A. PENCAHAYAAN BUATAN
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan
oleh sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat
diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan
alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok
pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun
yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut:
- Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat
secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara
mudah dan tepat.
- Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan
aman.
- Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada
tempat kerja.
- Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar
secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak
menimbulkan bayang-bayang.
- Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan
prestasi.
Lampu Tungsten--Halogen
Kekurangan Kelebihan
Lebih kompak Lebih kompak
Umur lebih panjang Umur lebih panjang
Lebih banyak cahaya Lebih banyak cahaya
Cahaya lebih putih (suhu Cahaya lebih putih (suhu warna
warna lebih tinggi) lebih tinggi)
Lampu Neon
Lampu neon, 3 hingga 5 kali lebih efisien daripada lampu pijar
standar dan dapat bertahan 10 hingga 20 kali lebih awet. Dengan
melewatkan listrik melalui uap gas atau logam akan menyebabkan
radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu sesuai dengan
komposisi kimia dan tekanan gasnya. Tabung neon memiliki uap merkuri
bertekanan rendah, dan akan memancarkan sejumlah kecil radiasi biru/
hijau, namun kebanyakan akan berupa UV pada 253,7nm dan 185nm.
Bagian dalam dinding kaca memiliki pelapis tipis fospor, hal ini dipilih
untuk menyerap radiasi UV dan meneruskannya ke daerah nampak.
Proses ini memiliki efisiensi sekitar 50%. Tabung neon merupakan
lampu ‘katode panas’, sebab katode dipanaskan sebagai bagian dari
proses awal. Katodenya berupa kawat pijar tungsten dengan sebuah
lapisan barium karbonat. Jika dipanaskan, lapisan ini akan mengeluarkan
elektron tambahan untuk membantu pelepasan. Lapisan ini tidak boleh
diberi pemanasan berlebih sebab umur lampu akan berkurang. Lampu
menggunakan kaca soda kapur yang merupakan pemancar UV yang
buruk. Jumlah merkurinya sangat kecil, biasanya 12 mg. Lampu yang
terbaru menggunakan amalgam merkuri, yang kandungannya sekitar 5
mg. Hal ini memungkinkan tekanan merkuri optimum berada pada
kisaran suhu yang lebih luas. Lampu ini sangat berguna bagi
pencahayaan luar ruangan karena memiliki fitting yang kompak.
Ciri-ciri
Halofosfat
Efficacy – 80 lumens/Watt (gir HF menaikan nilai ini sebesar 10%)
Indeks Perubahan Warna –2-3
Suhu Warna – apa saja
Umur Lampu– 7-15.000 jam
Tri-fosfor
Efficacy – 90 lumens/Watt
Indeks Perubahan Warna –1A-1B
Suhu Warna – apa saja
Umur Lampu – 7-15.000 jam
Lampu neon yang kompak
Lampu neon kompak yang tersedia saat ini membuka seluruh
pasar bagi lampu neon. Lampulampu ini dirancang dengan bentuk yang
lebih kecil yang dapat bersaing dengan lampu pijar dan uap merkuri di
pasaran lampu dan memiliki bentuk bulat atau segi empat. Produk di
pasaran tersedia dengan gir pengontrol yang sudah terpasang (GFG) atau
terpisah (CFN).
Ciri-ciri:
Efficacy – 60 lumens/Watt Indeks Perubahan Warna – 1B Suhu Warna –
Hangat, Menengah Umur Lampu – 7-10.000 jam
Sodium
Lampu Lampu sodium tekanan tinggi
Umur Lampu – 24.000 jam, perawatan lumen yang luar biasa Pemanasan
– 10 menit, pencapaian panas – dalam waktu 60 detik Mengoperasikan
sodium pada suhu dan tekanan yang lebih tinggi menjadikan sangat
reaktif.
Mengandung 1-6 mg sodium dan 20mg merkuri
Ciri-ciri
Efficacy – 50 - 60 lumens/Watt ( tidak termasuk dari bagian L) Indeks
Perubahan Warna – 3
Suhu Warna – Menengah
Umur Lampu – 16.000 – 24.000 jam, perawatan lumen buruk
Gir pengendali alat elektroda ketiga lebih sederhana dan lebih mudah
dibuat.
Beberapa negara telah menggunakan MBF untuk penerangan jalan
dimana lampu kuning SOX dianggap tidak pantas. Tabung pemancar
mengandung 100 mg gas merkuri dan argon pembungkusnya adalah
pasir kwarsa. Tidak terdapat pemanas awal katoda, elektroda ketiga
dengan celah yang lebih pendek untuk memulai pelepasan Bola lampu
bagian luar dilapisi fospor. Hal ini akan memberi cahaya merah
tambahan dengan menggunakan UV, untuk mengkoreksi bias pelepasan
merkuri. Pembungkus kaca bagian luar mencegah lepasnya radiasi UV
Ciri-ciri
Efficacy – 80 lumens/Watt
Indeks Perubahan Warna – 1A –2 tergantung pada campuran halida
Suhu Warna – 3.000K – 6.000K
Umur Lampu – 6.000 – 20.000 jam, perawatan lumen buruk Pemanasan
– 2-3 menit, pencapaian panas – dalam waktu 10-20 menit Pemilihan
warna, ukuran, dan nilainya lebih besar untuk MBI daripada jenis lampu
lainnya. Jenis ini merupakan versi yang dikembangkan dari dua lampu
pelepas dengan intensitas tinggi, dan cenderung memiliki efficacy yang
lebih baik dengan menambahkan logam lain ke merkuri, spektrum yang
berbeda dapat dipancarkan.
Beberapa lampu SBI menggunakan elektroda ketiga untuk memulai
penyalaan, namun untuk yang lainnya, terutama lampu peraga yang lebih
kecil, memerlukan denyut penyalaan tegangan tinggi.
B. PENGUDARAAN BUATAN
Ventilasi buatan atau penghawaan buatan (Artifical
ventilation / Forced ventilation / Mechanical ventilation) adalah
penghawaan yang melibatkan peralatan mekanik. Penghawaan buatan
sering disebut Pengkondisian Udara (air conditioning) yaitu proses
perlakuan terhadap udara di dalam bangunan yang meliputi suhu,
kelembaban, kecepatan, dan arah angin, kebersihan, bau, serta
distribusinya untuk menciptakan kenyamanan bagi penghuninya. Dengan
demikian, pengkondisian udara sebenarnya tidak hanya berarti
menurunkan suhu (cooling), tetapi juga menaikkan suhu (heating). Di
daerah tropis lembab yang suhu rata-ratanya tinggi, pengkondisian udara
(atau penghawaan buataan) diasosiassikan dengan penyejukkan udara
oleh mesin penyejuk udara atau mesin pengkondisi udara yang dikenal
luas dengan istilah Air Conditioner (AC). Kipas angin listrik (electric
fan) tidak menurunkan suhu udara, tetapi hanya menurunkan udara saja.
Kipas angin listrik diantara penghawaan alami dan buatan.
Komponen Pendukung AC
1. Strainer Atau Saringan
Strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran yang
terbawa oleh refrigeran di dalam sistem AC, Kotoran yang lolos
dari saringan karena strainer rusak dapat menyebabkan
penyumbatan pipa kapiler. Akibatnya, sirkulasi refrigeran menjadi
terganggung. biasanya, kotoran yang menjadi penyumbat sistem
pendingn, seperti karat dan serpihan logam.
2. Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara
refrigeran cair bertemperatur rendah dan campuran minyak
pelumas evaporator. Selain itu, accumulator berfungsi mengatur
sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui
saluran isap kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair
tidak mengalir ke kompresor, accumulator mengkondisikan
wujud refrigeran tetap dalam wujud gas. Sebab, ketika wujud
refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk ke dalam
kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor.
3. Minyak Pelumas Kompresor
Minyak pelumas atau oli kompresor pada sistem AC
berguna untuk melumasi bagian- bagian kompresor agar tidak
cepat aus karena gesekan. Selain itu, minyak pelumas berfungsi
meredam panas di bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil dari
oli kompresor bercampur dengan refrigeran, kemudian ikut
bersirkulasi di dalam sistem pendingin melewati kondensor dan
evaporator. Oleh sebab itu, oli kompresor harus memiliki
persyaratan khusus, yaitu bersifat melumasi, tahan terhadap
temperatur kompresor yang tinggi, memiliki titik beku yang
renndah, dan tidak menimbulkan efek negatif pada sifat refrigeran
serta komponen AC yang dilewatinya.
4. Kipas ( Fan atau Blower )
Pada komponen AC, Blower terletak di bagian indoor yang
berfungsi menghembuskan udara dingin yang dihasilkan
evaporator. Fan atau kipas terletak pada bagian outdoor yang
berfungsi mendinginkan refrigeran pada kondensor serta untuk
membantu pelepasan panas pada kondensor.
KERUGIAN
Apabila freon yang terdapat didalam AC bocor, itu akan
mrnyebabkan global warming yang akan merusak lingkungan.
Menyetel AC terlalu dingin dapat membuat pemakaian listrik
meningkat & usia pakainya lebih singkat karena AC akan terus
bekerja dengan kemampuan maksimalnya agar bisa mencapai suhu
yang distel.
Jika suhu lebih dingin, di atas sudah dibagikan akibatnya pada tubuh.
Sedangkan jika suhu terlalu panas, akan membuat cepat lelah &
emosi meningkat.
AC membuat tubuh kekeringan (dehidrasi). Pastikan cukup minum
untuk mencegahnya. Kebutuhan cairan yang disarankan untuk
mereka yang bekerja di ruangan ber-AC adalah sekitar
50-60cc/kgBB/ hari. Contohnya jika berat badan 50kg, maka paling
sedikit harus minum sekitar 2500cc/hari.
Bekerja seharian di ruang yang menggunakan pendingin ruangan
saat ini sudah seperti kewajiban sejak beberapa tahun terakhir. Hal
ini disebabkan semakin panasnya suhu udara yang diakibatkan oleh
pemanasan global. Padahal penggunaan pendingin ruangan juga
salah satu penyebab terjadinya pemanasan global karena menipisnya
lapisa ozon.
Para pekerja yang bekerja di dalam ruangan tertutup lebih terpapar
oleh polutan yang berada di dalam ruangan. Polutan tersebut berasal
dari penggunaan bahan bangunan sintetis yang terus meningkat serta
bisa juga berasal dari perawatan pribadi orang tersebut dan produk-
produk rumah tangga lainnya yang mengandung berbagai macam zat
kimia. Pada gedung tertutup yang menggunakan pendingin udara,
maka sirkulasi udaranya hanya berputar disekitar tempat yang itu-itu
saja dan ditambah adanya polutan pada udara yang sama. Hal ini
bisa memicu timbulnya Sick Building Syndrome. Sindrom ini bisa
mengakibatkan infeksi saluran pernafasan serta dapat memperburuk
penderita penyakit asma dan alergi akibat udara yang kotor.Gejala
yang ditimbulkan dari sindrom ini adalah sakit kepala, pusing, sinus
dengan hidung tersumbat, gatal-gatal, mata mudah merah dan berair,
gatal tenggorokan, mual, lesu dan sulit untuk berkonsentrasi. Jika
tidak segera ditangani maka bisa menimbulkan penyakit yang lebih
serius. Selain itu penggunaan pendingin ruangan yang terus menerus
bisa membuat kulit menjadi kering dan tubuh kehilangan cairan.
AC dimobil juga memberi masalah bagi pengendaranya.
Mikroorganisme telah ditemukan dalam unit pendingin mobil yang
dapat membahyakan saluran pernafasan. Para peneliti di Lousiana
State Medical Centre mengidentifikasi terdapat jamur (cendawan)
yang hidup dalam 22 dari 25 mobil yang diuji. Unit pendingin
kendaraan juga bisa menyebabkan penyakit Legionnaire (Legionella
pneumonia; Pontiac fever), suatu infeksi saluran pernafasan akut
yang disebabkan oleh bakteri Legionella Pneumophilia dan spesies
lainnya dari Legionella; yang bisa menyebabkan serangkaian
penyakit, mulai dari batuk ringan dan demam sampai pneumonia.
Jika pendingin kendaraan menggunakan filter murahan dan tidak
dirawat dengan baik, maka polutan akan diresirkulasi dan tentu
sangat tidak baik untuk kesehatan pengendara di dalam kabin.