Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL SOSIOLOGI WISATAWAN

“Analisa Terhadap Potensi Wisata Kampung Kelembak Batam


Kepulauan Riau”

KELOMPOK 4 :

Jefri Wanandi 1841075


M Mardin Zen 1841298
Noer Putri S.P 2046003
Sharon 2046006
Vanessa Stanley 2046011
Nur Sazwani I.P 2046014
Viony 2046021
Yessyana 2046043

PROGRAM SARJANA PARIWISATA


FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
2021/2022
Analisa Terhadap Potensi Wisata Kampung
Kelembak Batam Kepulauan Riau

ABSTRAK
Desa Kelembak merupakan salah satu perkampungan yang berlokasi di Sambau, Nongsa,
Batam yang merupakan salah satu daerah wisata bahari dan ekowisata berbasis masyarakat
dengan yang berfokus pada pemanfaatan potensi alam seperti ragam flora fauna hutan mangrove,
keindahan alam pesisir pantai serta kekayaan kuliner lokal. Penelitian berikut menggunakan
metode penelitian kualitatif dimana data yang dikumpulkan bersifat bukan angka, melainkan
hasil pengamatan atau deskripsi dari suatu kejadian atau fenomena. (Mohamed, Abdul Majid &
Ahmad, 2010). Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
observasi, dokumentasi, dan wawancara.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ada di desa wisata Kampung
Kelembak, seperti daerah wisata yang cukup terpencil, dan rendahnya partisipasi masyarakat
dalam meningkatkan ekonomi kreatif sebagai nilai jual seperti produksi kain batik Kelembak.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa Desa Wisata Kampung Kelembak
ini merupakan salah satu destinasi wisata berpotensial untuk dikembangkan karena daerah yang
masih terjaga hasil alamnya dan dapat membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar
melalui pengembangan wisata edukasi, wisata kuliner, wisata bahari, wisata rekreasi dan
pemberdayaan masyarakat dalam industry ekonomi kreatif.

Abstract
Kelembak Village is one of the villages located in Sambau, Nongsa, Batam which is one of the
marine tourism areas and community-based ecotourism with a focus on exploiting natural potentials
such as the variety of flora and fauna of the mangrove forest, the natural beauty of the coast and the
richness of local cuisine. The following research uses qualitative research methods where the data
collected is not numbers, but the results of observations or descriptions of an event or phenomenon.
(Mohamed, Abdul Majid & Ahmad, 2010). The data collection method used in this research is the
method of observation, documentation, and interviews.

This research is motivated by the problems that exist in the tourist village of Kampung Kelembak,
such as a fairly remote tourist area, and the low participation of the community in improving the
creative economy as a selling point such as the production of Klembak batik. Based on the results of
this study, it was concluded that the Kampung Kelembak Tourism Village is one of the potential
tourist destinations to be developed because the area is still preserved for its natural products and
can help improve the economy of local residents through the development of educational tourism,
culinary tourism, marine tourism, recreational tourism and community empowerment in the creative
economy industry.
PENDAHULUAN subtropis yang didominasi oleh beberapa jenis
Latar belakang mangrove yang mampu tumbuh dan
Desa Kelembak adalah desa yang berkembang di daerah pasang surut pantai
terletak pada Kecamatan Nongsa. Desa berlumpur (Bengen 2001). Hutan mangrove
tersebut memiliki hutan bakau yang memiliki beragam fungsi dan manfaat yang
berpotensi untuk dikembangkan menjadi penting dalam kehidupan manusia, baik dari
kawasan wisata untuk masyarakat lokal segi ekologi, sosialisasi, maupun ekonomi.
maupun turis mancanegara, yang sedang Situasi ini secara signifikan mengurangi
dikembangkan menjadi Kampung Wisata potensi Kampung Kelembak sebagai destinasi
Budaya Kelembak, dimana Desa Kelembak cikal bakal masyarakat yang fokus pada
akan dijadikan kampung wisata dengan pengembangan wisata berbasis alam, yaitu
budaya melayu era 1960-an. Luas wilayah wisata mangrove.
Desa Kelembak yang dikembangkan Desa Kelembak sebelumnya diusulkan
menjadi wilayah wisata adalah seluas 6 menjadi “urban farming” dengan
hektar. Lokasi untuk pembangunan daerah menggunakan lahan basah dan lahan
wisata telah ditetapkan oleh warga tetapi pemukiman. Karena kedua titik ini letaknya
belum memiliki peta wisata yang dapat sangat berdekatan, maka diputuskan untuk
digunakan untuk memandu pengunjung meningkatkan perekonomian warga desa
dalam berwisata. Kelembak dengan memperluas sektor
Kelembak berpotensi menjadi pariwisata dengan memanfaatkan hutan
masyarakat pedesaan dengan akses jasa atau mangrove yang ada dan menjual hasil tanaman
produk pariwisata yang dapat berkembang mangrove (bibit mangrove). menjadi
sesuai dengan kekuatan dan potensinya. terintegrasi dan berkorelasi.
Selain itu, terdapat mekanisme sosial yang Kampung Kelembak perlu dievaluasi
dapat menjadi penghambat pembangunan karena melibatkan langsung masyarakat
daerah terpencil, yaitu kelompok sebagai pelaku pariwisata. Mengingat warga
masyarakat yang memiliki keinginan kuat Kampung Kelembak umumnya berprofesi
untuk menjalin kerjasama lintas agama. sebagai nelayan, masyarakat mengalami proses
Kampung Kelembak berpotensi menjadi belajar yang sulit. Produk kreatif terbaru yang
masyarakat pedesaan yang memiliki akses baru saja dikembangkan adalah Batik
terhadap jasa atau produk pariwisata yang Kelembak. Batik dengan corak kelembak atau
dapat berkembang berdasarkan kekuatan kupu-kupu ini dibuat oleh sekelompok warga
dan potensinya. Selain itu, terdapat Kampung yang mengikuti pelatihan batik
mekanisme sosial yang dapat menjadi marlin, produk lokal yang awalnya
penghambat pembangunan daerah terpencil, dikembangkan sebagai ikon kota Batam.
yaitu kelompok masyarakat yang memiliki Kapasitas Produksi kreatif ini karena
keinginan kuat untuk menjalin kerjasama kurangnya bahan baku dan kurangnya usaha
lintas agama. Kampung Kelembak yang modal untuk pengembangan produk industri.
strategis sedang dikembangkan dan Selain itu, kurangnya aktivitas promosi
memiliki hutan bakau yang tumbuh dalam mengenai Kampung Kelembak cukup
ukuran dan kualitas. Hutan mangrove berpengaruh terhadap tingkat kunjungan
merupakan komunitas vegetasi tropis dan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Bahkan, masyarakat lokal sendiri juga tidak ide intelektual yang terkandung dalam
mengetahui adanya kampung wisata warisan budaya yang belum dikenalnya
Kelembak. Selain itu, rendahnya kegiatan (Borley, 1996: 181).
promosi yang dilakukan, lokasi wisata yang Pada Perda Nomor 3 Tahun 1991
bisa dikatakan cukup terpencil akan sangat pasal 3 dinyatakan bahwa tujuan
sulit bagi wisatawan untuk menjangkau penyelenggaraan pariwisata budaya adalah
lokasi wisata Kampung Kelembak. untuk memperkenalkan, mendayagunakan,
melestarikan dan meningkatkan mutu obyek
KAJIAN TEORI
dan daya tarik wisata, mempertahankan
Teori Potensi wisata
norma-norma dan nilai-nilai kebudayaan
Potensi wisata adalah segala agama dan kebudayaan alam Bali yang
sesuatu yang dimiliki oleh daerah tujuan berwawasan lingkungan hidup, mencegah
wisata, dan merupajan daya tarik agar dan meniadakan pengaruh-pengaruh negatif
orang-orang mau datang berkunjung ke yang dapat ditimbulkan kegiatan
tempat tersebut. kepariwisataan (Diparda Propinsi Bali,
Sedangkan pengertian potensi 2000).
wisata menurut Sukardi (1998:67) Teori Pariwisata Berkelanjutan
potensi wisata adalah segala sesuatu yang
Pariwisata berkelanjutan menurut
dimiliki oleh suatu daerah untuk daya
Federation of Nature and National Parks
tarik wisata dan berguna untuk
dalam Arida (2017) menjelaskan bahwa
mengembangkan industri pariwisata di
pariwisata berkelanjutan merupakan segala
daerah tersebut. Sementara itu, Sujali
bentuk pembangunan, pengelolaan, dan
(dalam Amdani, 2008) menyebutkan
aktivitas pariwisata harus memperhatikan
bahwa potensi wisata sebagai
tentang integritas lingkungan, ekonomi,
kemampuan dalam suatu wilayah yang
sosial, dan kesejahteraan dari sumber daya
mungkin dapat dimanfaatkan untuk
alam dan budaya yang ada untuk jangka
pembangunan, seperti alam, manusia
waktu yang lama. Pariwisata berkelanjutan
serta hasil karya manusia itu sendiri.
berfokus pada masyarakat lokal yang harus
Teori Kebudayaan terlibat dalam berbagai kegiatan pariwisata
Pengertian pariwisata budaya dan berbagi dengan adil dalam manfaat
menurut Geriya (1995:103) adalah salah yang didapatkan baik dalam segi sosial
satu jenis pariwisata yang mengandalkan ataupun budaya, ekonomi, serta dapat
potensi kebudayaan sebagai daya tarik menciptakan lapangan pekerjaan secara
yang paling dominan serta sekaligus langsung maupun tidak langsung. Pariwisata
memberikan identitas bagi berkelanjutan merupakan bagian dari
pengembangan pariwisata tersebut. kegiatan wisata yang saat ini berkembang
Pariwisata budaya merupakan dengan bertambahnya kapasitas akomodasi,
aktivitas yang memungkinkan wisatawan populasi, dan berkembangnya investasi di
untuk mengetahui dan memperoleh bidang pariwisata yang dapat diharapkan
pengalaman tentang perbedaan cara tidak akan membawa dampak negatif bagi
hidup orang lain, merefleksikan adat dan lingkungan dan aspek lainnya kedepannya.
istiadatnya, tradisi religiusnya dan ide- Yang mana perlu untuk mengurangi dampak
negatif dengan memaksimalkan potensi dimaksudkan untuk segala macam usaha
yang ada dengan mengatur pariwisata baik di daerah perkotaan maupun
pengembangan pariwisata agar lebih baik di daerah perdesaan, skala besar dan kecil,
dan juga terbentuknya keberlanjutan pemerintah maupun swasta, itu menandakan
pariwisata yang melindungi sumber bahwa pembangunan pariwisata
penting bagi pariwisata yang bertujuan berkelanjutan merupakan suatu agenda
untuk dinikmati pada masa depan dan publik yang penting untuk semua pemangku
tidak hanya di masa sekarang (Ardika, kepentingan disemua tingkatan (Kementrian
2018) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, 2012).
Pengembangan pariwisata berkelanjutan
menurut Weaver (2012), pembangunan HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN
pariwisata berkelanjutan adalah Desa Wisata Kampung Kelembak
pembangunan pariwisata yang memenuhi terletak berdekatan dengan pantai Nongsa,
kebutuhan masa kini tanpa mengurangi di daerah administratif Kelurahan Sambau,
kemampuan generasi masa depan dalam Nongsa, Batam. Desa Wisata Kampung
memenuhi kebutuhannya sendiri. Kelembak berdekatan dengan hotel maupun
Sedangkan menurut Sugiama (2011), resort bintang lima yakni Nongsa Point
pariwisata berkelanjutan disebut dengan Marina, Turi Beach, Batam View Resort,
alternative tourism yaitu pariwisata yang Montigo Resort dan yang terbaru Nuvasa
dikembangkan dengan memperhatikan Bay. Dengan posisi lokasi yang strategis ini
budaya masyarakat setempat dan menjadi titik potensi besar untuk Kampung
kelestarian alam sehingga dapat Kelembak menjadi salah satu tujuan
diturunkan atau diwariskan kepada destinasi wisata. Desa Wisata ini juga
generasi mendatang. Kemudian menyediakan paket wisata yang meliputi
pariwisata berkelanjutan menurut wisata mangrove, traditional fishing tour
UNWTO (United Nation World Tourism dengan potensi yang dimiliki berupa sumber
Organization) merupakan pariwisata daya alam berupa pantai dengan tanaman
yang memberi perhitungan secara penuh bakau menjadi salah satu pesona yang terus
mengenai dampak lingkungan, sosial diupayakan menjadi lingkungan yang
serta ekonomidimasa sekarang dan yang bersih, sehat, dan nyaman.
akan datang, industri (pariwisata), Posisi Kampung Kelembak yang
menjawab kebutuhan pengunjung, terletak di di sekitar pesisir dan hutan
lingkungan dan komunitas tuan rumah. bakau, yang masih sangat terjaga, baik dari
Pariwisata berkelanjutan tidak hanya segi kuantitas maupun kualitas. Kondisi ini
mengkonsumsi sumber daya alam dan sangat menunjang potensi Kampung
budaya, melainkan juga mengonservasi Kelembak sebagai cikal bakal destinasi
yang tidak hanya bermanfaat bagi sedikit wisata berbasis masyarakat yang fokus pada
orang, akan tetapi didistribusikan secara pengembangan wisata berbasis alam yakni
lebih luas diantara para pemangku wisata mangrove. Budidaya atau penanaman
kepentingan dan komunitas. Di mana mangrove baik di pesisir maupun di darat
pariwisata berkelanjutan ini sebagai telah dilakukan secara berkesinambungan
konsep yang menyeluruh dan telah terjaga dengan sangat baik dan
menjadi potensi yang komplemen dengan
kelestarian lingkungan. Kampung kepada pemberdayaan masyarakat untuk
Kelembak bahkan sebelumnya pernah dapat membangun desanya secara mandiri.
diusulkan untuk menjadi urban farming Pengembangan desa wisata merupakan misi
dengan memanfaatkan 2 titik yaitu di pemerintah untuk meningkatkan
titik lahan rawa dan di titik lahan kesejahteraan masyarakat, melalui
permukiman. Lokasi kedua titik ini pengembangan usaha produktif di bidang
merupakan satu wilayah yang sangat pariwisata, sesuai dengan potensi dan
berdekatan sehingga perencanaan sumber daya lokal.
keseluruhan harus terintegrasi dan Secara mandiri, masyarakat Kampung
memiliki korelasi saling terkait untuk Kelembak membuat paket tour yang sudah
meningkatkan perekonomian warga mulai dijual yakni wisata memancing yang
Kampung Kelembak melalui peningkatan diberi nama Kelong Mancing Mania.
sektor wisata dengan hutan bakau yang Walaupun masih sederhana, namun upaya
ada serta penjualan hasil tanaman bakau inovasi dan kreasi tersebut patut diapresiasi
(bibit mangrove). karena melibatkan masyarakat secara
Kedekatan dengan pesisir pantai langsung sebagai pelaku wisata di mana
nongsa, memberikan inisiatif bagi warga masyarakat melalui proses pembelajaran
kampong kelembak untuk memanfaatkan yang tidak mudah mengingat karakteristik
potensi tersebut dan membuka destinasi penduduk Kampung Kelembak umumnya
wisata kuliner seafood. Sehingga adalah nelayan.
dibangunnya sebuah tempat makan yang Selain itu, Produk kreatif terkini yang
letaknya pada ujung dermaga mangrove baru dikembangkan oleh masyrakat
dengan pemandangan laut yang indah. setempat adalah Batik Kelembak. Batik
Adapun tingkatan dari Sustainable dengan corak Kelembak atau kupu-kupu
Tourism atau pariwisata berkelanjutan pada awalnya dikerjakan oleh sekelompok
adalah pengembangan konsep berwisata penduduk Kampung Kelembak yang
yang dapat dapat memberikan dampak mengikuti pelatihan Batik Marlin yang
jangka panjang, baik itu terhadap merupakan produk lokal dikembangkan
lingkungan, sosial, budaya, serta sebagai ikon Kota Batam. Sebagai sebuah
ekonomi untuk masa kini dan masa obyek dan atraksi wisata proses pembuatan
depan bagi seluruh masyarakat lokal batik ini dapat menjadi sebuah kegiatan
maupun wisatawan yang berkunjung. yang ditawarkan kepada wisatawan yang
Kampung kelembak sudah termasuk berkunjung ke sentra pengrajin di Kampung
kedalam desa wisata yang menjadikan Kelembak. Disana wisatawan dapat
desa sebagai sebuah destinasi pariwisata. membatik sambil mendengarkan story
Dengan cara memadukan daya telling tentang corak-corak batik kelembak
tarik wisata alam dan budaya, dan dengan motif utama kelembak.
layanan fasilitas umum pariwisata, serta Wisata yang ditawarkan Kampung
aksesibilitas yang memadai, dengan tata kelembak adalah
cara dan tradisi kehidupan masyarakat • Wisata Edukasi Mangrove Nursery
desa. Prinsip utama dalam desa wisata wisatawan dapat belajar mengkonservasi
adalah desa membangun, yaitu fokus bibit mangrove, menanam dan melakukan
selusur mangrove secara langsung juga mendatang. Potensi wisata yang ada di
pengolahan mangrove menjadi batik dan kampung kelembak sendiri terletak pada
kopi. pesisir hutan bakau (mangrove) yang
• Wisata Kuliner khas dari kekayaan memiliki pemandangan yang indah dan
locavore, hasil dari Wisata petualangan alami.
seperti ikan hasil pancingan dan berburu Kampung Kelembak berada di lokasi
kepiting bakau dan Gong-gong bisa strategis dan memiliki objek wisata seperti
langsung diolah dan dinikmati di restoran traditional fishing tour atau wisata
lokal Wan Raja Kelembak yang di memancing, wisata rekreasi, wisata kuliner
bangun di atas Pelantar bersisian dengan Wan Raja Kelembak, sarapan diatas
Hutan Mangrove. sampan, wisata budidaya batik khas
• Wisata Bahari menggunakan kelembak yang bercorak kupu-kupu, dan
sampan untuk mendapatkan juga yang mengedukasi wisatawan untuk
pemandangan laut lepas dan sisi lain menanam mangrove
hutan Mangrove. Kawasan Manggrove
dikenal dengan kekayaan ragam satwa Saran
yang unik, salah satunya adalah kunang – Berdasarkan hasil dari Analisa data dan
kunang di malam hari serta suguhan pembahasan yang telah di lakukan peneliti
atraksi berburu kepiting bakau, dan bersama kami memberikan saran untuk
memancing ikan juga gonggong. penduduk dan wisatawan yang akan datang
• Wisata Rekreasi, Spot fotogenik untuk terus memperhatikan kebersihan
wisata kini makin marak. Banyak sekali lingkungan sehingga tidak mengganggu
tempat wisata buatan dengan spot vegetasi mangrove yang akan berkembang
fotogenik atau instagramable. Wisatawan dengan kebersihan juga memberikan
bisa berfoto di beberapa titik spot foto kenyamanan kepada wisatawan. Juga tetap
instagramable buatan bahkan bisa berfoto semangat dalam mempertahankan kinerja
di tengah-tengah rerimbunan tanaman dari produk wisata seperti kenyamanan
mangrove. Jika pengunjung ingin perahu, kulitas batik, edukasi penanaman
melakukan foto preweding, wisata mangrove, dll. Sehingga meningkatan minat
mangrove ini bisa menjadi tempat wisatawan.
alternatif.

PENUTUP
Kesimpulan
Kampung Kelembak berada di
Kelurahan Sambau Kecamatan Nongsa
Batam merupakan desa wisata
keberlanjutan dalam segala bentuk
pembangunan, pengelolaan, dan aktivitas
yang memperhatikan budaya masyarakat
sehingga dapat di turunkan atau
diwariskan ke genarasi yang akan
LAMPIRAN
Dokumentasi
Sumber: Pribadi
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.upi.edu/30442/8/S_MRL_130
1392_Chapter5.pdf

http://digilib.unimed.ac.id/7965/2/11%201103
171010%20%20-%20BAB%20V.pdf

https://wisatakelembak.com

https://disbudparpora.ponorogo.go.id/desa-
wisata-konsep-pariwisata-berkelanjutan-
berbasis-pemberdayaan-masyarakat/

http://kertamulya-
padalarang.desa.id/potensi/read/potensi-
wisata-desa-
3217082001/0#:~:text=Sedangkan%20pen
gertian%20potensi%20wisata%20menurut
,industri%20pariwisata%20di%20daerah%
20tersebut

http://madebayu.blogspot.com/2012/02/pariwi
sata-budaya.html?m=

http://repository.itk.ac.id/4273/6/08171079_ch
apter_2.pdf

Anda mungkin juga menyukai