Benchmarking POKJA AKP di RS Mardi Waluyo dan RS Muhammadiyah Metro pada 5 Juli 2022
1. Sudah tersedia tempat khusus untuk TRIASE berikut dengan petugas dan perlengkapannya
sehingga pasien dapat di skrining dan dipilah terlebih dahulu sebelum masuk ke UGD (AKP 1.1)
2. Proses menerima dan mengirim rujukan menggunakan sisrute, terdapat satu komputer khusus
untuk sisrute (AKP 2)
3. Terdapat form pemberian informasi penundaan dan keterlambatan pelayanan, bila ruangan
penuh atau ada pemeriksaan yang belum bisa dilaksanakan (1.3)
4. PPA melakukan asuhan secara terintegrasi melalui EMR (electronic medical record) (3.1)
5. Pencatatan asessmen awal medis di IGD disesuaikan perbagian, meliputi penyakit dalam, bedah,
saraf, dan obstetri.
6. Order pemeriksaan penunjang (laboratirum dan radiologi) serta resep melalui EMR. Hasil
pemeriksaan juga masuk ke dalam sistem. Menghemat waktu dan paperless.
7. Riwayat pengobatan dan hasil pemeriksaan tiap pasien tiap berobat tersimpan dan terintegrasi
di EMR, memudahkan mengetahui riwayat pengobatan sebelumnya.
8. Terdapat sistem pendaftaran online dan offline yang mudah diakses oleh pasien. (AKP 2)
9. Rumah sakit telah menerapkan proses transfer pasien antar unit pelayanan di dalam rumah sakit
dan dilengkapi dengan formulir transfer pasien yang memadai (AKP 4)
10. Ada bukti pemberian edukasi kepada pasien tentang risiko medis akibat asuhan medis belum
lengkap (pasien menolak di rawat atau pulang paksa) (AKP 5.2)
11. Ada bukti kerjasama rumah sakit dengan rumah sakit rujukan (MOU) (AKP 5.4)
1. Sistem triase belum menggunakan sistem merah, kuning, hijau, hitam , masih menggunakan
prioritas 1, 2 dan 3
2. Belum terdapat penanda arah dari tempat triase ke bed pasien sesuai prioritas (misalnya cat
atau plester di lantai IGD)
3. Tidak tersedia suatu ruangan khusus untuk transit, banyak pasien rawat inap yang menunggu
ruangan >6 jam di IGD, ruangan menjadi penuh. (2.1)
4.
1. Ramah
2. Etos kerja tinggi
3.