Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengampu:
OLEH:
KELOMPOK 10
KELAS IV D
Anggota:
Pande Putu Gean Ramajaya (1813011003)
Luh Ayu Diah Suciningtyas (1813011041)
Ni Ketut Yuliantari (1813011047)
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Model
Pembelajaran Heuristik” ini tepat pada waktunya untuk memenuhi tugas mata
kuliah Strategi dan Desain Pembelajaran.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya,
kami sangat mengharapkan kritik, saran ataupun masukan guna penyempurnaan
penulisan makalah kedepannya.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya manfaat di bidang pendidikan.
ii
Singaraja, 23 Februari 2020
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
iii
2.6 Situasi Ideal Model Pembelajaran Heuristik...........................................21
2.7 Kelebihan Model Pembelajaran Heuristik...............................................23
2.8 Kekurangan Model Pembelajaran Heuristik............................................23
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan..................................................................................................24
3.2 Rekomendasi............................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasional
1
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Masalah kualitas ini adalah masalah
yang sangat serius di dalam rangka keberlangsungan hidup berbangsa dan
bernegara. Penanganan masalah aspek kualitas berhubungan erat dengan
penanganan masalah aspek kuantitas, oleh karenannya perlu ada keseimbangan
antara keduanya. Masalah relevansi timbul dari hubungan antara sistem
pendididkan dan pembangunan nasional, dan harapan masyarakat tentang
peningkatana output pendidikan. Masalah efektivitas merupakan masalah
kemampuan pelaksanaan pendidikan. Sedangkan masalah efisiensi pada
hakekatnya juga merupakan masalah pengelolaan pendidikan.
2
dengan karakteristik peserta didiknya.
3
1.2.5 Bagaimana situasi ideal yang diperlukan dalam menerapkan model
pembelajaran heuristik serta apa saja kelebihan dan kekurangannya
dalam pembelajaran matematika?
1.3 Tujuan
4
BAB II
KAJIAN FILOSOFIS
5
sangat bervariasi karena siswa dapat menyusun sendiri tujuannya berdasarkan
petunjuk praktis atau pengalamannya.
6
BAB III
KAJIAN TEORITIK
7
Menurut Suparno (Sutarjo Adisusilo, 2006) secara garis besar prinsip-
prinsip konstruktivisme yang diambil adalah (1) pengetahuan dibangun oleh
siswa sendiri, baik secara personal maupun secara sosial; (2) pengetahuan tidak
dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali dengan keaktifan siswa sendiri untuk
bernalar; (3) siswa aktif mengkonstruksi secara terus- menerus, sehingga terjadi
perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai
dengan konsep ilmiah; (4) guru berperan membantu menyediakan sarana dan
situasi agar proses konstruksi siswa berjalan mulus.
8
pengetahuan yang telah ada dalam struktur kognitifnya yang dalam hal ini terjadi
“belajar hafalan (rote learning)”. . Oleh karena itu, konsep baru harus dikaitkan
dengan konsep-konsep yang sudah dimiliki para siswa, sehingga konsep-konsep
baru tersebut benar-benar terserap olehnya. Dengan demikian, faktor intelektual-
emosional siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
9
meningkatkan potensi intelektual, 2) mengubah dari reward ekstrinsik ke reward
intrinsik, 3) mempelajari secara heuristik atau pengerjaan model guna melakukan
penemuan di masa yang akan datang, dan 4) membantu dalam melakukan retensi
dan retrival (memperoleh kembali informasi).
BAB IV
SINTAKS
10
BAB V
IMPLEMENTASI
11
12
BAB VI
PEMBAHASAN
13
didik ke arah pemecahan masalah. Pendidik juga perlu merangsang peserta didik
aktif bertanya dan menggali sumber-sumber belajar yang berkaitan dengan materi
atau bahan ajarnya, memiliki kemauan untuk berfikir, dan focus pada masalah
yang ingin dipecahkan. Dalam model pembelajaran heuristik ini juga akan
berhasil jika peserta didiknya mampu menggunakan dan mengkaitkan
kemampuan awalnya dalam proses memecahkan masalah, sehingga mampu
menemukan jawaban dari permasalahan yang diberikan sesuai dengan arahan dari
pendidik.
14
h. Mengajak siswa memiliki prosedur pemecahan masalah, mampu
membuat analisis dan sintesis, dan dituntut untuk membuat evaluasi
terhadap hasil pemecahannya,
i. Dapat melatih anak untuk belajar sendiri dengan positif
j. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan
gagasan-gagasan di dalam situasi diskusi.
k. Mendukung kemampuan siswa
15
BAB VII
PENUTUP
7.1 Simpulan
16
dalam pemecahan masalah. Dalam model pembelajaran heuristik ada empat
pendekatan yang sering digunakan dalam pembelajaran yaitu: a) pendekatan
bekerja mundur, b) pendekatan analogi, c) pendekatan memecah tujuan, dan d)
pendekatan memperkecil perbedaan. Ada beberapa teknik penyajian yang pararel
dengan model pembelajaran heuristik, yakni inkuiri (inquiry), pemecahan
masalah (problem solving), eksperimen, penemuan (discovery), teknik
nondirektif, penyajian secara kasus, dan teknik penyajian kerja lapangan. Model
pembelajaran heuristik sangatlah tepat jika diterapkan untuk
menemukan/membuat pola, bekerja mundur, coba dan kerjakan ( trial and
error ), simulasi atau eksperimen, penyederhanaan atau ekspansi, deduksi logis,
dan membagi atau mengkategorikan permasalahan menjadi masalah sederhana
serta permaslahan yang bersifat open ended Heuristik menunjuk kepada koleksi
strategi, petunjuk praktis, bimbingan atau saran yang saling lepas untuk
penyelesaian masalah. Kondisi saling lepas menekankan bahwa koleksi strategi,
petunjuk praktis, bimbingan atau saran yang digunakan dalam memecahkan
masalah tidak tetap, baik banyaknya maupun urutannya. Dengan pembelajaran
heuristik dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif
dalam pembelajaran, serta pengetahuan yang diperoleh peserta didik akan lebih
bermakna. Adapun teori belajar yang mendasari pembelajaran heuristik, yaitu
teori belajar konstruktivisme, teori belajar penemuan dari Jerome Bruner dan
teori belajar bermakna dari Ausubel.
7.2 Rekomendasi
17
konsep dalam mata pelajaran dapat ditentukan model yang lebih efektif dan
efisien untuk digunakan.
18
DAFTAR PUSTAKA
%20dindin%20abdul%20muiz%20lidinillah/Heuristik%20Pemecahan
%20Masalah.pdf (diakses 23 Februari 2020).