Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

KEGIATAN SIGAT GIGI MASSAL DAN DEMONSTRASI 6 LANGKAH


CUCI TANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA
TAHUN 2019

LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara jasmani
dan rohani. Setiap orang tua menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara
optimal, hal ini bisa dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain
kesehatan tubuh secara umum juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut
dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Untuk mencapai kesehatan gigi dan
mulut yang optimal maka harus dilakukan perawatan secara berkala, perawatan dapat dimulai
dari memperhatikan diet makanan, jangan terlalu banyak makan makanan yang mengandung
gula dan makanan yang lengket, pembersihan plak, menyikat gigi, pembersihan karang gigi dan
penambalan gigi yang berlubang.

Perawatan gigi sebaiknya dilakukan secara berkala setiap 6 bulan sekali ke fasilitasi
kesehatan, klinik gigi, puskesmas dan praktek dokter gigi baik pada saat ada keluhan atau tidak
ada keluhan.

Menurut WHO karies gigi merupakan problem kesehatan utama di mayoritas Negara
industry dan dialami oleh 60% anak usia sekolah, tingginya kerusakan gigi anak disebabkan
kurangnya kemampuan menjaga kebersihan gigi dan mulut yang diakibatkan oleh factor
makanan, kondisi tersebut tidak lepas dari peranan orang tua, yang seharusnya mengajarkan
anak menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut anak dapat berpengaruh
pada proses perkembangan dan pembelajaran anak. Gigi yang apik, sehat dan terawatt sangat
penting untuk membangun rasa percaya diri anak sejak usia dini.

Salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah cuci tangan pakai sabun
(CTPS), dimana CTPS ini merupakan perilaku hidup sehat yang sangat efektif untuk mencegah
penyebaran penyakit menular seperti diare, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan flu
burung.

Puskesmas Wara, 2019


Data WHO memperkirakan bahwa infeksi diare mengancam kehidupan 1,87 juta anak
balita setiap tahun di seluruh dunia, membuat diare menjadi penyebab  kematian bayi dan balita
kedua terbanyak setelah pneumonia. Di Indonesia, WHO memperkirakan, sekitar 31.200 anak
balita meninggal setiap tahun karena penyakit ini. Setiap tahun, lebih dari 31.000 anak-anak di
Indonesia tidak dapat merayakan ulang tahun kelima mereka karena penyakit yang sebenarnya
dapat kita cegah dengan perilaku sederhana, cuci tangan pakai sabun (CTPS).

CTPS dengan benar pada lima waktu penting dapat mengurangi hampir setengah (±50%)
kasus kejadian diare dan seperempat (±25%) kasus infeksi pernafasan (termasuk pneumonia).
Perilaku ini juga mengurangi risiko penyakit lainnya, seperti penyakit mata dan infeksi kulit.
CTPS jelas merupakan cara yang paling efektif dan murah untuk pencegahan, namun banyak
orang tidak mempraktekkannya.

Perilaku cuci tangan pakai sabun ternyata bukan hanya merupakan perilaku yang biasa
dilakukan sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya. Rendahnya perilaku cuci tangan pakai
sabun dan tingginya tingkat efektifitas perilaku cuci tangan pakai sabun dalam mencegah
penularan penyakit, maka sangat penting adanya upaya promosi kesehatan dengan pesan penting
tentang peningkatan cuci tangan pakai sabun. Dengan demikian dapat dipahami betapa
perilaku ini harus dilakukan, antara lain karena berbagai alasan sbb:
a. Mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit yang dapat
menyebabkan ratusan ribu anak meninggal setiap tahunnya.
b. Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup
c. CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling “cost-effective” jika
dibanding dengan hasil yang diperolehnya.

TUJUAN KEGIATAN:

1. Meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah tentang perilaku hygiene mencuci


tangan dan menyikat gigi dengan baik dan benar,
2. Sebagai tindakan perventif, untuk menjaga kesehatan gigi, khususnya gigi berlubang
pada anak dan sebagai tindakan perventif agar terhindar dari penyakit diare dan
penyakit yang berhubungan dengan bakteri akibat tidak mencuci tangan sebelum
makan,

Puskesmas Wara, 2019


WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

1. Waktu Kegiatan
Kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 14-26 Oktober 2019
2. Tempat Kegiatan
Kegiatan akan dilaksanakan di 12 sekolah dasar yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Wara, antara lain:
a. SDN 47 Tompotikka
b. SDN 42 Limpomajang
c. SDN 53 Sawerigading
d. SDN 14 Temmalullu
e. SDN 65 Pajalesang
f. SD DDI II Palopo
g. SDIT Ibnu Sina
h. SDN 11 Dangerakko
i. SD Islam Datok Sulaiman
j. SDIT Al-Hikmah
k. SDN 32 Lagaligo
l. SDN 23 Batara

ANGGARAN

Besar anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah sebesar :

No Uraian Dana Jumlah


1. Penyediaan sikat gigi Ciptadent 500 pcs x @ Rp 6.000,- Rp 3.000.000,-
2. Pasta gigi Ciptadent 20 pcs x @ Rp 12.000,- Rp 420.000,-
3. Gelas Kumur 500 pcs x @ Rp 300 Rp 150.000,-
4. Tissue 12 x @ Rp 10.000,- Rp 120.000,-
5. Sabun Cair cuci tangan Nuvo 12 botol x Rp 20.000,- Rp 240.000,-
6. Komsumsi petugas 7 Orang x Rp 15.000 x Rp 1.260.000,-
12 Sekolah

Puskesmas Wara, 2019


SUMBER DANA

Adapun sumber dana kegiatan sikat gigi massal dan cuci tangan massal di wilayah
kerja Puskesmas Wara bekerjasama dengan sponsor PT NIAGATAMA
INTIMULIA/CIPTADENT.

PENUTUP

Demikian proposal kegiatan sikat gigi massal dan demonstrasi cuci tangan ini disusun
demi suksesnya pelaksanaan kegiatan.

Palopo, 17 September 2019

Mengetahui:
Kepala Puskesmas Wara

Tenrigau Nursim, SKM


Nip.19751017 200604 2 007

Puskesmas Wara, 2019


Lampiran

SUSUNAN ACARA SIKAT GIGI MASSAL DAN DEMOSTRASI CUCI TANGAN


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA

1. Penyuluhan tentang cara sikat gigi yang baik dan benar


2. Demonstrasi 6 langkah cuci tangan
3. Sikat gigi massal
4. Istirahat/Selesai

Puskesmas Wara, 2019

Anda mungkin juga menyukai