Yang dimaksut mesin jahit disini adalah mesin jahit umum yaitu: mesin jahit yang banyak
dijumpai dirumah rumah. Pada dasamya tipe mesin jahit umum ini hanya dapat membuat jahitan
dengan tusuk lurus. Mesin jahit umum ini dapat digerakan dengan pemutar engkol tangan,
dengan injakan kaki atau dapat pula menggunakan listrik (Dinamo).
Sekoci adalah alat yang mengatur pengeluaran benang bawah sedangkan jarum membawa
benang atas pada jahitan. Di dalam sekoci terdapat palet/ bobbin/ sepul Yaitu: kelos benang
yang khusus dapat masuk kedalam sekoci digunakan untuk menggulung benang bawah.
Biasanya pada mesin jahit terdapat alat untuk menggulung benang pada palet. Roda putaran
dironggakan, agar dengan demikian ring mengangkat jarum tidak ikut bergerak bila roda
berputar dengan sendirinya jarum yang dipasang pada tiang ini tidak bergerak pula. Benang yang
akan digulung pada palet, sedikit digulung dengan tangan pada palet tersebut. Kemudian palet
dipasang pada alat penggulung tadi, disetelkan hingga roda mesin berputar, alat penggulung ikut
berputar dan palet diisi dengan benang yang digulung. Cara mengisi palet jangan terlalu penuh.
JARUM MESIN:
Pada waktu roda mesin berputar tiang pengangkut jarumnya bergerak ke atas dan ke bawah.
Dengan demikian jarum tersebut akan membuat tusuk tusuk pada bahan yang sedang dijahit
sambil mengait benang yang ada pada palet sekoči.
Tiang pengankut jarum dinaikan setinggi tingginya sekrup jepitan jarum dikendurkan dan jarum
dipasang. Pada waktu dipasang tinggi jarum harus cukup sebab bila kurang akan Crusak sekoci
dan tusukannya meloncat loncat.
Jarum mesin jahit mempunyai tingkatan yaitu menurut besar kecilnya jarum.. Nomor jarum
mesin mulai dengan nomor 9, 11, 13, 14, makin tinggi nomor jarum makin kasar jahitannya.
Waktu menjehit bahan yang tebal dan kaku menggunakan jarum yang besar.
Kedudukan jarum yang tidak benar, Jarum bengkok. Kedudukan sepatu tidak benar.
Benang sudah tua atau mudah putus, Tegangan benang terlalu keras, Kedudukan jarum pada
rumahnya kurang pas. Jarum tumpul atau bengkok, Benang terlalu besar untuk lubang jarum,
Jarum dan benang terlalu halus untuk bahan yang dijahit
D. JAHITAN MELOMPAT
Jarum tumpul atau bengkok, Jarum terlalu kecil untuk benangnya, Kedudukan jarum tidak
Benar, Pemasangan benang atas tidak benar, Tegangan benang bawah, tidak Behar, Pemasangan
benang atas tidak benar, Tegangan benang bawah, tidak benar,kemungkinan sekoci dalam
rumahnya tidak tepat
E. JAHITAN BERKERUT
Mesin jahit yang terpelihara dengan baik akan dapat tahan dan tidak banyak keruwetan pada
Waktu dipakai. Pemeliharaan mesin hendaknya minimal sebulan sekali atau paling tidak sehabis
dipakai.
Dalam mempelajari teori dan praktek menjahit pakaikan, sebaiknya terlebih dahulu mengenal
peralatan yang dipergunakan dalam pelajar tersebut diatas, adapun peralatan yang diperlukan
antara lain :
Contoh ukuran :
1. Lingkaran pinggang : 60
2. Panjang rok : 50
Ccontoh ukuran :
1. Lebar badan : 52 + 4
2. Panjang punggung : 22
Skala : ¼
Gambar atas :
B-I = L.L.L
G-F = ½ lb lengan
Skala 1/4
Contoh ukuran :
1. Lingkar badan : 86 +8
2. Lingkar dada : 30
3. Lingkar punggung : 34
4. Lingkar pinggang : 64 + 8
5. Panjang bahu : 12
6. Lingkar panggul : 86 + 8
7. Panjang dada : 33
8. Panjang olies dari pinggang : 25 cm
Contoh :
Panjang lengan = 32
Ukuran gambar :
Lengan licin :
Lengan lingkaran :
Lengan tulip :
Lengan gelembung :
Skala : ¼
Contoh ukuran :
Contoh ukuran :
1. Panjang kemeja 67 cm
2. T.Lb tangan 21 cm
3. Lebar badan 96 cm
4. Pundak 11 cm
5. Pj lengan pendek 17 cm
Pj lengan panjang 56 cm
6. Lk lengan pendek 32 cm
Lk lengan panjang 26 cm
7. Lk leher 36 cm
8. Lebar punggung 40 cm
Pola Kra
Skala : 1/4
L.pinggang : 64
l.pinggul : 90
L.lutut : 12
L.kaki : 32
L.celana : 90
T.duduk : 26
DEPAN
L.lutut : LL/2 – 1
L.kaki : LL/2 – 1
Ukuran
L.lutut : LL/2 – 1
L.kaki : LL/2 – 1
DALAM SENTIMETER
NO ISTILAH UKURAN S M L
1 Lingkar badan 80 86 86 90 92 98
2 lingkar pinggang 64 66 68 72 74 78
3 lingkar leher 33 34 35 36 37 38
4 lingkar dada 30 31 32 33 33 34
5 lebar dada 30 31 32 33 34 35
6 panjang punggung 34 35 36 37 38 39
7 lebar punggung 32 33 34 35 35 36
8 lebar bahu 11 11 1/2 12 12 1/2 13 13 1/2
9 panjang sisi 15 16 16 17 17 18
10 panjang lengan 20/50 21/52 22/52 23/55 23/56 24/57
11 lingkar kerung lengan 40 42 43 44 46 48
12 lingkar lengan 30 32 33 34 34 35
13 lingkar pergelangan 16 17 18 19 20 21
14 tinggi puncak 12 12 1/2 12 1/2 13 13 13 1/2
15 jarak payudara 17 17 1/2 17 1/2 18 18 1/2 19
16 panjang rok 50 55 60 65 65 70
17 tinggi pinggul 16 17 17 18 19 2
18 lingkar pinggul 84 88 90 96 98 108
CELANA PANJANG
1 lingkar pinggang 64 66 68 72 74 78
2 panjang celana 86 90 92 96 98 102
3 lingkar pesak 60 63 65 69 70 75
4 1/2 lingkar paha 25/28 26/29 28/31 29/32 30/33 31/34
5 1/2 lingkar lutut 20/21 21/22 22/23 23/24 24/25 25/26
6 1/2 lingkar kaki 16/17 17/18 18/19 19/20 20/21 21/22
Keterangan : untuk ukuran ½ lingkar paha, ½ lingkar lutut, ½ lingkar kaki terdiri dari :
Ukuran kecil untuk model polos/tanpa lipit (angka didepan garis miring)
Ukuran besar untuk model lipit dua (angka dibelakang garis miring)