliki keunggulan bersaing. Menurut Hariadi (2005)
diversifikasi usaha dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum dengan cara
mengombinasikan beberapa portofolio investasi. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang
melakukan diversifikasi usaha adalah perusahaan yang memiliki beberapa unit bisnis atau anak
perusahaan dan diversifikasi usaha dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah pemilik perusahaan.
Diversifikasi usaha digolongkan menjadi beberapa tipe, ada 2 tipe diversifikasi usaha yang dilakukan
oleh beberapa perusahaan, yaitu (Griffin, 2002) :
a. Diversifikasi usaha berkaitan adalah diversifikasi usaha perusahaan ke dalam suatu bisnis lain yang
masih mempunyai hubungan dengan bisnis sebelumnya, sehingga dapat dikembangkan strategi
bisnis yang saling berkesuaian antara setiap bisnis tersebut.
b. Diversifikasi usaha tidak berkaitan adalah diversifikasi usaha perusahaan kedalam suatu bisnis lain
yang tidak mempunyai hubungan erat dengan bisnis sebelumnya, secara teori diversifikasi usaha
tidak berkaitan.

Definisi Break Event Point

Break Event Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana di
perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.
Dengan kata lain, pada keadaan ini keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat
terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya
cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variable. Apabila penjualan hanya cukup untuk
menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Sebaliknya
akan memperoleh keuntungan bila penjualan melebihi biaya variable biaya tetap yang harus
dikeluarkan. BEP dapat diartikan suatu keadaan dimana dalam operasi perusahaan, maka
perusahaan tersebut tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (Penghasilan = Total Biaya).

Contribution margin adalah selisih antara penghasilan penjualan dan biaya variable, yang
merupakan jumlah untuk menutup biaya tetap dan keuntungan. Perusahaan akan memperoleh
keuntungan dari hasil penjualannya apabila contribution margin lebih besar dari Biaya Tetap, yang
berarti total penghasilan penjualan lebih besar dari total biaya. BEP ditinjau dari konsep Contribution
Margin menyatakan bahwa volume penjualan dimana Contribution Margin tepat sama besarnya
dengan Total Biaya Tetapnya.

Dari definisi beberapa ahli, dapat disimpulkan :


a. Suatu kondisi dimana perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak memperoleh kerugian, atau
b. TR (total revenue) = TC (total cost), dimana laba = 0.
Hal ini terjadi bila perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap.

Tujuan dari analisis break event point yaitu untuk mengetahui pada volume penjualan atau
produksi berapakah suatu perusahaan akan mencapai laba tertentu. Break Event Point atau BEP atau
Titik Impas amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu
usaha jasa atau manufaktur.

Anda mungkin juga menyukai