Anda di halaman 1dari 11

JENIS NILAI AMBANG BATAS

1. Nilai Ambang Batas (NAB TWA)


konsentrasi rata-rata di udara dari zat tertentu yang diizinkan selama 8 jam
hari kerja dan 5 hari kerja seminggu.
dianggap belum terkendali jika terdapat paparan singkat > 3 kali NAB TWA
selama > total 30 menit per 8 jam hari kerja, atau jika satu nilai paparan
singkat > 5 kali NAB TWA 8 jam
2. Pajanan Singkat Diperkenankan (PSD)
- konsentrasi udara rata-rata maksimum tertimbang waktu dari zat tertentu
yang diizinkan selama periode 15 menit
- hanya untuk pengendalian paparan jangka pendek
- meminimalkan risiko terhadap:
• iritasi yang tak tertahankan
• perubahan jaringan ireversibel
• narkosis sampai batas yang dapat memicu insiden di tempat kerja
- terdapat efek kesehatan yang disebabkan oleh paparan jangka pendek
yang tinggi
- tidak boleh dilampaui kapan saja selama hari kerja, meskipun rata-rata
TWA 8 jam tidak terlampaui.
- tidak boleh lebih dari 15 menit dan tidak diulang lebih dari 4 kali per hari
- setidaknya terdapat jeda minimal 60 menit antara 2 paparan PSD berturut-
turut
3. Kadar Tertinggi Diperkenankan (KTD)
- konsentrasi maksimum atau puncak di udara dari zat tertentu yang
ditentukan selama periode waktu terpendek yang dapat dipraktikkan
secara analitis yang tidak melebihi 15 menit
- dalam Permenaker 5/2018 digunakan alat dengan pembacaan langsung
(direct reading)
- digunakan untuk zat yang menyebabkan efek akut setelah paparan yang
relatif singkat namun konsentrasi tinggi
- tidak boleh dilampaui setiap saat.
Sebutkan dan jelaskan Jenis2 strategi sampling
Strategi Sampling
1. Full period consecutive samples. Paling tepat untuk mewakili estimasi
paparan
2. Full period single sample pengambilan sampel tunggal dengan waktu
penuh
3. Partial period consecutive samples. Mewakili pengukuran satu periode
standar (8 jam kerja).
4. Short term samples (Grab sampling). Mempunyai nilai estimasi yang
paling menyimpang

Faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas pekerja yang bersifat kimiawi,


diakibatkan karena penggunaan bahan kimia dan turunannya di tempat
kerja yang dapat mengakibatkan penyakit pada pekerja, meliputi
kontaminan di udara berupa gas, uap dan partikulat
Gangguan kesehatan/penyakit pada tenaga kerja yang terpapar → melalui
jalan pernafasan, kulit ataupun tertelan
Tingkat bahaya pada manusia dipengaruhi oleh
1. Daya racun (Toksisitas)
2. Cara masuk bahan Kimia / Route of Entry
(saluran Nafas, saluran Cerna atau kulit)
3. Konsentrasi (dosis) dan Lama paparan (terus menerus/intermitten)
4. Efek kombinasi
5. Kerentanan individu (karakteristik)

PENGUKURAN FAKTOR KIMIA LINGKUNGAN KERJA


1. Pembacaan Langsung (direct Reading)
Gas Monitoring, Gas detector, Dust Indicator

2. Pengambilan Sampel/contoh (sampling collecting)


Dust Sampler, Midget Impinger, Active/passive sampler

PROSES PENGUKURAN
• Direct Measurement
- Langsung mengukur bahaya
- Hasil pengukuran langsung diketahui
(Sering digunakan untuk bahaya fisik)
- Untuk bahaya kimia : direct reading instrument
• Indirect Measurement (bahaya kimia dan biologi) - Bahaya diukur dengan
mengambil sampel media
- Hasil pengukuran tidak langsung diketahui
- Perlu analisis laboratorium
PENGAMBILAN SAMPEL / CONTOH BAHAN KIMIA NON-PARTIKEL
Gas An organik
Impinger gas sampler + larutan Absorben

Gas Organik
Karbon Aktif/charcoal gas sampler

Spektrofotometer UV-Vis adalah suatu instrument yang digunakan untuk


mengukur absorban suatu sampel pada panjang gelombang tertentu
Spektrofotometri Uv – Vis → pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet
(200-350 nm) dan sinar tampak (350 – 800 nm)
Spektrofotometer
Alat yang digunakan untuk menganalisa suatu senyawa baik dari segi
kualitatif dan kuantitatif, dengan cara mengukur absorban suatu cuplikan
sebagai fungsi dari konsentrasi

Kromatografi Gas
Analisa yang digunakan untuk memisahkan campuran yang komponen-
komponennya dapat menguap pada suhu percobaan (sampai 400 0C) dengan
menggunakan gas sebagai fase gerak dan fase diam dapat berupa zat padat
atau zat cair
Prinsip Kerja
Gas pembawa (biasanya menggunakan Helium, Nitrogen/Argon) dengan
tekanan tertentu dialirkan secara konstan melalui kolom yang berisi fase
diam.
Sampel diinjeksikan ke dalam aliran gas
Komponen sampel yang dibawa oleh gas pembawa mengalami proses
pemisahan dalam kolom dengan kecepatan berbeda

Identifikasi
1. Diagram alur proses produksi /flowchart
2. Walk Trouh Survey yaitu suatu proses yang dapat dilakukan untuk
mengenali seluruh situasi atau kejadian yang berpotensi sebagai
penyebab terjadinya bahaya (kecelakaan dan penyakit akibat kerja)
yang mungkin timbul di tempat kerja
3. Material Safety Data Sheet (MSDS), Chanical Safety Data Sheet
(CSDC), Label kemasan/ Chemical Supplier
Potensi bahaya (hazard) adalah suatu keadaan yang memungkinkan
atau dapat menimbulkan kecelakaan/kerugian berupa cedera,
penyakit, kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi yang telah
ditetapkan

Daftar periksa bahaya atau Checlist proses yang memungkinkan


terjadinya masalah pada area kerja dan harus diperiksa. Desain daftar
periksa tergantung pada maksudnya. Daftar periksa harus diterapkan
hanya selama tahap awal identifikasi bahaya.
Contoh Checklist
NO Elemen Standar Komentar Tindakan
Pengamatan

Walktrough Survey
NO Elemen Komentar Sesuai Tindakan
Pengamatan (ya/tidak)

1. JSA?
Job Safety Analysis (JSA) Merupakan suatu proses identifikasi bahaya
yang didasarkan pada tiap-tiap tahap dalam suatu proses pekerjaan
Urutan Langkah Potensi Bahaya Langkah Pengendalian
pekerjaan

2. Satuan kadar bahan kimia PARTIKEL di udara?


kadar bahan kimia di udara untuk kelompok bukan partikel
dinyatakan dalam ppm. Sedang kadar bahan kimia di udara untuk
kelompok partikel dinyatakan dalam mg/m3
3. Penyebab terjadinya paparan Asbes ke dlm tubuh?
Yaitu :
1. Pekerjaan langsung dan tidak memakai alat pelindung diri
2. Debu asbes yang menempel pada pakaian pekerja
3. Penggunaan alat yang sudah tidak layak dan memadai
4. Kurangnya staff yang berpengetahuan dan berpengalaman
5. Kurangnya pakaian pelindung

4. Pekerjaan beresiko terpapar logam Cd (Cadmium)?


1. Pekerjaan industry baterai
2. Pembuat dan pemakai warna (pigmen) kadmium
3. Tukang las
4. Pekerja pertambangan

5. Produk² yg mengandung Asbes?


1. Pipa semen dengan serat abes
2. Kampas kopling, kampas rem, dan komponen transmisi
kendaraan bermotor
3. Pelapis kabel listrik
4. Pelapis pipa heater
5. Panel anti panas
6. Produk atap bangunan

6. fungsi gas detektor apa yg di analisa,


Gas Detector berfungsi untuk Untuk Pengujian Kadar Gas di Udara
Lingkungan kerja dan hasil dapat langsung di baca
Yang dianalisa adalah gas anorganik seperti NH3, H2S, Benzena, NO2
7. Prinsip Gas Detektor
1. Udara yang terkontaminasi oleh gas/uap diisap oleh pompa
vakum, kemudian dialirkan ke media pengabsorsi berupa padatan
yang ada di dalam tube detektor.
2. Bila ada gas kontaminan terdeteksi, maka setelah terjadi reaksi
akan terjadi perubahan warna pada media pengabsorbsi
3. analaisis pakai metode apa,
Skala yang terdapat pada tube (ppm) dibaca pada grafik dan
dihubungkan dengan suhu tertentu untuk mengetahui kadar
/konsentrasi sebenarnya (ppm)

4. alat utk pengujian gas anorganim dan organik dan instrumen analisis,
Alat untuk pengujian gas anorganik seperti NO2 ,SO2 ,H2S,NH3 ,Ox
yaitu menggunakan midget impinger gas sampler
Instrumen analisis menggunakan UV /Visibel
Prinsip kerja:
udara yang terkontaminasi oleh kontaminan gas di tarik dengan
menggunakan suatu pompa vakum kedalam larutan pengabsorbsi di
dalam sebuah impinger yg terbuat dari bahan kaca. Gas yg terikat
pada larutan pengabsorbsi kemudian dianalisis di laboratorium
Alat pengujian untuk gas organik (Benzen, Toluen, Xylen di Udara)
yaitu Charcoal Gas Sampler (aktif sampling)
instrument analisis yaitu Alat Gas Chromatograph (GC)
Prinsip :
Uap pelarut organik di LK di adsorpsi dengan menggunakan media
khusus seperti charcoal (solid sorbent tube). Udara yg terkontaminasi
oleh gas dialirkan melewati solid sorbent tube. Kemudian analisis
sampel di laboratorium dengan menggunakan GC (Gas
chromatograph).
Gas Organik (B,T,X) di Udara LK diukur dengan alat Personal
Sampling Gas Organik (HC) (Passive Sampling)
5. ukur gas organik pkai apa media samplingnya apa, metode analisisnya
Parameter Ga/Uap SNI Larutan Metode Alat Analisis
Pengabsorbsi
SO2 SNI 7119- Larutan Pararosanilin Spektrofotometer
7:2017 Tetrakloromerkurat spektrofotometer UV/Vis
NO2 SNI 7119- Campuran 0,5% Griess Saltzman Spektrofotometer
2:2017 Asam sulfanilat Spektrofotometer UV/Vis
dan 20 ml A-
naphtyl-etylene
diamine
H2S 19-7117.1- Campuran larutan Metilen blue Spektrofotometer
2005 CdSO4 dan NaOH Spektrofotometer UV/Vis
NH3 SNI 19- Larutan asam Nessler Spektrofotometer
7119.1:2005 sulfat encer Spektrofotometer UV/Vis
Ox SNI 7119- Larutan dinatrium NBKI Spektrofotometer
8:2017 hydrogen fosfat spektrofotometer UV/Vis
dekahidrat dan
larutan kalium
dihydrogen fosfat
dan larutan KI

6. strategi sampling yg bisa d bandingkan dengan NAB, syarat pemilihan


metode dan apa,
1. Full period consecutive samples. Paling tepat untuk mewakili
estimasi paparan
2. Full period single sample (pengambilan sampel tunggal dengan
waktu penuh)
3. Partial period consecutive samples. Mewakili pengukuran satu
periode standar (8 jam kerja).
4. Short term samples (Grab sampling). Mempunyai nilai estimasi
yang paling menyimpang
Yang bisa dibandingan dengan NAB hanya no 1-3 saja
SYARAT PEMILIHAN ALAT DAN METODE PENGUJIAN
• Praktis dan Efisien (metode mudah dilakukan, hasil dapat segera
dibaca, bahan yg digunakan tidak boros).
• Sensitivitas Tinggi (mampu mendeteksi kontaminan udara pada
kuantitas rendah.
• Ketelitian Tinggi/Akurasi Tinggi.
• Interferensi kecil dan Selektif.
• Reliabilitas Tinggi

SYARAT PENGUKURAN DI TEMPAT KERJA


1. Pengambilan sampel di lakukan 8 jam kerja (NIOSH min. 6
jam).
2. Metoda : SNI, NIOSH, AIHA
3. Titik pengukuran :
- Dekat Sumber Emisi
- Area Unit Kerja - Pada Tenaga Kerja (Personal).
- Area lalu lalang Tenaga Kerja
4. Pada Daerah Breathing Zone (area pernapasan).
5. Tehnik pengukuran : Aktif sampling

7. harus bisa bedain metode sampling dan metode analisis


Metode sampling yaitu:
1. Pembacaan Langsung (direct Reading)
Gas Monitoring, Gas detector, Dust Indicator
2. Pengambilan Sampel/contoh (sampling collecting)
Dust Sampler, Midget Impinger,
Active/passive sampler Berdasarkan keberadaan aliran udara
Metode Analisis
1. Analytical Balance untuk Total Debu, Debu Respirabel
2. UV Spectrofotometri untuk parameter gas anorganik untuk NO2,
SO2, H2S, Ox
3. AAS untuk parameter logam untuk Pb, Cd, Zn, Al
4. Gas Chromatograpi untuk HC, Benzena, Toluena, Xilena

JENIS – JENIS PERALATAN PENGUJIAN DEBU


1. Portable Instrument (alat dapat dibawa ke lokasi pengukuran).
Contoh : - Dust Detector (Dust Indicator, Dust Reading) - Personal
Dust Sampler - dll.
2. Stationary Instrument (alat tidak dapat dipindah - pindahkan,
digunakan secara menetap pada satu tempat).
Contoh : - High Volume Air Sampler (HVAS) - Low Volume
Sampler (LVS) - Timbangan Analitik

Anda mungkin juga menyukai