Introduction
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa penulis melakukan penelitian untuk
menguji dampak contextual setting terhadap efektifitas desain MAS. Berbagai macam
kerangka kontijensi (contextual) telah diusulkan. Kerangka ini berfokus pada faktor
organisasional seperti lingkungan eksternal, ukuran perusahaan, keberagaman, teknologi,
dan struktur formal.
Walaupun teori kontijensi memiliki keunggulan potensial dalam beberapa
penelitian akuntansi, hanya sedikit yang dapat membuktikan secara empiris. Kelangkaan
penelitian empiris mungkin dikarenakan kompleksitas hubungan antara variabel
kontekstual dan kesulitan dalam mengembangkan teori bagaimana kompleksitas interaksi
dapat memengaruhi MAS. Hanya Gordon dan Narayanan (1984) yang telah meneliti
dampak hubungan antara variabel konstektual terhadap desain MAS. Mereka mengamati
dampak desain MAS yang diakibatkan oleh persepsi tentang ketidakpastian lingkungan
dan struktur organisasi baik itu secara individu maupun gabungan antara kedua variabel
tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan bukti tambahan terkait dampak
hubungan antara variabel kontekstual yang potensial terhadap desain MAS. Penelitian ini
memiliki tiga tujuan, pertama mengganggap bahwa desain MAS dalam beberapa
karakteristik informasi yang luas seperti 1) scope, 2) timeliness, 3) level of aggregation, 4)
integration. Kedua, penelitian ini meneliti hubungan antara persepsi manajer tentang
kebermanfaatan (usefulness) dari karakteristik informasi MAS dan 1) external
environmental uncertainty ; 2) organizational structure ; 3) decentralizations. Penelitian
juga melakukan pengamatan tambahan terkait interaksi antara tiga konstektual variabel dan
konsekuensi dari efek kombinasi tersebut terhadap persepsi tentang informasi yang
bermanfaat. Ketiga, penelitian merupakan replikasi parsial penelitian sebelumnya dari
Gordon dan Narayanan (1984).
Integration mencakup aspek seperti ketentuan target atau aktivitas yang dihitung
dari proses interaksi antar sub unit dalam organisasi. Informasi yang terintegerasi akan
dirasakan bermanfaat oleh manajer dalam desentralisasi sub-unit dan manajer operasi
dalam organizational interpedence yang tinggi.
Hipotesis 4: terdapat hubungan langsung antara kebermanfaatan dari karakteristik
MAS yaitu integration dan dua variabel kontekstual 1)
decentralization, 2) organizational interpedence.