Anda di halaman 1dari 15

Panduan/Pedoman

RAWAT GABUNG

Jl. Madya Kebantenan No 4, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing,


Provinsi DKI Jakarta Telepon : 021 – 4412889, Email rsudcilincing@jakarta.go.id
Jakarta Utara
14130

KATA PENGANTAR

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga penyusun bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “PANDUAN
RAWAT GABUNG” ini.

Dalam penyusunan panduan ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin


sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penyusun tidak luput
dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi
walaupun demikian, penyusun berusaha sebisa mungkin menyelesaikan panduan
meskipun tersusun sangat sederhana.

Penyusun menyadari tanpa kerja sama antara penyusun serta beberapa kerabat
yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penyusun demi tersusunnya
panduam ini. Untuk itu penyusun mengucapakan terima kasih kepada pihak yang tersebut
diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran
demi kelancaran penyusunan panduan ini.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca
pada umumnya. Penyusun mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang
bersifat membangun.

Jakarta, 5 Agustus 2022

drg.Evi Marni Nasril, MKM


NIP.197001291999032002

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


DAFTAR ISI
BAB I
1. PENGERTIAN RAWAT GABUNG 1
2. TUJUAN RAWAT GABUNG 1
3. JENIS RAWAT GABUNG DI RUMAH SAKIT 1
4. MANFAAT RAWAT GABUNG 2
BAB II RUANG LINGKUP
1. PERSYARATAN RAWAT GABUNG 4
2. KRITERIA RAWAT GABUNG 4
3. PERAN DALAM MENCIPTAKAN RAWAT GABUNG 5
BAB III TATALAKSANA
1. PRAKTEK RAWAT GABUNG 7
2. LANGKAH – LANGKAH PELAKSANAAN RAWAT GABUNG 8
3. PELAKSANAAN RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI 9
BAB IV DOKUMENTASI 11

BAB I
DEFINISI

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


1. PENGERTIAN RAWAT GABUNG
Rawat Gabung adalah pelayanan yang diberikan kepada bayi baru lahir,
ditempatkan bersama ibunya dalam satu ruangan
Rawat gabung dimaksudkan agar bayi mudah diamati dan dijaga serta
dijangkau oleh ibunya setiap saaat, sehingga memungkinkan pemberian ASI kepada
bayi sesuai dengan kebutuhanya.
Rawat gabung adalah membiarkan ibu dan bayinya bersama terus menerus.
Pada rawat gabung / rooming-in bayi diletakkan di box bayi yang berada di dekat
ranjang ibu sehingga mudah terjangkau. Ada satu istilah lain, bedding-in, yaitu bayi
dan ibu berada bersama-sama di ranjang ibu.

2. TUJUAN RAWAT GABUNG


Tujuan umum yaitu menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
Tujuan khusus :
a. Memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu berada disamping ibu setiap saat.
b. Bayi segera memperoleh colostrum dan airr susu ibu.
c. Bayi memperoleh strimulasi mental dini untuk tumbuh kembang anak.
d. Bayi bisa memperoleh ASI setiap saat.
e. Ibu memperoleh dukungan dari suami dan keluarga dalam permberian ASI.
f. Ibu memperoleh pengalaman dalam merawat payudara dan cara menyusui yang
benar.
g. Ibu dan keluarga memperoleh pengalaman cara merawat bayu baru lahir.
h. ibu dapat mengamati dan menjaga bayinya setiap saat.

3. JENIS RAWAT GABUNG DI RUMAH SAKIT


Rawat gabung dapat dilakukan secara :
Rawat Gabung Penuh : cara perawatan ibu dan bayi bersama-sama dalam satu
ruang secara terus menerus selama 24 jam.

4. MANFAAT RAWAT GABUNG


A. Mempercepat Mantapnya dan Terus Terlaksananya Proses Menyusui
Dengan rawat gabung ibu dapat memberi ASI sedini mungkin, juga lebih
mudah memberikan ASI.Adanya kontak terus menerus antara ibu dan bayinya
memungkinkan ibu segera mengenali tanda-tanda bayinya ingin minum sehingga
ibu/bayi dapat menyusui/menyusui on demand.Ibu yang melakukan rawat gabung
menghasilkan ASI yang lebih banyak, lebih dini, menyusui lebih lama, dan lebih

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


besar kemungkinannya menyusui eksklusif dibandingkan ibu yang tidak
melakukan rawat gabung.

B. Memungkinkan Proses Bonding


Rawat gabung akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayinya.
Makin banyak waktu ibu bersama bayinya, makin cepat mereka saling
mengenal.Ibu siap memberikan respon setiap saat.Rawat gabung juga dapat
menurunkan hormon stres pada ibu dan bayi. Bonding merupakan dasar secure
attachment bayi dikemudian hari. Pembentukan pribadi dasar (basic trust)
merupakan dasar pribadi kokoh yang tangguh pada anak, adalah hasil dari
secure attachment yang berjalan baik. Bayi/anak percaya pada lingkungan,
mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh percaya diri.

C. Peralatan Minimal
Jika dilakukan rooming in (bedding-in, bayi satu tempat tidur dengan ibu),
akan mengurangi pembelian boks bayi. Pada bedding-in, bimbingan posisi
menyusui dengan posisi ibu tidur sebaiknya dilakukan sejak di Rumahsakit yang
masih mengenal kan botol untuk memberikan minum bayi (walau isinya ASI perah)
akan mempersulit bayi melekatkan mulutnya pada payudara ibu.

D. Menurunkan Infeksi
Adanya kontak kulit dengan kulit antara bayi dan ibu memungkinkan bayi
terpapar pada bakteri-bakteri normal pada kulit ibu, yang dapat melindungi bayi
terhadap kuman-kuman berbahaya.Kolostrum (ASI berwarna bening yang keluar
di awal kelahiran dan jumlahnya sangat sedikit) mengandung banyak antibodi,
yang segera didapat bayi, juga melindungi bayi terhadap penyakit.Dahulu,
pelayanan kesehatan sering mendorong bayi ke kamar bayi bila jam besuk
tiba.Kekhawatiran bayi tertular penyakit dari pengunjung merupakan alasan
utama.Ibu yang sakit flu cukup memakai masker saja.Menyusui di kala ibu sakit
memberikan paparan antibodi yang dihasilkan pada ibu yang sakit. Antibodi
terhadap penyakit tertentu tidak akan terjadi saat ibu sehat. Juga penekanan
kualitas kolostrum yang sangat baik.

E.Keuntungan Untuk Bayi


Bayi yang dirawat gabung akanlebih jarang menangis, lebih mudah
ditenangkan, lebih tidur.Mereka minum lebih banyak dan berat badan yang lebih
cepat naik.Ikterus lebih jarang terjadi.Bayi juga lebih hangat karena berada dalam

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


kontak terus menerus dengan kulit ibunya.

F. Melatih Ketrampilan Ibu Merawat Bayinya Sendiri


Tindakan perawatan bayi yang dilakukan di dekat ibunya akan membantu ibu
melatih keterampilan merawat bayinya sendiri, sehingga pada saat pulang ibu
sudah tidak canggung lagi merawat bayinya. Hal ini dapat meningkatkan rasa
percaya diri ibu.

BAB II
RUANG LINGKUP

1. PERSYARATAN RAWAT GABUNG

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


Persyaratan dalam rawat gabung terdiri dari :
A. Kondisi Bayi
1) Semua bayi
2) Kecuali bayi beresiko dan mempunyai kelainan yang tidak memungkinkan
untuk menyusu pada ibu.
B. Ibu
Ibu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
C. Ruangan Rawat Gabung
1) Untuk Bayi
 Bayi ditempatkan dalam box tersendiri dekat dengan tempat tidur ibu.
 Bila tidak terdapat tempat tidur bayi, diletakkan di tempat tidur samping
ibu (bedding - in).
 Agar mengurangi bahaya bayi jatuh, sebaiknya diberi penghalang (side
guard)
 Tersedianya pakaian bayi.
2) Untuk Ibu
 Tempat tidur ibu, diusahakan rendah agar memudahkan ibu naik/turun.
(Bila perlu ada tangga injakan naik ke tempat tidur).
 Tersedianya perlengkapan perawatan nifas.
3) Ruangan
 Ruangan cukup hangat, sirkulasi udara cukup, suhu minimal 28°C.
 Ruangan unit ibu/bayi yang masih memerlukan pengamatan khusus
harus dekat dengan ruang petugas (di rumah sakit).
4) Sarana
 Lemari pakaian (ibu dan bayi).
 Tempat mandi bayi dan perlengkapannya.
 Tempat cuci tangan ibu (air mengalir).
 Kamar mandi tersendiri bagi ibu.
 Sarana penghubung (bel/intercom)
 Tersedia poster, leaflet, buku-buku, model tentang manajemen laktasi.

2. KRITERIA RAWAT GABUNG


A. Ibu dan Bayi dalam Keadaan Sehat
1. Lahir spontan, baik presentasi kepala maupun bokong.
2. Bila lahir dengan tindakan, maka rawat gabung dilakukan setelah bayi cukup
sehat, refleks mengisap baik, tidak ada tanda infeksi dan sebagainya.
3. Bayi tidak asfiksia setelah lima menit pertama (nilai Apgar minimal 7).

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


4. Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
5. Berat lahir 2500 gram atau lebih.
6. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi intrapartum.

B. Ibu dan Bayi dalam Kondisi Tidak Sehat


1. Bayi yang sangat prematur.
2. Bayi berat lahir kurang dari 2000-2500 gram.
3. Bayi dengan sepsis.
4. Bayi dengan gangguan napas.

3. PERAN DALAM MENCIPTAKAN RAWAT GABUNG


A. Peran Institusi
1) Pimpinan mengeluarkan kebijakan yang mendukung pelaksanaan rawat
gabung.
2) Mensosialisasikan kebijakan pada unsur terkait.
3) Menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung.
4) Menyiapkan SDM yang terampil.
5) Melakukan monitoring dan evaluasi.
6) Memberikan Reward dan Punishment secara internal.
B. Peran Tenaga Kesehatan
1) Melaksanakan kebijakan dan tata tertib rawat gabung.
2) Melaksanakan perawatan ibu dan anak.
3) Merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan-kegiatan KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada ibu dan keluarganya.
4) Memotivasi ibu melakukan perawatan payudara, cara menyusui, perawatan
bayi, dan perawatan nifas.
5) Mengatasi masalah laktasi.
6) Memantau keadaan ibu dan bayi terutama dapat mengidentifikasi kelainan
yang timbul.
7) Melakukan pencatatan pelayanan yang diberikan.
C. Peran Ibu
1) Mempraktekkan hal-hal yang diajarkan petugas kesehatan, misalnya :
merawat payudara, kebersihan diri, menyusui dan merawat bayi.
2) Mengamati kelainan yang terjadi pada bayi atau dirinya dan melaporkan
kepada petugas
D. Peran Suami dan Keluarga
1) Memberikan dukungan pada ibu.

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


2) Membantu merawat ibu dan bayi.
3) Membantu persiapan alat kebutuhan ibu dan bayi.
4) Mengambil keputusan yang mendukung.

BAB III
TATA LAKSANA

1. PRAKTEK RAWAT GABUNG


A. Cara Memandikan Bayi
1) Siapkan alat-alat.
2) Cuci tangan sebelum dan sesudah memandikan bayi.
3) Bayi diletakkan telentang di atas tempat tidur / meja dengan alas perlak dan
handuk.
4) Muka dan telinga dibersihkan dengan kain (waslap) basah kemudian
dikeringkan dengan handuk.

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


5) Seluruh tubuh bayi disabun dengan menggunakan waslap yang telah diolesi
sabun (leher, dada, perut, lipatan ketiak, kedua tangan / lengan, kedua kaki /
tungkai, bagian belakang bayi).
6) Bayi dibersihkan dengan menggunakan kain lap (waslap) basah dalam
ember mandi bayi.
7) Bayi diangkat dan dikeringkan dengan handuk.
8) Tali pusat ditutup dengan kain kasa yang telah direndam dalam alkohol 70%.
9) Dada, perut dan punggung diolesi minyak telon, tempat lipatan seperti
pangkal paha, ketiak dan leher diberi bedak supaya tidak mudah lecet, dan
diberi pakaian.

B. Cara Menyusui
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.
2) Ibu duduk atau berbaring santai.
3) Payudara dipijat / massage supaya lemas.
4) Tekan areola antara ibu jari dan telunjuk sehingga keluar beberapa tetes
ASI. Oleskan ASI tersebut pada putting susu dan areola sekitarnya sebelum
menyusui.
5) Bayi diletakkan di pangkuan bila ibu duduk, dan di sebelah ibu bila ibu
tiduran.
6) Ibu harus memegang payudara dengan posisi ibu jari di atas dan keempat
jari lainnya di bagian bawah payudara.
7) Sebagian besar areola payudara harus berada di dalam mulut bayi.
8) Setiap payudara harus disusui sampai kosong, kurang lebih 10-15 menit.
9) Bayi menyusu pada dua payudara bergantian, setelah payudara pertama
terasa kosong.
10) Bila akan melepaskan mulut bayi dari putting susu, masukkan jari kelingking
antara mulut bayi dan payudara.
11) Sesudah selesai menyusui, oleskan ASI pada putting susu dan areola
sekitarnya serta biarkan kering oleh udara.
12) Bayi digendong di bahu ibu atau dipangku tengkurap agar dapat
bersendawa.
13) Periksa keadaan payudara, mungkin ada perlukaan / pecah-pecah atau
terbendung.
14) Bayi menyusu setiap kali membutuhkan, sebagian dengan posisi berubah-
ubah.
15) Pakailah bahan penyerap ASI di balik kutang, di luar waktu menyusui.

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


C. Cara Merawat Tali Pusat
1) Siapkan alat-alat.
2) Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat.
3) Tali pusat dibersihkan dengan kain kasa yang dibasahi alkohol 70%.
4) Setelah bersih, tali pusat dikompres alkohol / povidon iodine 10% (betadine)
lalu dibungkus dengan kain kasa steril kering.
5) Setelah tali pusat terlepas / puput, pusar tetap dikompres dengan alkohol /
povidon iodine 10% sampai kering.

2. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN RAWAT GABUNG


Untuk melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi yang perlu dipersiapkan
adalah institusi pelayanan, ibu hamil, suami, dan atau keluarga, petugas, sarana dan
prasarana pelayanan.
A. Institusi Pelayanan
1) Perlu adanya kebijkan yang tertulis dari Rumah Sakit yang merupakan
komitmen dari unsur terkait untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan
rawat gabung ibu dan bayi.
2) Rawat gabung ibu dan bayi merupakan salah satu kegiatan/program untuk
mendukung keberhasilan menyusui pada program sayang ibu dan sayang
bayi.
3) Program sayang ibu dan sayang bayi dengan memberikan hak ibu antara
lain : medapat pelayanan yang sesuai standar, dekat dengan bayinya, bisa
mencurahkan kasih sayang sesuai keinginan.
4) Hak bayi, antara lain : mendapatkan gizi terbaik untuk tumbuh dan kembang.
Gizi terbaik bagi bayi adalah Air Susu Ibu (ASI) yang tidak dapat tergantikan
oleh apapun, dan juga dapat setiap saat mendapatkan ASI sesuai
kebutuhan, mendapat kasih sayang dan selalu dekat dengan ibunya.
B. Ibu Hamil, Suami dan atau Keluarga
1) Salah satu faktor keberhasilan menyusui adalah kesiapan calon ibu dan
dukungan dari keluarga. Sehingga sejak awal ibu hamil sudah memahami
pengertian rawat gabung.
2) Suami dan keluarga perlu juga mendapatkan informasi tentang rawat gabung
ibu dan bayi sejak masa kehamilan pada waktu pelayanan Antenatal Care
(ANC).
3) Informasi dapat diperoleh melalui sosialisasi tentang rawat gabung ibu dan
bayi minimal 2 kali pertama pada ANC (trisemester 1 dan 2), dimulai secara

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


kelompok, dilanjutkan dengan konseling kepada ibu, suami dan keluarga.

C. Petugas
Kesiapan petugas dalam melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi adalah
sebagai berikut :
1) Memahami pentingnya rawat gabung untuk kesejahteraan ibu dan bayi.
2) Mampu menilai persyaratan ibu dan bayi untuk dilakukan rawat gabung.
3) Terampil dalam memberikan asuhan rawat gabung untuk kesejahteraan ibu
dan bayi.
4) Terampil melakukan asuhan pada ibu dan bayi yang lahir dengan tindakan.
5) Mampu menolong ibu dalam memposisikan bayi dan perlekatan yang baik.
6) Mampu menolong ibu dalam mengatasi kendala yang timbul dalam menyusui
bayinya, misalnya : puting ibu lecet, payudara bengkak, dll.
7) Mampu menolong ibu memerah ASI, bila atas indikasi medis bayi harus
berpisah dari ibunya.
8) Memahami dan mampu melaksanakan laktasi yang benar.
9) Pelatihan petugas untuk menghindari hambatan dalam pelaksanaan rawat
gabung.

D. Sarana dan Prasarana Pelayanan Rawat Gabung


Untuk melaksanakan rawat gabung perlu adanya saran dan prasarana yang
mendukung, antara lain :
1) Ruang klinik kebidanan (ANC) dilengkapi dengan ruang konsultasi dan pojok
laktasi.
2) Kamar bersalin : ruang nifas dengan rawat gabung dengan ruang
penyuluhan dan bimbingan.
3) Ruang perinatologi
4) Sarana dan prasarana yang tersedia harus memenuhi persyaratan rawat
gabung.

3. PELAKSANAAN RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI


A. Pelaksanaan rawat gabung hendaknya disiapkan semenjak perawatan kehamilan
(ANC).
B. Diawali dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada masa persalinan di kamar
bersalin.
C. Dilanjutkan rawat gabung di ruang perawatan, antara lain :
1) Menyusui On Cue (melihat tanda-tanda bayi ingin menyusui).

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


2) Menyusui eksklusif.
3) Asuhan bayi baru lahir, antara lain :
 Mencegah hypotermi.
 Pemeriksaan klinis bayi.
 Perawatan umum (merawat tali pusat, mengganti popok, memandikan
bayi, menjaga hygiene bayi).
 Deteksi dini bayi baru lahir.
4) Asuhan ibu nifas, antara lain :
 Puerperium.
 Breast care, termasuk memerah dan menyimpan ASI.
 Perdampingan menyusui, termasuk perlekatan dan posisi menyusui
yang benar, mengenali tanda bayi ingin menyusu, dan tanda bayi telah
puas dalam menyusu.
 Mengenali hambatan nifas.
 Asuhan ibu nifas pasca tindakan.
 Membantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui (kelainan puting,
pembengkakan mamae, engorgement, dll).
 Senam nifas.
5) Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Keberhasilan dalam melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi, untuk
mendukung keberhasilan menyusui, calon ibu perlu mendapatkan informasi
tentang :
 Nutrisi ibu menyusui.
 Pengetahuan tentang menyusui secara eksklusif.
 Kerugian bila bayi tidak mendapatkan ASI.
 Manajemen laktasi yang benar, termasuk kendala dalam menyusui bayi.
 Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi.
 Perawatan payudara, cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI
dengan sendok
 KB terutama Metode Amenorrhoe Laktasi (MAL).

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


BAB IV
DOKUMENTASI

Pencatatan merupakan bukti dari kualitas pelayanan / asuhan yang diberikan


kepada ibu dan bayi, hal-hal yang perlu ditulis/direkam pada pencatatan dan pelaporan
rawat gabung adalah :
1. Cakupan Rawat Gabung
A. Jumlah rawat gabung
1) Rawat gabung penuh
2) Rawat gabung parsial
B. Inisiasi menyusu dini

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing


C. Menyusui On Cue
Pendokumentasian rawat gabung menggunakan formulir :
a. Informasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Rawat Gabung
b. Formulir Rawat Gabung dan ASI Eksklusif

2. Jumlah Persalinan
A.Persalinan normal.
B.Persalinan dengan tindakan.

3. Jumlah Ibu dan Bayi yang Bermasalah dalam Menyusui.

4. Jumlah Rujukan (dirujuk atau menerima rujukan).


Pencatatan dan pelaporan menggunakan sistem dan format yang telah ada,
misalnya : mencatat asuhan yang diberikan oleh petugas kesehatan untuk ibu dan
bayi yaitu pada rekam medis
Alur pelaporan mengikuti sistem yang telah ada, misalnya : di rumah sakit
dari ruangan di koordinir oleh bagian pencatatan dan pelaporan RS. Pencatatan dan
pelaporan ini penting dilaksanakan, sebab catatan ini merupakan data yang dapat
dianalisis dan dapat digunakan sebagai bahan informasi.

Dokumentasi Akreditasi RSUD Cilincing

Anda mungkin juga menyukai