Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No.

1 April 2018

Pengembangan Jiwa Kewirausahaan:


Studi Kasus Terhadap Mahasiswa yang
Berwirausaha di Yogyakarta
Heri Maulana
AMIK BSI Yogyakarta, heri.hml@bsi.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggali fenomena mahasiswa yang berwirausaha.
Penelitian ini menggambarkan alasan mahasiswa berwirausaha, kendala apa saja yang
dihadapi, jiwa kewirausahaan apa yang berkembang dan bagaimana mengembangkan
jiwa kewirausahaan tersebut. Pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus digunakan
dalam penelitian ini. Responden yang digunakan adalah mahasiswa aktif yang memiliki
usaha minimal sudah 2 tahun, memiliki omzet minimal 5 juta per bulan dan berperan
sebagai owner yang terlibat langsung dan aktif membangun usaha. Hasil penelitian yang
diperoleh melalui responden bahwa alasan mahasiswa berwirausaha adalah mendapatkan
penghasilan untuk membiayai hidup dan kuliah, mengoptimalkan waktu dan membangun
pemberdayaan diri dan masyarakat. Kemudian jiwa kewirausahaan yang banyak
berkembang adalah kepemimpinan, kemandirianl kerja keras, kerja sama, kreatif, inovasi
dan berani mengambil keputusan dan resiko.

Kata Kunci : kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, mahasiswa

ABSTRACT
This study was directed to explore the entrepreneurship student phenomenon. It was
intended to understand and explain why the student interested with entrepreneurship,
what entrepreneurial spirit is developing and how to develop the entrepreneurial spirit.
Qualitative research approach with case study as the research strategy was implemented.
Respondents used are active students who have a business at least 2 years, have a
minimum turnover of 5 million per month and the owner who is involved directly and
actively build a business. Based on the story revealed from the respondents, this research
explained that income to finance life and lectures, optimize time and build self-
empowerment and society becomed the great reason. Then a growing entrepreneurial
spirit is leadership, independence of hard work, cooperation, creative, innovation and
courage to take decisions and risks.

Keywords: entrepreneurship, entrepreneurial spirit, student

Naskah diterima :20 November 2017 , Naskah dipublikasi :15 April 2018

PENDAHULUAN orang pengangguran, 4 juta orang di


Mahasiswa merupakan salah satu antaranya adalah pengangguran kaum
komponen pembangunan bangsa yang muda yang berusia sekitar 15 sampai 24
sangat potensial. Dengan rentang usia yang tahun (detik.com, 2017). Menurut Tribun
masih muda, tenaga yang masih kuat, Jogja (2017), di kota Yogyakarta terdapat
jaringan yang cukup luas dan kemampuan 6.721 pengangguran. Sedangkan pada
berfikir dan kreatifitas yang tinggi menjadi tahun 2016 berdasarkan data pencari kerja
pondasi dan modal dasar bagi kemajuan terdapat 1.472 orang. Sekitar 45,79%
negara. adalah lulusan SMA, 36,28% adalah
Menurut Hanif Dhakiri (Menteri Tenaga lulusan sarjana, 11,21% diploma dan lain-
Kerja), di Indonesia terdapat sekitar 7 juta lain 6,72%.

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 21


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Usia muda semestinya penuh dengan Wirausaha menurut McClelland (Kasali,


produktifitas dan karya, sehingga akan dkk., 2010) merupakan salah satu faktor
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. yang menyebabkan sebuah negara menjadi
Data jumlah pengangguran menunjukkan maju. Majunya sebuah negara adalah
banyaknya lulusan pada tingkat pendidikan ketika jumlah wirausaha yang terdapat di
yang lebih tinggi namun miskin negara tersebut minimal 2% dari populasi
keterampilan atau keahlian. Hal ini penduduknya. Saat ini jumlah wirausaha di
dijelaskan oleh Tukiran dan Endang (2005) Indonesia baru mencapai 1,56%, masih
bahwa usia muda yang menganggur yang tertinggal jauh bila dibandingkan dengan
berasal dari lulusan pendidikan Amerika Serikat (11,5%) dan Singapura
SMA/sederajat dan perguruan tinggi tidak (7,2%), Malaysia (5%), dan Thailand
memiliki keterampilan dan keahlian yang (4%). Dengan jumlah penduduk Indonesia
memadai bagi dunia kerja. Tuntutan dunia sebesar 250 juta, maka dibutuhkan sekitar
kerja dan usaha semakin kompleks lima juta wirausaha. Jika hal ini dibiarkan
sedangkan kemampuan lulusan lembaga tanpa upaya menumbuhkannya, maka
pendidikan tidak sesuai kebutuhan kerja sangat lambat untuk memenuhi angka 2%
dan usaha. wirausaha.
Melihat jumlah pengangguran usia muda Kewirausahaan merupakan jiwa yang bisa
tersebut tentunya menjadi permasalahan dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang
yang sangat besar bagi pembangunan memiliki jiwa kewirausahaan, pada
bangsa di masa depan. Apabila tidak umumnya memiliki potensi menjadi
dikelola dengan benar, maka pengusaha tetapi hal ini bukan menjadi
dikhawatirkan akan menjadi bom waktu jaminan untuk menjadi pengusaha. Setiap
yang akan menimbulkan masalah sosial pengusaha umumnya memiliki jiwa
seperti kriminalitas, kenakalan remaja dan kewirausahaan. Ciri penting dari seseorang
lain sebagainya. yang memiliki jiwa wirausaha adalah
Berbagai upaya telah dilakukan kemampuan memimpin, kemandirian,
pemerintah untuk menekan angka kerjasama dalam tim, kreativitas dan
pengangguran terutama pengagguran muda inovasi, serta keberaniannya dalam
terdidik terutama melalui pelatihan dan menghadapi dan mengambil resiko
pendampingan usaha, namun banyak terhadap keputusan yang dibuat yang
pencari kerja yang mengeluhkan materi mendasari tindakan riil yang dilakukan.
pelatihan yang tidak memadai untuk dunia Untuk menumbuhkan semangat
kerja dan usaha di lapangan (Tukiran dan berwirausaha tersebut, generasi muda
Endang, 1998). termasuk mahasiswa harus didorong,
Melihat permasalahan tersebut, pemerintah difasilitasi dan dimobilisasi untuk menjadi
dan pihak terkait mengembangkan strategi wirausaha-wirausaha muda yang tangguh.
penanggulangan pengangguran yang Mahasiswa semestinya juga dibekali
awalnya memberikan kesempatan kerja dengan pengatahuan, wawasan,
bagi pencari kerja menjadi menciptakan pengalaman nyata dan pendampingan dari
lapangan kerja bagi pencari kerja itu mentor-mentor bisnis berpengalaman.
sendiri yaitu melalui kewirausahaan. Guna Sehingga mahasiswa yang sudah memiliki
menghadapi situasi yang demikian sudah semangat akademik yang tinggi akan
selayaknya jika dilakukan upaya untuk menjadi individu-individu yang
mengarahkan para lulusan teutama menggerakkan perubahan bagi kehidupan
perguruan tinggi menjadi pencipta kerja masyarakat dan bernegara.
(job creator), bukan sebagai pencari kerja Realitas yang banyak ditemukan bahwa
(job seeker) (Tamriatin, 2015). Salah satu mahasiswa setelah lulus nantinya akan
upaya yang dapat dilakukan untuk mencari pekerjaan yang ideal dan akan
mengatasi tingkat pengangguran (muda) menjadi kebanggaan di dalam hidupnya.
dan dampak yang ditimbulkannya adalah Kebutuhan mencari pekerjaan ini terlihat
dengan mendorong semangat berwirausaha dari banyaknya pencari kerja di setiap
bagi mahasiswa. bursa atau pameran lowongan kerja.
Bahkan pameran lowongan kerja sudah

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 22


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

menjadi ajang pameran yang paling diharapkan dengan risiko dan


menarik untuk didatangi. ketidakpastian untuk memperoleh
Di tengah persaingan mencari pekerjaan di keuntungan dan mengembangkan bisnis
kalangan mahasiswa dan lulusan dengan cara membuka kesempatan kerja.
perguruan tinggi muncul fenomena Menurut David E Rye (1996),
menarik di kalangan mahasiswa, yakni wirausahwan adalah seorang yang
mahasiswa aktif yang berwirausaha atau mengorganisasikan, mengarahkan usaha
menjalankan bisnis di tengah kesibukan dan pengembangan baru, memperluas dan
kampus. Hal ini tentunya unik, sebab memberdayakan suatu
kebanyakan mahasiswa memilih untuk perusahaan/organisasi, untuk memproduksi
segera menyelasikan studi dan produk/jasa baru kepada pelanggan baru
mendapatkan nilai terbaik sehingga mudah dalam suatu pasar yang juga baru.
mencari pekerjaan. Para mahasiswa ini Karakteristik yang dimiliki oleh seorang
memilih untuk menempa dirinya dengan wirausaha adalah memenuhi syarat-syarat
berwirausaha. keunggulan bersaing seperti inovatif,
Studi pendahuluan dari seorang mahasiswa kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan
yang berwirausaha menunjukkan adanya berintegrasi, kemampuan mengambil
alasan-alasan kuat untuk berwirausaha. resiko atau keputusan yang dibuat,
Selain alasan menambah penghasilan, integritas, daya juang, dan kode etik.
alasan pemberdayaan diri dan masyarakat Entrepreneurship, bukanlah suatu mata
menjadi motivasi kuat untuk berwirausaha. pelajaran tertentu tetapi lebih merupakan
Bahkan berwirausaha mampu suatu perilaku dan sikap yang akan
mengembangkan karakter atau jiwa ditumbuhkembangkan hingga membentuk
wirausaha yang positif dan kuat. Jiwa sebuah budaya pada diri seseorang
wirausaha yang muncul adalah (Atmosoewarno, 1999). Budaya
kepemimpinan, kerjakeras, kreatif dan lain entrepreneurship yang terbentuk antara lain
sebagainya. inovatif, kreatif, fleksibel, dan bersikap
Berdasarkan analisa permasalahan di atas, berani ambil resiko setelah diperhitungkan
maka peneliti tertarik untuk melakukan dengan akurat.
penelitian lebih lanjut mengenai Sedangkan menurut Zimmerer dan
pengembangan jiwa kewirausahaan Scarborough (2008), kewirausahaan
mahasiswa. Peneliti akan mengkaji jiwa adalah suatu kemampuan kratif dan
kewirausahaan apa yang berkembang di inovatif dalam menciptakan sesuatu yang
dalam diri mahasiswa dan hal apa saja baru dan berbeda yang dijadikan dasar,
yang dilakukan untuk mengembangkan kiat dan sumber daya, proses, dan
jiwa tersebut. perjuangan untuk menciptakan nilai
tambah barang dan jasa yang dilakukan
KAJIAN LITERATUR dengan keberanian menghadapi risiko
Kewirausahaan dalam usaha atau perbaikan hidup
Zuhal (2008) menjelaskan bahwa untukmencari peluang menuju sukses.
perubahan membutuhkan individu- Pengembangan Jiwa Kewirausahaan
individu yang menghargai hal-hal baru, Kewirausahaan merupakan program yang
berani mengambil inisiatif untuk sangat dibutuhkan untuk melahirkan
mewujudkannya. Individu-individu generasi masa depan yang berkualitas dan
tersebut adalah para wirausaha yang mampu menghadapi perubahan zaman.
mampu melihat peluang-peluang usaha Dengan kewirausahaan mahasiswa tidak
dari teknologi baru dan siap memecahkan hanya pintar secara akademik, tetapi
segala rintangan yang menghalangi memiliki keterampilan dalam memimpin,
terwujudnya perubahan. mengelola tim dan usaha, memiliki mental
Sumardi (2007) menjelaskan bahwa yang kuat, kreatif dan inovatif, dan
pengusaha atau wirausahawan memiliki daya saing yang tinggi.
(entrepreneur) merupakan seseorang yang Menurut Siswoyo (2009), program
menciptakan sebuah usaha atau bisnis yang kewirausahaan mampu mengatasi
permasalahan pengangguran terdidik dari

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 23


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

kalangan mahasiswa. Program kemandirian, kerja sama, motivasi, dan


kewirausahaan yang dikemas terintegrasi orientasi bisnis.
dalam kegiatan kampus baik akademik 2. Pusat studi kewirausahaan kampus
maupun diluar akademik, mampu seperti koperasi mahasiswa, community
menumbuhkan jiwa positif dan kuat seperti entrepreneur program, dan lain sebagainya
tangguh, ulet, dan mandiri. 3. Mata kuliah kewirausahaan dan
Berdasarkan berbagai penelitian yang telah menyisipkan semangat kewirausahaan di
dilakukan terhadap minat (intensi) setiap perkuliahan. Menurut Siswoyo
mahasiswa dapat disimpulkan bahwa (2009), Kuliah kewirausahaan umumnya
minat (intensi) kewirausahaan seseorang hanya bagi fakultas/jurusan tertentu saja.
dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang Tidak semua jurusan mempunyai cara
dapat dilihat dalam kerangka yang pandang yang sama untuk mengalokasikan
terintegrasi yang melibatkan berbagai SKS guna menyajikan matakuliah ini.
faktor internal, faktor eksternal, dan faktor Perlu dicari suatu kesepakatan dan
kontekstual. Faktor internal berasal dari kesamaan pandang tentang perlunya
diri wirausahawan dapat berupa karakter disajikan kuliah kewirausahaan di semua
sifat, maupun faktor sosio demografis, jurusan/prodi yang ada. Kemudian
seperti umur, jenis kelamin, dan lain-lain pelaksanaan mata kuliah ini dapat
yang dapat mempengaruhi perilaku melibatkan team teaching sehingga
kewirausahaan seseorang (Nishanta, 2008). mahasiswa akan mendapatkan wawasan
Sedangkan faktor eksternal berasal dari dan pengalaman yang kaya.
luar diri pelaku entrepreneur yang dapat 4. Event-event wirausaha baik pemerintah
berupa unsur dari lingkungan sekitar maupun swasta.
misalnya dukungan dari orang tua, teman, 5. Komunitas bisnis.
dan sebagainya. 6. Pengembangan diri melalui
Untuk mengembangkan jiwa membaca,berdiskusi, pelatihan dan
kewirausahaan tersebut dibutuhkan usaha- seminar bisnis, coaching bisnis dan lain
usaha terprogram dan terukur, sehingga sebagainya.
berdampak langsung pada kehidupan nyata Strategi atau usaha pengembangan jiwa
mahasiswa. Adapun usaha atau strategi kewirausahaan di atas perlu
untuk mengembangkan jiwa disosialisasikan secara berkesinambungan,
kewirausahaan antara lain: sehingga mahasiswa termotivasi dan
1. Inkubator Bisnis mampu membangun jiwa kewirausahaan
Inkubator menurut keputusan menteri lebih baik.
negara koperasi dan usaha kecil dan
menengah Republik Indonesia nomor METODE PENELITIAN
81.2/kep/M.KUKM/VIII/2002 adalah Penelitian ini menggunakan metode
lembaga yang bergerak dalam bidang kualitatif dengan strategi studi kasus.
penyediaan fasilitas dan pengembangan Pendekatan kualitatif digunakan untuk
usaha, baik manajemen maupun teknologi dapat menjawab pertanyaan penelitian
bagi usaha kecil dan menengah untuk yang mengharuskan peneliti untuk
meningkatkan dan mengembangkan melakukan eksplorasi secara mendalam
kegiatan usahanya dan atau pengembangan terhadap permasalahan yang diajukan.
produk baru agar dapat berkembang Menurut Sudarwan Danim (2002),
menjadi wirausaha yang tangguh dan atau penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri
produk baru yang berdaya saing dalam sebagai berikut: Sumber data lapangan
jangka waktu tertentu. langsung berupa data situasi alami dan
Penelitian yang dilakukan oleh Suratna peneliti adalah instrumen kunci, bersifat
(2008), menemukan bahwa Model deskriptif, menekankan proses kerja,
Inkubator bisnis memiliki efek positif yang analisis data bersifat induktif, dan makna
signifikan terhadap jiwa kewirausahaan. merupakan perhatian utama dalam
Namun demikian tidak semua aspek terjadi pendekatan penelitian.
peningkatan. Aspek yang meningkat secara Studi kasus sebagai suatu strategi
sinifikan adalah kepemimpinan, penelitian digunakan dalam penelitian ini

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 24


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

dengan beberapa alasan. Pertama, Selain itu, peneliti juga melakukan


berkaitan dengan pertanyaan penelitian. observasi para responden, sehingga dapat
Yin (1994) menjelaskan bahwa studi kasus melakukan pengecekan apakah responden
dapat digunakan untuk menjawab telah yakin dengan jawabannya. Observasi
pertanyaan penelitian berupa bagaimana ini amat bermanfaat untuk menghindari
(how) dan mengapa (why). Ia berargumen jawaban‐jawaban yang bias.
bahwa kedua pertanyaan tersebut Pelaksanaan wawancara diawali dengan
mengindikasikan perlunya eksplorasi mencari responden yang diperlukan.
terhadap permasalahan yang ingin dijawab Peneliti menggunakan strategi berupa
melalui penelitian. menyebarkan kepada banyak orang
Kedua adalah berkaitan dengan kontrol mengenai kriteria responden yang
terhadap perilaku yang akan diteliti. Studi diinginkan. Penyebaran ini peneliti
kasus umum digunakan ketika perilaku lakukan secara lisan dan melalui sumber
subyek yang akan diteliti tidak dapat lain seperti komunitas bisnis, unit kegiatan
dimanipulasi. Alasan ketiga berkaitan mahasiswa, dan media sosial. Setelah
dengan fokus terhadap kontemporeritas. responden ditemukan dan bersedia, peneliti
Diuraikan oleh Yin bahwa studi kasus akan melakukan pengenalan dan
memfokuskan diri untuk meneliti membangun rapport yang baik terlebih
fenomena‐fenomena yang cukup dahulu. Pada pertemuan selanjutnya,
kontemporer. peneliti akan melakukan wawancara yang
Menurut Creswell (1988), studi kasus waktu dan tempatnya menyesuaikan
adalah penelitian yang bertujuan untuk dengan kesediaan para responden.
mengeksplorasi suatu sistem yang Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan
terikat atau sebuah kasus (atau beberapa menggunakan pedoman wawancara yang
kasus) yang terjadi selama kurun waktu telah disusun sebelumnya.
tertentu melalui pengumpulan data yang Penelitian ini akan menggunakan model
mendalam dan terperinci dari berbagai analisis data theoretical coding, yaitu suatu
sumber informasi yang dapat dipercaya. model analisis yang sering digunakan
Beberapa kasus yang amat jarang ditemui untuk mengembangkan grounded theory.
(suatu penyakit atau kejadian langka) dan Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
karenanya belum banyak penelitian yang suatu konstruk teoritik yang murni berasal
berusaha mengungkapnya menjadi hal dari data responden, selain juga melakukan
yang mendasari seorang penelitian tes terhadap teori‐teori yang ada.
menggunakan studi kasus. Hal inilah yang Theoretical coding dibedakan menjadi tiga
menjadi alasan peneliti menggunakan studi jenis, yaitu open coding, axial coding, dan
kasus mengingat kewirausahaan sedang selective coding. Analisis terus dilakukan
menjadi topik permasalahan bagi berbagai hingga peneliti menemukan central
kalangan dan menjadi trend yang tumbuh phenomenon, yaitu satu titik pertemuan
di masyarakat. dari data‐data yang dapat menjawab
Penelitian ini difokuskan pada satu macam pertanyaan penelitian secara menyeluruh.
responden, yaitu mahasiswa yang
berwirausaha dengan kriteria: PEMBAHASAN
 Mahasiswa yang aktif perkuliahan Hasil Penelitian
(terdaftar/tidak cuti). Hasil penelitian diutamakan pada kekhasan
 Memiliki usaha (jasa/produk yang setiap responden yaitu pada aspek alasan
bukan MLM maupun franchise) berwirausaha, kendala yang dihadapi, jiwa
minimal 2 tahun. kewirausahaan yang berkembang, dan cara
 Memiliki peran sebagai owner dan mengembangkan jiwa wirausaha. Alasan
terlibat aktif membangun usaha. menambah penghasilan dan membiayai
 Memiliki omzet usaha minimal 5 juta. kebutuhan kuliah menjadi alasan terkuat
Pengumpulan data pada penelitian ini akan hampir seluruh responden penelitian ini,
menggunakan wawancara mendalam yang namun masih ada alasan-alasan khusus
terfokus (in‐depth‐ focused interview). lainnya yang berbeda antara yang satu dan
lainnya.

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 25


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Selanjutnya di bawah ini akan dijelaskan membantu dan memberdayakan orang lain
semua data yang diperoleh dari setiap menjadi motivasi dan alasan tersendiri bagi
responden. responden.
Temuan pada responsen I: Kendala yang dihadapi dalam menjalan
Di awali dari kebutuhan untuk membiayai usaha adalah membutuhkan kesabaran dan
kuliah dan menambah penghasilan, mental yang kuat, terutama pada fase-fase
responden I memiliki alasan berwirausaha awal membangun usaha. Selain
untuk mengoptimalkan waktu yang ada. permasalahan eksternal, kendala terbesar
Hal ini dikarenakan jadwal kuliah yang terletak pada diri sendiri. Sehingga setiap
tidak setiap hari, sehingga ada waktu- saat harus membenahi diri menjadi lebih
waktu kosong yang bisa dimanfaatkan baik.
untuk kegiatan produktif salah satunya Selama membangun usaha, jiwa
berwirausaha. kewirausahaan yang berkembang adalah
Kemudian kendala yang dihadapi dalam kepimpinan. Ketika mengelola usaha,
berwirausaha adalah membutuhkan responden juga mengelola sumber daya
pengorbanan dalam membagi waktu manusia. Untuk mengelola SDM maka
dengan perkuliahan, kemudian kendala dibutuhkan jiwa kepemimpinan yang kuat
terbesar lainnya adalah bagaimana dan berpengaruh ke arah yang diharapkan.
mendapatkan kepercayaan dari orang lain Selain itu, kerja keras sangat dibutuhkan
atau pelanggan. Apalagi responden merasa untuk menghadapi perubahan dan
bukan siapa-siapa hanya orang biasa dan tantangan dunia usaha. Kerja keras mampu
membutuhkan kepercayaan untuk membentuk diri menjadi seseorang yang
membangun usaha. optimis dan tidak mudah menyerah.
Selama menjalani dunia usaha, responden Kemudian kerja sama juga menjadi
mendapatkan banyak pelajaran berharga kebutuhan dasar dalam membangun usaha,
salah satunya mampu mengembangkan terutama bagaimana membangun kerja
karakter atau jiwa berwirausaha yang kuat. sama dengan orang lain sehingga
Jiwa wirausaha yang sangat berkembang menumbuhkan kepercayaan satu sama lain
adalah kemandirian, kerja keras dan berani dan akan berdampak pada nama baik usaha
mengambil keputusan dan resiko. yang dibangun. Dengan nama baik,
Selain terjun langsung ke dalam dunia responden mudah untuk membangun usaha
usaha, strategi yang dilakukan responden dan mendapatkan peluang-peluang besar di
dalam mengembangkan jiwa masa depan.
kewirausahaannya adalah dengan Untuk mengembangkan jiwa
mengembangkan diri seperti membaca kewirausahaan tersebut, responden selalu
buku bisnis, berdiskusi dengan orang- mengupgrade kapasitas diri dengan ilmu
orang yang berpengalaman, dan bergabung dan latihan kewirausahaan. Hal tersebut
dengan komunitas bisnis. Komunitas bisnis dapat dilakukan dengan membaca,
dapat mendukung dan mengembangkan mentoring secara offline maupun online,
jiwa kewirausahaan secara maksimal. dan aktif di pusat pengembangan
Bahkan melalui komunitas bisnis, kewirausahaan baik di kampus maupun di
responden mendapatkan jaringan atau luar kampus.
relasi baru dan mendapatkan referensi- Temuan pada responden III
referensi ilmu yang kuat. Alasan berwirausaha juga sama dengan
Temuan pada responsen II responden lainnya, yaitu menambah
Berwirausaha sudah menjadi trend dan penghasilan. Namun berjalannya waktu,
bahkan menjadi kebutuhan untuk mampu visi dan misi usaha berkembang yaitu
berdaya saing dan berkembang di masa untuk mempersiapkan masa depan yang
depan. Selain kebutuhan menambah lebih baik. Masa depan yang lebih baik
income, responden II memiliki alasan tidak hanya dari sisi finansial, tetapi
yaitu wirausaha mampu menjadi sarana mampu menempa diri menjadi orang yang
untuk membantu orang lain berupa tahan banting dan berkembang di tengah
penyediaan lapangan pekerjaan dan perubahan zaman.
tambahan penghasilan. Semangat untuk

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 26


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Kendala yang dihadapi dalam membangun responden tidak mudah menyerah karena
usaha selain kondisi internal/diri sendiri kewirausahaan melatih jiwa dan mental
adalah masalah kepercayaan dari orang yang kuat.
lain. Orang lain yang dimaksud tidak Melalui wirausaha, responden mampu
hanya pelanggan tetapi orang-orang mengembangkan jiwa kepemimpinan,
kepercayaan yang ada di dalam tim usaha. kerjasama, kemandirian dan keberanian.
Selama menjalani usaha tidak sedikit Dengan jiwa kewirausahan tersebut,
mengalami gesekan atau konflik dari responden dapat membangun usaha yang
dalam tim sehingga mempengaruhi kinerja lebih baik dan mengajak orang lain untuk
usaha. berubah.
Selama menjalankan usaha, responden Untuk mengembangkan jiwa
mendapatkan banyak pengalaman yang kewirausahaan, responden senang
berharga. Jiwa kewirausahaan yang menimba ilmu dan pengalaman melalui
berkembang adalah kemampuan mengelola buku, diskusi, seminar, pelatihan dan
tim, menjadi pribadi yang lebih kreatif dan bergabung dengan komunitas bisnis. Ilmu
inovatif serta menjadi lebih tahan banting. dan pengalaman yang terus bertamba
Dengan jiwa kewirausahaan tersebut, inilah yang menjadikan responden yakin
responden memiliki keberanian untuk untuk mengembangkan usaha dan
memulai usaha dan bertindak dengan membantu memberdayaan orang lain dan
penuh perhitungan namun tidak kehilangan masyarakat.
momentum. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan
Untuk mengembangkan jiwa Mahasiswa
kewirausahaan, responden III melakukan Temuan-temuan dari responden
pengembangan diri seperti membaca, mengisyarakatkan bahwa kewirausahaan
mengikuti workshop dan seminar bisnis, mampu menjadikan responden pribadi
kemudian pengalaman mengikuti yang berkualitas. Responden mampu
inkubator bisnis menjadi modal berharga mengikuti perubahan zaman dan bahkan
dalam membangun jiwa kewirausahaan mengajak orang lain juga ikut berubah.
dan usaha yang sekarang. Melalui Kebutuhan untuk menjadi seorang
inkubator bisnis, responden mampu wirausaha seharusnya sudah menjadi
menjadi orang yang paham dan mampu semangat dalam diri seseorang terutama
menghadapi tantangan, sehingga ketika mahasiswa. Seorang mahasiswa yang
memulai usaha responden memulainya memiliki citra sebagai komponen
dengan ilmu yang benar dan terukur. masyarakat yang memiliki ilmu
Temuan pada responsen IV pengetahuan akan semakin berpengaruh di
Alasan penghasilan memang tidak bisa masyarakat apabila juga memiliki
dipungkiri menjadi motivasi terbesar penghasilan. Hal ini mengingat kultur di
responden. Namun hal tersebut tidak masyarakat bahwa uang atau orang yang
menjadi tujuan akhir, responden memiliki uang sangat disegani atau
berkeinginan untuk memberdayakan berpengaruh.
banyak orang, masyarakat bahkan negara Mahasiswa yang disatu sisi melakukan
sehingga benar-benar mampu berdaya di perubahan melalui ilmu pengatahuan dan
negeri sendiri. disisi yang lain menggerakkan ekonomi
Dalam menjalan usaha, seluruh responden masyarakat dengan program
menjawab permasalahan internal atau diri keriwausahaan. Peran mahasiswa yang
sendiri menjadi permasalahan yang selalu berwirausaha akan semakin besar dan
muncul. Untuk memberdayakan orang lain berpengaruh di masyarakat.
dan masyarakat melalui wirausaha, Melalui penelitian ini, selain mendapatkan
kendala terbesar adalaha bagaimana gambaran bagaimana manfaat
merubah mindset menjadi manusia dan kewirausahaan bagi mahasiswa, juga
masyarakat mandiri dan tahan banting mendapatkan gambaran bagaimana
terhadap tantangan hidup. Tidak mudah mahasiswa mengembangkan jiwa
untuk merubah orang lain ke arah yang kewirausahaan.
belum pernah dilihat atau dicoba, tetapi

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 27


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Untuk mengembangkan jiwa pengaruh kewirausahaan dari kalangan


kewirausahan, responden melakukan mahasiswa dan bukan mahasiswa. Hal ini
berbagai macam kegiatan seperti dapat menggali apakah status pendidikan
membaca, diskusi, mengikuti seminar dan mempengaruhi jiwa kewirausahaan pada
pelatihan, bergabung dengan komunitas diri seseorang. Selanjutnya melalui
bisnis, bahkan mengikuti program penelitian ini diharapkan berkembangnya
inkubator bisnis. Kegiatan-kegiatan jiwa kewirauhasaan pada diri mahasiswa
tersebut menambah keyakinan dan dan berdampak pada terciptanya peluang
keberanian responden dalam berwirausaha baru di masyarakat.
dan mendapatkan jaringan atau relasi yang
besar. Jaringan atau relasi didapatkan REFERENSI
ketika berkenalan dengan orang lain atau Atmosoewarno, Soewito. 1999. Strategi
wirausaha lainnya saat mengikuti pelatihan Pembelajaran yang Berwawasan
atau bergabung dengan komunitas bisnis, Entrepeneurship. Jurnal
sehingga menambah pengalaman dan Manajemen pendidikan Tinggi
tentunya bisa memperbanyak customer Berwawasan Entreprenur,
bagi usaha yang dilakukan. Yogyakarta, Lembaga Pembinaan
dan Pengembangan Pendidikan,
PENUTUP UGM.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Creswell, J., W. 2012. Research design
bahwa wirausaha merupakan salah satu Pendekatan kualitatif, Kuantitatif
bentuk pengembangan diri yang harus dan. Mixed, Cetakan ke-2.
dilakukan oleh mahasiswa. Berwirausaha Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
mampu menumbuhkan dan David, E Rye. 1996. Tools for Executif :
mengembangkan jiwa-jiwa kewirausahaan The Vest Poket Entrepreneur.
seperti kepemimpinan, kemandirian, Jakarta, Prenhallindo.
kerjasama, inovasi, kreativitas, dan daya Hidayah, Tamriatin. 2015. Analisis
juang. Faktor-Faktor yang
Mahasiswa yang berwirausaha yang Mempengaruhi Minat/Intensi
menjadi responden penelitian ini Kewirausahaan Mahasiswa STIE
menunjukkan bahwa untuk Mandala Jember. Jurnal Relasi,
mengembangkan jiwa kewirausahaan Jember, Pusat Penelitian dan
dibutuhkan kemauan yang keras dan Pengabdian Masyarakat STIE
dengan melibatkan diri pada berbagai Jember.
kegiatan-kegiatan pendukung seperti Nishanta, B. 2008. Influence of Personality
mengikuti seminar atau pelatihan Traits and Socio-demographic
kewirausahaan, membaca buku dan Background of Undergraduate
diskusi, bergabung dengan komunitas Student and Motivation for
bisnis, dan melakukan penelitian terhadap Entrepreneurial Career : The
peluang dan kualitas usaha. Case of Srilangka. Paper was
Kemudian untuk semakin menumbuhkan presented at the Euro-Asia
jiwa kewirausahaan pada diri mahasiswa, Management Studies Association
maka disarankan bagi perguruan tinggi (EAMSA) Conference, Japan.
untuk senantiasa memotivasi melalui Siswoyo, Bambang, B. 2009.
perkuliahan dan kegiatan-kegiatan di Pengembangan Jiwa
kampus, mengadakan inkubasi bisnis dan Kewirausahaan di Kalangan
merancang program KKN yang mengarah Dosen dan Mahasiswa. Jurnal
pada semangat berwirausaha. Sedangkan Ekonomi Bisnis Fakultas Ekonomi
bagi peneliti selanjutnya dapat Universitas Negeri Malang.
mengembangkan penelitian ini dengan
responden yang lebih banyak dan dari Sudarwan, Danim. 2002. Menjadi Peneliti
kultur atau lokasi yang beragam. Peneliti Kualitatif. Bandung, CV. Pustaka
juga menyarankan melakukan penelitian Setia.
yang sifatnya eksperimen yaitu meneliti

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 28


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

Sumardi, K. 2007. Menakar jiwa


wirausaha mahasiswa teknik
mesin angkatan 2005. Jurnal
Pendidikan Teknologi Kejuruan,
IV (10).
Suratna, Humam. 2008. Pengembangan
Jiwa Kewirausahaan untuk
Pengentasan Kemiskinan melalui
Inkubator. Jurnal penelitian,
LPPM UPN “Veteran”
Yogyakarta.
Tukiran & Mustar Endang Ediastuti. 1998.
Dinamika Pengangguran Di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jurnal Populasi, Yogyakarta, Pusat
Studi Kependudukan dan
Kebijakan UGM.
Tukiran & Mustar Endang Ediastuti. 2005.
Program Aksi Penanggulangan
Pengangguran di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Populasi, Yogyakarta, Pusat Studi
Kependudukan dan Kebijakan
UGM.
Yin, Robert K. 1994. Case
Study Research: Design and
Methods. Thousand Oaks, Sage
Publications.
Zimmerer, T. W., and Scarborough,
N.M., Wilson, D. 2008.
Essential of Entrepreneurship
and Small Business
Management, 5th Ed . New
Jersey, Pearson Education, Inc.

BIODATA PENULIS
Nama Heri Maulana, S.Pd, M. Pd. Latar
belakang pendidikan adalah pendidikan
dengan jurusan Teknologi Pendidikan.
Ketertarikan penelitian dalam hal
wirausaha, terutama meneliti manfaat
kewirausahaan terhadap perkembangan
mahasiswa.

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 29

Anda mungkin juga menyukai