PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan
kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan
berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan
berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Para ulama Islam mendefinisikan agama adalah sebagai undang- undang kebutuhan
manusia dari Tuhannya yang mendorong mereka untuk berusaha agar tercapai kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
B. Islam Sebagai Agama
1. Makna Islam sebagai agama
Islam berasal dari bahasa Arab, Islam yang artinya tunduk, taat, dan patuh kepada
perintah Allah SWT, salima yang artinya selamat dan sejahtera, dan dari kata silm yang
berarti kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri. Di dalam kamus bahasa indonesia
Islam adalah agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad yang ajarannya
berdasarkan pada Alquran dan Hadis.
Menurut Khurshid Ahmad dalam bukunya Prinsip-prinsip Pokok Islam, memberikan
definisi bahwa islam adalah penyerahan diri dan kepatuhan secara total kepada Allah,
sehingga akan memperoleh kedamaian sejati, baik kedamaian jasmani maupun rohani.
Menurut Muhammad dalam bukunya Al-Islam: Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk
Perguruan Tinggi Umum, mendefinisikan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan
Allah kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya, berisi hukum-hukum yang mengatur
hubungan segitiga antara manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan sesama
manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta.
Sedangkan menurut Muhaimin dalam bukunya Kawasan dan Wawasan Studi Islam,
memberikan definisi bahwa Islam adalah penyerahan diri kepada Tuhan, mengajak
kepada perdamaian dan keamanan dengan Tuhan, manusia, dirinya sendiri, dan alam,
serta bersih dan selamat dari kecacatan, sehingga akan memperoleh kenikmatan dunia
dan akhirat.
2
Dengan demikian, Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada manusia melalui
rasul-rasul-Nya yang mengajarkan pemeluknya menyebarkan kedamaian kepada diri
sendiri, sesama manusia dan lingkungan sekitarnya, serta tunduk dan patuh terhadap
perintah Allah SWT dan memberikan seluruh jiwanya kepada Allah.
Muhammad Ali menyatakan bahwa Islam sebagai agama merupakan bentuk agama yang
mengajak kepada perdamaian dan kerukunan atau persatuan. Pemahaman terhadap agama
yang merupakan sumber keteraturan dalam kehidupan manusia, merupakan keyakinan
yang secara simbolis terhadap keinginan manusia akan kebahagiaan yang diinginkan.
Menurut Hasbi Ash-Shiddieqy menyatakan bahwa Islam sebagai agama adalah suatu
kumpulan peraturan yang ditetapkan Allah untuk menuntun para umatnya memperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat. Islam itu merupakan suatu aturan yang akan mengatur
jalan hidup penganutnya, agar menuju kebenaran yang hakiki.
Dengan demikian Islam sebagai agama merupakan sebuah keteraturan hidup yang
mengajak penganutnya menyebarkan misi perdamaian, penyerahan diri kepada Tuhan,
agar hidup teratur, saling menghargai dan menciptakan kerukunan kepada manusia, serta
adanya keseimbangan dalam menjalankan hidup.
3
non-Muslim yang ketentuan perlakuan terhadap mereka dijamin dalam hukum islam.
Dalam Alquran ditegaskan yang artinya :
telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi
Maha mengetahui.”
c. Hak Berpendapat
Agama islam sangat menghormati akal dan pikiran manusia, meletakkan akal pada
tempat yang terhormat, dan menyuruh manusia mempergunakan akalnya untuk
memikirkan keadaan alam. Dengan akal tersebut islam memberikan hak untuk berpikir
dan kebebasan mengeluarkan pendapat.
Dalam Alquran banyak ayat-ayat yang menyuruh umat manusia supaya menggunakan
akal dan pikiran untuk mempelajari ciptaan ilahi, menyelidiki rahasia-rahasia alam dan
memanfaatkannya untuk kesejahteraan hidup manusia. Di antaranya firman Allah:
Artinya: “Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan,
dan langit, bagaimana ia ditinggikan, dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan dan
bumi bagaimana ia dihamparkan”.
4
4. Tuntutan agama Islam
Tuntutan agama Islam itu adalah menyebarkan perdamaian, baik pada diri pribadi
maupun kepada orang lain. Di antara tuntutan Islam adalah berlaku baik terhadap sesama
tanpa mendiskriminasikan ras, suku, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan derajat.
Islam mengajarkan toleransi, karena di dalam toleransi mencakup sifat-sifat lapang dada,
berjiwa besar, luas pemahaman, pandai menahan diri, tidak memaksakan kehendak
sendiri, memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berpendapat, semuanya itu
adalah dalam rangka menciptakan kedamaian hidup beragama dalam masyarkat yang
plural.
Dengan demikian adanya perbedaan paham dalam suatu masalah, seperti agama dan
keyakinan tidak boleh menjadi sebab untuk mengadakan garis pemisah dalam pergaulan.
Jadi toleransi menghendaki adanya kerukunan hidup di antara manusia yang menganut
agama atau keyakinan yang majemuk, sebab tanpa adanya toleransi tidak mungkin akan
tercapainya kerukunan dan kedamaian hidup dalam masyarakat.
5
terjadi pasti ada hikmah dibaliknya. Dan Tuhan pun tidak akan memberi cobaan kepada
hambanya diluar batas kemampuannya. Dia pasti menolong dan menyelesaikan masalah yang
dihadapi orang yang beriman kepadanya.
c. Penentram batin
Jika orang yang tidak percaya akan kekuasaan Tuhan, tak peduli orang itu kaya atau
miskin pasti akan selalu merasa gelisah dan serba kekurangan. Orang yang kaya takut
kehilangan harta yang selama ini ia kumpulkan dan orang yang miskin akan selalu merasa
bahwa dirinya tidak diadili oleh Tuhan. Banyak nikmat yang tidak dihiraukan manusia seperti
kesehatan, kemudahan beribadah dan lain-lain. Disinah peran agama diperlukan, yaitu
dengan memerintahkan manusia agar senantiasa bersyukur akan nikmat yang diberikan
Tuhan. Dengan selalu bersyukur maka kunci ketenteraman batin sudah dipegang dan Alloh
pastu juga akan menambah kenikmatan bagi orang-orang yang bersyukur kepadaNya.
d. Pengendali moral
Setiap manusia yang beragama dan beriman pasti akan menjalankan setiap ajaran
agamanya, akhlak amat sangat penting dan dijunjung tinggi dalam Islam. Didalam Islam
setiap orang harus menghormati orang lain dalam tanda kutip tidak ingin diberi hormat oleh
orang lain, toh siapa yang menghormati orang lain pasti ia juga akan dihormati. Disini moral
atau tata krama menjadi sebuah tuntunan setiap kali melakukan sesuatu. Baik itu untuk diri
sendiri maupun untuk orang lain. Dan Islam mengajarkan dan mengatur semua hal yang
berkaitan dengan moral, mulai dari hal terkecil pada diri kita sampai kepada hubungan antar
sesama manusia yang lain.
6
Islam mengajarkan agar mampu mengelola alam dengan hasil yang sesuai dengan harapan
untuk kepentingan manusia. Sehingga bagian dari tujuan luhur penciptaan harus dicapai
melalui perantara kesadaran manusia sendiri dalam pengertian bahwa manusia berperan aktif
dalam lingkup tujuan diciptakannya manusia sebagai pemimpin atau pengelola alam. Dapat
dipahami bahwa pada dasarnya yang menjadi pokok ajaran Islam adalah pengenalan dan
penetapan aqidah terhadap Tuhan, kemudian selanjutnya kepada beberapa aspek yang
menjadi penopang dalam hal tersebut.
Meski ajaran Islam bersifat universal, tetapi di seluruh dunia umat Islam berpedoman kepada
hal yang sama yaitu Alquran dan Hadis, tetapi dalam pengembangannya dan pengertian
konsepsi kemasyarakatan tidak terlepas dari kehidupan nyata atau realitas Islam berada dan
berkembang, sehingga pengembangan dan kebijaksanaan pembinaan kehidupan agama Islam
berbeda di antara negara-negara. Perintah paling mendasar dalam ajaran Islam adalah
mengesakan Tuhan dan mencegah melakukan perbuatan syirik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ajaran Islam di seluruh dunia adalah tauhid atau
mengesakan Allah SWT dan tidak berbuat syirik, karena manusia telah diciptakan dengan
tujuan sebagai pengelola alam dengan akal pikiran yang telah diberikan Tuhan, kemudian hal
tersebut membawa manusia kepada ilmu pengetahuan dan pada akhirnya mengembalikan
pengetahuan tersebut kepada pengetahuan tentang keesaan Tuhan, dan hal ini selanjutnya
menjadikan dasar-dasar agama Islam menjadi beberapa aspek lainnya agar Islam dapat
memenuhi kepentingan dan kebutuhan manusia secara keseluruhan terhadap keyakinannya
kepada Allah SWT.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Rosniati Hakim. 2003. Pengantar Studi Islam. Padang :Suluh hal.154-155
Dr. H. Didiek Ahmad Supadie, M.M.,dkk. 2012. Pengantar Studi Islam. Jakarta:PT.Raja
Grafindo Persada.
Drs. H. Asy’ari, Ahm,. Dkk.2005. Pengantar Studi Islam. Surabaya. IAIN AMPEL PRESS