Anda di halaman 1dari 5

Laporan Analisis Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

di SDN 01 Karang Sari


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kesehatan Gigi
Dosen Pengampu : Pak Prasko, S,Si.T, M.H

Disusun Oleh :
Kelompok 5 B

1. Rifky Eka Putra P1337425221082


2. Anisa Hamidah P1337425221085
3. Nurma Safitri P1337425221098
4. Maulidah Khoirani P1337425221101
5. Kherotul Anwariyah P1337425221107
6. Auliyaa’urrohmah P1337425221144
7. Rulita Lailan Fajrin P1337425221146
8. Nadiyatul Jannah P1337425221154

Kelas 3B
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI
JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU No. 36
tahun 2009). Tujuan pembangunan kesehatan mengacu pada Undang-Undang No. 36 tahun
2009 pasal 3 tentang kesehatan yang menjelaskan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya, sebagai insvestasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.
Tubuh yang sehat tidak terlepas dari memiliki rongga mulut yang sehat. Banyak ahli
mengatakan bahwa kesehatan rongga mulut merupakan bagian intergal dari kesehatan umum
(Petersen, 2003; Peterson & Ogawa, 2005;Watt, 2005; Richmond et al., 2007). Walaupun
demikian, masih banyak orang yang tidak tahu bahwa rongga mulut adalah organ yang
berperan penting bagi kesehatan tubuh. Rongga mulut dikatakan sehat tidak hanya bila
mempunyai susunan gigi yang cantik, rapi, dan teratur saja tetapi juga bebas dari rasa sakit
oro-fasial kronis, kanker, lesi oral, dan penyakit lain atau gangguan yang melibatkan gigi,
mulut dan jaringan kraniofasial. Rongga mulut yang sehat memungkinkan seseorang untuk
berkomunikasi secara efektif, menikmati berbagai jenis makanan, meningkatkan kualitas
hidup, percaya diri dan mempunyai kehidupan sosial yang lebih baik. Sebaliknya, rongga
mulut yang tidak sehat dapat berpengaruh pada kehidupan sosial seseorang, keterbatasan
fungsi penguyahan, keterbatasan fungsi bicara, rasa sakit dan terganggunya waktu bekerja
atau sekolah.
Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan seseorang adalah dengan penyuluhan.
Menurut (Herijulianti, E 2002), menjelaskan melalui program penyuluhan (PKG) diharapkan
pengertian dan kesadaran masyarakat dapat ditingkatkan sehingga mereka ikut berpartisipasi
secara aktif dalam meningkatkan upaya pelihara diri. Dengan dilakukannya penyuluhan
kesehatan sebagai kegiatan pendidikan kesehatan dengan cara menyebarluaskan pesan dan
menanam keyakinan. Dengan demikian, masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi
juga mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan dengan kesehatan. Tujuan
penyuluhan adalah mengubah perilaku masyarakat kearah perilaku sehat sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Dalam proses penyampaian materi penyuluhan kepada sasaran maka pemilihan metode
yang tepat sangat membantu pencapaian usaha mengubah tingkah laku sasaran. Untuk
mengembangkan sikap, sasaran perlu menyaksikan kejadian baik secara lansung maupun
melalui film. Metode yang digunakan dalam hal itu adalah demonstrasi/pertunjukan
dengan melibatkan peserta didalamnya (Herijulianti, E 2002).
Di indonesia mendapati jumlah sebesar 94,7% menyikat gigi setiap hari sedangkan waktu
sikat gigi yang benar mencapai 2,8%. Untuk mencegah terjadinya karies gigi dan agar
hygiene mulut terjaga baik, seseorang perlu menjaga kebersihan gigi dan mulutnya dengan
cara menyikat gigi dengan baik dan teratur. Menyikat gigi adalah kegiatan membersihkan gigi
menggunakan sikat gigi atau alat lain (misalnya serabut kelapa) dengan atau
tanpa pasta gigi (Riskesdas 2018 ).
Dari survei awal yang telah dilakukan pada Siswa/i Kelas V dan VI di SDN 01Karang
Sari dengan jumlah murid sebanyak 70 orang. Telah dilakukan pemeriksaan diantaranya rata-
rata anak didalam rongga mulutnya terdapat plak. Penelitian di sekolah ini disebabkan oleh
belum pernah/belum terlaksanakannya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan uraian diatas kami tertarik untuk melakukan penelitian di SDN 01 Karang
Sari, Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode observasional sebelum
dan sesudah penelitian untuk mengetahui indeks plak.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasakan latar belakang kami ingin mengetahui bagaimana “Penyuluhan cara
menyikat gigi dengan metode Observasional dan apa kekurangan dan kelebihannya serta
Bagaimana cara penyampaiannya”.

C. TUJUAN
a) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut .
b) Menghilangkan atau mengurangi penyakit gigi dan mulut dan gangguan lainnya
pada gigi dan mulut.
c) Membangkitkan kemauan dan membimbing masyarakat dan individu untuk
meningkatkan dan melestarikan kebiasaan pelihara diri di dalam bidang kesehatan
gigi dan mulut.
d) Mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut.
e) Menanamkan perilaku sehat sejak dini melalui kunjungan ke sekolah.

D. MANFAAT
Menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar
atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia baik secara
individu, kelompok maupun masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan nilai
kesehatan gigi dan mulutnya sehingga dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi
perilaku sehat.
BAB II
SASARAN DAN METODE PENYULUHAN

A. SASARAN
Sasaran pada kegiatan penyuluhan ini adalah masyarakat sekolah terutama pada
sekolah SDN 01 Karang Sari dari kelas 1-6. Anak sekolah dasar dipilih karena
merupakan masa yang penting untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik agar
kebiasaan itu dapat terbawa hingga dewasa terutama dalam hal upaya menjaga
kesehatan gigi dan mulut. Tak jarang orang dewasa sering mengalami gangguan
kesehatan gigi dan mulut dikarenakan tidak membiasakan diri untuk menjaga
kesehatan gigi dan mulut sedari kecil dan sering menyepelekannya.

B. PENDEKATAN BERDASARKAN CARA PENYAMPAIAN


Pendekatan ini menggunakan penyuluhan tatap muka, dimana kelompok sasaran yang
disuluh berhadapan langsung dengan kelompok sasaran, penyuluh mengetahui kebutuhan dan
permasalahan kelompok. Dapat dilihat dari penyuluh memberikan materi yang berbeda-beda
pada setiap kelompok umur menyesuaikan kebutuhan sasaran.

C. PENDEKATAN BERDASARKAN SIFATNYA


Pendekatan yang digunakan berdasarkan sifatnya yaitu penyuluhan dengan Teknik
persuasi (ajakan) dimana penyuluhan yang dilakukan dengan cara menunjukan manfaat suatu
program dan kerugianya bila tidak mengikuti program tersebut, sehingga kelompok sasaran
menyadari akan manfaat dari suatu program dan termotivasi untuk melaksanakanya.
Pada hal ini, penyuluh menyampaikan tujuan dari penyuluhan Kesehatan gigi yaitu
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut ,menghilangkan atau mengurangi penyakit gigi dan mulut
dan gangguan lainnya pada gigi dan mulut, membangkitkan kemauan dan
membimbing masyarakat dan individu untuk meningkatkan dan melestarikan
kebiasaan pelihara diri di dalam bidang kesehatan gigi dan mulut, mengingatkan
kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut,
menanamkan perilaku sehat sejak dini melalui kunjungan ke sekolah.

D. METODE YANG DIGUNAKAN DALAM PENYULUHAN


Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini ada dua yaitu :
1. One way method yaitu metode yang menitikberatkan pendidik yang aktif , sedangkan
pihak sasaran tidak diberikan kesempatan untuk aktif. Metode yang digunakan adalah
ceramah
2. Two way method yaitu metode yang menjamin adanya komunikasi dua arah antara
pendidik dan sasaran . Metode yang digunakan adalah demonstrasi dengan
mengajarkan Teknik menggosok gigi yang baik dan benar pada anak kelas 3-4.
E. KELEBIHAN METODE PENYULUHAN

F. KEKURANGAN METODE PENYULUHAN


BAB III
DAFTAR PUSTAKA

Kes, M. (2018). Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan pada Murid Kelas IV dan V
SD. Media Kesehatan Gigi: Politeknik Kesehatan Makassar, 17(1).

Anda mungkin juga menyukai