ID Pengaruh Penanganan Keluhan Terhadap Kep
ID Pengaruh Penanganan Keluhan Terhadap Kep
ABSTRAK
1
2
ABSTRACT
1
2
2. Statistik Deskriptif
Tabel 6. Statistik Deskriptif
N Min Max Mean Std. Dev
K.Prosedural 2 7 4,78 1,48
K.Interaksional 2 7 4,99 1,45
68
K.Distributif 1 7 4,30 1,69
Kepuasaan 2 7 4,60 1,60
Sumber: Data Diolah, 2012
Dari tabel diatas terlihat c. Skor sebesar 5,1 - 7,0 = Adil/
keadilan interaksional memiliki skor Puas
rata-rata tertinggi disusul oleh Berdasarkan penskoran
keadilan prosedural dan terakhir tersebut dapat disimpulkan bahwa
keadilan distributif. Jika data diatas rata-rata responden merasa bahwa
ditransformasikan menjadi tiga kelas RSUD Wates telah memberikan
dengan rumus10: keadilan prosedural, keadilan
Interval = (Nilai Maksimum interaksional dan keadilan distributif
– Nilai minimum)/Jumlah Kelas yang cukup adil. Sedangkan tingkat
Interval = (7 – 1)/3 = 2 kepuasan memiliki skor rata-rata
Maka intepretasi angkanya menjadi: sebesar 4,60 artinya responden
a. Skor sebesar 1,0 - 3,0 = Tidak merasa telah cukup puas atas
Adil/Tidak Puas penanganan keluhan yang mereka
b. Skor sebesar 3,1 - 5,0 = Cukup sampaikan kepada RSUD Wates.
Adil/Cukup Puas
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Menurut Jenis Alasan
Alasan Frekuensi Prosentase
Pelanggan 15 22%
Anjuran Dokter/Rujukan 27 40%
Pelayanan yang Baik 1 1%
Lokasi yang Dekat 12 18%
Tarif Murah 5 7%
Lain-lain 8 12%
Total 68 100%
2
tentang Pedoman Peraturan Internal namun juga dapat menjadi alat untuk
Rumah Sakit (Hospital Bylaws) yang kepentingan peningkatan mutu
menuntut setiap Rumah Sakit untuk pelayanan. Rumah Sakit perlu
memiliki peraturan internal membuat standar-standar baik untuk
menjadikan Rumah Sakit sebagai tingkat Rumah Sakit maupun untuk
subyek hukum yang dapat dituntut masing-masing pelayanan misalnya
secara hukum oleh konsumennya pelayanan medis, pelayananan
yang merasa tidak puas. Belum lama keperawatan, administrasi dan
ini terjadi konflik hukum antara manajemen. Pedoman Peraturan
pasien dan rumah sakit (Prita Internal Rumah Sakit (Hospital
Mulyasari vs RS OMNI Bylaws) akan mempertegas
Internasional) yang cukup menyita keharusan seorang tenaga medis
perhatian masyarakat karena keluhan melakukan tindakan medis sesuai
bahwa Rumah Sakit tidak melayani dengan standar profesi yang
dengan baik. Kasus seperti itu jelas ditetapkan dan dengan demikian
tidak diinginkan oleh Rumah Sakit pasien akan semakin terlindungi akan
manapun karena selain dapat hak-haknya karena di dalam
merugikan secara finansial akibat pedoman itu juga diatur mengenai
kemungkinan tuntutan ganti rugi hak dan kewajiban masyarakat
tetapi juga memperburuk citra rumah sebagai konsumen24.
sakit yang bersangkutan.
Keberadaan Pedoman KESIMPULAN
Peraturan Internal Rumah Sakit Berdasarkan hasil
(Hospital Bylaws) selain dapat pengujian, maka beberapa
menjadi alat untuk mencegah kesimpulan yang dapat dikemukakan
timbulnya atau terulangnya suatu dari penelitian ini adalah:
risiko operasional yang dapat 1. Aspek keadilan prosedural
merugikan dan menjadi tolak ukur berpengaruh positif dan signifikan
mengenai ada tidaknya suatu terhadap kepuasan atas
kelalaian atau kesalahan di dalam penanganan keluhan di RSUD
suatu kasus hukum kedokteran, Wates. Hasil menunjukkan bahwa
3