Anda di halaman 1dari 15

PERSIAPAN UNTUK MEMULAI

KONSOLIDASI DATA SDGs DESA


2022

1
2
2 HAL POKOK KEBERHASILAN KONSOLIDASI DATA
SDGs DESA 2022

1. Data yang valid


2. Musyawarah desa yang berkualitas

3
KELOMPOK KERJA RELAWAN PENDATAAN DESA
• Pembina : Kepala Desa
• Ketua : Sekretaris Desa
• Sekretaris : Kasi Pemerintahan Desa
• Anggota :
• Unsur Perangkat Desa;
• Ketua Rukun Warga;
• Ketua Rukun Tetangga;
• Unsur Karang Taruna;
• Unsur Program Kesejahteraan Keluarga; dan
• Unsur masyarakat lainnya yang bersedia menjadi relawan pendata.
• Mitra :
• Pendamping Desa;
• Babinsa;
• Babinkamtibmas; dan
• Mahasiswa yang berada di Desa.
4
PERAN KEPALA DESA
1. Menetapkan Kelompok Kerja Relawan Pendataan Desa dalam surat
keputusan kepala desa;
2. Menggunakan dana desa atau sumber pendapatan lain dalam APB Desa
untuk kegiatan pelaksanaan konsolidasi data SDGs Desa;
3. Memantau dan mengawasi proses pelaksanaan konsolidasi data SDGs
Desa; dan
4. Turut melaksanakan Musyawarah Desa penetapan hasil konsolidasi data
SDGs Desa.

5
PERAN BPD
1. Turut memonitor pelaksanaan kegiatan konsolidasi data SDGs Desa; dan
2. Menyelenggarakan Musyawarah Desa untuk menetapkan data SDGs Desa.

6
PERAN SEKRETARIS DESA
1. Memimpin Kelompok Kerja Relawan Pendataan Desa untuk mengelola kegiatan konsolidasi data SDGs Desa;
2. Setiap hari memantau proses perencanaan, pelaksanaan, dan hasil konsolidasi data SDGs Desa;
3. Menyiapkan data awal yang mencakup nama dan alamat dari keluarga dan warga desa (by name by address atau
BNBA)
4. Bersama-sama pendata mengisikan data tersebut ke dalam kuesioner keluarga dan warga masing-masing. Ini adalah
pengisian data yang tidak membutuhkan wawancara dengan keluarga dan warga tersebut, karena datanya telah
tersedia di lembaga yang bersangkutan;
5. Melatih pendata hingga siap untuk mengumpulkan data lapangan;
6. Menetapkan penugasan kepada pendata yang berasal dari perangkat desa dan pengurus rukun tetangga, serta
menetapkan lokasi Rukun Tetangga untuk penugasan pendata yang berasal dari warga Rukun Tetangga setempat;
7. Memantau, memberikan penjelasan dan motivasi, serta mengatasi masalah yang ditemui di lapangan;
8. Setiap hari mengecek seluruh hasil isian kuesioner yang dihasilkan seluruh pendata;
9. Berhubungan dengan dengan Kementerian Desa PDTT, baik melalui Tenaga Pendamping Profesional maupun
melalui Tim Sapa Desa (https://sid.kemendesa.go.id/sapa-desa), untuk melaporkan hasil kegiatan atau
menyelesaikan masalah;
10. Menyelesaikan pengisian data seluruh kuesioner SDGs Desa;
11. Melakukan perbaikan jika data telah terkumpul pada tahun sebelumnya; dan
12. Menyiapkan musyawarah desa pada akhir proses konsolidasi data desa untuk mencek akhir hasil data SDGs Desa.

7
PERAN PENDATA/ENUMERATOR
1. Mengikuti pelatihan konsolidasi data SDGs Desa yang bisa dilaksanakan secara daring
(on line) melalui pelatihan dari Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi. Pendata
harus memahami pelatihan tersebut sebelum menjalankan tugasnya untuk mengisi
kuesioner di lapangan;
2. Melakukan konsolidasi data dengan kuesioner yang sudah disediakan dalam aplikasi
android Pendataan SDGs Desa
(https://play.google.com/store/apps/details?id=com.kemendes.survey) atau situs SDGs
Desa (https://dashboard-sdgs.kemendesa.go.id/):
1. Pendata pengisi kuesioner desa ialah perangkat desa yang ditugasi untuk mengumpulkan data dan
informasi agar dapat mengisi kuesioner desa
2. Pendata pengisi kuesioner Rukun Tetangga ialah pengurus RT yang ditugasi untuk mengumpulkan
data dan informasi agar dapat mengisi kuesioner Rukun Tetangga
3. Pendata pengisi kuesioner keluarga dan warga ialah Relawan Pendata Desa yang ditugasi di tiap
Rukun Tetangga agar mewawancarai keluarga untuk mengisi kuesioner keluarga dan mewawancarai
warga untuk mengisi kuesioner warga
3. Bertanggung jawab melaksanakan semua kegiatan konsolidasi data SDGs Desa;
4. Menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh Relawan Pendata Desa, kepala desa,
dan Relawan Desa lainnya; dan
5. 8Bekerja dengan rajin dan menepati jadwal penyelesaian konsolidasi pendataan SDGs
Desa.
PERAN PENDAMPING DESA
• Menjelaskan proses konsolidasi data SDGs Desa;
• Melakukan monitoring terhadap seluruh kegiatan konsolidasi data SDGs Desa;
• Memecahkan masalah di lapangan, dan jika diperlukan dapat berkonsultasi dengan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melalui
Sapa Desa;
• Menyampaikan laporan pelaksanaan konsolidasi data SDGs Desa kepada
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melalui
aplikasi Daily Report Pendamping Desa; dan
• Keterlibatan aktif Tenaga Pendamping Profesional dalam proses konsolidasi data
SDGs Desa menjadi salah satu indikator penilaian kinerja yang bersangkutan.

9
PERAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
• Menyediakan Sistem Informasi Desa yang di dalamnya mencakup aplikasi
SDGs Desa, penyimpanan data, pengolahan dan analisis data, penyusunan
rekomendasi pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat sesuai
SDGs Desa;
• Menyediakan bahan dan alat pelatihan pendataan SDGs Desa bagi Kelompok
Kerja Relawan Pendataan Desa; dan
• Mengelola data SDGs Desa pada level nasional.

10
PERAN PEMERINTAH PROVINSI
• Gubernur mendukung proses pelaksanaan konsolidasi data SDGs Desa
tahun 2022;
• Gubernur memonitor kegiatan konsolidasi data SDGs Desa;
• Gubernur memonitor rekapitulasi hasil konsolidasi data SDGs Desa pada
level provinsi; dan
• Gubernur memberikan dukungan untuk mempercepat dan memperlancar,
serta menyelesaikan masalah selama kegiatan konsolidasi data SDGs Desa.

11
PERAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
• Bupati/Walikota mendukung proses pelaksanaan konsolidasi data SDGs Desa
tahun 2022;
• Bupati/Walikota memonitor jalannya kegiatan konsolidasi data SDGs Desa;
• Bupati/Walikota memonitor rekapitulasi hasil konsolidasi data SDGs Desa
pada level kecamatan dan kabupaten/kota;
• Bupati/Walikota memberikan arahan untuk mempercepat dan memperlancar
kegiatan konsolidasi data SDGs Desa; dan
• Bupati/Walikota memberikan dukungan dan penyelesaian masalah dalam
proses konsolidasi data SDGs Desa.

12
LANGKAH AWAL
• Menyiapkan data awal yang mencakup nama dan alamat dari keluarga dan
warga desa (by name by address atau BNBA), mencakup data:
1. Warga desa yang sakit menurut jenis penyakit, warga desa yang menggunakan
metode modern keluarga berencana, stunting pada bayi, balita, dan anak-anak (di
bawah 15 tahun). Data awal diperoleh dari Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
yang melayani desa setempat, serta dari Polindes, Poskesdes, dan Posyandu di
desa setempat;
2. Akreditasi sekolah, jumlah murid dan guru jenjang pendidikan PAUD, SD, SMP dan
sederajat, serta SMA dan sederajat yang terdapat di desa setempat;
3. Daftar warga yang turut serta dalam kegiatan penyetaraan jenjang pendidikan di
desa setempat, serta daftar warga yang ikut serta pelatihan tenaga kerja; dan
4. Daftar warga yang turut serta pada kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat;
13
HARUS DIPERHATIKAN PENDATA
• Mendownload aplikasi pendataan SDGs Desa baik untuk komputer maupun untuk
telepon pintar (smartphone) android.
• Menjaga telepon pintar dan komputer
• Tidak boleh merusak telepon pintar dan komputer;
• Tidak boleh meletakkan barang-barang yang dapat merusak telepon pintar dan komputer; dan
• Menjaga kerahasiaan data dalam telepon pintar dan computer.
• KonsolIdAasi data SDGs Desa dilakukan untuk seluruh kuesioner
• Tidak melewatkan kuesioner desa;
• Tidak melewatkan kuesioner Rukun Tetangga;
• Tidak boleh melewatkan satu pun wawancara dengan keluarga yang menjadi tanggung jawab
Relawan Pendata Desa untuk mengisi kuesioner; dan
• Tidak boleh melewatkan satu pun wawancara dengan warga desa yang menjadi tanggung jawab
Relawan Pendata Desa untuk mengisi kuesioner.

14
WAWANCARA KELUARGA DAN WARGA
• Perhatikan definisi operasional berikut:
• Keluarga masuk dalam Kartu Keluarga; ini yang digunakan dalam aplikasi kuesioner keluarga;
dan
• Rumah tangga: makan dari satu dapur; contohnya, jika ada anak kuliah yang kost maka
keluarganya sesuai KK, sedangkan rumah tangganya ialah menurut sumber makan pagi,
siang, dan malam di rumah manakah.
• Tidak boleh hanya sekali mengunjungi keluarga atau warga yang wawancaranya
belum lengkap dan benar, atau karena responden sulit ditemui;
• Tidak boleh memilih waktu sembarangan dan ceroboh untuk kunjungan ulang. Pilih
waktu terbaik saat responden dapat ditemui dan diwawancarai;
• Tidak boleh mengisi sendiri Pendataan SDGs Desa dengan dugaan, atau perkiraan,
atau pengetahuan Relawan Pendata Desa. Seluruh pertanyaan pada kuesioner
(kecuali ada perintah untuk pengamatan) harus ditanyakan kepada responden; dan
• Tidak boleh menyebutkan sebagian saja dari kuesioner, karena dapat
mengakibatkan jawaban tidak lengkap.
15

Anda mungkin juga menyukai