NOMOR : ………………………………….
TENTANG
KAWASAN TANPA ROKOK
KEPALA PUSKESMAS…………………………….
MENIMBANG : a. bahwa guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial bagi setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis diperlukan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan setiap orang untuk membiasakan pola hidup sehat;
b. bahwa merokok menyebabkan terganggunya atau menurunnya kesehatan
perokok maupun masyarakat yang bukan perokok akibat ikut terpapar asap
rokok orang lain;
c. Bahwa rumah sakit sebagai pelayanan kesehatan lingkungan Puskesmas
harus terbatas dari asap rokok;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala Puskesmas
tentang Kawasan tanpa rokok;
Menetapkan :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya
yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.
2. Merokok adalah kegiatan membakar rokok dan/atau menghisap asap rokok.
3. Perokok aktif adalah setiap orang yang membakar rokok dan/atau secara langsung menghisap asap
rokok yang sedang dibakar.
4. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok namun terpaksa menghisap atau menghirup asap
rokok orang lain.
5. Asap Rokok Orang Lain (AROL) adalah asap yang keluar dari rokok yang dibakar dan yang
dihembuskan oleh orang lain.
6. Kawasan Tanpa Rokok yang selanjutnya disingkat KTR adalah ruangan atau area yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi dan/atau penggunaan rokok
7. Penyelenggaraan Kawasan Tanpa Rokok adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penetapan
Kawasan Tanpa Rokok, pemanfaatan Kawasan Tanpa Rokok, dan pengendalian pemanfaatan
Kawasan Tanpa Rokok.
8. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
9. Pimpinan atau penanggungjawab Kawasan Tanpa Rokok adalah orang yang karena jabatannya,
memimpin dan/atau bertanggungjawab atas kegiatan dan/atau usaha di kawasan yang ditetapkan
sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
BAB II
AZAZ DAN TUJUAN KAWAN TANPA ROKOK
Pasal 2
Pasal 3
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 4
Pasal 5
Setiap orang dan/atau pihak-pihak yang berada di lingkungan Puskesmas wajib mematuhi ketentuan
larangan di tempat atau area yang dinyatakan sebagai Kawasan Tanpa Rokok.
BAB IV
PENETAPAN KAWASAN TANPA ROKOK
Pasal 6
Dengan Peraturan Kepala Puskesmas ini menetapkan seluruh Kawasan atau lingkungan Puskesmas sebagai
Kawasan Tanpa Rokok.
BAB V
PENYELENGGARAAN KAWASAN TANPA ROKOK
Pasal 7
1. Pada tempat-tempat yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6, wajib dipasang pengumuman dan tanda larangan kegiatan produksi, penjualan,
iklan, promosi dan/atau pengggunaan rokok.
2. Pengumuman dan tanda-tanda larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dipasang di
lokasi-lokasi yang berpencahayaan cukup serta mudah terlihat dan terbaca.
3. Pemasangan pengumuman dan tanda-tanda larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi
tanggung jawab unit kerja dan komite yang ditetapkan oleh Puskesmas.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, ukuran, warna dan persyaratan pengumuman dan tanda-
tanda larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyesuaikan dengan peraturan yang
berlaku.
Ketentuan Larangan
Pasal 8
1. Setiap orang atau pihak-pihak yang berada dirumah sakit dilarang memproduksi, menjual,
mengiklankan, dan/atau mempromosikan produk tembakau di seluruh Kawasan atau lingkungan
Puskesmas.
2. Larangan kegiatan produksi, penjualan, promosi, dan iklan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberlakukan hingga pagar/batas terluar Puskesmas;
3. Setiap orang dilarang merokok di seluruh Kawasan dan lingkungan Puskesmas.
BAB VI
PENGENDALIAN KAWASAN TANPA ROKOK
Pasal 9
BAB VII
PELAPORAN
Pasal 10
1. Pelaporan pengawasan Kawasan tanpa rokok dilakukan unit kerja yang ditunjuk oleh kepala Puskesmas.
2. Pelaporan pengawasan diberikan setiap bulan, Triwulan, semester dan tahunan serta dilakukan
evaluasi kebijakan Kawasan tanpa rokok setiap tahun sekali
BAB IX
SANKSI
Pasal 11
BAB X
PENUTUP
Pasal 12
Tembusan :
1. Seluruh Unit Kerja
2. Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja RS
3. Arsip