LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara jasmani
dan rohani. Setiap orang tua menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara
optimal, hal ini bisa dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain
kesehatan tubuh secara umum juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut
dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Untuk mencapai kesehatan gigi dan
mulut yang optimal maka harus dilakukan perawatan secara berkala, perawatan dapat dimulai
dari memperhatikan diet makanan, jangan terlalu banyak makan makanan yang mengandung
gula dan makanan yang lengket, pembersihan plak, menyikat gigi, pembersihan karang gigi dan
penambalan gigi yang berlubang.
Perawatan gigi sebaiknya dilakukan secara berkala setiap 6 bulan sekali ke fasilitasi
kesehatan, klinik gigi, puskesmas dan praktek dokter gigi baik pada saat ada keluhan atau tidak
ada keluhan.
Menurut WHO karies gigi merupakan problem kesehatan utama di mayoritas Negara
industry dan dialami oleh 60% anak usia sekolah, tingginya kerusakan gigi anak disebabkan
kurangnya kemampuan menjaga kebersihan gigi dan mulut yang diakibatkan oleh factor
makanan, kondisi tersebut tidak lepas dari peranan orang tua, yang seharusnya mengajarkan
anak menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut anak dapat berpengaruh
pada proses perkembangan dan pembelajaran anak. Gigi yang apik, sehat dan terawatt sangat
penting untuk membangun rasa percaya diri anak sejak usia dini.
Salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah cuci tangan pakai sabun
(CTPS), dimana CTPS ini merupakan perilaku hidup sehat yang sangat efektif untuk mencegah
penyebaran penyakit menular seperti diare, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan flu
burung.
CTPS dengan benar pada lima waktu penting dapat mengurangi hampir setengah (±50%)
kasus kejadian diare dan seperempat (±25%) kasus infeksi pernafasan (termasuk pneumonia).
Perilaku ini juga mengurangi risiko penyakit lainnya, seperti penyakit mata dan infeksi kulit.
CTPS jelas merupakan cara yang paling efektif dan murah untuk pencegahan, namun banyak
orang tidak mempraktekkannya.
Perilaku cuci tangan pakai sabun ternyata bukan hanya merupakan perilaku yang biasa
dilakukan sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya. Rendahnya perilaku cuci tangan pakai
sabun dan tingginya tingkat efektifitas perilaku cuci tangan pakai sabun dalam mencegah
penularan penyakit, maka sangat penting adanya upaya promosi kesehatan dengan pesan penting
tentang peningkatan cuci tangan pakai sabun. Dengan demikian dapat dipahami betapa
perilaku ini harus dilakukan, antara lain karena berbagai alasan sbb:
a. Mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit yang dapat
menyebabkan ratusan ribu anak meninggal setiap tahunnya.
b. Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup
c. CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling “cost-effective” jika
dibanding dengan hasil yang diperolehnya.
TUJUAN KEGIATAN:
1. Waktu Kegiatan
Kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 14-26 Oktober 2019
2. Tempat Kegiatan
Kegiatan akan dilaksanakan di 12 sekolah dasar yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Wara, antara lain:
a. SDN 47 Tompotikka
b. SDN 42 Limpomajang
c. SDN 53 Sawerigading
d. SDN 14 Temmalullu
e. SDN 65 Pajalesang
f. SD DDI II Palopo
g. SDIT Ibnu Sina
h. SDN 11 Dangerakko
i. SD Islam Datok Sulaiman
j. SDIT Al-Hikmah
k. SDN 32 Lagaligo
l. SDN 23 Batara
ANGGARAN
Adapun sumber dana kegiatan sikat gigi massal dan cuci tangan massal di wilayah
kerja Puskesmas Wara bekerjasama dengan sponsor PT NIAGATAMA
INTIMULIA/CIPTADENT.
PENUTUP
Demikian proposal kegiatan sikat gigi massal dan demonstrasi cuci tangan ini disusun
demi suksesnya pelaksanaan kegiatan.
Mengetahui:
Kepala Puskesmas Wara