Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan
perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan,
desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil
proses perancangan tersebut.
Sebagian arsitek lain (dan juga non-arsitek) menjawab dengan menunjukkan apa
yang mereka pikir sebagai akar masalahnya. Mereka merasa bahwa arsitektur
bukanlah perburuan filosofis atau estetis pribadi oleh perorangan, melainkan
arsitektur haruslah mempertimbangkan kebutuhan manusia sehari-hari dan
menggunakan teknologi untuk mencapai lingkungan yang dapat ditempati.
Design Methodology Movement yang melibatkan orang-orang seperti Chris Jones
atau Christopher Alexander mulai mencari proses yang lebih inklusif dalam
perancangan, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Peneilitian mendalam
dalam berbagai bidang seperti perilaku, lingkungan, dan humaniora dilakukan
untuk menjadi dasar proses perancangan.
Kesimpulan
bangunan adalah produksi manusia yang paling kasat mata. Namun, kebanyakan
bangunan masih dirancang oleh masyarakat sendiri atau tukang-tukang batu di
negara-negara berkembang, atau melalui standar produksi di negara-negara
maju. Arsitek tetaplah tersisih dalam produksi bangunan. Keahlian arsitek hanya
dicari dalam pembangunan tipe bangunan yang rumit, atau bangunan yang
memiliki makna budaya / politis yang penting. Dan inilah yang diterima oleh
masyarakat umum sebagai arsitektur. Peran arsitek, meski senantiasa berubah,
tidak pernah menjadi yang utama dan tidak pernah berdiri sendiri. Selalu akan
ada dialog antara masyarakat dengan sang arsitek. Dan hasilnya adalah sebuah
dialog yang dapat dijuluki sebagai arsitektur, sebagai sebuah produk dan sebuah
disiplin ilmu.
Pembagian Arsitektur
Arsitektur Modern
Sepanjang sejarah manusia, Arsitektur hanya mengalami satu kali perubahan yang
mendasar, yaitu di saat hadirnya Arsitektur Sampai dengan masa Neo-klasik abad
Modern
Bagi mereka ini, Arsitektur adalah olah pikir, bukan olah seni. Bagi dunia
Arsitektur, apa yang dilakukan oleh orang-orang Perancis ini adalah sebuah
reformasi, perubahan. tak ayal lagi, sejarah menobatkan orang-orang ini
sebagai the first . Dengan demikian, dapat saja dikatakan bahwa Arsitektur ini
Modern Modern
sudah hadir pada abad ke-18 bukan abad ke-20. Tetapi, yang dimaksud
Arsitektur modernbukan karya Arsitektur, bukan bangunan atau gedung tapi
adalah ide, gagasan, pikiran atau pengetahuan dasar tentang Arsitektur. Oleh
sebab itu seringkali dikatakan bahwa pikiran-pikiran dasar/pokok mengenai
Arsitektur telah dimunculkan di abad ke-18
Modern
Di Inggris, gaya ini diperagakan oleh arsitektur Rennie Mackintosh, dan karya
desain Macdonald bersaudara. Pengaruh Morris yang tersisa di Inggris
memperlambat kemajuan gaya baru desain ini meski Mackmurdo, Godwin,
Townsend, dan bahkan Voysey semakin condong kea rah Art Nouveau. Gaya ini
paling terasa dalam bentuk ilustrasi, misalnya the Yellow Book, the Studio, the
Savoy, the Hobby Horse, dan melalui karya Beardsley, Gambar Ricketts dan
Selwyn.
Di Prancis, meskipun ada Guimard dengan desain kaca dan metronya yang
terkenal, gerakan ini paling dapat diekspresikan dalam seni terapan, terutama
gelas-gelas dari Lalique (1860-1945) dan Galle (1846-1904). Di Belgia, gaya ini
dingkat melalui Societe des Vingts (Les Vingt) berdiri tahun 1884, termasuk di
dalamnya Ensor dan juga arsitek Art Nouveau Horta dan Van de Velde sebagai
anggotanya. Di Spanyol gaya ini berpusat pada Gaudi di Barcelona. Di Vienna,
arsitek seperti Wagner, Hoffman , dan Olbrich, dan seniman seperti Klimt
berkumpul untuk mempromosikan gaya ini melalui majalah Secessionist Ver
sacrum. Di Jerman, gerakan ini terbelah antara kebiasaan dekoratif Otto Eckman
(1865-1902) dan majalah Pan, dan desain dari Behrens. Di Amerika arsitek
seperti Sullivan dan Wright terpengaruh oleh gagasan-gagasan Eropa tapi
menerapkan Art Nouveau dalam wujud yang berbeda, sementara desainer seperti
Tiffany berpegang teguh pada gaya aslinya.
Art Nouveau dalam arsitektur dan desain interior membangkitkan kembali gaya
dari era Victorian. Meski desainer Art Nouveau memilih dan memodernisasikan
beberapa elemen abstrak dari gaya Rococo seperti tekstur api dan kerang, mereka
juga mempergunakan bentuk organik sebagai sumber inspirasi, mengembangkan
bentuk alami dari rumput laut, rumput dan serangga.
Wood-block Jepang, dengan garis lengkungnya, permukaan yang berpola, bagian
kosong yang kontras, juga mempengaruhi Art Nouveau. Beberapa garis dan pola
lengkungan menjadi kebiasaan grafis yang nantinya banyak ditemukan di karya-
karya seniman di seluruh dunia.
Art Nouveau tidak menolak mesin seperti yang dilakukan Arts and Crafts, justru
mesin digunakan untuk mendukung aliran ini. Untuk patung, material utama
yang digunakan adalah kaca dan besi.
Art Nouveau dianggap sebagai aliran yang ‘total’, dalam arti aliran ini memiliki
pengaruh dalam banyak bidang — arsitektur, desain interior, seni dekoratif
termasuk diantaranya perhiasan, furniture, tekstil, peralatan makan, dan lampu,
dan berbagai seni visual.
Salah satu contoh hasil karya Art Nouveau:
2. Arsitektur Brutalisme
Gejala “Dekon” dalam arsitektur telah menjadi tema perdebatan yang hangat
dengan karya-karyanya yang mendobrak aturan-aturan yang berlaku.
Konsep utama memproduksi atau mengadakan karya bertolak dari konsep yang
oleh Derrida pada kasus literatur disebut differance. Dalam rancang bangun konsep
ini tidak dapat dipahami sebagai suatu pendekatan yang membuka pemikiran bahwa
karya bukanlah semata – mata representasi yang direduksi sebagai alat
menyampaikan gagasan atau pesan. Merancang karya diharapkan memberi peluang
agar kemungkinannya berbicara bisa merdeka dari prinsip dominasi. Differance
memahami setiap komponen bahkan elemen dari komposisi sebagai suatu potensi
yang tidak terpisahkan keberadaan, peran dan fungsinya dalam kesemestaan.
Artinya mereka tidak hanya sebagai suatu alat untuk menunjuk pada sesuatu
gagasan atau ingatan atau nilai tertentu. Diferance memberikan pemahaman baru
bagaimana melihat elemen rancangan rancang bangun dalam sebagai batas – batas
wilayah yang mengkaitkan : manusia-material-konstruksi-rupa/bentuk dan tempat.
Rancang bangunan sebagai suatu keutuhan dan aspek – aspeknya adalah jejak –
jejak dari suatu kesemestaan yang mampu berbicara sendiri sebagai pembangun
pemahaman dunia. Seperti halnya suatu ‘text’ rancang bangunan marupakan suatu
komposisi yang berosilasi di antara hadir dan absen. Dengan osilasi tersebut terjalin
suatu yang terputus – putus sebagaimana pemahaman kita sebenarnya akan dunia
ini.
Gbr.
4. Arsitektur Historicism
Historicism, dalam arti luas, berarti kembali ke gaya sejarah, misalnya seperti
yang juga digunakan selama Renaissance. Namun istilah ini dipahami untuk arti
pencarian yang semakin sempit dan gaya pluralisme dalam paruh kedua pada
abad ke-19. Historicism dapat dilihat sebagai penutup dari arsitektur klasik.
Seperti di Inggris masa akhir Gothic, gaya dominan yang tegak lurus, di depan
bangunan berkisi hiasan. Irama terkendali, yang diperoleh dari aksen façade
horisontal yang kuat. Ornamen yang sama diberikan pada bangunan secara
berulang sampai dihiasi sepenuhnya. Dapat dilihat karakteristik historicism
adalah kesatuan. Jadi, penganut aliran ini ingin tetap menampilkan komponen-
komponen bangunan yang berasal dari komponen-komponen klasik tetapi
ditampilkan dengan penyelesaian yang modern, misalnya bentuk klasik yang
dulunya menggunakan bahan dari kayu diganti dengan bahan beton tetapi
diberikan ornamen.
Catatan Historicism itu mempunyai definisi lain yang relevan dalam arsitektur
post-modern, pendapat Colquohoun adalah sebagai berikut :
- Memperhatikan arsitektur masa lalu
4. Mengambil kembali gaya Gothic (Gaya dominan yang tegak lurus : Inggris
(London), German)
Arsitek Tionghoa-Amerika, Ieoh Ming Pei (I. M. Pei) merupakan salah satu
arsitek yang menganut aliran Historicism. Dapat dilihat dari salah satu karyanya
yang cukup terkenal yaitu museum karya seni Perancis yang terkenal Umbau Des
Louvre, 1988-1993.
Ciri khas arsitektur Historicism yang ada pada bangunan ini dapat dilihat bahwa
bentuk dari bangunan ini mengambil bentuk bangunan pada zaman Mesir kuno
yaitu Pyramid, sesuai dengan ciri khas arsitektur Historicism yaitu bangunan
yang berkonsep sejarah tetapi dengan penyelesaian modern. Dapat dilihat
material yang digunakan pada bangunan ini bukanlah material yang digunakan
pada Pyramid yaitu batu sehingga terkesan berat dan bangunan yang tertutup,
tetapi sudah digunakan kaca dan pada bangunan ini digunakan rangka baja
sehingga terkesan lebih ringan. Selain itu, dapat dilihat pada bangunan ini masih
menggunakan ornamen.
5. Arsitektur Organik
Postmodernisme bukanlah sebutan akan gaya arsitektur belaka, tapi lebih jauh
dari itu, merupakan gerakan filsafat dan moral yang patut dicermati sebagai
bagian dari kritik terhadap teori arsitektur modern yang cenderung meniadakan
unsur-unsur yang manusiawi seperti simbolisme, dekorasi, dan hal-hal yang
sifatnya non fungsional. Hal ini karena arsitektur modern yang kaku dan
mendasarkan diri pada fungsi dirasa tidak dapat memberi solusi bagi keinginan
manusiawi untuk lebih bebas berekspresi.
7. Arsitektur Romantisme
Gambar Taj Mahal yang letaknya di negara India ini merupakan salah satu
contoh bangunan arsitektur Romantisme;
Nama Bangunan : Taj Mahal
Karya : Mughal
8. Arsitektur Rasionalisme
Dalam dunia arsitektur terdapat banyak sekali jenis konsep yang bisa diterapkan
dalam sebuah karya arsitektur, salah satunya adalah konsep rasionalisme, yang
mulai dikenal pada awal arsitektur modern, yang bermula pada awal abad 16
hingga abad 19. Ada beberapa teori rasionalisme yang dikemukakan, namun dari
beberapa teori rasionalisme yang telah dikemukakan semuanya mengacu pada
satu maksud yaitu fungsi bangunan. Oleh sebab itu rasionalisme sering disebut
juga dengan funsionalisme. Rasionalime dalam karya arsitektur itu sendiri
adalah menerapkan konsep rasionalisme ke dalam sebuah bangunan arsitektur
secara benar baik dari segi funsional, faktor kenyamanan, maupun estetika.
Untuk bangunan publik penerapan konsep rasionalisme dapat ditinjau dari segi
arsitektur berdasarkan morfologinya, yaitu: – Spasial : berhubungan dengan
ruang. – Stilistiks : berhubungan dengan fasade bangunan. – Struktural :
berhubungan dengan struktur yang digunakan oleh bangunan. dibawah ini
adalah salah satu dari kesekian banyak contoh gambar banguan Arsitektur
Rasionalisme, gambar bangunan Hotel Consolacion;
9. Arsitektur Visionary
Salah satu karya dari Norman Foster adalah Hearst Tower di Manhattan, New
York, Amerika Serikat. Ciri khas visionary dari bangunan ini dapat dilihat dari
bentuknya. Dapat dilihat bahwa bentuk menara ini tidak biasa, berbeda dengan
bentuk bangunan pada umumnya, karena berbentuk seperti segitiga yang
ditumpuk-tumpuk.
Dapat dilihat bahwa arsitek menara ini, dalam membangun menara ini
mempunyai konsep imajinasi yang berkaitan dengan teknologi sesuai dengan
konsep arsitektur visionary. Menurut Foster + Partners, arsitektur yang
membangun menara ini, menara ini dibangun menggunakan 85 persen daur
ulang baja dan dirancang untuk mengkonsumsi 26 persen lebih sedikit energi
daripada tetangga konvensional. Karena material yang digunakan kebanyakan
adalah baja dan kaca, sehingga lebih menunjukkan menara ini lebih berkonsep
teknologi maju. Gambar ini merupakan salah satu contoh Arsitektur Visionary;