Anda di halaman 1dari 16

4.

LINGKUP PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN


BUATAN

A. PENCAHAYAAN BUATAN
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan
oleh sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat
diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan
alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok
pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun
yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut:
- Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat
secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara
mudah dan tepat.
- Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan
aman.
- Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada
tempat kerja.
- Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar
secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak
menimbulkan bayang-bayang.
- Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan
prestasi.

Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara


umum dapat dibedakan atas 3 macam yakni :
1. Sistem Pencahayaan Merata
Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata
di seluruh ruangan. Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan
yang tidak dipergunakan untuk melakukan tugas visual khusus.
Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di
seluruh langit- langit.
2. Sistem Pencahayaan Terarah
Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan
dari salah satu arah tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau
penonjolan suatu objek karena akan tampak lebih jelas. Lebih
dari itu, pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek tersebut
berperan sebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar,
yakni melalui mekanisme pemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga
digabungkan dengan sistem pencahayaan merata karena bermanfaat
mengurangi efek menjemukan yang mungkin ditimbulkan oleh
pencahayaan merata.
3. Sistem Pencahayaan Setempat
Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek
tertentu misalnya tempat kerja yang memerlukan tugas visual.

JENIS-JENIS SISTIM PENCAHAYAAN

Lampu Pijar (GLS)


Lampu pijar bertindak sebagai ‘badan abu-abu’ yang secara
selektif memancarkan radiasi, dan hampir seluruhnya terjadi pada daerah
nampak. Bola lampu terdiri dari hampa udara atau berisi gas, yang dapat
menghentikan oksidasi dari kawat pijar tungsten, namun tidak akan
menghentikan penguapan. Warna gelap bola lampu dikarenakan tungsten
yang teruapkan mengembun pada permukaan lampu yang relatif dingin.
Dengan adanya gas inert, akan menekan terjadinya penguapan, dan
semakin besar berat molekulnya akan makin mudah menekan terjadinya
penguapan. Untuk lampu biasa dengan harga yang murah, digunakan
campuran argon.
Ciri-ciri
Efficacy – 12 lumens/Watt
Indeks Perubahan Warna – 1A
Suhu Warna - Hangat (2.500K – 2.700K)
Umur Lampu – 1-2.000 jam

Lampu Tungsten--Halogen

Lampu halogen adalah sejenis lampu pijar. Lampu ini memiliki


kawat pijar tungsten seperti lampu pijar biasa yang digunakan di rumah,
tetapi bola lampunya diisi dengan gas halogen. Atom tungsten menguap
dari kawat pijar panas dan bergerak naik ke dinding pendingin bola
lampu. Atom tungsten, oksigen dan halogen bergabung pada dinding
bola lampu membentuk molekul oksihalida tungsten. Suhu dinding bola
lampu menjaga molekul oksihalida tungsten dalam keadaan uap.
Molekul bergerak kearah kawat pijar panas dimana suhu tinggi
memecahnya menjadi terpisah-pisah. Atom tungsten disimpan kembali
pada daerah pendinginan dari kawat pijar bukan ditempat yang sama
dimana atom diuapkan. Pemecahan biasanya terjadi dekat sambungan
antara kawat pijar tungsten dan kawat timah molibdenum dimana suhu
turun secara tajam.
Ciri-ciri
Efficacy – 18 lumens/Watt
Indeks Perubahan Warna – 1A
Suhu Warna – Hangat (3.000K-3.200K)
Umur Lampu – 2- 4.000 jam

Kekurangan Kelebihan
Lebih kompak Lebih kompak
Umur lebih panjang Umur lebih panjang
Lebih banyak cahaya Lebih banyak cahaya
Cahaya lebih putih (suhu Cahaya lebih putih (suhu warna
warna lebih tinggi) lebih tinggi)

Lampu Neon
Lampu neon, 3 hingga 5 kali lebih efisien daripada lampu pijar
standar dan dapat bertahan 10 hingga 20 kali lebih awet. Dengan
melewatkan listrik melalui uap gas atau logam akan menyebabkan
radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu sesuai dengan
komposisi kimia dan tekanan gasnya. Tabung neon memiliki uap merkuri
bertekanan rendah, dan akan memancarkan sejumlah kecil radiasi biru/
hijau, namun kebanyakan akan berupa UV pada 253,7nm dan 185nm.
Bagian dalam dinding kaca memiliki pelapis tipis fospor, hal ini dipilih
untuk menyerap radiasi UV dan meneruskannya ke daerah nampak.
Proses ini memiliki efisiensi sekitar 50%. Tabung neon merupakan
lampu ‘katode panas’, sebab katode dipanaskan sebagai bagian dari
proses awal. Katodenya berupa kawat pijar tungsten dengan sebuah
lapisan barium karbonat. Jika dipanaskan, lapisan ini akan mengeluarkan
elektron tambahan untuk membantu pelepasan. Lapisan ini tidak boleh
diberi pemanasan berlebih sebab umur lampu akan berkurang. Lampu
menggunakan kaca soda kapur yang merupakan pemancar UV yang
buruk. Jumlah merkurinya sangat kecil, biasanya 12 mg. Lampu yang
terbaru menggunakan amalgam merkuri, yang kandungannya sekitar 5
mg. Hal ini memungkinkan tekanan merkuri optimum berada pada
kisaran suhu yang lebih luas. Lampu ini sangat berguna bagi
pencahayaan luar ruangan karena memiliki fitting yang kompak.

Ciri-ciri
Halofosfat
Efficacy – 80 lumens/Watt (gir HF menaikan nilai ini sebesar 10%)
Indeks Perubahan Warna –2-3
Suhu Warna – apa saja
Umur Lampu– 7-15.000 jam

Tri-fosfor
Efficacy – 90 lumens/Watt
Indeks Perubahan Warna –1A-1B
Suhu Warna – apa saja
Umur Lampu – 7-15.000 jam
Lampu neon yang kompak
Lampu neon kompak yang tersedia saat ini membuka seluruh
pasar bagi lampu neon. Lampulampu ini dirancang dengan bentuk yang
lebih kecil yang dapat bersaing dengan lampu pijar dan uap merkuri di
pasaran lampu dan memiliki bentuk bulat atau segi empat. Produk di
pasaran tersedia dengan gir pengontrol yang sudah terpasang (GFG) atau
terpisah (CFN).

Ciri-ciri:
Efficacy – 60 lumens/Watt Indeks Perubahan Warna – 1B Suhu Warna –
Hangat, Menengah Umur Lampu – 7-10.000 jam

Sodium
Lampu Lampu sodium tekanan tinggi

Lampu sodium tekanan tinggi (HPS) banyak digunakan untuk


penerapan di luar ruangan dan industri. Efficacy nya yang tinggi
membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik daripada metal halida,
terutama bila perubahan warna yang baik bukan menjadi prioritas.
Lampu HPS berbeda dari lampu merkuri dan metal halida karena tidak
memiliki starter elektroda; sirkuit balas dan starter elektronik tegangan
tinggi. Tabung pemancar listrik terbuat dari bahan keramik, yang dapat
menahan suhu hingga 2372F. Didalamnya diisi dengan xenon untuk
membantu menyalakan pemancar listrik, juga campuran gas sodium –
merkuri.
Ciri-ciri
Efficacy – 50 - 90 lumens/Watt (CRI lebih baik, Efficacy lebih rendah)
Indeks Perubahan Warna – 1 – 2
Suhu Warna - Hangat

Umur Lampu – 24.000 jam, perawatan lumen yang luar biasa Pemanasan
– 10 menit, pencapaian panas – dalam waktu 60 detik Mengoperasikan
sodium pada suhu dan tekanan yang lebih tinggi menjadikan sangat
reaktif.
Mengandung 1-6 mg sodium dan 20mg merkuri

Gas pengisinya adalah Xenon. Dengan meningkatkan jumlah gas akan


menurunkan
merkuri, namun membuat lampu jadi sulit dinyalakan.

Arc tube (tabung pemacar cahaya) didalam bola lampu mempunyai


lapisan pendifusi untuk mengurangi silau.
Makin tinggi tekanannya, panjang gelombangnya lebih luas, dan CRI
nya lebih baik, efficacy nya lebih rendah.

Lampu Uap Merkuri


Lampu uap merkuri merupakan model tertua lampu HID.
Walaupun mereka memiliki umur yang panjang dan biaya awal yang
rendah, lampu ini memiliki efficacy yang buruk (30 hingga 65 lumens
per watt, tidak termasuk kerugian balas) dan memancarkan warna hijau
pucat. Isu paling penting tentang lampu uap merkuri adalah bagaimana
caranya supaya digunakan jenis sumber HID atau neon lainnya yang
memiliki efficacy dan perubahan warna yang lebih baik. Lampu uap
merkuri yang bening, yang menghasilkan cahaya biru-hijau, terdiri dari
tabung pemancar uap merkuri dengan elektroda tungsten di kedua
ujungnya. Lampu tersebut memiliki efficacy terendah dari keluarga HID,
penurunan lumen yang cepat, dan indeks perubahan warna yang rendah.
Disebabkan karakteristik tersebut, lampu jenis HID yang lain telah
menggantikan lampu uap merkuri dalam banyak penggunaannya. Walau
begitu, lampu uap merkuri masih merupakan sumber yang populer untuk
penerangan taman sebab umur lampunya yang mencapai 24.000 jam dan
bayangan taman yang hijaunya terlihat seperti gambaran hidup.
Pemancar disimpan di bagian dalam bola lampu yang disebut tabung
pemancar. Tabung pemancar diisi dengan gas merkuri dan argon murni.
Tabung pemancar tertutup di dalam bola lampu yang berada diluarnya,
yang diisi dengan nitrogen.

Ciri-ciri
Efficacy – 50 - 60 lumens/Watt ( tidak termasuk dari bagian L) Indeks
Perubahan Warna – 3
Suhu Warna – Menengah
Umur Lampu – 16.000 – 24.000 jam, perawatan lumen buruk
Gir pengendali alat elektroda ketiga lebih sederhana dan lebih mudah
dibuat.
Beberapa negara telah menggunakan MBF untuk penerangan jalan
dimana lampu kuning SOX dianggap tidak pantas. Tabung pemancar
mengandung 100 mg gas merkuri dan argon pembungkusnya adalah
pasir kwarsa. Tidak terdapat pemanas awal katoda, elektroda ketiga
dengan celah yang lebih pendek untuk memulai pelepasan Bola lampu
bagian luar dilapisi fospor. Hal ini akan memberi cahaya merah
tambahan dengan menggunakan UV, untuk mengkoreksi bias pelepasan
merkuri. Pembungkus kaca bagian luar mencegah lepasnya radiasi UV

Lampu Metal Halida


Halida bertindak sama halnya dengan siklus halogen tungsten.
Manakala suhu bertambah maka terjadi pemecahan senyawa halida
melepaskan logam ke pemancar. Halida mencegah dinding kuarsa
diserang oleh logam-logam alkali.

Ciri-ciri
Efficacy – 80 lumens/Watt
Indeks Perubahan Warna – 1A –2 tergantung pada campuran halida
Suhu Warna – 3.000K – 6.000K
Umur Lampu – 6.000 – 20.000 jam, perawatan lumen buruk Pemanasan
– 2-3 menit, pencapaian panas – dalam waktu 10-20 menit Pemilihan
warna, ukuran, dan nilainya lebih besar untuk MBI daripada jenis lampu
lainnya. Jenis ini merupakan versi yang dikembangkan dari dua lampu
pelepas dengan intensitas tinggi, dan cenderung memiliki efficacy yang
lebih baik dengan menambahkan logam lain ke merkuri, spektrum yang
berbeda dapat dipancarkan.
Beberapa lampu SBI menggunakan elektroda ketiga untuk memulai
penyalaan, namun untuk yang lainnya, terutama lampu peraga yang lebih
kecil, memerlukan denyut penyalaan tegangan tinggi.

B. PENGUDARAAN BUATAN
Ventilasi buatan atau penghawaan buatan (Artifical
ventilation / Forced ventilation / Mechanical ventilation) adalah
penghawaan yang melibatkan peralatan mekanik. Penghawaan buatan
sering disebut Pengkondisian Udara (air conditioning) yaitu proses
perlakuan terhadap udara di dalam bangunan yang meliputi suhu,
kelembaban, kecepatan, dan arah angin, kebersihan, bau, serta
distribusinya untuk menciptakan kenyamanan bagi penghuninya. Dengan
demikian, pengkondisian udara sebenarnya tidak hanya berarti
menurunkan suhu (cooling), tetapi juga menaikkan suhu (heating). Di
daerah tropis lembab yang suhu rata-ratanya tinggi, pengkondisian udara
(atau penghawaan buataan) diasosiassikan dengan penyejukkan udara
oleh mesin penyejuk udara atau mesin pengkondisi udara yang dikenal
luas dengan istilah Air Conditioner (AC). Kipas angin listrik (electric
fan) tidak menurunkan suhu udara, tetapi hanya menurunkan udara saja.
Kipas angin listrik diantara penghawaan alami dan buatan.

Fungsi Sistem AC ( Air Conditioner )


Sistem Air Conditioner (AC) digunakan untuk membuat
temperatur udara di dalam suatu ruangan menjadi nyaman. Apabila
suhu pada suatu ruangan terasa panas maka udara panas ini diserap
sehingga temperaturnya menurun. Apabila udara dalam ruangan
lembab maka kelembaban akan dikurangi sehingga udara
dipertahankan pada tingkat yang menyenangkan.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
AC berfungsi untuk :
1. Mendinginkan udara.
2. Mereduksi tingkat kelembaban udara.
3. Mensirkulasi udara.
4. Membersihkan udara.

Seperangkat alat pada AC diantaranya kompresor, kondensor, orifice


tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator dengan penjelasan
sebagai berikut :
1. Kompresor
Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin
(refrigeran) agar tetap bersirkulasi di dalam sistem. Fungsi dari
kompresor adalah untuk menaikan tekanan dari uap refrigeran
sehingga tekanan pada kondensor lebih tinggi dari evaporator
yang menyebabkan kenaikan temperatur dari refrigeran. Kompresor
dirancang dan diproduksi untuk dapat dipakai dalam jangka waktu
yang lama, karena kompresor merupakan jantung utama dari sistem
refrigerasi kompresi uap dan juga kapasitas refrigerasi. Suatu
mesin refrigerasi tergantung pada kemampuan kompresor untuk
memenuhi jumlah gas refrigeran yang perlu disirkulasikan.
Kompresor berfungsi untuk menghisap uap refrigeran yang berasal
dari evaporator dan menekannya ke kondenser sehingga tekanan
dan temperaturnya akan meningkat ke suatu titik dimana uap
akan mengembun pada temperatur media pengembun.
2. Kondensor
Kondenser berfungsi sebagai untuk membuang kalor ke
lingkungan, sehingga uap refrigeran akan mengembun dan
berubah fasa dari uap ke cair. Sebelum masuk ke kondenser
refrigeran berupa uap yang bertemperatur dan bertekanan tinggi,
sedangkan setelah keluar dari kondenser refrigeran berupa cairan
jenuh yang bertemperatur lebih rendah dan bertekanan sama
(tinggi) seperti sebelum masuk ke kondenser.
3. Orifice Tube

Di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan


suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa
sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup
ekspansi.
4. Katup ekspansi
Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari
sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin
melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap
ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki
evaporator/pendingin.
5. Evaporator atau pendingin
Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan
pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam
ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali
menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit
cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator /
pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi
cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni,
sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan
beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon
yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.
6. Pipa Kapiler
Pipa kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi
menurunkan tekanan refrigeran dan mengatur aliran refrigeran
menuju evaporator. Fungsi utama pipa kapiler ini sangat vital karena
menghubungkan dua bagian tekanan berbeda, yaitu tekanan tinggi
dan tekanan rendah. refrigeran bertekanan tinggi sebelum melewati
pipa kapiler akan di ubah atau diturunkan tekananya. Akibat dari
penurunan tekanan refrigeran menyebabkan penurunan suhu. Pada
bagian inilah (pipa kapiler) refrigeran mencapai suhu terendah
(terdingin). Pipa kapiler terletak antara saringan (filter) dan
Evaporator.

Komponen Pendukung AC
1. Strainer Atau Saringan
Strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran yang
terbawa oleh refrigeran di dalam sistem AC, Kotoran yang lolos
dari saringan karena strainer rusak dapat menyebabkan
penyumbatan pipa kapiler. Akibatnya, sirkulasi refrigeran menjadi
terganggung. biasanya, kotoran yang menjadi penyumbat sistem
pendingn, seperti karat dan serpihan logam.
2. Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara
refrigeran cair bertemperatur rendah dan campuran minyak
pelumas evaporator. Selain itu, accumulator berfungsi mengatur
sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui
saluran isap kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair
tidak mengalir ke kompresor, accumulator mengkondisikan
wujud refrigeran tetap dalam wujud gas. Sebab, ketika wujud
refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk ke dalam
kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor.
3. Minyak Pelumas Kompresor
Minyak pelumas atau oli kompresor pada sistem AC
berguna untuk melumasi bagian- bagian kompresor agar tidak
cepat aus karena gesekan. Selain itu, minyak pelumas berfungsi
meredam panas di bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil dari
oli kompresor bercampur dengan refrigeran, kemudian ikut
bersirkulasi di dalam sistem pendingin melewati kondensor dan
evaporator. Oleh sebab itu, oli kompresor harus memiliki
persyaratan khusus, yaitu bersifat melumasi, tahan terhadap
temperatur kompresor yang tinggi, memiliki titik beku yang
renndah, dan tidak menimbulkan efek negatif pada sifat refrigeran
serta komponen AC yang dilewatinya.
4. Kipas ( Fan atau Blower )
Pada komponen AC, Blower terletak di bagian indoor yang
berfungsi menghembuskan udara dingin yang dihasilkan
evaporator. Fan atau kipas terletak pada bagian outdoor yang
berfungsi mendinginkan refrigeran pada kondensor serta untuk
membantu pelepasan panas pada kondensor.

MANFAAT DAN KERUGIAN MENGGUNAKAN AC


MANFAAT
 AC tidak menyebabkan paru-paru basah, justru sebaliknya, karena
ruang ber AC, udaranya disirkulasi melalui evaporator yang secara
terus menerus terjadi proses kondensasi (merubah udara lembab/ uap
airnya menjadi air dan dikeluarkan melalui pipa pembuangan,
makannya AC kan selalu mengeluarkan air dari hasil kondensasi
tersebut. Jadi udara ruang ber AC menjadi lebih kering dengan
kelembaban udara antara 50%-60%, yaitu batasan kelembaban udara
yang nyaman untuk kita. Suhu yang disarankan adalah sekitar 24-25
derajat Celcius. Ini adalah suhu paling ideal bagi manusia untuk
bekerja atau istirahat dengan optimal.
 Dapat digunakan sebagai pendingin ruangan ketika udara panas ,
terutama di daerah beriklim tropis.

KERUGIAN
 Apabila freon yang terdapat didalam AC bocor, itu akan
mrnyebabkan global warming yang akan merusak lingkungan.
 Menyetel AC terlalu dingin dapat membuat pemakaian listrik
meningkat & usia pakainya lebih singkat karena AC akan terus
bekerja dengan kemampuan maksimalnya agar bisa mencapai suhu
yang distel.
 Jika suhu lebih dingin, di atas sudah dibagikan akibatnya pada tubuh.
Sedangkan jika suhu terlalu panas, akan membuat cepat lelah &
emosi meningkat.
 AC membuat tubuh kekeringan (dehidrasi). Pastikan cukup minum
untuk mencegahnya. Kebutuhan cairan yang disarankan untuk
mereka yang bekerja di ruangan ber-AC adalah sekitar
50-60cc/kgBB/ hari. Contohnya jika berat badan 50kg, maka paling
sedikit harus minum sekitar 2500cc/hari.
 Bekerja seharian di ruang yang menggunakan pendingin ruangan
saat ini sudah seperti kewajiban sejak beberapa tahun terakhir. Hal
ini disebabkan semakin panasnya suhu udara yang diakibatkan oleh
pemanasan global. Padahal penggunaan pendingin ruangan juga
salah satu penyebab terjadinya pemanasan global karena menipisnya
lapisa ozon.
 Para pekerja yang bekerja di dalam ruangan tertutup lebih terpapar
oleh polutan yang berada di dalam ruangan. Polutan tersebut berasal
dari penggunaan bahan bangunan sintetis yang terus meningkat serta
bisa juga berasal dari perawatan pribadi orang tersebut dan produk-
produk rumah tangga lainnya yang mengandung berbagai macam zat
kimia. Pada gedung tertutup yang menggunakan pendingin udara,
maka sirkulasi udaranya hanya berputar disekitar tempat yang itu-itu
saja dan ditambah adanya polutan pada udara yang sama. Hal ini
bisa memicu timbulnya Sick Building Syndrome. Sindrom ini bisa
mengakibatkan infeksi saluran pernafasan serta dapat memperburuk
penderita penyakit asma dan alergi akibat udara yang kotor.Gejala
yang ditimbulkan dari sindrom ini adalah sakit kepala, pusing, sinus
dengan hidung tersumbat, gatal-gatal, mata mudah merah dan berair,
gatal tenggorokan, mual, lesu dan sulit untuk berkonsentrasi. Jika
tidak segera ditangani maka bisa menimbulkan penyakit yang lebih
serius. Selain itu penggunaan pendingin ruangan yang terus menerus
bisa membuat kulit menjadi kering dan tubuh kehilangan cairan.
 AC dimobil juga memberi masalah bagi pengendaranya.
Mikroorganisme telah ditemukan dalam unit pendingin mobil yang
dapat membahyakan saluran pernafasan. Para peneliti di Lousiana
State Medical Centre mengidentifikasi terdapat jamur (cendawan)
yang hidup dalam 22 dari 25 mobil yang diuji. Unit pendingin
kendaraan juga bisa menyebabkan penyakit Legionnaire (Legionella
pneumonia; Pontiac fever), suatu infeksi saluran pernafasan akut
yang disebabkan oleh bakteri Legionella Pneumophilia dan spesies
lainnya dari Legionella; yang bisa menyebabkan serangkaian
penyakit, mulai dari batuk ringan dan demam sampai pneumonia.
Jika pendingin kendaraan menggunakan filter murahan dan tidak
dirawat dengan baik, maka polutan akan diresirkulasi dan tentu
sangat tidak baik untuk kesehatan pengendara di dalam kabin.

Anda mungkin juga menyukai