Disusun Oleh :
Royyan Rofiqy
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat maha besar Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajari mataka kuliah Biologi
khususnya mengenai Reklamasi Pantai.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini kedepanya dengan
lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, reklamasi pantai dilakukan sebagai upaya untuk memperluas wilayah
daratan dengan berbagai adalah sah dan telah dipraktikkan secara luas diseluruh penjuru
dunia. Sebagai upaya manusia karena mempertimbangkan terbatasnya daratan sebagai tempat
aktifitas utama manusia, baik untuk sarana pemukiman, industry, perdagangan, dan lain
sebagainnya. reklamasi menjadi lazim karena sudah menjadi hokum kebiasaa internasional.
(Customary ±International Law), hal itu sesuai dengan pengertian bahwa “kebiasaan dalam
hokum internasional merupakan suatu praktik yang diiikuti oleh mereka merasa secara
hukum wajib dilakukan”.
Indonesia mempunyai wilayah garis pantai sepanjang ±95.000 km, wilayah pesisir
Indonesia mempunyai memiliki berbagai fungsi seperti transportasi dan pelabuhan, kawasan
Industri dan agroindustry, jasa lingkungan, rekreasi dan pariwisata serta kawasan
pemukiman. Kota-kota besar di Indonesia merupakan kota –kota Pantai dengan jumlah
penduduk yang besar dan kegiatan perekonomian yang pesat, tetapi seringkali lahan yang
tersedia tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangan wilayah kota tersebut.
1.3 Tujuan
Menurut pengertiannya secara bahasa, reklamasi berasal dari kosa kata dalam Bahasa
Inggris, to reclaim yang artinya memperbaiki sesuatu yang rusak. Secara spesifik dalam
Kamus Bahasa Inggris-Indonesia terbitan PT. Gramedia disebutkan arti reclaim sebagai
menjadikan tanah (from the sea). Masih dalam kamus yang sama, arti kata reclamation
diterjemahkan sebagai pekerjaan memperoleh tanah. Para ahli belum banyak yang
mendefinisikan atau memberikan pengertian mengenai reklamasi pantai. Kegiatan reklamasi
pantai merupakan upaya teknologi yang dilakukan manusia untuk merubah suatu lingkungan
alam menjadi lingkungan buatan, suatu tipologi ekosistem estuaria, mangrove dan terumbu
karang menjadi suatu bentang alam daratan.(Maskur, 2008).
Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Orang dalam rangka meningkatkan
manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara
pengurugan, pengeringan lahan atau drainase (UU No 27 Thn 2007).
Pengertian reklamasi lainnnya adalah suatu pekerjaan/usaha memanfaatkan kawasan
atau lahan yang relatif tidak berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna
dengan cara dikeringkan. Misalnya di kawasan pantai, daerah rawa-rawa, di lepas pantai/di
laut, di tengah sungai yang lebar, ataupun di danau. Pada dasaranya reklamasi merupakan
kegiatan merubah wilayah perairan pantai menjadi daratan. Reklamasi dimaksudkan upaya
merubah permukaan tanah yang rendah (biasanya terpengaruh terhadap genangan air)
menjadi lebih tinggi (biasanya tidak terpengaruh genangan air). (Wisnu Suharto dalam
Maskur, 2008).
Sesuai dengan definisinya, tujuan utama reklamasi adalah menjadikan kawasan berair
yang rusak atau tak berguna menjadi lebih baik dan bermanfaat. Kawasan baru tersebut,
biasanya dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan,
pertanian, serta objek wisata. Dalam perencanaan kota, reklamasi pantai merupakan salah
satu langkah pemekaran kota. Reklamasi diamalkan oleh negara atau kotakota besar yang laju
pertumbuhan dan kebutuhan lahannya meningkat demikian pesat tetapi mengalami kendala
dengan semakin menyempitnya lahan daratan (keterbatasan lahan). Dengan kondisi tersebut,
pemekaran kota ke arah daratan sudah tidak memungkinkan lagi, sehingga diperlukan daratan
baru. (http//www.lautkita.org)
Cara reklamasi memberikan keuntungan dan dapat membantu negara/kota dalam
rangka penyediaan lahan untuk berbagai keperluan (pemekaran kota), penataan daerah pantai,
pengembangan wisata bahari, dll.
Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara darat dan laut yang bagian
lautnya masih dipengaruhi oleh aktivitas daratan, seperti sedimentasi dan aliran air tawar, dan
bagian daratannya masih dipengaruhi oleh aktivitas lautan seperti pasang surut, angin laut,
dan perembesan air asin (Ketchum, 1972). GESAMP1 (2001) mendefinisikan wilayah pesisir
sebagai wilayah daratan dan perairan yang dipengaruhi oleh proses biologis dan fisik dari
perairan laut maupun dari daratan, dan didefinisikan secara luas untuk kepentingan
pengelolaan sumber daya alam. Sehingga deliniasi wilayah pesisir ini dapat berbeda
tergantung dari aspek administratif, ekologis, dan perencanaan.
Definisi wilayah pesisir seperti yang sudah dijelaskan memberikan suatu pengertian
bahwa ekosistem pesisir merupakan ekosistem yang dinamis dan mempunyai kekayaan
habitat yang tinggi dan beragam, serta saling berinteraksi antara habitat tersebut. Selain
mempunyai potensi yang besar, wilayah pesisir juga merupakan ekosistem yang paling
mudah terkena dampak kegiatan manusia. Lebih lanjut, umumnya kegiatan pembangunan,
secara langsung maupun tidak langsung, dapat berdampak buruk bagi ekosistem pesisir.
2.3 Tujuan Reklamasi
Biasanya kegiatan reklamasi ini dilakukan oleh suatu otoritas (negara, kota besar,
pengelola kawasan) yang memiliki laju pertumbuhan tinggi dan kebutuhan lahannya
meningkat pesat, tetapi mengalami kendala keterbatasan atau ketersediaan ruang dan lahan
untuk mendukung laju pertumbuhan yang ada, sehingga diperlukan untuk mengembangkan
suatu wilayah daratan baru. Dalam konteks pengembangan wilayah, reklamasi kawasan
pantai ini diharapkan akan dapat meningkatkan daya tampung dan daya dukungan lingkungan
(environmental carrying capacity) secara keseluruhan bagi kawasan tersebut. Reklamasi
dilakukan dalam rangka meningkatkan manfaat sumberdaya lahan yang ditinjau dari sudut
lingkungan dan social ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase
(UU 27, 2007). Hal ini umumnya terjadi karena semakin tingginya tingkat populasi manusia,
khususnya di kawasan pesisir, sehingga perlu dicari solusinya.
Tujuan reklamasi juga yaitu untuk memperbaiki daerah atau areal yang tidak terpakai
atau tidak berguna menjadi daerah yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
manusia antara lain untuk lahan pertanian, perumahan, tempat rekreasi dan industri
(Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1990). Sedangkan menurut max wagiu 2011. Tujuan dari
program reklamasi yaitu:
a. Untuk mendapatkan kembali tanah yang hilang akibat gelombang laut
b. Untuk memperoleh tanah baru di kawasan depan garis pantai untuk mendirikan
bangunan yang akan difungsikan sebagai benteng perlindungan garis pantai
c. Untuk alasan ekonomis, pembangunan atau untuk mendirikan konstruksi
bangungan dalam skala yang lebih besar.
Ada bermacam dampak reklamasi daerah pesisir pantai yang banyak dilakukan pada
negara atau kota maju dalam rangka memperluas daratan sehingga bisa digunakan untuk area
bisnis, perumahan,wisata rekreasi dan keperluan lainya. selalu ada dampak positif dan negatif
dalam setiap kegiatan termasuk dalam hal pengurugan tepi laut ini, bisa jadi yang melakukan
kegiatan hanya mendapat keuntunganya saja sementara kerugian harus ditanggung oleh pihak
yang tidak mengerti apa-apa, tanpa disadari banyak daerah pesisir pantai terpencil yang
hilang karena aktifitas reklamasi ini.
Melihat kelebihan dan kekurangan reklamasi tersebut nampaknya tetap lebih banyak
dilakukan karena dampak negatif lingkungan justru ditanggung daerah lain yang terkadang
tidak tahu apa-apa tentang adanya reklamasi pantai yang letaknya jauh dari tempat tinggal.
solusi terbaik bisa dilakukan dengan mencari teknologi terbaru mengenai pemanfaatan
wilayah laut untuk aktifitas hidup manusia contohnya dengan membuat gedung atau rumah
terapung di atas permukaan laut, namun hal ini tentu perlu penelitian yang dalam sehingga
apa yang diharapkan bisa tercapai, bagi yang hendak memberikan uraian atau solusi
mengenai kegiatan reklamasi pantai bisa berbagi disini.
A. Kesimpulan
Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
Kegiatan reklamasi dapat menimbulkan keuntungan maupun dampak secara sosial,
ekonomi dan lingkungan.
Kegiatan reklamasi dapat dilaksanakan jika manfaat sosial dan ekonomi yang
diperoleh lebih besar dari biaya sosial dan biaya ekonominya, serta memperhatikan
dan menjaga kehidupan masyarakat serta kelestarian lingkungan.
Dapat menjadi antisipasi kekurangan lahan di perkotaan dengan memanfaatkan lahan
yang rusak di daerah pesisir pantai.
B. Saran
Ketchum, 1972. GESAMP 2001. Reports and Studies. A Sea of Trouble. Coordination
Office ogthe Global Programme of Action for The Protection of The Marine
Environment from Land and Based Activities (UNEP). The Hague Division of
Environmental Convention (UNEP)-Nairobi
http//www.lautkita.org/reklamasiabrasi_ind.html
http://www.esp2indonesia.org/sites/default/files/publications/REA%20Jakarta
%20Bay_Indonesia_editedJuli11_final%20(1).pdf.
Ketchum, 1972 dalam Kay dan Alder, 1999. Coastal planning and management by R. Kay
and J. Alder, 1999. Spon, xxi+375 pp.
http://www.indonesiawaterinstitute.org/reklamasi