Anda di halaman 1dari 1

DEFINE

Problem Statement : Kelangkaan Minyak Goreng yang terjadi di masyarakat


Kelangakaan minyak goreng di Indonesia masih terus terjadi. Ketersediaan di berbagai
warung hingga toserba samoai saat ini masih sulit ditermukan. Pakar ekonomi Universitas
Airlangga(Unair) Rossanto Dwi Handoyono SE.Msi.PhD menyebutkan bahwa kelangkaan minyak
goreng dipasaran tidak terlepas dari mekanisme penawaran dan permintaan. "Minyak goreng
merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Berdasarkan IHK (Indeks Harga
Konsumen) Indonesia, minyak goreng memiliki kontribusi yang besar. Hal tersebut karena
minyak goreng merupakan salah satu barang yang dikonsumsi masyarakat setiap harinya. Bobot
terhadap inflasinya juga cukup tinggi," ucap Rossanto dikutip dari laman resmi Unair.
Sedankang permasalahan minyak goreng belum usai. Bahkan enam pabrik minyak
goreng harus tutup karena kesulitan mendapat bahan baku. Minyak goreng langka usai
pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp14.500. Masyarakat pun
kesulitan membeli minyak goreng dengan harga murah. Pabrik-Pabrik minyak goreng yang
tutup karena kesulitan mendapatkan pasokan CPO, Kebijakan pemenuhan kebutuhan domestic,
eksportir kesulitan memasarkan CPO didalam negeri, Harga CPO naik, dan dikabarkan india
meminta Indonesia menaikan pasikan minyak sawir ke negara itu menyusul kosongnya pasokan
minyak bunga matahari akibat krisis di Ukraina.

Analisis :
Kelangkaan minyak goreng disebabkan karena ada kenaikan dari sisi permintaan
(demand) dan penurunan dari sisi penawaran (supply). Beberapa faktor berikut menjadi
penyebab penurunan supply, utamanya produsen mengalami penurunan dalam memasarkan
minyak goreng di dalam negeri. Di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Naiknya Harga Minyak Nabati
2. Pemerentah mencanangkan program B30
3. Pandemi Covid-19 Belum Usai
4. Proses Distribusi dan Logistik

Penyelesaian :

Anda mungkin juga menyukai