A. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) dalam Resolusi World Health Assembly (WHA)
nomor 55.25 tahun 2002 tentang Global Strategy of Infant and Young Child Feeding
melaporkan bahwa 60% kematian balita langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh
kurang gizi dan 2/3 dari kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makanan yang
kurang tepat pada bayi dan anak. Pemberian makan yang tidak tepat dan terlalu dini
mengakibatkan banyak anak mengalami gangguan pertumbuhan dan menderita kurang
gizi.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 450 Tahun 2004 tentang Pemberian ASI Secara
Eksklusif pada Bayi di Indonesia terdiri atas lima ketetapan termasuk penetapan
mengenai pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai dengan
usia anak 2 tahun dengan pemberian makanan tambahan yang seusai. Juga
ditetapkan bahwa tenaga kesehatan agar menginformasikan kepada ibu mengenai
anjuran ASI eksklusif. Pemberian informasi dianjurkan untuk mengacu pada 10
Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM). dengan implementasi anjuran ini
diharapkan dapat mengurangi stunting di Indonesia.
Pemerintah telah mengeluarkan Perpres Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Giza Pemerintah Indonesia telah mencanangkan Gerakan Seribu
Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) sebagai salah satu upaya dalam mengurangi dan
mencegah stunting di Indonesia, anak stunting tidak semata-mata disebabkan oleh
keturunan tetapi lebih banyak disebabkan oleh rendahnya asupan gizi dan penyakit
berulang yang didasari oleh lingkungan yang tidak sehat.
Salah satu rekomendasi dalam Global Strategy on Infant and Child Feeding, yaitu
pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak sejak lahir sampai umur 24 bulan
sebagai berikut : (1) Menyusui segera dalam waktu satu sampai dua jam pertama
setelah bayi lahir (IMD), (2) Menyusui secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berumur 6
bulan, (3) Mulai memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang baik dan benar
sejak bayi berumur 6 bulan; dan (4) Tetap menyusui sampai anak berumur 24 bulan
atau lebih.
Dalam rangka menyiapkan tenaga pelatih untuk membentuk Konselor Pemberian Makan
bayi dan Anak (PMBA) di 4 Kabupaten Lokus Stunting sebagai upaya penurunan stunting,
maka perlu dilakukan Pelatihan Implementasi Konseling Pemberian Makan bayi dan
Anak (PMBA) dan Pemantauan Pertumbuhan Balita..
B. Tujuan Pelatihan
1. Tujuan umum:
Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan petugas kesehatan di tingkat Provinsi,
Kabupaten dan Puskesmas dengan pengetahuan teknis tentang praktik pemberian
makanan pada ibu hamil, bayi dan anak dengan menggunakan media komunikasi
dan alat bantu konseling secara efektif..
2. Tujuan khusus:
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu:
a. Menjelaskan konsep PMBA
b. Melakukan praktik pemberian ASI
c. Melakukan pemberian makanan ibu hamil, ibu menyusui dan makanan pendamping
ASI
d. Melakukan pemantauan pertumbuhan
e. Menjelaskan gizi dan kesehatan untuk ibu dan anak
f. Menjelaskan rujukan anak sakit ke fasilitas kesehatan guna melakukan konseling
PMBA
C. Peserta
Peserta pelatihan berjumlah 22 orang TPG diutamakan yang telah mengikuti salah satu
Pelatihan Pemantuan Pertumbuhan Balita dan Pelatihan Konseling ASI, Pelatihan
Konseling ASI dan Pelatihan Konseling MP-ASI, Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan
Balita dan Pelatihan Konseling MP-ASI dengan rincian sebagai berikut:
Angkatan I:
No KAB/KOTA KETERANGAN
1. Lampung Tengah 1 orang TPG PKM Wates, 1 orang TPG PKM
Payung Rejo, 1 orang TPG PKM Jati Datar, 1
oang TPG PKM Bandar Agung, 1 orang TPG
Seputih Surabaya
2. Tanggamus 1 orang TPG PKM Ngarip, 1 orang TPG PKM
Bulok Sukamara, 1 orang TPG PKM Gisting, 1
oang TPG PKM Pasar Simpang, 1 orang TPG
Sanggi
3. Lampung Timur 1 orang TPG PKM Sukadana, 1 orang TPG
PKM PAkuan Aji, 1 orang TPG PKM Tanjung
Harapan, 1 oang TPG PKM Sukaraja Tiga, 1
orang TPG Peniangan, 1 orang TPG PKM
Sumberrejo
4. Lampung Selatan 1 orang TPG PKM Rajabasa, 1 orang TPG PKM
Penengahan, 1 orang TPG PKM Way Urang, 1
oang TPG PKM Candipuro, 1 orang TPG
Ketapang
5. Provinsi 1 orang Pengelola Program Gizi
Angkatan II:
No KAB/KOTA KETERANGAN
1. Lampung Tengah 1 orang TPG PKM Gunung Sugih, 1 orang TPG
PKM Segala Mider, 1 orang TPG PKM Gedung
Sari, 1 oang TPG PKM Gaya Baru V, 1 orang
TPG Kesumadadi
2. Tanggamus 1 orang TPG PKM Kota Agung, 1 orang TPG
PKM Wonosobo, 1 orang TPG PKM Way
Nipah, 1 oang TPG PKM Margoyoso, 1 orang
TPG Sudimoro
3. Lampung Timur 1 orang TPG PKM Margototo, 1 orang TPG
PKM Pekalongan, 1 orang TPG PKM
Donomulyo, 1 oang TPG PKM Way Jepara, 1
orang TPG Karya Tani
4. Lampung Selatan 1 orang TPG PKM Sukadamai, 1 orang TPG
PKM Way Sulan, 1 orang TPG PKM Bakauheni,
1 oang TPG PKM Tanjung Bintang, 1 orang
TPG Way Panji, 1 orang TPG PKM Bakauheni
5. Provinsi 1 orang Pengelola Program Gizi
D. Fasilitator
Fasilitator terdiri dari:
1. Fasilitator Kemenkes RI
2. Fasilitator Provinsi Lampung
F. Metoda Pembelajaran
Proses pembelajaran menggunakan metode ceramah yang dikombinasikan dengan diskusi
curah pendapat, studi kasus, praktek dan role play.
G. Sumber Dana
Sumber dana kegiatan Pelatihan Implementasi PMBA dan Pemantauan Pertumbuhan Balita
berasal dari DIPA Pembinaan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Tahun
2019.