MODULPRAMUKAMI2018.pdf 1522657985
MODULPRAMUKAMI2018.pdf 1522657985
net/publication/324693031
CITATIONS READS
0 28,531
1 author:
Natal Kristiono
Universitas Negeri Semarang
33 PUBLICATIONS 11 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Natal Kristiono on 23 April 2018.
Salam Pramuka
Anak-anakku Pramuka Siaga yang Yahnda dan Bunda banggakan. Berkat rahmat
Tuhan Yang Maha Esa, di tangan anak-anak telah tersusun Buku Pintar Pramuka Siaga
untuk Madrasah Ibtidaiyah. Buku ini disusun agar dapat memberikan pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman kepramukaan yang berguna dan berharga bagi anak-anak.
Dengan diterbitkannya buku ini diharapkan anak-anak dapat berlatih pramuka
dengan Yahnda dan Bunda di gugus depan dengan lebih baik. Keterampilan yang dipelajari
dan dilatihkan menjadi lebih beragam dengan pengalaman belajar dan berlatih yang mantap.
Bersama buku ini anak-anak akan tumbuh sebagai Pramuka Siaga yang terampil,
kreatif, tangguh dan percaya diri. Sikap-sikap tersebut sangat dibutuhkan untuk menjalani
kehidupan menuju keberhasilan di masa depan. Semoga Buku Pintar Pramuka Siaga untuk
Madrasah Ibtidaiyah ini akan memberi manfaat bagi kelangsungan pendidikan pramuka
Indonesia.
Dengan terbitnya buku ini, Yahnda dan Bunda mengucapkan terima kasih kepada
seluruh mahasiswa mata kuliah PGMK Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan dukungan dan segenap rekan-rekan yang membantu menyusun meteri.
Demikian penyusunan buku ini buat, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penyusun harapkan demi kebaikan buku ini.
Penyusun
Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka adalah wadah pembinaan dan pengembangan bagi
anggota Pramuka Siaga, Penggalang, Pandega, Pembina, Pelatih, Majelis
Pembimbing, Andalan, dan sebagainya yang berdasarkan prinsip dan metode
kepramukaan serta berdasarkan sistem pamong. Gerakan Pramuka diatur oleh
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 yang merupakan kelanjutan dan pengembangunan
Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia. Mudahnya Gerakan Pramuka adalah
“Organisasinya”.
Pramuka
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana yang artinya adalah
masyarakat yang penuh kreasi. Mudahnya, Pramuka adalah “Orangnya”.
Kepramukaan
Kepramukaan adalah pendidikan nonformal yang dilakukan melalui
pembinaan dan pengembangan praktis di luar lingkungan sekolah (formal) dan
keluarga (informal) yang dilakukan di alam bebas dalam bentuk kegiatan yang
menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur, dan tararah yang berdasarkan
prinsip dasar dan metode kepramukaan. Mudahnya kepramukaan adalah
“Kegiatannya”. Contoh kegiatan pramuka adalah Perkemahan, upacara Hari Ulang
Tahun Pramuka, dll.
A. Penggolongan pramuka
Di bawah ini adalah beberapa contoh kegiatan kepramukaan berdasarkan golongannya :
1. Pramuka Siaga : 7-10 tahun
Pemberian nama Siaga diambil dari sejarah “Kebangkitan Nasional” yang
berdiri pada tnggal 20 Mei 1980 yang maknanya adalah mensiap-siagakan rakyat
Indonesia untuk merdeka.
Pesta Siaga : Pertemuan Pramuka Siaga yang diselenggarakan dalam bentuk
permainan bersama, Pameran Siaga, Pasar Siaga (simulasi situasi di pasar yang
diperankan oleh Pramuka Siaga), Darmawisata, Pentas Seni Siaga, Karnaval,
Perkemahan Satu Hari (Persari).
2. Pramuka Penggalang : 11-15 tahun
1
Pemberian nama Penggalang diambil dari sejarah “Sumpah Pemuda” yang
ditetapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang maknanya adalah menggalangkan
persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan Indonesia.
Jambore : Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar. Seperti
jambore ranting, jambore cabang, jambore cabang, jambore daerah, jambore
nasional, dan jambore dunia.
Lomba Tingkat (LT) : Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan.
Lomba ini dilaksanakan dalam bentuk perkemahan. LT-I (tingkat Gugus Depan),
LT-II (tingkat Kwartir Ranting), LT-III (tingkat Kwartir Cabang), LT-IV (tingkat
Kwartir Daerah), LT-V (tingkat Kwartir Nasional).
Perkemahan Bakti : Kegiatan Pramuka Penggalang dalam rangka bakti pada
masyarakat (peran serta dalam kegiatan pembangunan).
Gladian Pimpinan Regu (DianPinru) : Kegiatan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin
Regu Utama (Pratama), Ketua Regu (Pinru), Wakil Ketua Regu (Wapinru). Kegiatan
ini diselenggarakan oleh gugus depan, Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang.
Perkemahan : Pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler
untuk mengevaluasi hasil latihan di Gugus Depan dalam satu periode. Seperti
perkemahan Sabtu-Minggu (Persami).
Forum Penggalang : Pertemuan Pramuka Penggalang untuk mengkaji suatu
permasalahan, merumuskan, dan memecahkan masalah secara bersama.
Penjelajahan : Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk penjelajahan (untuk
mengaplikasikan ilmu mengenai medan, kompas, dan peta).
3. Pramuka Penegak dan Pandega
Untuk usia Penegak 16-20 tahun, sedangkan untuk Pandega 21-25 tahun.
Pemberian nama Penegak diambil dari sejarah “ Hari Kemerdekaan” yang ditetapkan
pada tanggal 17 Agustus 1945 yang maknanya adalah menegakkan negara kesatuan RI
dengan Proklamasi. Pemberian nama Pandega diambil dari masa memandegani,
mengelola pembangunan dan mengisinya.
2
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pramuka Indonesia dengan
prinsip-prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia, agar supaya :
Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur.
Tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
Tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
Kuat dan sehat fisiknya.
Sehingga menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga menjadi anggota masyarakat yang
baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan
negara. Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan
yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian
tujuan tersebut.
C. Sifat Kepramukaan
Berdasarkan resolusi konferensi Kepramukaan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen,
Denmark, maka kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan di
suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan
dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepramukaan di negara manapun
didunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan
antara sesama Pramuka dan sesama manusia, tanpa membedakan
kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku, dan bangsa.
Universal, yang berarti bahwa kepramukaan dapat dipergunakan dimana saja untuk
mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya
selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
D. Fungsi Kepramukaan
a) Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda.
3
Kegiatan menarik disini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan
mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan
permainan, jadi bukan sekedar main-main yang hanya bersifat hiburan saja tanpa
aturan, tujuan dan tidak bernilai pendidikan.
b) Pengabdian bagi orang dewasa.
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas
yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini
mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya
pencapaian tujuan organisasi.
c) Alat bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya.
Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka
itu sekedar alat saja dan bukan tujuan pendidikannya.
E. Sejarah Pramuka
1. Baden Powell
Beliau lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di
London, Inggris, dengan nama Robert Stephenson Smyth
Baden Powell. Ayahnya yang bernama Prof. Domine
Baden Powell meningal pada tanggal 11 Juni 1860 saat
Robert masih kecil (umur 3 tahun) yang merupakan
Professor Geometry di Universitas Oxford. Ibunya
bernama Henrietta Grace Smyth seorang putri dari
Admiral Kerajaan Inggris (william T. Smyth). Baden
Powell memiliki 9 saudara yaitu, Warrington George, Augustus, Frank, Penrose,
Agnes, Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher. Pada tahun 1870 ibunya memasukkan
Baden Powell ke Charterhouse School. Baden Powell sangat populer karena
kecerdasannya. Selain itu, Baden Powell mengikuti berbagai kegiatan seperti
Marching Band, klub menembak, teater, melukis, dan kiper kesebelasan
Charterhouse. Pada usia 19 tahun, Boden Powell menamatkan sekolahnya dan
bergabung dengan dinas kemiliterannya dibantu oleh pamannya (Kolonel Henry
Smyth) dan bertugas di India dengan pangkat pembantu letnan.
4
Setelah Baden Powell sempat berpindah-pindah tugas, beliau ditugaskan di
pedalaman Afrika Selatan tepatnya di Kota Mafeking. Beliau berhasil memimpin
pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer.
Pada tahun 1901, Baden Powell kembali ke Inggris dan sempat menuliskan
pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting. Pada tahun 1907,
pimpinan Boys Brigade Inggris, William Smyth, meminta agar Baden Powell
melatih anggotanya sesuai pengalaman beliau. Kemudian dipanggillah dua puluh
pemuda dari Boys Brigade Inggris untuk melatih dan berkemah selama delapan hari
di Pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907. Pada tahun 1910, Baden Powell
pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnal Jendral yang kemudian menikah
dengan Ovale St. Clair Soames pada tahun 1912 dan dianugerahi tiga orang anak
yaitu Peter, Heather, dan Betty. Pada tanggal 8 Januari 1941, beliau meninggal di
Nyeri, Kenya, Afrika.
5
Sri Sultan Hamengku Buwono IX lahir 12 April
1912, dengan nama GRM Dorojatun di Yogyakarta.
Beliau adalah anak dari Sri Sultan Hamengku Buwono
VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Beliau adalah seorang
Raja Kesultanan Yogyakarta (Gubernur Yogyakarta)
dan juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara
1973-1978 dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir
Gerakan Pramuka. Sri Sultan Hamengku Buwono IX
adalah Bapak Pramuka Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Musyawarah
Nasional Gerakan Pramuka tahun 1988 di Dili, Timor-Timor nomor 10/MUNAS/88
tentang Bapak Pramuka.
6
kepanduan Indonesia dengan keputusan Menteri Pendidika, Pengajaran, dan
Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947.
f) Pada awal tahun 1950, banyak bermunculan organisasi-organisasi kepanduan
yang sempat ada pada Perang Dunia II sehingga Menteri Pendidikan, Pengajaran,
dan Kebudayaan, mengganti keputusan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari
1947 dengan Keputusan Nomor 23441/Kab, tanggal 6 September 1951. Hal ini
memungkinkan organisasi kepanduan lain selain Pandu Rakyat Indonesia.
g) Pada tanggal 16 September 1951, terbentuklah IPINDO (Ikatan Pandu
Indonesia) yang diterima menjadi anggota Internasional Conference (Organisasi
Kepanduan Sedunia) mewakili Indonesia masuk dalam Far East Regional Scout
Officer pada tahun 1953. Pada tahun 1954, terbentuklah organisasi POPPINDO
(Persaudaraan Organisasi Pandu Putri Indonesia) dan PKPI (Kepanduan Putri
Indonesia) yang melebur menjadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan
Indonesia) yang merupakan federasi dari IPINDO, POPPINDO dan PKPI pada
tahun 1960. Pada tahun 1970, Far East Regional Scout Officer berubah menjadi
Asia-Pacific Regional Scout Conference serta Asia-Pasific Regional Scout
Committee.
h) Pada kurun waktu 1950-1960 banyak organisasikepanduan yang tumbuh di
Indonesia. Oleh sebab itu, Presiden Soekarno memberikan amanat pemimpin
pandu di Istana Merdeka pada tanggal 9 Maret 1961. Presiden Soekarno
menyatakan pembubaran semua organisasi kepanduan di Indonesia dan
kemudian meleburnya menjadi organisasi baru yang bernama Gerakan Pramuka
dengan lambang tunas kelapa. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
238 tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961. Namun, pada tanggal 14 Agustus 1961
ditetapkan sebagai Hari Pramuka karena secara umum dan Presiden Republik
Indonesia menganugerahkan panji-panji sebagai penghargaan keikutsertaannya
berjuang mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
7
Lambang Gerakan Pramuka diciptakan oleh Bapak
Soenardjo Admodipura, seorang anggota Gerakan Pramuka
yang aktif di Departemen Pertanian dan kemudian lambang
tersebut digunakan sejak 16 Agustus 1961 dengan Surat
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.06/KN/72
31 Jakarta 1972.
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal
tetap yang mengiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka yang dapat
digunakan pada panji, bendera, papan nama Kwartir dan satuan administrasi
Gerakan Pramuka sebagai alat pendidikan. Bentuk lambang Gerakan Pramuka ini
adalah silhuette tunas kelapa.
1. Arti Kiasan Lambang Gerakan Pramuka
a. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di
Indonesia berarti penduduk asli pertama yang menurunkan generasi baru.
Jadi lambang buah nyiur yang tumbu mengiaskan setiap anggota Gerakan
Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
b. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan apapun. Jadi, lambang itu
mengiaskan anggota Gerakan Pramuka sehat secara jasmani dan rohani serta
mampu menghadapi segala tantangan dalam hidup untuk mengabdi pada
tanah air dan bangsa.
c. Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Hal membuktikan besarnya upaya anggota
Gerakan Pramuka untuk menyesuaikan diri dimanapun dan dalam keasaan
apapun.
d. Nyiur tumbuh menjulang dan merupakan salah satu pohon tertinggi di
Indonesia. Ini mengiaskan bahwa anggota Gerakan Pramuka memiliki cita-
cita yang tinggi dan lurus dan tidak mudah digoyahkan oleh apapun.
e. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat didalam tanah. Ini mengiaskan tekad dan
keyakinan yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang
baik, benar, kuat, dan nyata untuk memperkuat dirinya mencapai cita-
citanya.
f. Nyiur adalah pohon yang setiap ujung atas hingga akarnya berguna. Ini
mengiaskan anggota Gerakan Pramuka adalah manusia yang berguna.
Mereka membaktikan diri kepada tanah air, bangsa, dan negara, serta kepada
masyarakat.
8
b) Bendera Pramuka
1. Bendera Pramuka berbentuk segi empat
panjang dengan warna dasar putih disertai
lambang Pramuka (tunas kelapa) berwarna
merah pada bagian tengahnya.
2. Terdapat jalur merah dengan lebar 1/10 dari
lebar bendera di bagian atas dan bawah dan Letaknya 1/10 dari sisi atas dan
bawah.
3. Pada bagian pinggir tempat tali bendera terdapat jalur merah sepanjang lebar
bendera dengan ukuran lebarnya 1/8 dari panjang bendera, dengan tulisan
Kwartir, nama, atau nomor Gugus Depan.
9
3. Pakaian Harian Pramuka Siaga Putri Umum
10
d) Macam-macam Tanda Pengenal
1. Tanda Umum
Tanda umum dipakai secara umum oleh anggota Gerakan Pramuka yang
sudah dilantik, baik putra maupun putri.
Tanda Tutup Kepala
Tanda
tutup
kepala
dipasang pada bagian depan topi (tepat di tengah) untuk Pramuka Siaga
putra dan putri.
Setangan Leher
Tanda Pelantikan
11
Tanda pelantikan ini disematkan saat pertama kali seseorang
menjadi anggota Gerakan Pramuka dan berlaku seumur hidup. Oleh
karena itu, saat pelantikan cukup cukup dengan mengucapkan ulang janji
Dwisatya atau Trisatya tidak perlu harus menyematkan ulang tanda
pelantkan ini.
Tanda WOSM
Tanda ini adalah tanda pramuka dunia dan merupakan tanda umum
Gerakan Pramuka. Tanda Wosm digunakan pada baju seragam Pramuka
didada sebelah kanan untuk pramuka putra dan kerah baju sebelah kanan
untuk pramuka putri. Gerakan Pramuka menyatakan keluar dari
keanggotaan WAGGGS terhiug mulai tanggal 7 Juni 2001 dengan
keputusan ke Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 064 tahun 2001 tentang
pernyataan menarik diri dari keanggotaan WAGGGS, dan tetap sebagai
anggota WOSM (World Organization of the Scout Movement).
Tanda Harian Gerakan Pramuka
Tanda harian Gerakan Pramuka berbentuk tunas kelapa. Dibuat
dari logam berwarna kuning emas tampa bingkai dan tanpa dasar. Tanda
harian ini dikenakan pada pakaian sehari-hari dan tidak diperkenankan
12
digunakan pada pakaian seragam pramuka. Dilekatkan pada leher baju
sebelah kiri atau di dada sebelah kiri kira-kira 4-5 cm diatas saku.
2. Tanda Satuan
Tanda Satuan adalah tanda yang menunjukkan satuan atau Kwartir tertentu
tempat anggota Gerakan Pramuka bergabung.
a. Tanda Satuan Kecil
Tanda Barung (untuk Pramuka Siaga)
Tanda barung berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang sisinya 4 cm.
Tanda barung tidak bergambar. Polos berwarna menurut pilihan anggota
barung yang bersangkutan.
Tanda Regu (untuk Pramuka Penggalang)
Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan panjang setiap sisinya 4 cm.
Putra : hewan
Putri : bunga
Tanda Sangga (untuk Pramuka Penegak)
Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang setiap sisinya 4
cm.
Nomor Gugus Depan
Pita nomor Gugus Depan berbentuk segi empat dengan tinggi 1,5 cm dan
panjang 3 cm. Dalam pita nomor, terdapat angka dengan tinggi maksimal
1 cm. Pita nomor Gugus Depan berwarna dasar putih dengan angka
berwarna merah. Dua angka terdepan merupakan angka kode ranting, dan
angka selanjutnya adalah nomor urutan Gugus Depannya di wilayah
rantingnya. Nomor genap untuk putri dan nomor ganjil untuk putra.
13
3. Tanda Jabatan
Tanda ini menunjukan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota
Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Pramuka.
a. Tanda Jabatan Siaga, Penggalang, dan Penegak
b. Tanda Jabatan Pengurus Dewan Kerja
c. Tanda Jabatan Pembina dan Pembantu Pembina
d. Tanda Jabatan Pelatih
e. Tanda Jabatan Majelis Pembimbing
f. Tanda Jabatan Andalan
g. Pramuka Garuda
Pramuka Garuda adalah tingkatan tertinggi dari setiap golongannya
(Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega). Setiap peserta didik
yang telah mencapai tingkatan terakhir dari golongannya dan telah
memenuhi syarat menjadi Pramuka Garuda, berhak mengajukan permohonan
Kwartir melalui pembina gugus depannya. Tanda Pramuka Garuda berbentuk
medali segi lima dengan gambar garuda yang memiliki tunas kelapa di
dadanya, dan memegang pita dengan tilisan, “setia, siap, sedia” yang
menggambarkan sikap yang dimiliki Pramuka Garuda (yang digunakan saat
upacara resmi). Tanda Pramuka Garuda yang dikenakan pada kegiatan
sehari-hari yang terbuat dari kain dan diletakkan pada dadasebelah kanan
seragam Pramuka.
4. Tanda Penghargaan
a. Peserta Didik
Lencana/Bintang Teladan
Tanda penghargaan ini adalah salah satu tanda penghargaan yang
diberikan bagi anggota Gerakan Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak,
dan Pandega) yang telah mencapai tingkat kecakapan Pramuka Garuda
dan memenuhi persyaratan utnuk menerima lencana ini. Tanda
penghargaan ini tidak memiliki batas waktu kecuali ada pencabutan.
Wewenang pemberian lencana teladan adalah Kwartir Cabang atau
Kwartir Daerah yang bersangkutan serta Mabicab atau Mabida yang
bersangkutan.
14
Lencana/Bidang Wiratama
Tanda penghargaan ini adalah salah satu tanda penghargaan yang
diberikan bagi anggota Gerakan Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak,
Pandega serta orang dewasa di dalam atau di luar Gerakan Pramuka yang
memenuhi persyaratan untuk menerima lencana ini. Tanda penghargaan
ini tidak memiliki batas waktu kecuali ada pencabutan. Wewenang
pemberian lencana wiratama adalah Kwartir Cabang atau Kwartir Daerah
yang bersangkutan serta Mabicab atau Mabida yang bersangkutan.
Lencana/Bintang Karya Bakti
Tanda penghargaan ini adalah salah satu tanda penghargaan yang
diberikan bagi anggota Gerakan Pramuka (Penegak dan Pandega) dan
memenuhi persyaratan untuk menerima lencana ini. Tanda penghargaan
ini tidak memiliki batas waktu kecuali ada pencabutan.
Bintang Tahunan
Bintang Tahunan adalah tanda yang diberikan kepada anggota Pramuka
(Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega) sebagai penghargaan satu
tahun dan kelipatannya atas kesetiaan dan keaktifannya sebagai anggota
Gerakan Pramuka. Bintang tahunan berwarna dasar hijau (Siaga), merah
(Penggalang), kuning (Penegak), coklat (Pandega). Wewenang
pemberian lencana teladan adalah Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang
yang bersangkutan serta Pembina Pramuka yang bersangkutan.
Tanda Penghargaan lainnya seperti tiska, tigor, dll.
Tanda tiska/tigor diperuntukan bagi anggota Pramuka Siaga, Penggalang,
Penegak, dan Pandega. Wewenang pemberian lencana teladan adalah
panitia penyelenggara serta Pembina Pramuka yang bersangkutan.
b. Anggota Dewasa
Lencana/Bintang Pancawarsa
Tanda lencana/bintang Pancawarsa diberikan sebagai penghargaan bagi
anggota dewasa Gerakan Pramuka atas kesetiaannya kepada organisasi
dan keaktifannya melakukan kegiatan orang dewasa Gerakan Pramuka
selama lima tahun atau kelipatannya secara terus menerus. Wewenang
pemberian lencana teladan adalah Kwartir yang bersangkutan serta Mabi
yang bersangkutan.
15
1. Lencana Pancawarsa I untuk masa bakti 5 tahun.
2. Lencana Pancawarsa II untuk masa bakti 10 tahun.
3. Lencana Pancawarsa III untuk masa bakti 15 tahun.
4. Lencana Pancawarsa IV untuk masa bakti 20 tahun.
5. Lencana Pancawarsa V untuk masa bakti 25 tahun.
6. Lencana Pancawarsa VI untuk masa bakti 30 tahun.
7. Lencana Pancawarsa VII untuk masa bakti 35 tahun.
Lencana/Bintang Wiratama
Sama seperti tanda penghargaan pada peserta didik.
Lencana/Bintang Darma Bakti
Lencana Darma Bakti adalah lencana kehormatan yang diberikan kepada
anggota dewasa di dalam dan di luar Gerakan Pramuka yang dianggap
telah memberikan jasa berupa sumbangan tenaga, pikiran, dana dan
fasilitas yang cukup besar serta membantu kelancaran kegiatan
pembinaan dan oengembangan bagi Gerakan Pramuka. Lencana ini tidak
memiliki batas waktu, kecuali ada pencabutan. Wewenang pemberian
lencana darma bakti adalah Kwartir Nasional.
Lencana/Bintang Melati
Lencana/bintang melati adalah lencana jasa yang diberikan kepada
anggota dewasa di dalam dan di luar Gerakan Pramuka yang dianggap
berjasa bagi Gerakan Pramuka. Lencana ini tidak memiliki batas waktu,
kecuali ada pencabutan.
Lencana/Bintang Tunas Kencana
Lencana/bintang Tunas Kencana adalah lencana jasa yang diberikan
kepada anggota dewasa di dalam dan di luar Gerakan Pramuka yang
dianggap berjasa bagi Gerakan Pramuka. Lencana ini tidak memiliki
batas waktu, kecuali ada pencabutan dan merupakan penghargaan
tertinggi Gerakan Pramuka.
16
Semua Tanda Kecakapan Umum Siaga
terbuat dari kain. Tanda Kecakapan Umum
berbentuk jajar genjang dengan tinggi 1,3 cm
dan panjang 5 cm berwarna dasar hijau tua
dengan kemiringan 300 ke kanan atas.
Terdapat gambar kelopak bunga kelapa yang
mulai terbuka berwarna putih dalam warna
dasar. Garis tepi berwarna hitam pada bentuk
jajar genjang.
Tanda Kecakapan Khusus
a. Pengertian
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada
peserta didik atas kemampuannya dalam bidang tertentu. Tanda Kecakapan
Khusus (TKK) bersifat opsional sehingga setiap peserta didik dapat memiliki
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) yang berbeda.
b. Pemasangan Tanda Kecakapan Khusus
1. Melintang, dua jari di bawah lambang Kwartir Daerah atau di atas
jahitan lengan baju.
2. Melingkar, melingkari lambang Kwartir Daerah dengan dua TKK di
samping kanan, 2 TKK di samping kiri, dan 1 TKK di bawah lambang
Kwartir Daerah.
c. Penggunaan Selempang
Selempang dapat digunakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan
momen penting lainnya. Selempang dipasang dari kanan ke kiri bawah.
d. Tingkat TKK dalam Gerakan Pramuka
17
Segitiga terbalik TKK Pramuka Siaga
Lingkaran (Purwa) tingkat terendah dalam TKK
Persegi (Madya) tingkat menengah dalam TKK
Segi Lima (Utama) tingkat tertinggi dalam TKK
18
G. Kode Kehormatan Pramuka
Kode kehormatan Pramuka terdiri atas janji yang disebut Satya Pramuka dan
ketentuan moral yang disebut Darma Pramuka. Satya Pramuka diucapkan secara
sukarela oleh calon anggota atau pengurus Gerakan Pramuka saat pelantikan menjadi
anggota atau pengurus. Kode kehormatan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia
dan perkembangan rohani serta jasmani anggota Gerakan Pramuka.
Kode Kehormatan Pramuka Siaga, usia 7-10 tahun
Kode Kehormatan Janji, Dwisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
a. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan menurut aturan keluarga.
b. Setiap hari berbuat kebaikan.
Kode Kehormatan Ketentuan Moral, Dwidarma
a. Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya.
b. Siaga itu berani dan tidak putus asa.
19
Permainan dan Lagu-Lagu Bab 2
A. Permainan KIM
Kim adalah suatu jenis permainan yang ditemukan oleh Baden Powell yang diambil
dari sebuah ceritanya dari buku Scouting For Boys. Tentang seorang anak laki-laki cerdas
bernama Kimball O’Hara, anak seorang sersan dari Resimen Irlandia yang ditugaskan di
India.
Diceritakan Kim karena keahliannya menjadi anggota termuda dalam Dinas
Rahasia Inggris di India (pada waktu itu India sedang dijajah Inggris). Selain karena
kecerdasannya, Kim juga mempunyai pengetahuan tentang penduduk asli, karena Ibunya
adalah seorang wanita India. Lalu Kim belajar kepada Tuan Lurgan seorang pedagang
permata, Kim belajar bagaimana cara mengingat dan mengamat-amati hal-hal kecil, yang
kemudian bisa jadi suatu hal yang sangat penting yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Kim pernah menyelamatkan kawannya dari kejaran musuh-musuhnya didalam kereta api,
dengan cara merias kawannya seperti seorang pengemis suci, begitulah Kim dengan
kecerdikannya telah berjasa menyelamatkan nyawa kawannya dari bahaya.
Sebagai penghargaan yang besar terhadap Kimball O’Hara, dibuatlah permainan
keterampilan yang disebut KIM. Permainan Kim merupakan suatu latihan menggunakan
panca indra untuk meningkatkan kecerdasan pemikiran atau otak kita. Meningkatkan daya
pikir kecepatan bereaksi atau mengambil kesimpulan sekaligus kecepatan daya tangkap.
Untuk mencapai hal yang baik maka hendaknya kita harus sering berlatih menggunakan
panca indra kita. Sehingga istilah Kim dianalogikan dengan Kemampuan Indra Manusia.
Bentuk permainan KIM:
1. Kim penglihatan
Adalah bentuk permainan untuk melatih penglihatan melalui pengamatan.
a. Warna
Ada beberapa warna yang ditempel, anggota pramuka melihat, mengamati dengan
waktu tertentu kemudian mengumpulkan / menulis warna apa saja yang baru dilihat.
Kegiatan ini melatih daya ingat pramuka dalam rangka peningkatan kecerdasa
intelektual dan melatih fungsi mata serta pengenalan warna.
b. Gambar
Memperhatikan 2 buah gambar serupa tapi tak sama, pramuka siberi tugas menulis
bentuk bagian gambar apa saja yang tidak sama. Kegiatan ini melatih kecermatan
pengamatan serta meningkatkan kecerdasan emosional.
c. Kata / huruf
20
Memperlihatkan banyak kata yang ditulis secara acak/tidak teratur / ruwet, sambil
mengamati pramuka menyebutkan / menulis kata yang tertulis salah/benar.
3. Kim Raba
Permainan ini bertujuan untuk melatih kepekaan mengenal
bentuk benda/sarana yang dirasakan seseorang.
a. berapa atau memegang berbagai benda dengan mencoba
mencoba mengingat dan menyebutkan apa benda yang dipegang
itu.
b. benda-benda tersebut dapat dimasukkan ke dalam kantung
tertutup atau mata kita yang ditutup dengan kain.
4. Kim Rasa
Hampir sama dengan kim cium hanya lidah yang lebih berperan merasakan manis asam
pahit dan berbagai buah-buahan, bumbu dan sebagainya.
5. Kim Pendengaran
Permainan ini bertujuan untuk melatih indera pendengaran.
a. Suara/bunyi
Permainan ini peserta ditutup matanya untuk mendengarkan bunyi yang ditimbulkan
dari logam, batu, kayu, alat musik, dan sebagainya. Kemudian peserta menjawab
bergantian.
b. Pesan berantai
Peserta membentuk barisan banjar ke belakang (berdiri/duduk). Peserta yang paling
depan membawa alat tulis utnuk mencatat pesan yang dikirim dari belakang. Pesan
dikirim melalui bisikan telinga dari paling belakang ke paling depan, peserta
terdepan mencatat kemudian mencocokkan hasilnya.
21
6. Kim kombinasi atau campuran
Gabungan dari beberapa macam Kim diatas semakin cerdas seseorang semakin baik
kemampuan Panca indranya jika ingin cerdas banyak-banyak berlatih dan belajar.
C. Isi Toko
Pembina mengajak satu regu berjalan-jalan ke pertokoan melalui sebuah toko demi
toko dan memberikan waktu setengah menit untuk tiap-tiap toko. Kemudian setelah
beberapa lama tiap-tiap anak diberi pensil dan kartu, lalu anak-anak menuliskan apa yang
dilihatnya di setiap took. Pramuka yang dapat menulis benda yang dilihat dalam jumlah yang
paling banyak adalah pemenangnya.
D. Permainan Detektif
Selama perjalanan (ketika study tour/berkemah), pramuka bisa mencari tiga hal
yang berbeda yang sudah ditentukan sebelumnya. Misalnya, menara masjid, mobil polisi,
burung terbang. Siapa yang melihat salah satu hal tersebut lebih dahulu langsung
menyebutkan hal/benda itu keras-keras. Pemenangnya adalah orang pertama yang
22
mengumpulkan ketiga hal tersebut. Si pemenang dibolehkan menentukan 3 hal/benda
berikutnya.
E. Mobilku Melaju
1. Alat
a. Balok kayu ukuran 40 x 12 x 6 cm
b. Bolatenis
c. Tongkat
d. Lintasan
2. Cara bermain
a. Satu barung bersama-sama mendorong balok (sebagai mobil) diatasnya diberi
bola tenis sepanjang lintasan dari star sampai finish.
b. Mendorong menggunakan tongkat.stik, bola tidak boleh jatuh dan balok tidak
boleh menyenggol batas lintasan.
c. Jika bola jatuh maka diulang dari start.
3. Nilai pendidikan
a. Memupuk kerja sama
b. Meningkatkan kecerdasan
c. Meningkatkan kesabaran dan keterampilan
d. Sehat fisik dan psikis
F. Pesta Kelereng
23
a. Kelereng
b. Wadah kelereng
c. Sendok
d. Lintasan
2. Cara bermain
a. Anggota barung berbaris(berbanjar) dari star lari bergantian menuju tempat
kelereng yang berisi banyak kelereng dengan membawa sendok.
b. Sampai di tempat kelereng, siaga mengambil kelereng dengan sendok dan
kembali menginjak tali/rafia sebagai lintasan dengan hati-hati kelereng tidak
boleh jatuh.
c. Sampai di tempat semula meletakkan kelerang di tempat yang telah disiapkan
di tempat star.
d. Menyerahkan sendok kepada anggota barung yang kedua kemudian baris
paling belakang dan aggota berikutnya melakukan kegiatan sama dengan
anggota pertama, begitu seterusnya.
e. Sampai batas waktu yang telah ditentukan pembina baru berhenti dan hasil
perolehan kelereng dihitung.
3. Nilai pendidikan
24
a. Memupuk kerjasama
b. Melatih kesabaran
c. Menahan nafsu
d. Membiasakan antri
e. Patuh akan perintah
G. Bendera Barungku
25
b. Tiang 150 cm dan keranjang plastik
2. Cara bermain
Dilakukan satu barung bari berbanjar. Bola plastik diapit punggung dan perut serta
kedua tangan kesamping. Anggota yang paling belakang kedua tanganya memegang
bola di atas kepala, berjalan dengan jarak 5 meter. 3 meter sebelum keranjang, bola
belakang di serahkan melalui atas kepala secara berantai. Anak yang paling depan
memasukkan bola ke keranjang denga di lempar.
3. Nilai pendidikan
a. Melatih kerjasama
b. Mengatur emosional
c. Meningkatkan keterampilan dan kecerdasan
26
LAGU – LAGU NASIONAL DAN PRAMUKA
INDONESIA RAYA
Ciptaan : WR. Supratman
27
SATU NUSA SATU BANGSA PADAMU NEGERI
Ciptaan : L. Manik Ciptaan : C. Simanjuntak
BERTEMU LAGI
Ciptaan : H. Mutahar
28
SELAMAT DATANG KAKAK
Selamat Datang Kakak.. Selamat Datang Kakak
Selamat Datang Kami Ucapkan
Selamat Datang Kakak.. Selamat Datang Kakak
Selamat Datang Kami Haturkan
Yaya...Yaya
Terimalah Salam Dari Kami Yang Ingin Maju Bersama-Sama
Terimalah Salam Dari Kami Yang Ingin Maju Bersama-Sama
SATUKAN JARI
Satu Jari Kanan... Satu Jari Kiri...
Digabung Jadi Dua... Jadinya Jembatan
Dua Jari Kanan... Dua Jari Kiri...
Digabung Jadi Empat... Jadinya Kamera... Cekrek
Tiga Jari Kanan... Tiga Jari Kiri...
Digabung Jadi Enam... Jadinya Menara... Tinggi
Empat Jari Kanan... Empat Jari Kiri...
Digabung Jadi Delapan... Jadinya Kelinci
Lima Jari Kanan... Lima Jari Kiri...
Digabung Jadi Sepuluh... Jadinya I Love You
PERPISAHAN
Sudah Tiba Saatnya Kita Kan Berpisahan
Marilah Kita Mohon Pada Yang Maha Esa
Semoga Persudaraan Kita Dikuatkan
Sejiwa Janji Kita Untuk Slama-Lamanya
29
BERKEMAH API UNGGUN
Di tengah-tengah hutan
Di bawah langit biru Api Unggun Sudah Menyala...
30
Bab 3
B. Sandi Angka
Sandi angka adalah sandi yang memakai kode angka atau pada sandi ini, angka-
angkalah yang menjadi kuncinya. Seperti di bawah ini:
0=A 5=F 10 = K 15 = P 20 = U 25 = Z
1=B 6=G 11 = L 16 = Q 21 = V
2=C 7=H 12 = M 17 = R 22 = W
3=D 8=I 13 = N 18 = S 23 = X
4=E 9=J 14 = O 19 = T 24 = Y
CONTOH:
1. G E R A K A N P R A M U K A
6 4 17 0 10 0 13 15 17 0 12 20 10 0
2. S I AGA
18 8 0 6 0
31
C. Sandi Kotak I
Terdiri dari palang-palang/kotak dan sudut-sudut. Lihat gambar di bawah ini:
AB CD EF UV
GH IJ KL ST WX
MN OP QR YZ
Untuk membedakan antara kedua huruf tiap kotak, maka huruf kedua/sebelah kanan
diberi tanda titik seperti contoh di bawah ini:
B= . T= ·
J= . V= ·
32
Tali temali erat kaitanya dengan kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam kegiatan
Pramuka saja. Tetap dalam tali temali, kita sering mencampur adukan antara pengertian tali,
simpul, dan ikatan. Hal ini sebenarnya sangat berbeda. Berikut masing-masing pengertianya
:
1. Tali-temali adalah sebuah bentuk dari tali yang dapat dijadikan suatu simpul maupun
ikatan.
2. Simpul merupakan suatu tali yang dikaitkan dengan tali lagi yang membentuk sebuah
tali yang kuat yang tidak mudah lepas namun cukup mudah jika dilepaskan kembali.
3. Ikatan merupakan tali dengan suatu benda apapun yang diikat.
Simpul dan ikatan ini memang termasuk kedalam tali-temali dalam pramuka namun
dalam konteks yang cukup berbeda. Misalnya simpul, simpul ini mempunyai banyak sekali
macamnya oleh sebab itu mari kita bahas satu persatu macam simpul dan ikatan.
A. SIMPUL
1. Simpul Hidup
33
Simpul hidup ini merupakan sebuah
simpul yang menggunakan tali yang diikatkan
pada benda. Simpul ini cukup mudah untuk
dilepaskan kembali. Dalam pramuka simpul ini
digunakan untuk mengikat tiang. Sedangkan untuk kehidupan sehari-hari dapat
digunakan untuk mengikat hewan.
2. Simpul Mati
Simpul ini biasanya
akan sulit untuk dilepaskan
kembali. Biasanya digunakan
untuk mengakhiri simpul tali.
Untuk cara membuat simpul
mati bisa lihat gambar
disamping ini sebagai contoh :
3. Simpul Pangkal
Simpul ini biasanya
sering digunakan untuk
mengawali atau mengakhiri
simpul. Pada kehidupan
sehari-hari simpul ini dapat
digunakan untuk mengikat tali pada kayu ataupun tongkat.
4. Simpul Jangkar
Simpul ini cukup mudah untuk
dibuat, biasanya digunakan untuk
mengikat jangkar darurat atau untuk
mengikat tali ember. Untuk cara
menbuat simpul jangkar bisa lihat
gambar disamping ini sebagai contoh :
5. Simpul Anyam
34
Simpul anyam digunakan
untuk menyambung dua buah utas
tali kering yang ukurannya tidak
sama besar dan dalam keadaan
kering.
6. Simpul Tiang
Simpul tiang adalah untuk
membuat sebuah sosok (mata tali) yang
kedudukannya tetap (tidak bergeser) atau
untuk mengikat sesuatu yang
membutuhkan keleluasaan bergerak
semisal leher binatang. Dengan simpul
tiang, sosok yang terbuat akan tetap dan
tidak bergeser (menciut atau melonggar)
sehingga leher binatang tidak terjerat.
7. Simpul Tarik
Simpul tiang (bowline knot) menghasilkan
loop tali yang tidak bisa membesar/ mengecil lagi.
Kegunaannya antara lain: Menambatkan tali pada
tiang/ benda. Mengikat leher binatang agar tidak
tercekik. Jika 2 simpul tiang dihubungkan bisa
juga digunakan untuk menyambung tali.
8. Simpul Erat
Simpul Erat dimanfaatkan untuk
memulai suatu ikatan.
B. IKATAN
35
1. Ikatan Palang
Ikatan palang Ikatan palang ini
biasanya digunakan untuk
mengencangkan tongkat baik itu secara
vertikal maupun secara horizontal.
Dengan begitu kedua tongkat yang akan
dikencangkan tersebut dapat menjadi
satu sehingga cukup sulit untuk
dilepaskan. Biasanya ikatan seperti ini
digunakan untuk mengikat dua tiang
dengan sudut siku-siku ( 90 derajat )
2. Ikatan Silang
Ikatan silang ini
biasanya digunakan untuk
mengikat dua tongkat secara
bersilangan yang kemudian
nantinya tidak akan membentuk
sebuah siku dan talinya
berbentuk diagonal.
36
5. Ikatan untuk membuat dragbar/ tandu
37
Peraturan Baris-Berbaris (PBB) Bab 5
Aba-aba
a. Pengertian
Aba-aba adalah suatu peintah yang diberikan oleh seorang Pemimpin kepada
yang dipimpin untuk dilakasanakannya pada waktu secara serentak atau berturut-
turut.
b. Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu:
38
1) Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud
daripada aba-aba peringkatan/pelaksanaan.
Contoh:
a) Kepada Pimpinan Upacara-Hormat-Gerak
b) Untuk amanat-istirahat di tempat gerak
2) Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat
dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
a) Lencang kanan-Gerak (bukan lancang kanan)
b) Istirahat di tempat-Gerak (bukan di tempat istirahat)
3) Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan
aba-aba pelaksanaan yang diapai ialah:
a) Gerak
Gerak adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa
meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh
lain.
Contoh:
Jalan di tempat-Gerak
Siap-Gerak
Hadap kanan-Gerak
Lencang kanan-Gerak
b) Jalan
Jalan adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan
meninggalkan tempat.
Contoh:
Haluan kanan/kiri-Jalan
Dua langkah kedepan-Jalan
Satu langkah ke belakang-Jalan
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka
aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan-Maju.
39
Contoh:
Maju-Jalan
Haluan kana/kiri-Jalan
Hadap kanan/kiri maju-Jalan
Melintang kanan/kiri maju-Jalan
Tentang istilah: “maju”
Pada dasarnya digunkan sebagai aba-aba peringatan terhadap
pasukan dalam keadaan berhenti.
Pasukan yang seang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat
diberikan aba-aba Henti.
Misalnya:
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-Jalan karena dapat pula diberikan
aba-aba: hadap kana/kiri Henti Gerak.
Balik kanan maju-Jalan, karena dapat diberikan aba-aba: balik kanan
Henti-Gerak
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju Jalan, aba-aba belok
kana/kiri maju-Jalan terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan
langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah Henti-
Gerak, belok kanan/kiri-Gerak.
Tentang aba-aba: “Henti”
Pada dasarnya aba-aba peringatan Henti digunakan untuk mengentikan
pasukan yanga sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba
peringatan Henti ini harus diucapkan.
Contoh:
Empat langkah ke depan Jalan, bukan barisan-Jalan. Setelah selesai
pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti
tanpa aba-aba berhenti.
c) Mulai
Mulai adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus
dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
Hitung-Mulai
Tiga bersaf kumpul-Mulai
4) Cara meberi aba-aba
40
a) Waktu memberi aba-aba, pemberian aba-aba harus dalam sikap sempurna
dan mengahdap pasukan, terkucuali dlam keadaan yang tidak
mengijinkan untuk melakukan itu.
b) Apabila aba-aba itu belaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi
aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak
mengahadap pasukan.
Contoh: kepada Pembinan Upacara-Hormat-Gerak
Pelaksanaannya:
Pada waktu memberikan aba-aba menghadap ke arah yang diberi hormat
sambil melakukan gerakan penghormatan bersam-sama dengan pasukan
Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima
penghormatan, maka dalam keadaan sikap sedang memberi hormat si
pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak-Gerak dan kembali ke sikap
sempurna.
c) Pada taraf pemulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang
sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah satu
langkah pada waktu berjalan, pada waktu berlari ditambah tiga langkah.
Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatukan pada kaki kana
ditambah dua langkah untuk brjalan/ empat langkah untuk berlari.
d) Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
e) Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya
dihentakan.
f) Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang
disesuaikan dengan bersar kecilnya pasukan.
g) Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembentulan, maka dilakukan
Ulangi
Contoh: lencang kanan-Ulangi-siap-Gerak.
Peraturan baris berbaris yang digunakan di lingkungan pramuka ada dua macam, yakni
berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan
tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbari tanpa
menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah di atur dalam perturan baris berbaris
milik TNI/POLRI.
B. Gerakan dasar
a. Sikap sempurna
41
Aba-aba: Siap-Gerak, pelaksanaanya : pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh
berdiri tegap, kedua tumit rapat, keuda telapak kaki membentuk sudut 60 derajat,
lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di atas kedua kaku, perut ditarik sedikit, dada
dibusungkan, pundak ditarik sedikit kebelakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat
pada badan pergelangan tangan lurus, jari-jari tanan menggenggam tidak terpaksa
rapat pada paha, ibujari segaris dengan jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut
ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang tajam ke depan, bernafas sewajarnya.
b. Istirahat
Aba-aba istirahat di tempat-Gerak
1) Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak
sepanjang telapak kaki(30cm)
2) Kedua belah tangan dibawa ke belakangan dan dibawah pinggang, punggung
dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan di antara ibujari
dan telunuk, ke dua tangan dilemaskan, badan daoat bergerak.
Catatan:
a) Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau atasan lainnya datang
memberikan perhatian atau petunjuk-petunjuk, maka atas ucapan
pemimpin/atasan dengan menggunakan kata Perhatian pasukan segera
mengambil sikap sempurna tanpa mengucapkan kata siap, kemudian mengambil
sikap istirahat
b) Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan mengambil sikap sempurna
tanpa didahului aba-aba kemudian kembali ke sikap istirahat di tempat.
c) Maksud dari sikap terakhir ini adalah sebagai jawaban tanpa suara, bahwa
petunjuk-petunjuk yang diberikan akan dijalankan.
42
2) Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan
dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak
mengangkat tangan.
3) Penjuru saf tengan dan belakang mengambil antar ke depan satu lengan
kanan.kiri ditambah dua keplan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan
kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.
4) Pada aba-aba tegak-Gerak semua serentak menurunkan lengan dan
memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
5) Pada waktu memimpin pasukan memberikan aba-aba lencang kanan/kiri dan
barisan sedang meluruskan safnya, pemimpin pasukan yang berada dalam
barisan itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan dengan
menitikberatkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).
Catatan:
a) Untuk menghindarkan keributan pada waktu mengakata lengan kanan/kiri,
hendaknya lengan diluruskan melalui belakang punggung orang yang berada di
samping, kalau jarak satu lengan tidak cukup. Dengan demikian dihindarkan
gerakan seolah-olah meninju rekannya yang berada disamping.
b) Kelurusan barisan dilihat dari tumit.
43
1) Penjuru tetap sikap sempurna: nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan
dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan di tambah dua kepalan
tangan.
2) Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu lengan ke samping
kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali ke
depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba.
3) Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan.
f. Cara berhitung
Aba-aba : Hitung-Mulai’
1) Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan
memalingkan mukanya ke kanan.
2) Pada aba-aba pelaksanaannya, berturut-turut dimulai dari penjuru menyebutkan
nomornya sambil memalingkan muka ke depan.
3) Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
4) Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dala sikap
sempurna.
5) Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang
menyebutkan nomornya masing-masing.
6) Jikapasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yangbrada paling kiri menucapkan :
Lengkap atau kurang satu/kurang dua.
44
c) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
2. Hadap serong kanan/kiri
Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri- Gerak
Pelaksanaanya :
a) Kaki kanan/kiri diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri.
b) Berputarlah arah 45 derajat ke kanan/kiri.
c) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
3. Balik kanan
Aba-aba : balik kanan-Gerak
Pelaksanaannya:
a) Pada aba-aba pelaksanaanya kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari
hadap kanan) di depan kaki kanan.
b) Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180 derajat.
c) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
Catatam:
Dalam keaadan berhenti pada kehitungan ketiga, kaki dirapatkan dan kembali
ke sikap sempurna.
Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ke tiga, kaki kanan/kiri tidak
dirapatkan melainkan dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara di hentikan
4. Cara berkumpul
a) Pelatih menunjuk seseorang anggota sebagi penjuru dan orang yang ditunuk
mengulangi perintah yang diberikan oleh pelatih.
Contoh :
Sdr. Gatot sebagi penjuru. Aba-aba pelatih: Gatot sebagi penjuru. Oleh orang
yang ditunjuk (dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi : Gatot sebagai penjuru.
b) Orang yang ditunuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih kurang lebih 4
langkah.
c) Setelah aba-aba pelaksanaan Mulai diberikan pelatih, maka orang-orang
lainya berlari dan beridir dismping kiri penjuru serta meluruskan diri seperti
pada waktu lencang kanan.
d) Pada waktu berkumpul, penjru melihat ke kiri setelah lulus, penjuru
membersihkan isyarat dengan perkataan Lurus, pada isyarat ini penjuru
melihat ke depan, yang lainnya (saf depan) menurunkan lengannya dan
kembali ke sikap sempurna.
45
5. Cara latihan memberi hormat
Aba-aba : Hormat-Gerak
Pelaksanaannya (dengan tutup kepala, keadaan berhenti)
a) Pada aba-aba pelaksanaanya. Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat
ke arah pelipis kanan, siku-siku 15 derajat serong ke depan, kelima jari rapat
dan lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan
telunjuk mengenai pinggir bawah daritutup kepala setinggi pelipis.
b) Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna,
pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
c) Jikatutup kepal mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.
d) Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat
ke sikap sempurna.
i. Gerakan Berjalan
1. Maju Jalan
Berawal dari sikap sempurna, aba-aba yang digunakan ialah “Maju Jalan”
Pelaksanaan:
a) Posisi tangan kanan diayunkan 90 derajat ke depan dan tangan kiri 45 derajat
ke belakang.
b) Kaki kiri diayunkan kedepan dengan lutut lurus, telapak kaki lurus dan
hentakan saat memulai langkah.
c) Setelah itu berjalan seperti biasa.
2. Langkah Biasa
Aba-aba yang digunakan ialah “Langkah Biasa Jalan”
a) Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna.
Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak
boleh diseret). Kemudian di letakkan ke tanah menurut jarak yang telah
ditentukan.
b) Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit
diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping
badan. Ke depan 45 derajat, ke belakang 30 derajat. Jari-jari tangan
digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
3. Langkah Tegap
Dari sikap sempurna
46
Aba-aba : ” Langkah Tegap Maju JALAN ”
Pelaksanaan :
a) Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan
biasa dengan cara kaki di hentakan terus menerus.
b) Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh
dianggat tinggi.
c) Bersamaan dengan langkah pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari-
jari lurus dan rapat.
d) Lenggang tangan ke depan 900, ke belakang 300.
4. Langkah di Waktu Lari
Dari sikap sempurna :
Aba-aba : ” Langkah Maju-JALAN ”
Pelaksanaan :
a) Pada aba-aba peringatan, kedua tangan di kepalkan dengan lemas di letakan
di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap ke luar,
kedua siku sedikit ke belakang.
b) Pada aba-aba pelaksanaan, di mulai lari dengan menghentakan kaki setengah
langkah dan selanjutnya lari menurut panjang langkah.
47
Upacara Dalam Gerakan Pramuka Bab 6
Gerakan pramuka sebagai suatu wadah pendidikan non formal dilingkungan ketiga,
wajib mengarahkan dan mengatur semua tindakan dan langkahnya sesuai dengan tujuan
pendidikan khususnya tujuan dan sasaran gerakan pramuka, sehingga usaha tersebut
merupakan proses pendidikan yang meningkat dan berkesinambungan.
1. Usaha yang merupakan proses pendidikan yang meningkat dan berkelanjutan itu salah
satu diantaranya adalah kegiatan upacara untuk melatih disiplin, patuh, tenggang rasa,
tanggung jawab, kesadaran nasional, dan ketaqwaan kepadaTuhan Yang Maha Esa.
2. Agar kegiatan upacara tersebut berfungsi secara tepat guna dan berdaya guna,
diperlukan penataan/pengaturan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar metodik
pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannyadisesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan disatuan masing-masing.
A. Pengertian Upacara
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan
yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan
tertib, untuk memberntuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
48
Macam-macam upacara dalam Gerakan Pramuka:
a. Upacara Umum yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan
menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
b. Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan yaitu upacara yang
dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan
di lingkungan GerakanPramuka.
c. Upacara Pelantikan yaitu :
upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi anggota
Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu
dalam satuan.
d. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pengesahan
kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota Gerakan
Pramuka sesuai dengan syarat kecakapan umum yang berlaku.
e. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan
anggota dari satu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
f. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka
mengantar Pramuka Penegak dan/atau Pramuka Pandega untuk terjun ke masyarakat
dan berbakti secara langsung sesuai dengan bidangnya.
49
f. Petugas Upacara adalah orang-orang yang menunaikan tugas tertentu dalam suatu
upacara misalnya : pengibar bendera, pembaca Dasadarma, pemimpin lagu, dan lain-
lain.
B. Tujuan Upacara
Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk manusia yang berbudi
pekerti luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia yang berpancasila seperti tercantum
dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
Sasaran upacara dalam Gerakan Parmuka, adalah agar setiap Pramuka :
a. Memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan agama
b. Memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin pribadi
c. Selalu tertib di dalam hidup sehari-hari
d. Memiliki jiwa gotong royong dan percaya kepada orang lain
e. Dapat memimpin dan dipimpin
f. Dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib
g. Meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Mahaesa
C. Pokok-Pokok Upacara Dan Jenisnya
Semua upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsure-unsur pokok sebagai
berikut.
a. Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara selalu disesuaikan dengan
perkembangan jiwa peserta didik.
1) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkaran, karena perhatian
dan perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua/Pembina.
50
2) Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih, maka bentuk barisan
yang digunakan ditentukan oleh pimpinan upacara atau pengatur upacara sesuai
dengan keadaan setempat.
c. Pembacaan kode kehormatan dalam bentuk ketentuan moral budi pekerti : Untuk
Pramuka Siaga, Dwidarma.
d. Pada waktu pembacaan Dwidarma, para Pramuka tidak melakukan penghormatan,
tetapi penghormatan dilakukan pada saat pengucapan Dwisatya.
Kewajiban berdoa kepada Tuhan Yang Maha esa (dengan menundukkan kepala) agar
selalu mendapat rakhmat dan hidayah dalam segala kegiatan.
51
Urutan acara ditentutakan menurut keperluan dan disesuaikan dengan maksud dan
tujuan upacara. Pedoman upacara pengibaran bendera Sang Merah Putih :
a. Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara.
b. Pembina Upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan.
c. Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara.
d. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara siap dimulai.
e. Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan mengikatkan
bendera dengan tali dan setelah bendera direntangkan, salah seorang petugas
mengatakan: “Bendera siap”.
f. Pemimpin Upacara memberi aba-aba: ”Kepada Sang Merah Putih ….. hormat grak”,
dan semua peserta upacara memberi hormat, sampai bendera tiba di puncak tiang.
Pengibaran bendera itu dapat diiringi dengan lagu Indonesia Raya oleh korps musik
atau kelompok vocal.
g. Setelah bendera sampai di puncak tiang, Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba :
“Tegak ..… grak”.
h. Petugas Bendera mengikatkan tali ke tiang bendera, kemudian mundur tiga langkah,
memberi hormat kepada bendera Sang Merah Putih dan kembali ke tempat semula.
i. Mengheningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara.
j. Pembacaan teks Pancasila.
k. Amanat Pembina Upacara.
l. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara vahwa upacara pengibaran
bendera telah dilaksanakan.
m. Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara di pimpin oleh
Pemimpin Upacara.
n. Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara.
o. Pasukan peserta upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara.
1. Petugas dalam upacara
a. Pasukan peserta upacara disiapkan oleh Pemimpin Upacara.
b. Pembina Upacara menempatkan diri di tempat yang ditentukan.
c. Penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara.
d. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara
penurunan/penyimpanan Sang Merah Putih siap dimulai.
e. Petugas pengibar bendera Sang Merah Putih maju ke tiang bendera dan memberi hormat
kepada Sang Merah Putih.
52
f. Kemudian petugas melepas tali, dan setelah selesai mengatakan: “Bendera siap”.
g. Pemimpin Upacara memberi aba-aba: ”Kepada Sang Merah Putih ….. hormat grak”,
dan semua peserta upacara memberi hormat, sampai bendera tiba di batas bawah.
h. Pemimpin Upacara menyerukan aba-aba : “Tegak ..… grak”, kemudian petugas
melepas bendera dari tali lalu melipatnya dan selanjutnya dibawa ketempat semula
(tidak balik kanan).
i. Berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara.
j. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara vahwa upacara pengibaran
bendera telah dilaksanakan.
k. Penghormatan pasukan peserta upacara kepada Pembina Upacara di pimpin oleh
Pemimpin Upacara.
l. Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara.
m. Pasukan peserta upacara dibubarkan oleh Pemimpin Upacara.
Laporan
Pelaksanaan laporan diatur sebagai berikut :
a. Peserta upacara dalam keadaan sikap sempurna.
b. Pemimpin Upacara maju menghadap Pembina Upacara, menghormat lalu
menyampaikan laporan tentang keadaan peserta upacara.
c. Selesai laporan Pemimpin Upacara tanpa menghormat, kembali ke tempat semula.
d. Laporan penutup dilaksanakan oleh Pemimpin Upacara dengan maju menghadap
Pembina Upacara, langsung lapor tanpa menghormat lebih dahulu. Selesai laporan,
memberi hormat kemudian kembali ke tempat.
2. Mengheningkan cipta dan berdoa
a. Mengehningkan cipta dan berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara dengan
menundukkan kepala dalam keadaan siap.
b. Tutup kepala tetap dipakai.
53
c. Sikap pada waktu berdoa sesuai dengan ketentuan agama dan kepercayaan masing-
masing.
d. Mengheningkan.
54
c. Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan
mengambil tempat di tengah lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara.
d. Para Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran upacara.
e. Pemimpin Upacara mengambil tempat di dekat bendera menghadap Pembina
Siaga.
f. Pemimpin Upacara memberi hormat kepada Sang Merah Putih, kemudian
membawanya keluar tempat upacara (tidak balik kanan).
g. Pada waktu Sang Merah Putih dibawa keluar, semua anggota perindukan
memberi hormat sampai ke pintu upacara.
h. Pemimpin Upacara menggulung dan meletakkan bendera di tempat yang
ditentukan, kemudian kembali ke barungnya.
i. Pengumuman dan pesan Pembina Upacara (Pembina Siaga).
j. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh
anggota perindukan.
k. Barisan dibubarkan, anggota perindukan minta diri kepada para Pembina
dengan bersalaman.
55
4. Upacara Kenaikan Tingkat dari Siaga Mula ke Siaga Bantu atau dari Siaga
Bantu ke Siaga Tata
Upacara Kenaikan Tingkat dari Siaga Mula ke Siaga Bantu atau dari Siaga
Bantu ke Siaga Tata adalah sebagai berikut :
a. Siaga yang akan naik tingkat mengambil tempat berhadapan dengan
Pembina Siaga.
b. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah dipenuhi.
c. Pada ucapan janji Dwisatya dengan cara seperti pada pelantikan anggota
yang telah dilantik menghormat.
d. Pelepasan tanda kecakapan umum yang lama dan penyematan tanda
kecakapan umum yang baru, diiringi nasehat pembina.
e. Penghormatan kepada Siaga yang baru naik tingkat dilanjutkan pemberian
selamat, dipimpin oleh Pemimpin Barung Utama (Sulung), kemudian
kembali ke tempat masing-masing.
f. Siaga yang naik tingkat kembali ke barungnya
g. Pembina Siaga mengucapkan doa yang diikuti anggota perindukan.
h. Barisan dibubarkan diteruskan dengan kegiatan acara latihan.
56
6. Upacara Pindah ke Golongan Penggalang
Pramuka Siaga yang sudah berumur 11 tahun harus dipindahkan ke golongan
Pramuka Penggalang dengan tata cara sebagai berikut :
a. Di Perindukan Siaga, dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan.
Pramuka Siaga yang akan pindah golongan mengambil tempat
berhadapan dengan Pembina.
Penjelasan Pembina bahwa Pramuka Siaga pindah ke golongan
Pramuka Penggalang bukan karena kecakapannya tetapi karena
usianya.
Pesan Pembina kepada anggota perindukan yang akan pindah.
Pramuka Siaga yang akan pindah minta diri kepada teman
seperindukan.
Pembina mengantar Siaga yang akan pindah ke Pasukan Penggalang
yang sudah disiapkan sebelumnya.
b. Di Pasukan Penggalang dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan.
Penyerahan Siaga dari Pembina Siaga kepada Pembina Penggalang.
Penerimaan anggota baru oleh Pembina Penggalang, sesuai dengan
kebiasaan yang berlaku di pasukan tersebut.
Pembina Siaga kembali ke perindukannya unutk meneruskan acara
latihan.
Anggota baru diperkenalkan kepada semua anggota pasukan,
kemudian diserahkan kepada regu yang sudah siap menerimanya.
Ucapan selamat datang dari semua anggota pasukan dilanjutkan
dengan acara latihan.
57
Konservasi Lingkungan
A. Konsep Lingkungan
Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri.
Dalam mempelajari lingkungan, perlu diketahui apa itu ekosistem, ekosistem adalah
kesatuan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup
meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Ekosistem ini harus dijaga agar tercapainya
daya dukung lingkungan hidup, masalah lingkungan akan terjadi apabila ekosistem
terganggu. Lalu apa yang dimaksud dengan konservasi lingkungan?
Konservasi lingkungan adalah upaya pelestarian lingkungan yang
memperhatikan dan mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk
pemanfaatan, masa depan.
B. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang
disebabkan oleh berbagai sumber pencemaran seperti limbah. Sedangkan berdasarkan
jenisnya pencemaran lingkungan dibedakan menjadi
1. Pencemaran udara
Pencemaran udara ialah pencemaran yang terjadi di udara yang disebabkan oleh gas,
asap, debu dari hasil pembakaran bahan bakar kegiatan industri atau pembakaran
sampah rumah tangga, asap kendaraan bermotor, asap rokok, penggunaan AC,
Kulkas, atau mesin pendingin lainnya.
2. Pencemaran air
Pencemaran di perairan disebabkan oleh limbah pertanian yang mengandung pupuk
dan pestisida, limbah pabrik, limbah rumah tangga berupa sampah, serta disebabkan
karena kuman penyakit.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh berbagai sampah dari limbah rumah tangga,
pasar, pabrik, pertanian maupun peternakan.
4. Pencemaran suara
58
Pencemaran suara disebabkan oleh bunyi, suara-suara yang membuat bising seperti
suara kendaraan baik motor, mobil, dan lain-lain, mesin-mesin industri.
Kegiatan manusia dapat pula menyebabkan kerusakan dan berdampak buruk bagi
lingkungan seperti:
1. Penggundulan hutan (penebangan pohon secara liar) menyebabkan banjir, tanah
longsor, erosi.
2. Pembangunan pemukiman dan fasilitas lainnya yang menyebabkan mengurangi
daerah resapan air yang berakibat banjir.
3. Kegiatan industri, transportasi dan rumah tangga yang menghasilkan limbah dan sisa
pembakaran yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
59
A. Rukun Iman dan Rukun Islam
Rukun artinya dasar atau pondasi, sedangkan iman artinya yakin atau percaya. Rukun
iman artinya dasar-dasar kepercayaan kita sebagai orang muslim. Orang yang beriman
disebut mukmin dan sebagai orang islam kita harus beriman kepada Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah dalam surat al – Baqarah, yang artinya; “Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi ..” (QS Al Baqarah: 177).
Rukun Iman ada 6 yaitu diantaranya:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat
3. Iman kepada Kitab-kitab
4. Iman kepada Rasul-rasul
5. Iman kepada Hari Kiamat
6. Iman kepada Qada’ dan Qadar
Selain rukun iman, orang islam harus mengetahui rukun islam yang merupakan
dasar-dasar atau kewajiban yang harus dilakukan oleh orang islam. Rukun islam ada 5 yaitu:
1. Membaca dua kalimat syahadat
2. Mengerjakan sholat
3. Membayar zakat
4. Berpuasa
5. Haji (bagi yang mampu)
1. Berbicara sopan
2. Mendengarkan dan menaati nasehatnya
60
3. Berpamitan dengan orang tua ketika akan berangkat sekolah
4. Membantu meringankan tugas orang tua
5. Tidak membantah perintahnya
Orang yang berjasa kepada kita selain orang tua adalah guru. Guru mendidik kita
setiap hari, meluangkan waktunya untuk mengajari kita, mengajari bagaimana berperilaku
baik, bertutur kata yang baik. Seseorang bisa menjadi pintar dan bisa meraih cita-cita yang
diinginkannya karena bimbingan seorang guru. Berikut ini contoh sikap ramah dan sopan
terhadap guru:
1. Berbicara sopan dengan guru
2. Selalu mengucap salam ketika bertemu dengan guru
3. Mendengarkan dan menaati nasehat guru
4. Mengerjakan tugas dengan baik
Artinya : (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali 'Imran 3:191)
61
Karena itu semua yang ada di sekitar kita harus diperlakukan dengan baik, sehingga
memberikan manfaat yang sangat baik kepada manusia. Karena hakekat dari semua isi alam
semesta ini adalah untuk manusia.
Akhlak baik kepada binatang adalah dengan memberi makan dan minum sesuai
kebutuhan, memberikan lingkungan udara segar, mengobati apabila diserang penyakit dan
sejenisnya. Sedangkan akhlak baik kepada tumbuhan adalah menyiram dengan air yang
cukup, memupuk dan membasmi hama yang menyerangnya sehingga dapat tumbuh subur
dan dapat memberikan buah segar dan manfaat terbaik untuk kehidupan manusia.
62
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor Republik Indonesia No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka
Anggaran dasar & Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka 2012
Anggadiredja, Jana Tjahjana dkk. 2011. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.
Jakarta : Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Bob Sunardi, Andri. 2016. Boyman Ragam Latihan Pramuka. Bandung : Darma Utama
Firmansyah, Zuli Agus. 2015. Panduan Resmi Pramuka. Jakarta : Wahyumedia
Hardati, Puji, dkk. 2016. Buku Ajar Pendidikan Konservasi. Semarang: Unnes Press
Imaningtyas, Sri Ayu. 2013. Mandiri Biologi jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Erlangga
Mujahidin, Khoirul dkk. 2014. Akidah Akhlak Kelas 4, Jakarta : Kementerian Agama
Republik Indonesia
Sadi. 2016. Akidah Akhlak Kelas 6. Jakarta : Kementerian Agama Republik Indonesia
Suhadi, Martitah dkk. 2015. Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skills). Semarang
Sumanta, Maman dan Santi, Fitria Juwita. 2017. Seri Keterampilan Pramuka Lagu dan
Permainan. Jakarta : Erlangga
63
64