Anda di halaman 1dari 5

NAMA:PUTRI HANDAYANI

NIM:21018023

KLS:K2-21 P.B.ING

TGS DDIP

Upaya pembaharuan masalah Pendidikan:

Pendidikan di Indonesia mengalami beberapa permasalahan yang mendasar. Beragam


permasalahan yang dihadapi sehingga membutuhkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan.
Masalah-masalah dalam pendidikan dapat menghambat kualitas SDM di Indonesia. Untuk itu,
pendidikan di Indonesia butuh pembaharuan yang akan membawa perubahan yang lebih baik
untuk ke depannya.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam kehidupan. Dengan adanya
pendidikan, kehidupan seseorang akan lebih terarah. Pendidikan tidak hanya memiliki pengaruh pada
diri individu, akan tetapi berpengaruh juga terhadap negara. Masyarakat yang memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi, pastinya memiliki kualitas SDM yang bagus dan berkualitas. Hal ini, akan
membantu negara dalam memajukan segala sektor, salah satunya adalah sektor perekonomian.
Masyarakat yang memiliki kualitas SDM yang bagus akan menuruni angka pengangguran di dalam suatu
negara.

Seiring berkembangnya zaman, permasalahan dalam pendidikan selalu berdatangan. Masalah-masalah


ini, memiliki jangka waktu yang berkepanjangan sehingga sulit untuk dituntaskan. Permasalahan ini
perlu dijadikan sebagai bahan kajian bersama, sehingga ditemukan solusi dari permasalahan. Ada
beberapa permasalahan mendasar dalam pendidikan di Indonesia diantaranya, pertama, kualitas
pendidikan misalnya, proses pembelajaran yang masih konvensional. Kedua, pemerataan pendidikan
misalnya fasilitas di sekolah banyak yang rusak dan keterbatasan daya tampung bagi peserta didik dan
pendidik. Ketiga, efisiensi pendidikan misalnya keterbatasan anggaran dalam pendidikan (kemampuan
pemerintah yang terbatas dan rendahnya partisipasi masyarakat). Keempat, relevansi pendidikan
misalnya kurikulum yang diterapkan belum optimal karena belum diterapkannya kurikulum berbasis
dengan masyarakat sekitar atau potensi daerah sekitar. Selain itu, permasalahan dalam pendidikan
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, perkembangan IPTEK dan seni, laju pertumbuhan
penduduk, aspirasi masyarakat, keterbelakangan budaya dan sarana, geografis di Indonesia, dan
lainnya. 

Untuk itu, butuhnya pembaharuan dalam pendidikan. Pembaharuan pendidikan yang bisa diterapkan
seperti pembaharuan kurikulum, penyelenggaraan pendidikan inovatif, Pengembangan pendidikan di
luar sekolah dan Homeschooling.
PEMBAHASAN TEORI:

Permasalahan dalam pendidikan tidak dapat selesai begitu saja. Butuh waktu yang cukup lama, agar
permasalahan ini dapat mengecil. Terlebih lagi di Indonesia, wilayah yang memiliki cakupan luas sulit
untuk memantau satu persatu di setiap daerah. Dalam hal ini, tidak hanya dijadikan sebagai tugas
pemerintah saja, ini merupakan tugas kita bersama dalam pembangunan pendidikan. Perlu adanya
pembaharuan dalam pendidikan di Indonesia sehingga terlaksananya pembangunan dalam pendidikan.
Adapun bentuk pembaharuan dalam pendidikan, diantaranya:

a.  Pembaharuan Kurikulum

Pembaharuan kurikulum merupakan salah satu upaya dalam pembaharuan pendidikan. Pembaharuan
kurikulum bisa diartikan sebagai perubahan kurikulum yang terdapat perbedaan dalam satu atau lebih
komponen dari kurikulum dengan periode tertentu. Pembaharuan kurikulum disebabkan oleh adanya
usaha yang disengaja untuk mengubah semua yang terlibat dalam kurikulum seperti Pendidik, peserta
didik, kepala sekolah, pemilik sekolah, maupun orang tua dan masyarakat yang memiliki kepentingan
dalam pendidikan. Proses pembaharuan kurikulum harus dirancang sebaik mungkin dan harus diseleksi
secara matang, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dan dapat terciptanya
tujuan pendidikan nasional. Bentuk-bentuk pembaharuan kurikulum seperti pada kurikulum pendidikan
dasar dan menengah serta kurikulum pada pendidikan tinggi. 

Penyebab dari pembaharuan kurikulum beragam mulai dari sistem pemerintahan di suatu negara
berubah yang meliputi aspek sosial, politik, ekonomi, idelogi maupun sistem pendidikan, mengikuti
perkembangan zaman yang meliputi perkembangan IPTEK, adanya gagasan baru dari ahli pendidikan,
adanya perubahan dari masyarakat meliputi aspek sifat, perilaku, kebiasaan dan trend, dan lainnya.

Bentuk pembaharuan kurikulum pada pendidikan dasar dan menengah adalah menerapkan kurikulum
2013 pada pendidikan dasar dan menengah. Penerapan kurikulum 2013 dituntut peserta didik lebih aktif
dalam pembelajaran dan pendidik hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Peserta didik dituntut
untuk berdiskusi selama berlangsungnya pembelajaran dengan menyalurkan pendapat dan saling
bertukar gagasan. Selanjutnya, bentuk pembaharuan kurikulum pada pendidikan tinggi seperti
penerapan merdeka belajar. Merdeka belajar merupakan program dari Kemendikbud dimana
memberikan kebebasan mahasiswa untuk berinovasi dan kreatif dalam belajar. Salah satu bentuk
penerapan dalam merdeka belajar adalah belajar dengan dosen universitas lain.

b. Pengelolaan Pendidikan Inovatif

Inovasi pendidkan adalah hal baru yang dimunculkan oleh seseorang atau sekelompok orang baik
berupa hasil invensi atau diskaveri yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikana atau untuk
memecahkan masalah pendidikan. Inovasi yang dimunculkan tidak hanya sembarangan saja, pastinya
dipikirkan secara matang. Pendidikan yang inovatif dapat berbentuk metode dimana dapat
meningkatkan kualitas pendidikan serta sebagai alat atau cara yang baru.  Metode atau cara baru dalam
pembelajaran dapat dijadikan sebagai upaya dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dalam
menciptakan pendidikan inovatif, kita bisa menyatukan unsur teknologi dalam pembelajaran. Tujuannya
adalah membuat pembelajaran menjadi menarik perhatian dan efektif untuk dilaksanakan. Sehingga
dalam belajar tidak monoton dan membosankan bagi peserta didik. Pendidik bisa membuat
pembelajaran menjadi beragam karena adanya teknologi. Selain itu, pendidikan inovatif memberikan
kemudahan bagi peserta didik dalam mengakses pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak hanya
dilaksanakan secara tatap muka akan tetapi bisa dilaksanakan di luar kelas.

Seperti yang kita ketahui, tidak semua masyarakat di Indonesia  dengan mudah untuk menduduki
bangku pendidikan. Banyak sekali masyarakat yang terhalang untuk bersekolah dengan baik., sehingga
mereka tertinggal dalam pendidikan. Untuk itu, perlu adanya pengelolaan pendidikan inovatif, seperti
SMP Terbuka, SMA Terbuka, dan Universitas Terbuka. Ketiga bentuk pendidikan inovatif ini memiliki
tujuan untuk mempermudah peserta didik dalam memasuki jenjang pendidikan yang dibutuhkan karena
terhambat oleh beberapa aspek seperti ekonomi, sosial, geografis maupun waktu yang tidak
mencukupi. 

c. Pengembangan Pendidikan di Luar Sekolah

Pendidikan tidak hanya didapatkan dari bangku sekolah saja, akan tetapi pendidikan bisa didapatkan
dari luar sekolah. Banyak sekali ilmu-ilmu yang tidak bisa didapatkan dari bangku sekolah. Ilmu-ilmu
yang tidak bisa didapatkan dari bangku sekolah, kita bisa dapatkan di luar sekolah. Hal ini perlu kita
lakukan, dengan melakukan pembauran dengan lingkungan luar sekolah yakni lingkungan masyarakat.
Kita bisa mengikuti diklat dan kursus untuk meraih ilmu-ilmu pendidikan di luar sekolah. Pengembangan
pendidikan di luar sekolah, dapat membantu meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.

Melihat fakta yang terjadi, banyak masyarakat di Indonesia yang tertinggal dalam mengikuti pendidkan.
Mereka tertinggal pendidikan, disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, faktor sosial,
dan faktor geografis. Hal yang sering terjadi adalah faktor ekonomi keluarga yang tidak mencukupi untuk
membiayai anaknya bersekolah. Mengingat tuntutan zaman yang semakin tinggi, untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak dibutuhkan skill dan pengetahuan yang tinggi pula. Pekerjaan yang layak
membutuhkan dokumen penting sebagai bukti karyawannya memiliki spesifikasi yang bagus seperti
ijazah. Semakin tinggi tingkat ijazahnya, maka semakin bagus pula pekerjaannya. Untuk itu, masyarakat
berlomba-lomba dalam menyelesaikan bangku pendidikan setinggi mungkin.

Akan tetapi, bagaimanakah nasib masyarakat yang tertinggal akan pendidikannya?. Pemerintah
membentuk program kejar paket A, paket B, dan paket C.  Kejar merupakan singkatan dari "Kelompok
Belajar"  yang memiliki pengertian suatu kelompok yang anggotanya terdiri atas usia anak sekolah
maupun anak yang lewat usia sekolahnya, akan tetapi masih diberi kesempatan untuk belajar .  Dengan
adanya program kejar  memberikan kesempatan bagi masyarakat yang tertinggal akan pendidikannya
untuk bersekolah kembali dan mendapatkan ijazah sesuai dengan tingkat pendidikan yang dibutuhkan.
Program kejar paket A setara dengan sekolah dasar dan mendapatkan ijazah setara dengan sekolah
dasar. Program kejar paket B setara dengan SMP dan mendapatkan ijazah setara dengan SMP. Dan
Program kejar paket C setara dengan SMA dan mendapatkan ijazah setara dengan SMA.  Adanya
program kejar paket, dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. 
d. Homeshooling

Tidak asing lagi bagi kita mengenai Homeschooling. Homeschooling dianggap sebagai bentuk pendidikan
informal yang efektif di masa sekarang. Homeschooling merupakan bentuk pendidikan informal yang
dilakukan secara mandiri oleh keluarga, sehingga orang tua dapat memantau langsung anaknya dalam
belajar dan materi pembelajaran dipilih sesuai dengan kebutuhan anak. Homeschooling dapat
dilaksanakan kapan saja dan dimana saja, tidak hanya dilakukan di ruang sekolah akan tetapi bisa
dilakukan di rumah. Peserta didik yang mengikuti Homeschooling akan lebih mudah untuk
mengembangkan kemampuannya secara maksimal. 

Homeschooling bisa dijadikan sebagai solusi dalam meretas permasalahan ketidakmerataan pendidikan
di Indonesia. Meskipun peserta didik tidak bisa  mengikuti pendidikan di sekolah, akan tetapi dia tetap
bisa mengikuti pendidikan di rumah. Untuk mengikuti homeschooling, keluarga menjadi peran penting
agar tetap terlaksananya pendidikan.  Akan tetapi, apakah setiap keluarga di Indonesia mampu untuk
melaksanakan homeschooling bagi anak-anaknya?. Hal ini tergantung bagaimana kesanggupan keluarga
dalam pelaksanannya. Biaya pelaksanaan homeschooling bervariasi, sesuai dengan program yang
dirancang oleh keluarga bagi anak-anaknya. 

MAKNA YANG SAYA TANGKAP DARI DISKUSI DAN MATERI ADALAH:

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perkembangan
zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru, yang sering kali tidak dapat diramalkan
sebelumnya. Sehingga pendidikan selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru. Masalah yang
dihadapi dunia pendidikan demikian luas, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Yang pertama, karena
sifat sasarannya yaitu manusia yang pemikirannya terus berkembang dan yang kedua, karena usaha
pendidikan harus berorientasi ke masa depan yang seringkali tidak dapat diramalkan oleh manusia.

Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, pendidikan berupaya untuk melakukan pembaharuan


dengan jalan menyempurnakan sistemnya. Selain itu, pembaharuan pendidikan juga diupayakan agar
dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas pendidikan menurut ukuran tertentu. Ukuran tersebut
berupa norma, tujuan yang dicita-citakan, kegunaannya secara praktis dalam hidup bermasyarakat,
nilainya dalam mengembangkan harkat manusia seutuhnya dan mutu kehidupannya, atau norma-norma
lain yang diterima oleh masyarakat.

Upaya pembaruan pendidikan meliputi:

-Pembaruan Landasan Yuridis, Suatu pembaruan pendidikan yang sangat mendasar ialah pembaruan
yang tertuju pada landasan yurudisnya, karena pembaruan landasan yuridis berhubungan dengan hal-
hal yang bersifat mendasar (fundamental) dan yang bersifat prinsipal. Dikatakan demikian karena
landasan yuridis itu mendasari semua kegiatan pelaksanaan pendidikan dan mengenai hal-hal yang
penting seperti komponen struktur pendidikan, kurikulum, pengelolaan, pengawasan, dan ketenagaan.

-Pembaruan Kurikulum dan Perangkat Penunjangnya, Ada dua faktor pengendali yang menentukan arah
pembaruan kurikulum, yaitu yang sifatnya mempertahankan dan yang mengubah. Termasuk yang
pertama ialah landasan filosofis, yaitu falsafah bangsa Indonesia, yaitu pancasila dan UUD 1945 dan
landasan historis (mencakup unsur-unsur yang dari dulu hingga sekarang mengusai hajat hidup orang
banyak). Sedangkan faktor pengendali yang kedua yaitu yang bersifat mengubah ialah landasan sosial
(berupa kekuatan-kekuatan sosial di masyarakat) dan landasan psikologis (yaitu cara peserta di dalam
belajar, mengenai hal ini banyak penemuan-penemuan baru yang menopangnya). Pembahauran
kurikulum dapat dilihat dari segi norientasinya, strategi, isi/program, dan metodenya. Kurikulum kita
saat ini sedang menunggu kehadiran kurikulum yang tentunya mengandung peluang yang lebih besar
dan lebih baik untuk mempersiapkan warga negara sebagai sumber daya manusia bagi pembangunan di
masa depan. Peluang-peluang itu antara lain: 1)Adanya perluasan kesempatan untuk mengikuti
pendidikan bagi rakyat banyak, 2) Ada pembangunan dasar (basic education) yang lebih baik pada
seluruh warga negara untuk terjun ke lapangan kerja dimasyarakat dan untuk lanjut belajar ke
pendidikan tinggi, 3) Adanya seleksi bertahap yang lebih terarah untuk memasuki pendidikan tinggi.

-Pembaruan Struktur Pendidikan (Pola Masa Studi), Pembaruan pola masa studi termasuk pendidikan
yang meliputi pembaruan jenjang dan jenis pendidikan serta lama waktu belajar pada suatu satuan
pendidikan. Sehubugan dengan upaya peningkatan kualitas dan penyiapan tenaga yang lebih baik,
pemerintah dengan melalui UU RI No. 2 Tahun 1989 telah mengubah pendidikan dasar 6 tahun menjadi
9 tahun (PP RI No. 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar). Menurut PP tersebut pendidikan dasar
yang dimaksud meliputi sekolah dasar 6 tahun dan 3 tahun sekolah lanjutan tingakat pertama. Strategi
ini mempunyai arti penting dalam rangka menyiapkan warga Negara sebagai sumber daya manusia
untuk pembangunan yang menuntut persyaratan lebih baik. Disisi lain pendidikan, sarjana yang pada
masa studi lalu harus ditempuh 5 tahun (3 tahun sarjana muda ditambah 2 tahun sarjana lengkap)
diperpendek menjadi 4 tahun disebut program S1. Alasan yang mendasari antara lain bahwa pendidikan
program S1 dipandang cukup memberikan bekal dasar, sehingga tidak perlu terlalu lama.

-Pembaruan Tenaga Kependidikan, Disamping pembaruan landasan yuridis dan kurikulum,


pengembangan sistem pendidikan nasional juga menyentuh pembaruan komponen lain, yaitu tenaga
kependidikan. Yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah tenaga yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau
memberikan pelyanan teknis dalam bidang pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai