Anda di halaman 1dari 8

KAIDAH DAN PENGGUNAAN KATA ULANG DALAM BAHASA INDONESIA

YANG DIPAHAMI OLEH MASYARAKAT


I. ABSTRAK
Sebuah teori dalam Bahasa Indonesia yang memiliki pembahasan yang cukup krusial dan menyebabkan
masyarakat menjadi lupa atau bahkan tidak memahami tentang konsepnya telah menjadi permasalahan.
Permasalahan yang cukup penting untuk dibahas untuk dijadikan dasar dari ditulisnya sebuah jurnal ilmiah ini.
Penggunaan kata ulang yang memang tidak terlihat kesalahannya apabila diucapkan, namun teori pada
pembahasan ini rupanya yang paling banyak dijumpai kesalahan oleh penulis Bahasa Indonesia. Berawal dari
permasalahan tersebut, maka sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman yang
dimiliki oleh masyarakat sekitar. Masyarakat di Indonesia merupakan pengguna internet aktif dan memiliki jumlah
pengguna yang cukup banyak. Oleh karena itu, sebuah penelitian dilakuan dengan memanfaatkan internet dan
media sosial sebagai metode pengumpulan datanya. Data yang didapatkan dari metode ini cukup signifikan
sehingga memudahkan penulis dalam mengelola data. Terlebih data yang diambil pula sudah terolah dengan baik
menggunakan mesin pintar miliki google form. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
pengetahuan masyarakat terhadap kata ulang menjadi penting untuk dilakukan karena jumlah yang memahami
masih tergolong cukup. Padahal, sebagai pemilik bahasa, masyarakat harus memiliki pengetahuan berbahasa yang
lebih dari cukup. Oleh karena itu, penelitian ini juga akan membahas mengenai latar belakang responden sehingga
akan diketahui sebagaimana seseorang menjawab pertanyaan yang diajukan menggunakan pola pikir yang
berbeda-beda. Maka dengan demikian, hasil dari pembahasan ini akan menjadi lebih jelas seberapa jauh
perkembangan pendidikan di Indonesia yang mempelajari tentang kata ulang di setiap jenjangnya.

Kata kunci: kata ulang, pegetahuan, masyarakat

II. ABSTRACT
A theory in Indonesian which has a discussion that is quite crucial and causes people to forget or even do
not understand the concept has become a problem. Problems that are important enough to be discussed to be used
as the basis for writing this scientific journal. The use of repeated words does not appear to be wrong when
spoken, but the theory in this discussion seems to be the most common error found by Indonesian writers. Starting
from these problems, a study was conducted to find out how far the understanding possessed by the surrounding
community. People in Indonesia are active internet users and have quite several users. Therefore, a study was
conducted using the internet and social media as data collection methods. The data obtained from this method is
significant enough to make it easier for the author to manage the data. Moreover, the data taken has also been
processed properly using a smart engine that has Google Forms. Research that aims to find out how far people's
knowledge of repeated words is is important to do because the number of people who understand is still quite
sufficient. In fact, as the owner of the language, the community must have more than sufficient knowledge of the
language. Therefore, this study will also discuss the background of the respondents so that it will be known how
someone answers the questions asked using a different mindset. Thus, the results of this discussion will become
clearer how far the development of education in Indonesia is in learning about vocabulary at every level.

Keywords: repetition, knowledge, society


III. PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi sebagai alat komunikasi. Bahasa
harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah
bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik untuk kaidah bahasa baku tertulis maupun bahasa baku
lisan. Sebagai bangsa yang besar, Seluruh Warga Negara Indonesia harusnya memiliki kebanggaan terhadap
bahasa yang negara ini miliki, karena bahasa Indonesia lahir dan tumbuh dari pemikir-pemikir Indonesia (H. I.
Gunawan, 2020). Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, ada beberapa kajian dan teori mengenai pembahasan
yang terbagi menjadi sub materi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mulai dari pengertian bahasa,
pengertian kata, jenis-jenis dan lain sebagainya, termasuk kata ulang.

Kata ulang adalah bentuk penggunaan kata yang diperoleh melalui proses reduplikasi atau pengulangan
yang senantiasa dijaankan secara keseluruhan atau sebagian dalam bentuk perubahannya (Fauzan Al Rasyid,
2020). Kata ulang merupakan pelajaran dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan pada masa
sekolah. Namun, pemahaman dalam berbahasa Indonesia dari Masyarakat Indonesia masih sangat
memprihatinkan. Dalam sebuah media berita kumparan.com pernah meliput berita mengenai seorang dosen yang
heran karena mengoreksi pekerjaan mahasiswanya dengan tulisan berbahasa Inggris. Dosen tersebut merasa
heran karena mahasiswanya itu menulis bahasa Inggris dengan sangat baik namun mengapa ketika dia menulis
bahasa Indonesia maka pekerjaannya akan menjadi buruk dan berantakan. Hal tersebut tentu menjadi perhatian
penting oleh beberapa pihak yang menjadi penyumbang solusi dalam permasalahan ini. Dalam permasalahan
yang menyangkut tentang urgensitas pemahaman bahasa Indonesia oleh masyarakat Indonesia itu sendiri,
terdapat satu materi yang menjadi perhatian khusus karena mengalami banyak sekali kesalahan dalam
penulisannya.

Kata ulang merupakan kata yang paling banyak kesalahan dalam penggunaannya. Seorang yang
menulis tulisan berbahasa Indonesia terkadang masih harus perlu mengoreksi ulang pekerjaannya akibat
kesalahan dalam menulis kata ulang. Dalam artian, masih terdapat masyarakat yang belum memahami bagaimana
penggunaan kata ulang dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Oleh karena itu, penelitian mengenai
solusi dari permasalahan yang menyangkut tentang krisis pemahaman kata ulang menjadi penting. Perlu
diketahui bahwa masyarakat di Indonesia merupakan pengguna internet aktif. Pengguna internet di Indonesia
adaah sejumlah 202.6 juta atau sebanding dengan 73.7% dari populasi Indonesia merupakan pengguna internet
aktif (Kemp, 2021). Oleh karena itu, pendekatan masyarakat melalui media sosial berbasis online menjadi salah
satu cara yang cukup efektif dalam melakukan pendekatan dan usulan solusi dalam permasalahan ini.
IV. METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2018). Data yang diambil dalam penelitian ini merupakan
data yang diambil sendiri menggunakan metode pengumpulan data melalui media sosial Instagram dan google
form. Mekanisme pengambilan data terdiri dari beberapa tahap, yaitu (1) membuat poster, dimana pembuatan
poster ini peneliti mengonsep dan mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan kataulang. Termasuk dalam
tahap ini juga melakukan pengeditan poster yang akan diupload pada media sosial Instagram. (2) Mengunggah ke
media sosial Instagram, dimana proses ini poster yang sudah dibuat akan diunggah di instagram sebelum data
berupa respon wargnet terhadap poster yang telah dibuat dan dipublikasikan melalui Instagram tersebut. (3)
Melakukan pengumpulan data, dimana proses ini merupakan memantau postingan yang sudah dipublikasikan
untuk dilihat jumlah like dan komentar untuk mengetahui kategori data yang akan diolah. (4) Mengidentifikasi dan
mengolah data, dimana proses ini melakukan pengolahan data yang sudah didapatkan. (5) melakukan penyimpulan
dan memutuskan hasil berdasarkan data yang didapatkan dan diolah tersebut.

Adapun dalam pengolahan data, ada beberapa kategori dari data yang didapatkan akan diolah secara
sendiri-sendiri. Beberapa kategori tersebut adalah sebagai berikut:

1. Riwayat responden

Dalam pengolahan data mengenai riwayat respoden, ada beberapa kategori yang akan dijadikan
sebagai informasi dan dihitung secara statistik. Kategori tersebut meliputi tentang statistik jumlah usia tiap-
tiap responden, yang dihitung secara persentatif. Lalu yang kedua ada kategori latar belakang responden,
dimana kategori ini menghitung statistik riwayat pendidikan dari responden secara persentatif. Kemudian
yang ketiga kategori yang digunakan dalam riwayat responden adalah profesi yang sedang dijalani oleh
responden, dimana dalam kategori ini menghitung jumlah dari jenis-jenis profesi yang sedang dijalankan oleh
para responden.

2. Kuisioner mengenai poster

Mengenai data yang diambil berdasarkan responsi terhadap postingan oleh responden, data yang
dijadikann sebagai parameter ada empat buah parameter. Adapun keempat parameter tersebut adalah menarik,
sangat menarik, kurang menarik dan tidak menarik. Adapun keempat parameter tersebut akan dihitung jumlah
responden yang memilih salah satu dari keempat parameter tersebut. jumlah keeluruhan dari jawaban
responden akan diolah, dihitung dan disajikan dengan bentuk persentatif juga.

Kemudian setelah menentukan parameter, maka responden akan diberikan sebuahh pertanyaan
mengenai postingan secara garis besar berupa pertanyaan. Adapun pertanyaan tersebut adalah “apakah poster
tersebut menambah pengetahuan baru?”. Jawaban yang dikontribusikan oleh responden akan dihitung dan
disajikan dalam bentuk persentatif.

Pertanyaan ketiga adalah mengenai tampilan dari poster yang dipublikasikan. Pertanyaan tersbut
mengenai jenis dan ukuran font yang tertampil dalam poster tersebut. adapun pertanyaan tersebut adalah
“apakah jenis ukuran font sudah sesuai?”. Jawaban tersebut berupa pilihan ganda dengan opsi pilihan setuju,
sangat setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Persentase dari jumlah tiap-taiap opsi akan dihitung dan
disajikan sebagai informasi pengolahan data selanjutnya.

Pertanyaan selanjutnya yaitu mengenai pesan yang disampaikan dalam poster yang telah
dipublikasikan tersebut. pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mencari tahu tentang pesan yang
ingin disampaikan dalam poster tersebut adalah “apakah poster tersebut mudah dipahami?”. Jawaban dari
pertanyaan tersebut berupa pilihan ganda dengan opsi setuju, sangat setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.
Jumlah jawaban yang terpilih dari keempat opsi tersebut akan dihitung dan disajikan dalam bentuk persentasi.

Kemudian untuk dapat mengetahui kekurangan yang ada dalam poster tersebut, maka responden
akan dimintai mengenai kritik dan saran. Tujuan dari pertanyaan tersebut adalah diharapkan responden akan
memberikan kritik untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam menampilkan poster, serta saran yang
ditujukan untuk bahan pertimbangan apabila poster tersebut akan diadakan perbaikan.

Kemudian pertanyaan terakhir untuk responden adalah meminta mereka untuk memberi penilaian
terhadap informasi dan poster yang telah dipublikasikan. Permintaan pemberian rating kepada responden
diberikan dalam rentang angka 1 sampai dengan 10. Masing-masing angka yang terpilih akan dihitung
persentasenya untuk disajikan sebagai bahan penyajian informasi yang berguna dalam melakukan evaluasi
serta perbaikan apabila diperlukan.

Semua pertanyaan dan permintaan yang ditujukan untuk responden menggunakan teknologi aplikasi
dari google, yaitu sebuah platform yang digunakan untuk pengumpulan data secara online yang bernama
google form. Data yang telah didapatkan akan secara otomatis terhitung dan tersajikan berupa persentase dan
grafik yang diolah oleh google.

3. Beberapa pertanyaan tes untuk menguji pemahaman responden

Setelah responden dimintai untuk menanggapi poster yang telah dipublikasikan melalui Instagram,
adapun responden akan diberikan beberapa pertanyaan mengenai informasi yang disampaikan dalam poster
tersebut. pertanyaan-pertanyaan berikut ditujukan untuk mengetahui apakah responden sudah benar-benar
mengetahui dan memahami informasi yang telah disampaikan dalam poster tersebut. adapun pertanyaan
tersebut adalah sebagai berikut:

 1. Perulangan yang menyatakan makna "berulang kali" adalah ....


 2. Anat itu bolak-balik saja daritadi. Makna kata ulang berubah bunyi pada kalimat di atas adalah ....
 3. Kata ulang yang digunakan secara tepat terdapat dalam kalimat ....
 4. Penggunaan kata ulang yang sudah tepat terdapat dalam kalimat ....
 5. Perulangan yang mempunyai arti "saling" terdapat pada kalimat ....
 6. Perulangan yang mempunyai arti " sangat" terdapat pada kalimat ....
 7. Penggunaan kata ulang kata kerja yang tepat pada kalimat di bawah ini adalah ....
 8. Kalimat manakah yang menggunakan kata ulang berubah bunyi dengan komponen kedua sebagai
komponen pokok?
 9. "Batu-batuan" yang dibersihkan oleh para perajin dibentuk, kemudian "digosok-gosok" sampai
kelihatan mengkilap.
 Makna perulangan kata yang bertanda kutip pada kalimat tersebut adalah ...
 10. Kata ulang semu terdapat pada kalimat berikut, kecuali....

4. Analisis pretest dan post test

Dari pertanyaan yang telah diajukan kepada responden, maka jawaban tersebut akan diketahui
hasilnya dn diolah datanya sehingga akan disajikan sebuah informasi berdasarkan data tersebut. Setelah
mengetahui hasil dari nilai masing-masing responden, maka akan diketahui pula apakah informasi yang
disampaikan sudah mencapai maksimal atau belum. Besar nilai dari setiap responden akan disimpulkan
bahwa beberapa sampel dari responden tersebut dipastikan dapat memahami isi poster tersebut denganbaik
atau tidak.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari data yang didapatkan, maka metode pengolahan data yang digunakan dalam riset ini adalah dengan
melakuan editing, classifying, verifying, analyzing, dan concluding. Pengolahan data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakuan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, serta membuat kesimpulan yang mudah dipahami
oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2014). Oleh karena itu, data yang sudah dipersiapkan hingga diolah
akan diketahui hasilnya sehingga akan disimpulkan menjadi sebuah informasi yang mudah dipahami.

Tahapan yang paling mendasar dalam pengolahan data adalah bagian pengumpulan dan mengidentifikasi
mengenai informasi seputar data yang akan dicari. Dalam hal ini, dalam membuat poster, informasi mengenai
materi yang akan disampaikan dalam poster tersebut akan diidentifikasi. Kemudian melakukan pengeditan hingga
poster tersebut menjadi seperti demikian:
Gambar 1 - Model Poster dan Publikasinya via Instagram

Melakukan analisis data merupakan bagian inti dari sebuah penelitian. Analisis data merupakan proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2017:280-
2801). Oleh karena itu, data yang sudah didapatkan dari pengumpulan data tersebut akan diolah sebelum
mengambil kesimpulan.

Adapun data yang pertama adalah mengenai riwayat responden. Pengambilan data dari riwayat
responden ini menggunakan google form sehingga pengolahan dan perhitungan data sudah secara otomatis
dilakukan oleh sistem aplikasi pada google form tersebut. dari pengumpulan data menurut riwayat responden,
didapatkan data sebagai berikut:

Gambar 2- data Usia Responden

Pada data tersebut dihasilkan sebanyak 76 orang sebagai responden yang menjawab form tersebut,
dengan jumlah terbanyak merupakan responden dengan usia 19 tahun.

Kemudian data mengenai riwayat responden yang kedua merupakan latar belakang pendidikan
responden. Hal ini penting diketahui karena berpengaruh terhadap kemampuan berfikir dan menganalisis sebuah
informasi dari berbagai sumber. Adapun hasil perhitungan data tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 3 - latar Belakang Pendidikan Responden


Dari data di atas, didapatkan sebuah informasi bahwa dari ke-76 responden, kebanyakan dari mereka
merupakan seorang mahasiswa dengan besar persentase 64.5%.

Pengumpulan data eslanjutnya yang menyangkut tentang riwayat responden adalah profesi yang sedang
dijalankan oleh responden. Hal ini dianggap berpengaruh terhadap hasil dari pembahasan topik ini karena profesi
seseorang mempengaruhi pengalaman serta pola pikir dalam menganalisis sebuah informasi. Adapun data profesi
dari responden adalah sebagai berikut:

Gambar 4 - Data Profesi Responden

Data tersebut menunjukkan bahwa responden terbanyak tidak menjawab apa profesi mereka. Dalam
artian kebanyakan dari responden tidak berprofesi sebagaimana pilihan yang telah ditetapkan. adapun pilihan
terjawab yang paling banyak adalah profesi sebagai mahasiswa, yaitu sebesar 20.7% dari 29 orang responden.

Tahap selanjutnya adalah menganalisis data nilai tes yang dipakai untuk mentimpulkan apakah
masyarakat dapat memahami informasi mengenai kata ulang yang disampaikan melalui poster yang dipublikasikan
melalui media sosial Instagram. Adapun 10 pertanyaan yang diberikan akan dijawab oleh para responden sehingga
akan diketahui berapa persen pemahamann masyarakat terhadap kaidah dan penggunaan kata ulang. Adapun data
tersebut adalah sebagai berikut:

1. Soal nomor 1, 14 orang menjawab a, 13 orang menjawab b, 41 orang menjawab c, dan 8 orang menjawab d.
Dengan jawaban yang benar adalah c, sebesar 53.9% responden menjawab dengan jawaban yang benar.
2. Soal nomor 2, sejumlah 1 orang menjawab a, 1 orang menjawab b, 96 orang menjawab c, dan 5 orang
menjawab d. Dengan jawaban yang benar adalah c, sebesar 90.8% responden menjawab dengan jawaban
yang benar.
3. Soal nomor 3, sejumlah 51 orang menjawab a, 21 orang menjawab b, 4 orang menjawab c, dan tidak ada
seorang responden pun yang menjawab d. Dengan jawaban yang benar adalah b, sebesar 27.6% responden
menjawab dengan benar.
4. Soal nomor 4, sejumlah 4 orang menjawab a, 2 orang menjawab b, 2 orang menjawb c, dan 68 orang
menjawab d. Dengan jawaban yang benar adalah d, sebesar 89.5% responden menjawabnya dengan benar.
5. Soal nomor 5, sejumlah 3 orang menjawab a, 6 orang menjawab b, 9 orang menjawab c, dan 58 orang
menjawab d. Dengan jawaban yang benar adalah d, sebesar 76% responden menjawabnya dengan benar.
6. Soal nomor 6, sejumlah 5 orang menjawab a, 48 orang menjawab b, 10 orang menjawab c, dan 13 orang
menjawab d. Dengan jawaban yang benar adalah b, sebesar 63.2% responden menjawabnya dengan benar.
7. Soal nomor 7, sejumlah 16 orang menjawab a, 7 orang menjawab b, 1 orang menjawab c, dan 52 orang
menjawab d. Dengan jawaban yang benar adalah d, sebesar 68% responden menjawabnya dengan benar.
8. Soal nomor 8, sejumlah 8 orang menjawab a, 5 orang menjawab b, 3 orang menjawab c, dan 60 orang
menjawab d, dengan jawaban yang benar adalah d. Sebesar 78.9% responden menjawabnya dengan benar.
9. Soal nomor 9, sejumlah 11 orang menjawab a, 25 orang menjawab b, 37 orang menjawab c, dan 3 orang
menjawab d. Dengan jawaban yang benar adalah c, sebesar 48.7% responden menjawabnya dengan benar.
10. Soal nomor 10, sejumlah 5 orang menjawab a, 3 orang menjawab b, 65 orang menjawab c, dan 3 orang
menjawb d. Dengan jawaban yang benar adalah c, sebesar 85.5% responden menjawabnya dengan benar.

Dari kesepuluh data yang telah didapatkan tersebut, dapat diakumulasikan kesepuluh data itu sehingga
didapatkan persentase kebenaran kumulatif yaitu sebesar 68.21% responden menjawabnya dengan benar. Artinya,
dari ke-76 sampel masyarakat yang dijadikan sebagai responden dalam tes pemahaman mengenai kata ulang
melalui informasi berupa poster yang dipublikasikan pada sosial media Instagram, pemahaman mereka mengenai
informasi tersebut adalah sebesar 68.21%. Jumlah tersebut telah mengalkusi dari sejumlah 40 soal yang diujikan,
terdapat 28 soal terjawab dengan benar oleh para responden.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan data yang telah dikumpulkan dan diolah, maka dengan begitu dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari ke-76 responden yang menjawab, kebanyakan dari mereka merupakan seorang mahasiswa, dimana
persentase responden yang berstatus mahasiswa sebesar 64.5%
2. Latar belakang pendidikan responsi yang terbanyak merupakan mahasiswa.
3. Dari data post tes yang sudah dilakukan, sebesar 68.21% soal terjawab dengan benar
4. Dari besar persentase tersebut, maka masyarakat bisa dikatakan sudah cukup memahami mengenai kata
ulang

VII. SARAN
Penelitian adalah proses penemuan dan analisis data secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan
tertentu (Mc Millan). Oleh karena itu, penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berpusat pada analisis, dilakukan
dengan sistematis dan konsisten, bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran (Soerjono Soekanto). Dalam
menjalankan proses dan pekerjaannya, sebaiknya diperhatikan dan dianalisis lebih dalam lagi mengenai pengujian
hipotesis sehingga penyimpulan informasi berdasarkan data dapat lebih akurat dan lebih sistematis.
Memperhatikan perhitungan dalam pengolahan data juga sebaiknya dilakukan berdasarkan teori yang jelas seperti
teori-teori statistik dan didasari oleh transparansi informasi.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
H. I. Gunawan. (2020). BAHASA INDONESIA: Lingua Franca Pencetak Karakter Negeri. CV Pena Persada.
Banyumas.

S. Winarti., W. Kurniawati., U. Sudewo. (2000). Kata Ulang dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Sintaksis.
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

J. Moloeng, Lexy. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif. Edisi Revisi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Suhardjono, dkk. (2021). Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif. CV Jakad Media Publishing. Surabaya.

Kesuma, Tri Mastoyo jati. (2007). Pengantar Metode Penelitian Bahasa. Carasvatibooks. Yogyakarta.

Buryadi, I. Praptomo. (2011). Morfologi dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta. Unversitas Sanata Dharma.

Yeq, Yohana. (2013). Skripsi Pengulangan Kata dalam Bahasa Dayak Bahau di Long Lunuk, Kabupaten
Mahakam Ulu, kalimantan Timur. Yogyakarta.

Muslich, Mansur. (2014). Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Ramlan, M. (1990). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono.

Kridalaksana, Harimurti. (1989). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Gramedia. Jakarta.

Chaer, Abdul. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta.

Herry Widyastono. (2007). Metodologi Ilmiah dan Alamiah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No. 068. Tahun
ke-13.

Varhaar. (1984). Pengantar Linguistik. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Firliana Hafizah. (2021). Degradasi Pemahaman Bahasa Indonesia. Kumparan.com. Diakses pada 11 Juni 2022.
https://kumparan.com/firliana-hafizah/degradasi-pemahaman-bahasa-indonesia-1wnQ5sces7G

Nikita Rosa. (2022). Penelitian: Definisi, Ciri-ciri, hingga Macamnya. Detikedu. Diakses pada 11 Juni 2022.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5890769/penelitian-definisi-ciri-ciri-hingga-macamnya

Anda mungkin juga menyukai