Disusun Oleh :
Tingkat : 2B STR
Kelompok 6
JURUSAN KEPERAWATAN
2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Makalah 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan komputer diawali dengan penemuan penting dari Charles
Babbage berupa alat hitung. Berkat penemuannya itu, ia dikenal sebagai ilmuwan yang
paling berpengaruh dalam perkembangan komputer. Kemudian, alat hitung tersebut
dikembangkan lebih lanjut secara bertahap hingga kini terciptalah perangkat canggih
bernama komputer. Tahapan dalam pengembangan komputer disebut generasi. Ada lima
generasi komputer yang masing-masing memiliki cerita tersendiri.
Perkembangan sejarah komputer telah mengalami masa-masa sulit. Namun,
berkat tangan-tangan andal dari para ilmuwan dan teknisi pada waktu itu, perkembangan
dari generasi ke generasi terasa begitu mudah dan terorganisir. Komputer terus
dikembangkan dengan menyisipkan inovasi-inovasi terbaru. Hingga kini, beberapa
perusahaan ternama tengah menggarap komputer berteknologi tinggi dengan nama
komputer masa depan.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai
sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang
yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif
tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi
salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di
Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan Billing System. Meskipun
rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal - padat karya, tetapi investasi
teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik
dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasinya, rumah sakit hanya
menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi.
Oleh karena keistimewaannya ini berbagai bidang pekerjaan mulai menggunakan
system ini untuk memudahkan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan termasuk
dalamnya bidang keperawatan. System komputer sangat membantu tenaga perawat untuk
memperoleh ilmu,,mencari data – data yang terkait dengan pasien dan
mendokumentasikan asuhan keperawatan dalam suatu system komputer.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan komputer dalam keperawatan?
2. Bagaimana bentuk aplikasi keperawatan?
3. Bagaimana prosesnya?
4. Apa fungsi dari aplikasi keperawatan tersebut?
5. Apa kelebihan dan kekurangan darin aplikasi tersebut?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan computer dalam keperawatan.
2. Untuk mengetahui bentuk aplikasi keperawatan.
3. Mengetahui prosenya
4. Untuk mengetahui fungsi nya
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangannya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
keseluruhan terjadi penurunan secara bermakna yaitu sebesar 20,6%, beban kerja
staf administrasi meningkat 28,4%.
2. Computerized whiteboard
Aplikasi ini dibutuhkan di bagian perawatan gawat darurat dan hal ini
sangat penting. Hal ini karena dalam perawatan gawat darurat dibutuhkan analisis
tinggi dan cepat sehingga dapat dengan cepat mangambil keputusan atas keadaan
klien. Keputusan yang cepat dan tepat akan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan keperawatan pada khususnya. Computerized whiteboard yaitu
sistem informasi keperawatan berbasis computer yang dimodifikasi dengan
menambahkan layar lebar di Whiteboard. Tayangan yang lebar di Whiteboard
akan memudahkan setiap tenaga kesehatan dan pasien untuk melihat informasi
yang diperlukan, termasuk perkembangan kondisi kesehatan klien. Hasil
penelitian tersebut menunjukan bahwa terjadi peningkatan kualitas asuhan pasien
dan terjadi efesiensi waktu dan tenaga.
4
3. Computer-Based Patient Record (CPR) systems
Melakukan pencatatan terhadap kondisi dan perkembangan penyakit pasien
dengan menggunakan komputer. Dalam sisitem ini dilengkapi sistem pemantauan
klien secara progresif. Sistem ini dikembangkan oleh Jose A. Borges, Merbil
Gonzalez, Jose Navarro, and Nestor J Rodriguez pada tahun 1997. Dalam
penelitian mereka tentang aplikasi sistem tersebut, ditemukan bahwa terjadi
penurunan biaya administrasi.
5
5. Radio frekuensi identification (RFID)
Sistem ini mampu memberikan informasi tentang asuhan keperawatan,
menyimpan daftar obat, menyimpan data pasien, yang paling menarik adalah
fungsinya sebagai alat pelacak. RFID dapat melacak keberadaan pasien (yang
berbentuk seperti gelang yang di pasangkan ketangan pasien), melacak
keberadaan alat kesehatan (biasanya pada alat mahal dan bersifat darurat).
C. Proses Keperawatan
Proses keperawatan memiliki pengertian sebagai suatu bentuk layanan kesehatan
professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang dilandaskan
pada ilmu dan kiat keperawatan dalam bentuk layanan bio, psiko, sosial, dan spiritual
yang komprehensif dan ditujukan untuk individu, keluarga, dan masyarakat, baik dalam
keadaan sehat ataupun sakit dan mencakup seluruh proses kehidupan. Sebagai metode
ilmiah, proses keperawatan terdiri dari beberapa tahap yaitu, tahap pengkajian, diagnosis,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi. memperlihatkan tahapan dalam proses
keperawatan. Suatu proses keperawatan juga memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
1. Tujuan. Supaya suatu proses dapat tercapai, maka setiap langkah harus
memiliki tujuan yang jelas dan spesifik beserta indikator-indikatornya.
2. Sistematik. Proses keperawatan dalam pemecahan masalah menggunakan
tahapan-tahapan sistematis yang meliputi: pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
3. Dinamis. Masalah yang terjadi dapat berubah dan dinamis, sesuai dengan
situasi dan kondisi klien. Oleh karena itu, perlu penyesuaian dalam usaha
pemecahan masalah yang ada.
4. Interaktif. Tahapan dalam proses keperawatan saling berhubungan satu sama
lain.
6
5. Fleksibel. Tahapan dalam proses keperawatan dapat berubah sesuai dengan
masalah yang dihadapi saat ini.
6. Teoretis. Setiap penggunaan tahapan yang terdapat dalam proses keperawatan
haruslan didukung dengan landasan teoretis, sehingga hasil yang didapatkan
akan terfokus sesuai dengan masalah yang ditemukan.
7. Siklis. Evaluasi dari proses keperawatan akan memberikan umpan balik pada
pengkajian berikutnya, dan terus berlanjut seperti sebuah siklus sampai
masalah klien terpecahkan.
7
lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru. Berikut adalah manfaat computer
dalam bidang kesehatan:
1) Membangun Sistem informasi rumah sakit (SIR)
Membangun Sistem Informasi Rumah sakit secara luas, untuk menolong
komunikasi dan mengatur informasi yang dibutuhkan dari sebuah rumah sakit.
SIR dapat diaplikasikan untuk perijinan, catatan medis, akuntansi, kantor,
perawatan, laboratorium, radiologi, farmasi, pusat supali, mutrisi/pelayanan
makan, personel dan gaji. Jumlah aplikasi-aplikasi lain dapat dimasukkan bagi
beberapa bagian/departemen dan untuk beberapa tujuan yang praktikal.
Manajer-manajer di Rumah Sakit, juga perawat perlu mengenal komputer,
yang mencakup mengenal istilah umum yang digunakan komputer. Pada masa
depan dapat diharapkan bahwa semua pekerjaan perawat akan dipengaruhi oleh
komputer, dan beberapa posisi baru akan dikembangkan bagi perawat-perawat di
bidang komputer.
Aplikasi teknologi informasi untuk mendukung manajemen informasi kesehatan,
antar lain :
a) Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record)
Pengertian rekam medis berbasis komputer bervariasi, akan tetapi,
secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data
medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah
sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data
klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari
alat diagnosis (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan
laboratorium maupun interpretasi klinis.
Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai
dengan fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan
pemberian alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter
maupun klinisi dapat mematuhi protokol klinik. TIK juga mempermudah
Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak
jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ
dalam pasien dengan sinar X.Dengan teknologi modern bisa memonitor,
8
bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti jantung, paru-paru dan
ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan
teknologi informasi dan komputer.
b) Pelayanan Non Medis
Pelayanan yang bersifat non-medis pun dengan adanya
perkembangan teknologi informasi seperi sekarang ini semakin terbantu
dalam menyediakan sebuah bentuk pelayanan yang semakin efisien dan
efektif, dimana para calon klien rumah sakit yang pernah berobat atau
dirawat di RS tidak perlu lagi menunggu dalam waktu yang cukup lama
saat mendaftarkan diri karena proses administrasi yang masih
terdokumentasi secara manual di atas kertas dan membutuhkan waktu yang
cukup lama mencari data klien yang sudah tersimpan, ataupun setelah
sekian lama mencari dan tidak ditemukan akhirnya klien tersebut
diharuskan mendaftar ulang kembali dan hal ini jelas menurunkan efisiensi
RS dalam hal penggunaan kertas yang tentunya membutuhkan biaya.
Bandingkan bila setiap klien didaftarkan secara digital dan semua data
mengenai klien dimasukkan ke dalam komputer sehingga ketika data-data
tersebut dibutuhkan kembali dapat diambil dengan waktu yang relatif
singkat dan akurat.
9
evaluasi efektifitas intervensi sampai kepada upaya identifikasi error dalam
manajemen keperawatan.
Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat
memasukkan data terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam
komputer yang sudah tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi
kesalahan dalam dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang
sudah dilakukan.
System informasi manajemen keperawatan (SIMK) merupakan paket
perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk divisi pelayanan
keperawatan. Paket perangkat lunak ini mempunyai program – program atau
modul – modul yang dapat membentuk berbagai fungsi manajemen keperawatan.
Modul – modul yang biasa digunakan dalam system informasi manajemen
keperawatan adalah sebagai berikut :
Mengklasifikasikan pasien
Penjadwalan
Catatan personal
Laporan bertahap
Pengembangan anggaran
Alokasi sumber dan pengendalian biaya
Analisa kelompok diagnose yang berhubungan dengan pengendalian mutu,
dan lain – lain
Catatan perkembangan pasien
Model dan simulasi untuk pengembalian keputusan
Rencana strategi
Rencana permintaan jangka pendek dan rencana kerja
Evaluasi program
10
Dengan bantuan alat komputer, dapat membantu dalam menentukan
kebutuhan tenaga di ruang rawat, berguna juga untuk memantau klasifikasi klien.
Sistem klasifikasi pasien adalah pengelompokan pasien berdasarkan kebutuhan
perawatan yang secara klinis dapat diobservasikan oleh perawat.
11
g. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
pengambilan keputusan secara cepat.
h. Meningkatkan produktivitas kerja.
i. Mengurangi kesalahan dalam menginterpretasikan pencatatan
j. Menghimpun berbagai data klinis pasien tentang hasil pemeriksaan dokter,
digitasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan
laboratorium maupun interpretasi klinis.
k. Catatan yang siap sedia. Rekam medis pasien telah siap sedia untuk digunakan
dan waktu untuk mengambilnya sedikit.
l. Ketersediaan data
m. Mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat.
n. Mempermudah penetapan biaya
o. Catatan terorganisasi dan dokumentasi sesuai dengan standar keperawatan.
2) Kekurangan
a. Dikhawatirkan akan adanya penurunan proses berpikir kritis dari perawat
tersebut, karena informasi yang didapat mudah untuk diakses.
b. Dimungkinkan pula terjadi penurunan kepekaan antara perawat yang satu
dengan yang lain ataupun antara perawat dengan klien. Karena segala sesuatu
dapat dilakukan secara online (misaltele-health), tanpa harus tatap muka
c. Keterbatasan kapasitas penyimpanan data
d. Kemungkinan bisa terjadi gangguan teknis (disebabkan virus dan factor
lainnya)
e. Tentunya dokumentasi keperawatan berbasis komputer juga mempunyai
kelemahan, diantaranya adalah kemampuan perawat dalam melaksanakan
proses keperawatan dan keterampilan perawat menggunakan computer.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan teknologi informasi sangat membantu dalam proses keperawatan
dimulai dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan
pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yang sudah
ditegakkan sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat.
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama
dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring
dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang
harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang
untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi.
Dalam penggunaan TI terutama computer dapat berpengaruh negative juga bagi
kesehatan penggunanya apabila dalam penggunaannya tidak baik, yaitu dari posisi duduk,
jarak pandang monitor dengan mata, intensitas cahaya monitor, sirkulasi udara ruangan,
keamanan kabel jaringan, dan cara menggunakan computer. Apabila hal ini tidak
diperhatikan dapat mngakibatkan gangguan kesehatan.
B. Saran
Kiranya setiap perawat dapat mengembangkan potensi diri dengan meningkatkan
13
DAFTAR PUSTAKA
http://johnpaparinto.wordpress.com/2011/03/24.
https://eprints.umm.ac.id/47767/3/BAB%20II.pdf
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KOMPUTERISASI DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN | iccaacca
(wordpress.com)
Aplikasi Komputer dalam bidang. html. (2011). http://mycocochips.blogspot.com/2011/01.
14