Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Prinsip[sunting | sunting sumber]
Bilangan oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif bensin.
Penambahan tetraetil timbal (tetraethyl lead atau TEL, Pb(C2H5)4) pada bensin akan
meningkatkan bilangan oktan bensin tersebut, sehingga bensin "murah" dapat digunakan
dan aman untuk mesin dengan menambahkan timbal ini. Untuk mengubah Pb dari bentuk
padat menjadi gas pada bensin yang mengandung TEL dibutuhkan etilena
bromida (C2H5Br). Celakanya, lapisan tipis timbal terbentuk pada atmosfer dan
membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Di negara-negara maju, timbal sudah
dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin. [2]
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE (methyl
tertiary butyl ether, C5H11O), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE murni berbilangan
oktan setara 118. Selain dapat meningkatkan bilangan oktan, MTBE juga dapat
menambahkan oksigen pada campuran gas di dalam mesin, sehingga akan mengurangi
pembakaran tidak sempurna bensin yang menghasilkan gas CO. Belakangan diketahui
bahwa MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan
mudah bercampur dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat
penampungan bensin (misalnya di pompa bensin) MTBE masuk ke air tanah bisa
mencemari sumur dan sumber-sumber air minum lainnya.
Etanol yang berbilangan oktan 123 juga digunakan sebagai campuran. Etanol lebih unggul
dari TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan timbal. Selain itu, etanol mudah
diperoleh dari fermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga bahan baku untuk pembuatannya
cukup melimpah. Etanol semakin sering dipergunakan sebagai komponen bahan bakar
setelah harga minyak bumi semakin meningkat.
Metode pengukuran[sunting | sunting sumber]
Research Octane Number (RON)[sunting | sunting sumber]
Nilai oktan sebuah bahan bakar yang paling umum di seluruh dunia adalah nilai Research
Octane Number (RON). RON ditentukan dengan mengisi bahan bakar ke dalam mesin uji
dengan rasio kompresi variabel dengan kondisi yang teratur. Nilai RON diambil dengan
membandingkan campuran antara iso-oktana dan n-heptana. Misalnya, sebuah bahan
bakar dengan RON 88 berarti 88% kandungan bahan bakar itu adalah iso-oktana dan 12%-
nya n-heptana.
Motor Octane Number (MON)[sunting | sunting sumber]
Jenis bilangan oktan lainnya, disebut Motor Octane Number (MON), ditentukan pada
kecepatan mesin 900 rpm dan bukan 600 rpm seperti pada RON. [1] pengujian MON
menggunakan mesin tes serupa dengan yang digunakan dalam pengujian RON, tetapi
dengan campuran dipanaskan bahan bakar, kecepatan mesin yang lebih tinggi, dan
variabel waktu pengapian untuk lebih menekankan mengetuk ketahanan bahan bakar.
Tergantung pada komposisi bahan bakar, MON dari pompa bensin yang modern akan
menjadi sekitar 8 sampai 12 oktan lebih rendah dari RON, tetapi tidak ada hubungan
langsung antara RON dan MON. spesifikasi pompa bensin biasanya membutuhkan baik
minimal RON dan MON minimum.
Anti-Knock Index (AKI) atau (R+M)/2[sunting | sunting sumber]
Di banyak negara, termasuk Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara di Eropa, nilai
oktan yang ditampilkan pada pompa adalah RON, namun di Kanada, Amerika Serikat,
Brasil, dan beberapa negara lain, jumlah nilai utama yang ditampilkan adalah rata-rata dari
RON dan MON, disebut Anti-Knock Index (AKI), dan terkadang dituliskan di pompa
sebagai (R+M)/2. Terkadang nilai ini juga disebut sebagai Posted Octane Number (PON).