445 / 0038 / SPO / RSUD / 2019 - 1/1 RSUD MUARADUA ditetapkan oleh : Rumah Sakit Umum Daerah Muaradua Direktur STANDAR Tanggal Terbit PROSEDUR Februari 2019 OPERASIONAL
dr. ERICK DESTIANO, SpPD
NIP. 1974120520002121003 Pemberian asesman ulang adalah proses pengumpulan informasi dan data mengenai status fisik, psikologi dan sosial serta riwayat kesehatan pasien, hasil PENGERTIAN analisa dan intervensi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif yang dilakukan terus menerus diberbagai keadaan gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap, perawatan terncana dan berkesinambungan. 1. Asesmen ulang menghasilkan keputusan kebutuhan penanganan pasien sesegera mungkin dan berkesinambungan 2. Untuk mengetahui respon pasien terhadap pengobatan TUJUAN 3. Guna mendapatkan pengobatan dan pelayanan yang efektif 4. Untuk mengembangkan rencana perawatan guna memenuhi kebutuhan pasien yang telah diidentifikasi untuk melanjutkan pengobatan atau pemulangan Berdasarkan keputusan Direktur RSUD Muaradua Nomor : KEBIJAKAN 445/135/KPTS/RSUD/2018 tentang kebijakan asesmen pasien di RSUD Muaradua 1. Asesmen ulang fungsional dilakukan oleh pelaksana tenaga fungsional kesehatan lain yang bertugas direhabiitasi medic dalam waktu 24 jam setelah dikonsulkan 2. Dokter melakukanasesman ulang meliputi perjalan penyakit, tanda-tanda vital, skor nyeri, respond an efek samping terapi, tanda kegawatan dan pemeriksaan fisik. 3. Perawat melakukan asesmen ulang pasien meliputi: keadaan umum, tanda- tanda vital, respon nyeri, resiko jatuh dan respon terhadap tindakan medis yang diberikan, sesuai dengan program dokter atau perawat. 4. Petugas gizi melakukan pengkajian ulang pada pasien dengan gangguana gizi untuk menilai respon pasien terhadap program nutrisi yang diberikan. PROSEDUR 5. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) melakukan asesman ulang dalam PELAKSANAAN interval tertentu selama perawatan berdasarkan kondisi pasien a. Pada pasien akut asesmen ulang dilakukan setiap hari atau lebih sering tergantung kondisi pasien, rencana terapi dan kebutuhan individual pasien. b. Pada kondisi kegawatan asesmen ulang dilakukan untuk menentukan kondisi kegawatan, rencana terapi, mempertimbangkan pemindahan ruang perawatan atau mempertimbangkan konsul dengan dokter lain. c. Pada pasien non akut asesmen ulang dilakukan setiap hari. 6. Pada hari libur asesmen ulang bisa dilakukan oleh petugas yang jaga dan diverifikasi oleh DPJP. 7. Semua informasi didokumentasikan dalam rekam medis dan ditandatangani oleh dekter dan perawat. 1. Pendaftaran UNIT TERKAIT 2. Rekam medis 3. Rawat Jalan 4. Rawat Inap