Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BERKEMBANGNYA ISLAM DI
INDONESIA
Islam sudah mulai diperkenalkan ke berbagai negara yang ada di dunia sejak dahulu kala baik itu ke
afrika, timur tengah, asia dan eropa. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, agama Islam sudah disebarluaskan
ke berbagai negara bahkan setelah wafatnya beliau pada 632 M, syi’ar agama Islam masih terus dilakukan
oleh para khalifah dan para pemimpin Dinasti Islam lainnya.
Islam pertama kali diperkenalkan di Indonesia saat Dinasti Umayyah mendirikan pangkalan dagang di
pantai barat Sumatera. Indonesia yang terkenal akan rempah-rempahnya, ramai dikunjungi oleh para
pedagang dari berbagai penjuru dunia. Para pedagang Muslim pun juga berdatangan ke Indonesia untuk
berdagang dan sudah berlangsung dari abad ke abad.
Tidak hanya melakukan perdagangan saja, para pedagang muslim yang berasal dari Arab, Gujarat dan
Persia itu pun juga mendakwahkan ajaran Islam kepada penduduk sekitar. Berikut penjelasan lebih lanjut
mengenai sejarah masuk dan perkembangan di Indonesia.
A. Awal Masuknya
Islam masuk dan berkembang di Indonesia sudah berlangsung sejak zaman dahulu. Perihal kapan dan
siapakah yang membawa Islam masuk ke Indonesia sering menjadi pertanyaan dan perdebatan. Berbagai
macam teori dikemukakan oleh para sejarawan yang tentunya didukung oleh fakta-fakta yang telah mereka
kumpulkan.
Karena itulah beberapa sejarawan Islam terbagi-bagi dalam beberapa kelompok dimana mereka
masing-masing mendukung teori yang mereka anggap lebih kuat. Seperti halnya yang dikemukakan oleh ahli
sejarah, Ahmad Mansur Suryanegara, ia membagi perbedaan pendapat terkait awal masuknya Islam di
Indonesia menjadi tiga teori, yaitu :
1. Teori Gujarat
Suryanegara (1996:75) mengemukakan bahwa dasar dari teori ini kemungkinan berdasar kepada
Snouck Hurgronje yaitu di dalam bukunya “L’ Arabie et les Indes Neerlandaises, atau Revue de I’Historie
des Religious.” Ada tiga alasan Snouk Hurgronje lebih menitikberatkan keyakinannya ke Gurajat yaitu :
Tidak banyak fakta yang menerangkan peranan bangsa Arab terkait penyebaran Islam ke
Nusantara.
Sudah lama terjalin hubungan dagang antara Indonesia dan India.
Terdapat inskripsi tertua mengenai Islam di Sumatera sehingga memberikan gambaran hubungan
antara Sumatera dan Gujarat.
Teori ini juga didukung oleh pendapat W.F.Stutterheim dalam bukunya “De Islam en Zijn Komst In de
Archipel”. Ia menyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke 13. Hal itu didasarkan pada batu
nisan Sultan Malik As-Saleh, Sultan Pertama dari Kerajaan Samudera Pasai yang wafat pada 1297. Snouch
Hurgronje juga mengatakan bahwa Islam masuk pada abad ke 13 M dari Gujarat.
Selain itu, alasan mengapa Islam masuk ke Indonesia dari Gujarat adalah Islam disebarkan melalui jalur
perdagangan antara Indonesia – Cambay (Gujarat) – Timur Tengah – Eropa.
2. Teori Mekkah
Teori ini didukung oleh para sejarawan muslim seperti Prof.Hamka yang mengatakan bahwa Islam
sudah datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah yakni kurang lebih sekitar abad ke 7 M sampai 8 M
yang langsung dari Arab.
Hal itu didukung dengan sudah adanya jalur pelayaran yang ramai dan bersifat Internasional jauh
sebelum abad ke-13 M melalui Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina ( Asia Timur), Bani
Umayyah (Asia Barat) dan Sriwijaya (Asia Tenggara).
Selain itu, Hamka mengemukakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M berdasarkan berita
Cina Dinasti Tang yang mengatakan bahwa ada daerah pemukiman pedagang Arab Islam di pantai Barat
Sumatera.
Bukan hanya itu saja, J.C. Van Leur mengatakan dalam bukunya “Indonesia : Trade and Society”
bahwa pada 674 M di pantai Barat Sumatera terdapat pemukiman Arab Islam dengan perkiraan bahwa bangsa
Arab telah membangun pemukiman perdagangannya di Kanton pada abad ke-4 M.
Sedangkan, teori yang menyatakan bahwa Islam masuk pada abad ke-13 M yang ditandai dengan
berdirinya Kerajaan Samudera Pasai, dikatakan bukan sebagai awal masuknya Islam tapi merupakan
perkembangan Islam di Nusantara.
3. Teori Persia
Suryanegara ( 1996 : 90 ) mengatakan bahwa pelopor teori Persia di Indonesia adalah P.A.Hoesein
Djajaningrat. Hal itu didukung dengan adanya kebudayaan yang ada di kalangan masyarakat Islam di
Indonesia dirasakan serupa dengan kebudayaan Persia sebagai contoh dalam hal arsitektur dan sebagainya.
Upaya Islamisasi
Islam datang ke Nusantara dan menyebarkan agama Islam ke berbagai kalangan masyarakat secara
damai. Berikut ini beberapa cara yang dilakukan guna menyebarkan Islam ke Indonesia.
Perdagangan
Dikarenakan Indonesia berada di posisi yang strategis untuk jalur perdagangan dan juga merupakan
penghasil rempah-rempah sudah pasti Indonesia banyak disinggahi para pedangan dari segala penjuru dunia
termasuk pedagang Islam. Banyak dari pedagang Islam tersebut yang tinggal dan membangun pemukiman
serta berdakwah.
Perkawinan
Banyak para pengusaha lokal yang menikahkan putri mereka dengan para pedangan Islam karena pada
saat itu para pedagang Islam dianggap sebagai kalangan yang terpandang. Perkawinan akan berlangsung jika
gadis tersebut memeluk agama Islam. Dengan begitu, semakin banyaklah keluarga muslim dan keturunan
muslim yang berada di Indonesia.
Pendidikan
Para pedagang muslim juga membangun pondok pesantren sebagai sarana mendakwahkan Islam di
Indonesia yang dipmpin langsung oleh para guru agama Islam dan para ulama. Para santri yang sudah lulus
belajar di pondok pesantren akan mendakwahkan agama Islam seketika mereka kembali ke kampong
halaman masing-masing.
Kesenian
Dakwah di Indonesia juga dilakukan dengan menggunakan kesenian dimana para pendakwah
menggunakan media seni untuk memperkenalkan Islam ke penduduk pribumi. Sebagai contoh Sunan
Kalijaga menggunakan wayang untuk berdakwah.
Tasawuf
Penyebaran agama Islam ke penduduk pribumi dilakukan dengan menyebarkan teosofi yang sudah
bercampur dengan pemahaman masyarakat Indonesia karena pada umumnya para pendakwah tersebut paham
mengenai hal – hal magis dan memiliki kekuatan untuk menyembuhkan.
Sebagai contoh Syaikh Hamzah Fansuri , Syamsudin Sumatrani, Nuruddin ar Raniri, Abdul Rauf Singkel dari
Aceh.
Agama Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah melalui Nabi Muhammad SAW yang awal
penyebarannya berawal dari Makkah dan sekitarnya pada abad ke-7.
Seteleh wafatnya Nabi Muhammad tongkat estafet penyebaran Islam kemudian dilanjutkan oleh sahabat-
sahabat beliau.
Selanjutnya diteruskan oleh para wali, alim ulama serta tokoh-toko pejuang islam yang akhirnya membawa
Islam tersebar ke seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Islam mulai masuk di indonesia pada abad ke-13. yang sebelumnya kebanyakan dari Masyarakat di Indonesia
menganut agama hindu.
Saat ini, Indonesa telah menjadi negara dengan Mayoritas penduduknya beragama Islam. Jumlah penganut
agama Islam diperkirakan mencapai 199.959.285 jiwa yang berarti sekitar 85,2% dari totol penduduk
indonesia.
Meskipun proses perkembangan islam di Indonesia cukup panjang, namun Islam merupakan Agama yang
sangat mudah di terima oleh masyarakat.
Penerimaan masyarakat terhadap agama ini disebabkan beberapa faktor diantarannya:
Syarat masuknya tidak sulit. Sebab seseorang dianggap telah menjadi Islam jika telah mengucapkan
kalimat syahadat.
Pelaksanaan ibadah tidak sulit serta tidak memakan biaya.
Aturan aturan agama yang fleksibel.
Tidak ada pembagian kasta didalamnya yang berarti setiap orang memiliki derajat yang sama.
Penyebarannya yang damai dan tanpa kekerasan menjadikan agama ini dikenal dengan agama kasih
sayang.
Proses masuk dan berkembangan Islam hingga saat ini tidak terjadi secara singkat dan masif, melainkan
melalui berbagai tahapan sejarah yang sangat panjang.
Sejarah-sejarah itu dimulai dari jalan masuknya Islam di Indonesia, bagaimana proses penyebaran serta
perkembangannya, bahkan hingga bagaimana Islam mempersatukan Indonesia.
Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
Agama Islam yang masuk ke Indonesia tentunya mengubah kebudayaan yang ada di Indonesia.
Kebudayaan lokal yang sudah ada di Indonesia sejak lama mulai bertransformasi dengan kebudayaan Islam.
Agama Islam yang datang melalui jalur perdagangan tentunya membawa pengaruh besar kepada
penduduk pribumi khususnya masyarakat melayu karena pada saat itu masyarakat melayu sering melakukan
aktivitas perdagangan. Pada saat itu ajaran agama Islam mudah diterima di Indonesia karena disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya adalah :
1. Ajaran agama Islam sederhana, mudah dimengerti dan mudah diterima.
2. Untuk memeluk agama Islam tidaklah sulit karena hanya mengucapkan dua kalimat syahadat yaitu “Aku
bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah “
3. Upacara-upacara keagamaan Islam sederhana dan tidak menyulitkan.
4. Islam disebarkan dengan damai.
5. Agama Islam tidak mengenal kasta yang membeda-bedakan masyarakat berdasarkan golongan-
golongannya. Islam mengajarkan persamaan hak dan kesetaraan.
6. Runtuhnya Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sriwijaya menjadi penyebab kuat berkembang pesatnya
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
7. Islam mengajarkan moral kepada penduduk pribumi.
8. Para pendakwah pandai dalam hal pengobatan penyembuhan sehingga disenangi penduduk pribumi.
9. Mengenalkan dan menyadarkan otoritas sakral dimana para pendakwah membuat teks-teks yang ditulis
untuk dipahami dan dihafal.
10. Islam mengajarkan bahwa untuk beribadah dapat dilakukan dimana saja selagi tempat itu suci dan tidak
harus selalu menetap di daerah tertentu karena takut tidak dilindungi Tuhan.
11. Kekusaan politik yang dimiliki pedagang muslim yang mayoritas adalah kalangan atas.
12. Umat Islam dipandang tangguh dalam hal kemiliteran.
Tidak hanya sampai pada dakwah yang disebarkan oleh para pendatang muslim dan pedagang muslim
saja tetapi seiring berjalannya waktu kerajaan-kerajaan Islam pun mulai berdiri dan mencapai masa-masa
kejayaannya serta banyak didirikan mesjid dan musholla di berbagai tempat sebagai sarana ibadah. Kerajaan
Islam pertama yang berdiri di Indonesia adalah Kerajaan Samudera Pasai dengan Sultan Malik As-Saleh
sebagai sultan pertamanya.
Agama Islam yang berkembang di Indonesia juga menyebabkan pengaruh yang besar baik itu terkait
arsitektur, bahasa, pendidikan, norma, hubungan sosial, budaya dan bidang lainnya. Sebagai contoh dari
bidang arsitektur terdapat berbagai jenis bangunan seperti mesjid, kerajaan, benteng, kuburan, air mancur,
bak pemandian, menara, surau, dan sebagainya, terlihat corak-corak keislaman dan timur tengah di masing-
masing bangunan tersebut.
Di bidang bahasa, terlihat beberapa kosa kata Indonesia merupakan adaptasi dari bahasa arab seperti
mesjid, kursi, ustadz, umat, kitab, dan sebagainya. Sedangkan di bidang pendidikan, kita dapat melihat
banyaknya sekolah-sekolah keislaman seperti pondok pesantren, madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah,
madsarah aliyah, TPA & MDA serta perguruan tinggi Islam.
Bagaimana Islam masuk di Indonesia sangat berbeda dengan masuknya agama lain di Indonesia yang
banyak menggunakan cara-cara penindasan, peperangan, serta pemasangan.
Islam masuk di Indonesia dengan cara yang penuh kedamaian serta cinta kasih.
Perkembangan islam di Indonesia dijalankan dengan penuh kesabaran serta kegigihan sebab tidak
mudah untuk menjelaskan Islam kepada masyarakat pada saat itu.
Tidak ada paksaan dalam penyebarannya sebab perilaku-perilaku itu memang sangat bertentangan
dengan ajaran Islam seperti yang disebutkan didalam Al-Quran, salah satunya pada surah Al-Baqarah ayat
256.
Berikut beberapa cara dan proses penyebaran agama ini di Nusantara.
Pengaruh Islam dalam kesusastraan dapat ditemukan pada kesusastraan di sumatra yang ditulis
dengan huruf arab. Sedangkan kesusastraan di jawa sendri tetap menggunakan tulisan jawa kuno.
Hasil-hasil karya sastra Indonesia yang bernafaskan Islam beberapa diantaranya ditulis oleh Nur Al-
Din Al-Raniri, Sunan Benong, Hamzah Fansyuri, dan Abdul Rauf yang menulis tentang fikih dan tafsir Al-
quran.
Karya karya sastra lain yang muncul pada masa penyebaran Islam diantaranya: Babad Tanah Jawi,
Babad Cirebon, Sejarah Melayu, Bustanus Dalatin, dan Gurindam Dua Belas.
Karya-karya sastra yang muncul selama penyebaran ajaran Islam dikelompokkan dalam beberapa
istilah berdasarkan corak dan isinya. Yaitu:
1. Babad
Babad merupakan karya cerita sejarah Yang isinya lebih banyak mengandung cerita-cerita daripada uraian
sejarah itu sendiri. Namun, Isinya tetap menggambarkan pola peristiwa sejarah.
kitab-kitab babad diantaranya Hikayat (hikayat raja-raja Pasai,hikayat Salasih perak, Sejarah Melayu, Babad
Tanah Jawi, Babad Giyanti, dan Sejarah Negeri Kedah.
2. Hikayat
Hikayat juga banyak bercerita mengenai sejarah. Namun lebih dalam.
Hikayat banyak menceritakan keajaiban serta peristiwa yang sulit dicerna akal yang dijadikan bagian
terpenting yang umumnya akan bermuara pada satu tokoh atau peristiwa sejarah.
Contoh hikayat diantaranya: Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Bahtiar, Hikayat Si Miskin,
HIkayat Panji Inu Kertapati, Hikayat Bayan Budiman.
3.Suluk
Suluk adalah kita yang menjelaskan seputar ilmu tasawuf. Suluk adalah kesusastraan yang paling tua yang
erat hubungannya dengan para wali.