Anda di halaman 1dari 8

PANGKALAN UTAMA TNI AL I

RUMKITAL Dr.KOMANG MAKES

KEPUTUSAN KEPALA RUMKITAL Dr. KOMANG MAKES


NOMOR : KEP / / / / 2022
TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN


DI RUMKITAL Dr. KOMANG MAKES

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di


Rumkital Dr. Komang Makes maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi.
b. bahwa agar pelayanan di Rumkital Dr. Komang Makes dapat
terlaksana dengan baik, maka perlu adanya Keputusan
Karumkital Dr. Komang Makes tentang Kebijakan Pelayanan
dan Asuhan Pasien Rumkital Dr. Komang Makes sebagai
landasan bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan di
Rumkital Dr. Komang Makes.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Karumkital
Dr. Komang Makes.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004
tentang Praktek kedokteran
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit
4. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.01.07/Menkes/1128/2022 Tentang Standar Akreditasi
Rumah Sakit

1
MEMUTUSKAN

Menetapka : KEPUTUSAN KARUMKITAL Dr. KOMANG MAKES TENTANG


KEBIJAKAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN DI
n
RUMKITAL Dr. KOMANG MAKES.

KESATU : Kebijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien di Rumkital Dr.


Komang Makes, sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan ini.
KEDUA : Pelayanan dan Asuhan Pasien di Rumkital Dr. Komang Makes
meliputi :
a. Pemberian pelayanan untuk semua pasien
b. Pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan
risiko tinggi;
c. Pemberian makanan dan terapi nutrisi;
d. Pengelolaan nyeri; dan
e. Pelayanan menjelang akhir hayat
KETIGA : Isi dari diktum kesatu sampai dengan keempat terlampir dalam
lampiran keputusan ini
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Belawan
Pada Tanggal :

Karumkital Dr. Komang Makes

dr. Rudyhard E Hutagalung, Sp KJ


Letkol Laut ( K ) Nrp 14087/P

2
PANGKALAN UTAMA TNI AL I Lampiran Keputusan Karumkital Dr. Komang Makes
RUMKITAL Dr. KOMANG MAKES Nomor Kep / / / / 2022
Tanggal

KEBIJAKAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN


DI RUMKITAL Dr. KOMANG MAKES

1. Pemberian Pelayanan Untuk Semua Pasien

Rumkital Dr. Komang Makes dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan


menerapkan prinsip nondiskriminatif yaitu pelayanan yang seragam tanpa membedakan
status sosio-ekonomi, budaya, agama dan waktu pelayanan
Asuhan pasien yang seragam di Rumkital Dr. Komang Makes meliputi :

a) Akses untuk mendapatkan asuhan dan pengobatan tidak bergantung pada


kemampuan pasien untuk membayar atau sumber pembayaran.

b) Akses untuk mendapatkan asuhan dan pengobatan yang diberikan oleh PPA yang
kompeten tidak bergantung pada hari atau jam yaitu 7 (tujuh) hari, 24(dua puluh
empat) jam

c) Kondisi pasien menentukan sumber daya yang akan dialokasikan untuk memenuhi
kebutuhannya

d) Pemberian asuhan yang diberikan kepada pasien,sama di semua unit pelayanan di


rumah sakit, misalnya pelayanan anestesi.

e) Pasien yang membutuhkan asuhan keperawatan yang sama akan menerima tingkat
asuhan keperawatan yang sama di semua unit pelayanan di rumah sakit.

Keseragaman dalam memberikan asuhan pada semua pasien akan menghasilkan


penggunaan sumber daya yang efektif dan memungkinkan dilakukan evaluasi terhadap
hasil asuhan yang sama di semua unit pelyanan di rumah sakit.

2. Pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan risiko tinggi;

Pelayanan pada pasien berisiko tinggi atau pelayanan berisiko tinggi dibuat berdasarkan
populasi yaitu pasien anak, pasien dewasa dan pasien geriatri. Hal-hal yang perlu
diterapkan dalam pelayanan tersebut meliputi Prosedur, dokumentasi, kualifikasi staf dan
peralatan medis meliputi:

1. Rencana asuhan perawatan pasien;

2. Perawatan terintegrasi dan mekanisme komunikasi antar PPA secara efektif;

3
3. Pemberian informed consent, jika diperlukan;

4. Pemantauan/observasi pasien selama memberikanpelayanan;

5. Kualifikasi atau kompetensi staf yang memberikan pelayanan; dan

6. Ketersediaan dan penggunaan peralatan medis khusus untuk pemberian pelayanan.


Rumah Sakit Dr. Komang Makes mengidentifikasi dan memberikan asuhan pada pasien
risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai meliputi:

a) Pasien emergensi;
 Identifikasi pasien kasus emergency atau berisiko tinggi terjadinya kasus
emergency dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten
 Tenaga medis yang bertugas ditempat dengan risiko terjadinya kasus
emergency tinggi agar dilakukan pelatihan.

b) Pasien koma;
Asuhan pasien yang menggunakan peralatan bantuan hidup dasar atau yang koma
 Identifikasi kebutuhan pasien dengan peralatan bantuan hidup dasar atau yang
koma dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten
 Bila rumah sakit tidak mampu melakukan asuhan pasien agar diberitahukan
kepada keluarga pasien dan dirujuk ke tempat yang mampu melakukan asuhan
pasien tersebut.

c) Pasien dengan alat bantuan hidup;


Pemberian pelayanan bantuan hidup / resusitasi
 Resusitasi dapat dilakukan seluruh unit rumah sakit
 Karyawan yang bertugas di semua unit rumah sakit agar dilatih untuk dapat
melakukan resusitasi dasar.
 Resusitasi lanjut dilakukan oleh tim yang terlatih dengan nama “ Code Blue ”
dengan membawa alat-alat dan obat resusitasi yang diperlukan.

d) Pasien dengan penyakit jantung, hipertensi, stroke dan diabetes;

e) Pasien dengan risiko bunuh diri;

f) Pelayanan pasien dengan penyakit menular danpenyakit yang berpotensi


menyebabkan kejadian luar biasa;
 Identifikasi kebutuhan asuhan pasien dan resiko penularan akibat dari penyakit
atau akibat obat-obatan yang diberikan
 Bila fasilitas tidak memungkinkan untuk melakukan asuhan pasien tersebut
agar diberitahukan kepada pasien dan keluarga untuk dirujuk ke tempat dengan
fasilitas yang sesuai kebutuhan.

g) Pelayanan pada pasien dengan “immuno-suppressed”;


Asuhan pasien dengan “immuno-suppressed”; yang daya tahannya menurun
1. Identifikasi kebutuhan asuhan pasien “immuno-suppressed”;dan resiko
penularan akibat dari penyakit atau akibat obat-obatan yang diberikan
4
2. Bila fasilitas tidak memungkinkan untuk melakukan asuhan pasien tersebut
agar diberitahukan kepada pasien dan keluarga untuk dirujuk ke tempat dengan
fasilitas yang sesuai kebutuhan.

h) Pelayanan pada pasien yang mendapatkan pelayanan dialisis;


Asuhan pasien hemodialisa (cuci darah)
 Setiap pasien yang akan menjalani hemodialisa mendapat pelayanan yang
sesuai dengan Panduan Pelayanan Hemodialisa di Rumkital Dr. Komang
Makes.
 Setiap unit dan petugas yang terkait dengan pelayanan hemodialisis harus
sesuai dengan Panduan Pelayanan Hemodialisa di Rumkital Dr. Komang
Makes.
i) Pelayanan pada pasien yang direstrain;
Pasien yang menggunaan alat penghalang (restraint) dan asuhan pasien yang diberi
penghalang
 Identifikasi penggunaan alat penghalang dilakukan pada pasien yang tidak
mengerti asuhan yang diberikan, seperti pasien anak dan geriatri, pasien
gelisah dan kesadaran menurun.
 Asuhan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien.
j) Pelayanan pada pasien yang menerima kemoterapi;
Mengarahkan asuhan pada pasien yang mendapat kemotherapi
 Rumkital Dr. Komang Makes tidak memberikan pelayanan kemoterapi
 Untuk pelayanan kemoterapi, Rumkital Dr. Komang Makes melakukan rujukan
ke RS yang melayani pasien kemoterapi
k) Pelayanan pasien paliatif;

l) Pelayanan pada pasien yang menerima radioterapi;

m) Pelayanan pada pasien risiko tinggi lainnya (misalnya terapi hiperbarik dan pelayanan
radiologi intervensi);

n) Pelayanan pada populasi pasien rentan, pasien lanjut usia (geriatri) misalnya anak-
anak, dan pasien berisiko tindak kekerasan atau diterlantarkan misalnya pasien
dengan gangguan jiwa.
 Identifikasi pasien dengan risiko disiksa, seperti pasien lanjut usia, cacat tubuh,
cacat mental dan anak-anak
 Pelayanan dan Asuhan Pasien usia lanjut melibatkan multidisiplin ilmu dan
tersedia dalam suatu tim asuhan

2. Pelayanan dan Asuhan pasien meliputi Pelayanan kedokteran dan keperawatan yang
diberikan mengacu pada Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) SPM
dan SPO sesuai dengan perundang undangan yang berlaku.

3. Pelayanan dan Asuhan pasien diberikan dengan mengintegrasikan dan


mengkoordinasikan asuhan
Pelaksanaan asuhan dan pelayanan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan oleh
semua profesional pemberi asuhan (PPA) dapat dibantu oleh staf klinis.

5
Asuhan pasien terintegrasi dilaksanakan oleh :

a. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) sebagai pimpinan klinis/ketua tim PPA
(clinical leader).

a. PPA bekerja sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional,


menggunakan panduan praktik klinis (PPK), alur klinis/clinical pathway terintegrasi,
algoritma, protokol, prosedur, standing order, dan catatan perkembangan pasien
terintegrasi (CPPT).

b. Manajer Pelayanan Pasien (MPP)/Case Manager menjaga kesinambungan


pelayanan

 Proses asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak praktisi pelayanan
kesehatan dan dapat melibatkan berbagai unit kerja dan pelayanan.
 Asuhan kepada pasien direncanakan dan ditulis di rekam medis
 Asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung jawab
pelayanan (DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu 24
jam sesudah pasien masuk rawat inap
 Rencana asuhan pasien harus bersifat individu dan berdasarkan data asesmen
awal pasien
 Rencana asuhan dicatat dalam rekam medis dalam bentuk kemajuan terukur
pencapaian sasaran
 Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai kebutuhan , berdasarkan
hasil asesmen ulang atas pasien oleh praktisi pelayanan kesehatan
 Rencana asuhan untuk tiap pasien di review dan di verifikasi oleh DPJP dengan
mencatat kemajuannya
 Asuhan yang diberikan kepada setiap pasien dicatat dalam rekam medis pasien
oleh pemberi pelayanan.

4. Mereka yang diijinkan memberikan perintah/order menuliskan perintah ini dalam


rekam medis pasien di lokasi yang seragam
 Perintah harus tertulis bila diperlukan dan mengikuti pedoman rekam medis rumah
sakit.
 Permintaan pemeriksaan diagnostic imaging dan laboratorium klinis harus disertai
indikasi klinis/rasional apabila memerlukan ekspertise.
 Hanya mereka yang diijinkan boleh menuliskan perintah, sesuai dengan pedoman
rekam medis rumah sakit
 Perintah berada di lokasi tertentu yang seragam di rekam medis pasien

5. Penanganan dan pemberian darah dan produk darah Rumkital Dr. Komang Makes :
 Setiap penggunaan dan pemberian darah dan atau produk darah harus
berdasarkan atas permintaan dokter
 Pemberian darah dan atau produk darah harus selalu memperhatikan keselamatan
pasien

6
 Darah dan atau produk darah yang diberikan kepada pasien harus dijamin bebas
dari bibit penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang dapat ditularkan melalui
transfusi darah dan atau dari produk darah
 Setiap darah dan atau produk darah yang akan digunakan harus selalu dilakukan
skrining ulang di Rumkital Dr. Komang Makes. Skrining yang dilakukan terhadap
darah atau produk darah dari PMI meliputi pemeriksaan HbsAg, Anti HCV dan anti
HIV.
 Jika pasien atau keluarga menolak untuk dilakukan skrining ulang di Rumkital Dr.
Komang Makes terhadap darah dan atau produk darah dari PMI, maka pasien dan
keluarga harus menandakan formulir penolakan pemeriksaan skrining ulang.
 Sebelum melakukan pemberian darah dan atau produk darah (transfusi) pasien
harus melakukan serangkaian pemeriksaan kelayakan.
 Pada pelaksanaan pemberian darah dan atau produk darah harus dilakukan
secara aman dan meminimalkan risiko transfusi.
 Pemberian darah dan atau produk darah harus dicatat di dalam rekam medis.

6. Pelayanan dan Asuhan PasienTahap Terminal :


a. Mendukung hak pasien untuk mendapatkan pelayanan yang penuh hormat dan
kasih sayang pada akhir kehidupannya
b. Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien mengarahkan semua aspek
pelayanan pada tahap akhir kehidupan
c. Semua staf harus menyadari kebutuhan unik pasien pada akhir kehidupannya
yaitu meliputi pengobatan terhadap gejala primer dan sekunder, manajemen nyeri,
respon terhadap aspek psikologis, sosial, emosional, agama dan budaya pasien
dan keluarganya serta keterlibatannya dalam keputusan pelayanan.

7. Pemberian Makanan dan Terapi :


a. Pasien di skrining untuk status gizi.
b. Respon pasien terhadap terapi gizi dimonitor.
c. Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan.
d. Produk nutrisi enteral disimpan sesuai rekomendasi pabrik.
e. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhi permintaan khusus.

7
8. Pengelolaan Nyeri:
a. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa sakit dan
dilakukan asesmen apabila ada rasa nyerinya.
b. Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri secara efektif.
c. Menyediakan pengelolaan nyeri sesuai pedoman dan protokol.
d. Komunikasi dengan dan mendidik pasien dan keluarga tentang pengelolaan nyeri
dan gejala dalam konteks pribadi, budaya dan kepercayaan agama masing-
masing.

9. Risiko Jatuh :
a. Penerapan asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang
terhadap pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan.
b. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang
pada hasil asesmen dianggap berisiko.
c. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang keberhasilan pengurangan
cedera akibat jatuh maupun dampak yang berkaitan secara tidak disengaja.

Anda mungkin juga menyukai