Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ayu Dwi Pebrianti

Nim : 206223242

Prodi : PGSD 3 A

SOAL UAS KEMUHAMMADIYAHAN

1. Jelaskan cita-cita Muhammadiyah!

2. Jelaskan pemikiran & gerakan Muhammadiyah dalam bidang akidah, ibadah, akhlak dan

muamalah dunyawiyah!

3. Jelaskan pengertian dari tajdid!

4. Jelaskan gerakan tajdid pada 100 tahun kedua Muhammadiyah!

5. Jelaskan pengertian Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan!

6. Jelaskan gerakan peduli kepada fakir miskin dan anak yatim!

7. Jelaskan pengertian Muhammadiyah sebagai gerakan Ekonomi!

8. Bagaimana bentuk dan model gerakan sosial-kemanusiaan muhammadiyah?

9. Instropeksi atas kelemahan suatu organisasi adalah penting guna memperbaiki kinerja agar

tujuan utama organisasi tercapai dengan maksimal. Coba tuliskan apa saja yang menjadi

kelemahan Muhammadiyah sehingga terjadi pasang surut di bidang Ekonomi!

10. Bagaimana Khittah Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

JAWABAN UAS

1. Cita-cita muhammadiyah

a) Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, beraqidah
Islam, dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya
masyarakat utama, adil makmur yang diridai Allah SWT, untuk melaksanakan visi dan misi
manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

b) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada
para Rasulullah sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, sampai Nabi Muhammad SAW.
Sebagai hidayah dan rahmat Allah SWT kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin
kesejahteraan hidup materiil dan spiritual dunia dan akhirat.

c) Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: Al-Qur’an: Kitab Allah yang di


wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Sunnah rasul: Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-
ajaran Al-Qur’an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal pikiran
sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
d) Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia
Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan
negara Republik Indonesia yang berfilsafat Pancasila, untuk berusaha bersama-sama menjadikan
suatu Negara yang adil dan makmur dan diridhai Allah. “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun
Ghaffur” (Keputusan tanwin 69-Ponorogo) Catatan Rumusan Matan tersebut telah mendapat
perubahan dan perbaikan oleh PP Muhammadiyah atas kuasa Tanwir tahun 70 di Yogyakarta.

2. Akidah yaitu ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan keyakinan hidup. Secara etimologis,
makna Aqidah adalah ikatan (bundelan Jawa), sedang secara terminologis berarti kepercayaan,
keyakinan, cread atau credo.

Akhlak adalah berupa mendidikkan dan mendayakan sikap hidup yang mulia dan terpuji, dan
bersamaan dengan hal tersebut menuntunkan untuk melepaskan diri dari sikap dan kebiasaan hidup
yang tercela dan menjijikkan.

Ibadah adalah ibadah dalam arti khusus, atau yang disebut dengan ibadah madliyah. Ibadah ini
berupa tata aturan Ilahi yang mengatur hubungan ritual langsung antara hamba dengan Tuhan, yang
cara, acara, tata cara dan upacaranya ditentukan secara terperinci dan sunnah Rasul.

Muamalah Duniawiyah ini adalah dalam bentuk membimbingkan, menuntunkan kepada mereka
agar dalam berkiprah ditengah-tengah masyarakat dengan berbagai kegiatannya mereka selalu
berpedoman kepada kaidah-kaidah yang telah digariskan oleh ajaran Islam.

3. Tajdid adalah membangkitkan, menjadikan, (muda, tangkas, kuat). Dan dapat pula berarti
memperbaharui, memperpanjang izin, dispensasi, kontrak.

4. Muhammadiyah 100 tahun ke2, meninjau ulang paradigma yang selama ini di pegang merupakan
suatu keharusan. Misalnya sikap muhammadiyah terhadap persoalan budaya lebih bersifat
monolitik.

5. Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid, bersumber
pada Al Qur'an dan Hadist. Sedangkan maksud dan tujuannya ialah menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

6. Gerakan peduli pada fakir miskin dan yatim piatu salah satunya adalah berzakat. Di jelaskan dalam
Surat At-Taubah : 60 tentang kelompok penerimaan zakat, fakir miskin dan yatim piatu termasuk
golongan yang wajib menerima zakat. Karena anak yatim dan yatim piatu adalah anak yang ditinggal
meninggal oleh orang tuanya baik ayahnya atau ibunya atau keduanya dan belum dewasa serta
belum dapat mencari nafkah sendiri. Sedangkan fakir miskin adalah golongan yang tidak mendapati
sesuatu yang mencukupi kebutuhan mereka. Ada yang mencontohkan bahwa fakir itu pendapatan
sehari-hari kurang dari separuh kebutuhannya, sedangkan miskin pendapatannya kurang dari
kebutuhannya tetapi pendapatannya diatas 50% kebutuhannya namun masih kurang.
7. Kegiatan ekonomi untuk memperkuat finansial bagi sebuah organisasi, sepertiMuhammadiyah,
pada hakikatnya merupakan bagian terpenting untukmemperlancar gerakan Muhammadiyah dalam
mencapai tujuannya. Di samping itu,gerakan ekonomi persyarikatan Muhammadiyah juga akan
berdampak pada pemberdayaan ekonomi warganya, dengan upaya menciptakan lapangan kerja
danmengatasi problem pengangguran yang semakin besar, dan angka kemiskinan yangmakin
membengkak yang dapat mengancam eksitensi iman.

8. -Bidang pendidikan

- Bidang kesehatan

- Bidang Kesejahteraan sosial

- Bidang kaderisasi

9. Sejajar dengan perkembangan Muhammadiyah yang berkembang pesat, di balik itu semua juga
menghadapi tantangan dari dalam Muhammadiyah itu sendiri sehingga diperlukan intropeksi bagi
seluruh jajaran Muhammadiyah kelemahan tersebut berkisar antara lain:

a. Terlambat atau tidak meningkatkan kualitas dan intensitas dan amal usaha secara optimal dan
secara lebih baik.

b. Abai atau lalai dalam menjaga milik sendiri.

c. Tidak selektif dalam menerima anggota atau mereka yang bekerja di amal usaha dan kurang
pembinaan.

d. Kurang atau tidak memiliki militansi yang tinggi berkiprah apa adanya dan berbuat sendiri-
sendiri atau sibuk sendiri tanpa terkait dengan kepentingan Muhammadiyah

e. Kurang atau lemah komitmen pemahaman dan penghianatan terhadap misi serta kepentingan
persyarikatan

10. Khittah berfungsi sebagai garis pembatas dan pembingkai Muhammadiyah agar tetap berada di
koridornya yakni bergerak di bidang dakwah dan tajdid di lapangan kemasyarakatan, serta tidak
bergerak dalam politik-praktis di ranah perjuangan kekuasaan sebagaimana partai politik.

Anda mungkin juga menyukai