Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI SISTEM KUNCI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

364/SPO/RSUD-TS/X/2018/445 00 1/1
RSUD
TENGKU SULUNG

TANGGAL TERBIT Ditetapkan,


Direktur
STANDAR
PROSEDUR 22 Oktober 2018
OPERASIONAL

dr.H.Iswandi
Pengertian Sistem Kunci adalah suatu system mengelola fasilitas dengan cara
mengunci setiap pintu dan gerbang atau benda lain sejenisnya yang
bertujuan untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan.

Tujuan 1. Sebagai acuan bagi seluruh komponen yang ada di RSUD tengku
sulung pulau kijang dalam Identifikasi Sistem Kunci mewujudkan
keamanan dan kenyamanan rumah sakit.
2. Untuk memastikan dalam melakukan langkah-langkah prosedur
Identifikasi Sistem Kunci dengan benar.
Kebijakan 1. Bagian yang terkait sistem kunci di antara lain adalah
IPSRS/Security, Teknisi, Aset, Keperawatan, KL.
2. Setiap bagian yang terlibat, wajib menerapkan prosedur
Identifikasi Sistem Kunci.
Prosedur 1. Untuk semua pintu masuk RSUD tengku sulung dibuka pada waktu
sebagai berikut : Pagi : 06.00
2. Kunci ruang rawatan disimpan diruangan keperawatan
3. Kunci poli klinik disimpan dimasing-masing petugas ruangan
Unit Terkait 1. Rawat jalan
2. Rawat inap
3. Penunjang
IDENTIKASI VENTILASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

365/SPO/RSUD-TS/X/2018/445 00 1/2
RSUD
TENGKU SULUNG

TANGGAL TERBIT Ditetapkan Oleh :


Direktur
STANDAR
22 Oktober 2018
OPERASIONAL
PROSEDUR

dr.H.Iswandi
Pengertian 1. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi
yang menyatu dengan tempatdan kedudukannya, sebagian atau
seluruhnya yangberada di atas tanah/perairan, ataupun di
bawahtanah/perairan, tempat manusia melakukankegiatannya, baik
untuk hunian maupun tempattinggal, kegiatan usaha, kegiatan sosial,
budayamaupun kegiatan khusus.
2. Fasilitas adalah Fasilitas adalah segala sesuatu halyang menyangkut
sarana, prasarana maupun alat(baik alat medik maupun alat non
medik) yangdibutuhkan oleh rumah sakit dalam
memberikanpelayanan yang sebaik-baiknya bagi pasien.
3. Sarana adalah Segala sesuatu benda fisik yangdapat tervisualisasi
mata maupun teraba olehpanca indra dan dengan mudah dapat
dikenali oleh pasien dan (umumnya) merupakan bagiandari suuatu
gedung ataupun bangunan gedung itusendiri
4. Prasarana adalah Benda maupun jaringan/instalasiyang membuat
suatu sarana yang ada bisaberfungsi sesuai dengan tujuan yang
diharapkan
5. Ventilasi adalah tempat untuk pergerakan udara masuk dan keluar
dari ruangan tertutup.
Tujuan 1. Sebagai acuan bagi seluruh komponen yang ada di Rumah Sakit
Bhakti Asih Brebes dalam Identifikasi Ventilasi mewujudkan
kesehatan kerja dan menanggulangi kecelakaan kerja.
2. Untuk memastikan dalam melakukan langkahlangkah prosedur
Identifikasi Ventilasi dengan benar.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Tengku Sulung Nomor :
152/SK-DIR/RSUD-TS/X/2018 Tentang Kebijakan System Utilytas
diRSUD Tengku Sulung.
IDENTIKASI VENTILASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

365/SPO/RSUD-TS/X/2018/445 00 2/2
RSUD
TENGKU SULUNG
Prosedur 1. Ventilasi alamiah harus dapat menjamin aliran udara di dalam
kamar/ruang dengan baik.
2. Luas ventilasi alamiah minimum 15 % dari luas lantai
3. Bila ventilasi alamiah tidak dapat menjamin adanya pergantian udara
dengan baik, kamar atau ruang harus dilengkapi dengan penghawaan
buatan/mekanis.
4. Penggunaan ventilasi buatan/mekanis harus disesuaikan dengan
peruntukkan ruang.
Unit Terkait 1. K3RS
2. IPSRS
PEMELIHARAAN AIR BERSIH, LISTRIK, VENTILASI, GAS
MEDIS DAN SISTEM KUNCI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/4
RSUD 366/SPO/RSUD-TS/X/2018/445
TENGKU SULUNG
Ditetapkan Oleh :
Direktur
STANDAR Tanggal terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR 22 Oktober 2018

dr.H.Iswandi
Pengertian 1. Instalasi adalah jaringan pipa/kabel untuk fasilitas listrik, air limbah,
air bersih,telepon dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang
kegiatan industry.
2. Perawatan instalasi listrik terdiri dari perawatan rutin dan
perbaikan/rehab dilakukan hanya terhadap instalasi listrik yang rusak.
3. Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari
dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai
dengan peraturan perundang-undang yang berlaku dan dapat
diminum apabila dimasak.
4. Penyehatan udara ruang adalah upaya yang dilakukan agar suhu dan
kelembaban, debu, pertukaran udara, bahan pencemar dan mikroba di
ruang kerja memenuhi persyaratan kesehatan.
5. Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suhu bidang kerja yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
6. Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak kehendaki sehingga
sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan
7. sistem kunci adalah suatu sisitem mengola fasilitas dengan cara
mengunci setiap pintu atau benda lain sejenisnya yang bertujuan
untuk menciptakan keamanan.
Tujuan Sebagai pedoman perawatan instalasi listrik, air, ventilasi, gas medis dan
system kunci bagi seluruh pengelola unit kerja di lingkungan RS.
Kebijakan 1. Undang-undang nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup ( lembaran negara tahun 1997 / Nomor 68.
Tambahan lembaran negara Nomor 3669.
2. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN ATAU REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002
3. Peraturan pemerintah No,or 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan
kualitas air dan pencemaran Air ( lembaga negara tahun 2001 Nomor
153, tambahan lembaran negara NOmor 4161.
PEMELIHARAAN AIR BERSIH, LISTRIK, VENTILASI, GAS
MEDIS DAN SISTEM KUNCI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

366/SPO/RSUD-TS/X/2018/445 00 2/4
RSUD
TENGKU SULUNG
1. Tata cara pemeliharaan listrik
a) Instalasi untuk masing-masing peruntukan sebaiknya
menggunakan kode warna dan label
b) Diupayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan aliran balik
antara jaringan distribusi air limbah dengan air bersih sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
c) Jaringan instalasi agar ditata sedemikian rupa agar memenuhi
syarat estetika
d) Jaringan instalasi tidak menjadi tempat perindukan serangga dan
tikus.
a) Pengoperasian instalasi sesuai dengan prosedur tetap yang telah
ditentukan.
b) Konstruksi instalasi diupayakan agar sesuai dengan standar
desain yang berlaku.
c) Perawatan rutin
d) Perbaikan/Rehab
e) Persetujuan pelaksaan
f) Proses pengadaan jasa pemborongan
g) Pelaksanaan perbaikan/Rehab dilaksanakan dengan swakelola
h) Pelaksanaan perbaikan/Rehab dilaksanakan dengan kontraktor
i) Pelapora.

2. Tata cara pelaksaan air


a) Air bersih untuk keperluan RS dapat diperoleh dari PDAM,
sumber air tanah atau sumber lain yang telah dioalah sehingga
memenuhi persyaratan kesehatan.
b) Tersedia air bersih untuk kebutuhan pasien dan karyawan RS
sesuai dengan persyaratan kesehatan.
c) Distribusi air bersih untuk RS harus menggunakan system
perpipaan.
d) Sumber air bersih dan sarana distribusi nya harus bebas dari
pencemaran fisik, kimia dan bakteriologis.
e) Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber, bak
penampungan dan pada kran diperiksakan di laboraturium 6 bulan
sekali.
PEMELIHARAAN AIR BERSIH, LISTRIK, VENTILASI, GAS
MEDIS DAN SISTEM KUNCI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 3/4
RSUD 366/SPO/RSUD-TS/X/2018/445
TENGKU SULUNG
3. Tata cara pemeliharaan ventilasi
a) Suhu dan kelembaban ruang kerja RS memenuhi persyaratan
kesehatan perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut
b) Tinggi langit-langit dari lantai dari lantai 2,5 m
c) Bila suhu udara > 28 C perlu menggunakan alat piñata udara
seperti Air Conditioner ( AC ), Kipas angin, dll.
d) Bila suhu udara < 18 C perlu menggunakan pemanas ruang.
e) Bila kelembaban udara ruang kerja > 60 % perlu menggunakan
alat dehumidifier.
f) Bila kelembaban udara ruang kerja < 40 % perlu menggunakan
humidifier ( misalnya : mesin pembentuk aerosol ).

4. Tata cara pelaksaaan pencahayaan


Agar pencahayaan memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan
tindakan sebagai berikut :
a) pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak
menimbulkan kesilauan dan memiliki intensitas sesuai dengan
peruntukannya.penempatan bola lampu dapat menghasilkan
penyinaran yang optimal dan bola lampu sering dibersihkan.
b) Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera
diganti

5. Tata cara pelaksanaan kebisingan


Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
perlu diambil tindakan sebagai berikut :
a) Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agar terhindar
dari kebisingan
b) Sumber bisisng dapat dikendalikan beberapa cara antara lain :
meredam, menyekat,pemindahan, pemeliharaan, penanaman
pohon, oeninggian tembok, dan lain-lain.
c) Rekayasa peralatan (engineering control).
PEMELIHARAAN AIR BERSIH, LISTRIK, VENTILASI, GAS
MEDIS DAN SISTEM KUNCI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4/4
366/SPO/RSUD-TS/X/2018/445
RSUD
TENGKU SULUNG
.
6. Tata cara pelaksanaan kebisingan
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
perlu diambil tindakan sebagai berikut :
a) Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agar
terhindar dari kebisingan
b) Sumber bisisng dapat dikendalikan beberapa cara antara lain :
meredam, menyekat,pemindahan, pemeliharaan, penanaman
pohon, oeninggian tembok, dan lain-lain.
c) Rekayasa peralatan (engineering control).

7. Gas pencemar
Agar kandungan gas pencemar dalam udara ruang kerja klinik
tidak melebihi konsentrasi maksimum perlu dilakukan tindakan-
tindakan sebagai berikut :
a) Pertukaran udara ruang diupayakan dapat berjalan dengan baik.
b) Ruang kerja tidak berhubungan langsung dengan dapur.
c) Dilarang merokok didalam ruang kerja
Tidak menggunakan bahan bangunan yang mengeluarkan bau yang
menyengat.

Unit Terkait 1. K3RS


2. IPRS

CARA PENGOPERASIAN GENSET


No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
367/SPO/RSUD-TS/X/2018/445

RSUD
TENGKU SULUNG
STANDAR Ditetapkan Oleh :
OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR Tanggal terbit :

22 Oktober 2018

dr.H.Iswandi
Pengertian Cara pengoperasian genset adalah tindakan pengoperasian terhadap
seperangkat genset agar selalu bekerja dengan baik supaya memenuhi
kebutuhan rumah sakit dalam hal kebutuhan cadangan listrik apabila
suplai listrik dari PLN padam dan menjamin keamanan operator dan
pekerja.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pengoperasian sehingga
dapat bekerja dengan baik dan menjamin keamanan keamanan operator
dan pekerja sebagai suplai listrik cadangan untuk memenuhi ekbutuhan
listrik rumah sakit.
Kebijakan a. Peraturan pemerintah republik Indonesia Nomor 14 tahun 2012
tentang kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik.
b. Peraturan menteri energy dan sumber daya mineral republik Indonesia
nomor 35 tahun 2013 tentang tata cara perizinan usaha ketenaga
listrikan.

a. Melakukan pengecekan batray / aki denagan cara mengukur tegangan


ampere.
b. Melakukan pengisian air jika air aki di level terendah segera diisi
ulang.
c. Melakukan pengecekan oli dengan cara melihat indicator SIK selalu
batas aman.
d. Jika oli pada indicator menunjukan pada batas aman perlu ditambah
oli.
e. Melakukan pengecekan terhadap kekentalan dan warna, jika encer
warna hitam harus dilakukan pergantian oli baru.

Unit Terkait a. IPSRS


b. K3RS

Anda mungkin juga menyukai